Anda di halaman 1dari 10

BAHAN AJAR MEKANIKA REKAYASA 1 55

2.4. Judul : GARIS PENGARUH

2.4.1. Pendahuluan

Apabila kita meninjau suatu jembatan, maka struktur tersebut selalu


dilewati suatu muatan berjalan. Namun apabila kita menganalisa struktur
maka yang ingin diketahui dari struktur tersebut adalah, reaksi-reaksi dan
gaya-gaya dalam. Jika kedua hal tersebut dipadukan maka ada kaitannya
berapakah besarnya nilai maksimum dari gaya-gaya dalam disuatu tempat
pada struktur tersebut, jika ada muatan yang berjalan, untuk itu diperlukan
suatu garis pengaruh.

Garis pengaruh ini sebagai alat Bantu untuk mencari nilai reaksi, gaya
normal, gaya lintang dan gaya momen, jika pada struktur tersebut ada
beban berjalan.

2.4.2. Pengertian Dasar

Besar Gaya Dalam pada suatu tampang ditentukan oleh Tempat atau
Absis Beban P. Gaya Tampang boleh ditulis sebagai :

P.F(X) =P.Y

Jika Y sebagai F (X) diketahui , Kita dapat melukiskan sebagai suatu


garis yang kita sebut Garis Pengaruh Terhadap Gaya – Dalam yang
ditimbulkan oleh P yang berpindah pindah tempat.

Tujuan : Berguna untuk menentukan Nilai Extrem ( N , D atau M ) yang


ditimbulkan oleh Beban Bergerak.

 Balok diatas Dua Titik Tumpu :


X L-X Beban P :
P
Bekerja Vertikal Ke Bawah
A B Balok AB :
Terletak Mendatar
BAHAN AJAR MEKANIKA REKAYASA 1 56

AO Sumbu Absis :
Y BO Sumbu Balok
+1
GP. A
A1
Sumbu Ordinat :
Garis Vertikal yang Melalui
AO BO Titik A.
Y
+1
GP. B
B1

2.4.3. Macam Garis Pengaruh


 Garis Pengaruh

- Reaksi Perletakan



- Bidang N.
Beban Mati / Beban Tetap
- Bidang D. 
 Garis Pengaruh

- GP. Reaksi Perletakan

- GP. N. 

Beban Berjalan
- GP. D

Contoh : Misal akan mencari VA untuk perencanaan jembatan di A

q = 1 t/m’

Q B
A
10 m

Beban Mati = 5 t
VA VA Akibat Beban Mati = 1 t
Beban Berjalan = 20 t

A B
BAHAN AJAR MEKANIKA REKAYASA 1 57

P
X
A
B

10 m

20 t VA Akibat Beban Berjalan = 20 X 1

1
GP. VA

VA TOTAL = 5 + 20 = 25 ton

2.4.4. Garis Pengaruh Reaksi Peletakan

X P = 1t

A
C
B
2m 8m

GP RB
10
8 1

(8 +2) (8 0)
8 8
GP. RB / GP. VB

Misal P = 1 berjalan pada X m dari B

  Mc  0

VB (8)  1 (8  X)  0

VB  (8 X)
8
BAHAN AJAR MEKANIKA REKAYASA 1 58

P = 1 di B X=0 VB  (8 0) = 1
8

(8 8)
P = 1 di C X=8 VB  = 0
8

(8 +2) 10
P = 1 di A X=-2 VB  =
8 8

CARA II :
 P = 1 di A  MC  0

VB ( 8 )  1 ( 10 )  0

VB = 10  1.25
8
P = 1 di B  MC  0

VB ( 8 )  1 ( 8 )  0

VB = 8  1
8
P = 1 di C  MC  0

VB ( 8 )  1 ( 0 )  0

VB = 0  0
8

Hitung besar VB max , apabila beban berjalan P = 15 ton berada diatas


jembatan ?
10 150
VB max = x 15 = 8
8
Hitung besar VB max , apabila beban berjalan q = 2 t/m’ berada tepat di AB

q = 2 t/m

10
8 1

2m 8m
BAHAN AJAR MEKANIKA REKAYASA 1 59

VB = q x luas yang diarsir

= 2 x { ( 10 + 1 ) x 2 x 1 } = 36 ton
8 2 8

 GARIS PENGARUH VC

X
P = 1

C
A B

GP. VC 1
(+)
2 ()
8

  MB  0
 VC ( 8 )  1 ( 2  X )  0

VC =  (2X)
8
P = 1 di B X=0 VC -2
8
P = 1 di C X=2 VC  0

P = 1 di A X = 10   ( 2 10 ) = 1
VC
8
Hitung besar VC max , apabila beban berjalan q = 1 t/m sepanjang 3 m berada
diatas jembatan ?

5 1
8

VB = q x luas yang diarsir

5
= 1 x { ( + 1 ) x 1 x 3 } = 39 ton
8 2 16
BAHAN AJAR MEKANIKA REKAYASA 1 60

P=1
Xm
C
A B
8m 2m

GP VA
1 (+)
() 2
8

GP. RA / GP. VA

Misal P = 1 berjalan , berjarak X m dari A

  MB  0

VA (8)  1 (8  X)  0

VA  (8 X)
8

P = 1 di A X=0 VA  (8 0) = 1
8
P = 1 di B X=8 VA  ( 8 - 10 ) = 0
8
P = 1 di C X = 10 VA  (8 8) = - 2
8 8

CARA II :
P nya langsung ditempatkan di A, B dan C
P=1
P=1 P=1

A B C
8m 2m
BAHAN AJAR MEKANIKA REKAYASA 1 61

GP VB 10
(+) 1 8

Begitu juga kalau mencari GP Vb


  MA  0

 VB ( 8 ) + 1 ( 0 )  0

VB = 0  0
8

 MA  0

VB ( 8 ) + 1 ( 8 )  0

VB = 8  1
8
 MA  0

 VB ( 8) + 1 ( 10 ) = 0

VB = 10 = 1.25
8

Hitung besar VB max , apabila beban berjalan P = 20 ton berada diatas


jembatan ?

VB max = 20 x
10 = 200 = 25 t
8 8
Hitung besar VA max , apabila beban berjalan q = 2 t/m berada tetap di BC

q = 2 t/m
1
(+)

() 2
8m 2m 8
BAHAN AJAR MEKANIKA REKAYASA 1 62

VA = q x luas yang diarsir


1 2 4
= 2 x ( - ) x 2 x = - ton
2 8 8

Hitung besar VB max , apabila beban merata q = 2 t/m sepanjang 3 m berada


di Jembatan q = 2 t/m

7
8
10
(+) 8
8m 2m

Karena diminta VB max , cari ordinat yang paling besar ( arahkan ke C )

VB max = q x luas yang diarsir ( luas trapesium )


1
= 2 x { ( 7 + 10 ) x (3)} = 51 ton
8 8 2 8

2.4.5. Latihan

Soal 1. P = 1t berjalan

A B
1

3m 5m

a) Akibat beban P = 1 ton berjalan diatas balok ABC. Ditanyakan garis


pengaruh GPRA,, GPRB, GPRD1 GPM1

b) Bila beban berjalan


P2 = 2 t
P1 = 4 t 3m

Ditanya :
BAHAN AJAR MEKANIKA REKAYASA 1 63

1, D1 ( + ) max
2. D2 ( _ ) max
3. M1 max

2.4.6. Rangkuman

Garis pengaruh adalah garis yang menunjukkan besarnya reaksi


atau gaya-gaya dalam disuatu titik, akibat beban muatan berjalan
sebesar 1 ton.

Beban yang dipakai untuk garis pengaruh adalah satu satuan


muatan ( ton, kg atau Newton)

2.4.7. Penutup

Untuk mengukur prestasi mahasiswa bisa melihat hasil jawaban sebagai


berikut :

Uraian P = 1 ton di titik Nilai Tanda

RA A 1 ton +
B 0

RB A 0 +
B 1 ton

D1 A 0
1 kiri 3/8 ton _
1 kanan 5/8 ton +

M1 A 0
B 0
1 15/8 ton +

Rmax = + 5.5. ton

D1(+)max = + 3.3 ton

M1 max = + 9 ton
BAHAN AJAR MEKANIKA REKAYASA 1 64

2.4.8. Daftar Pustaka


1. Soemono “Statika” ITB
2. Suwarno “Mekanika Teknik Statis Tertentu “ UGM
3. Triwulan “Mekanika Teknik I” ITS

2.4.9. Senarai
- Garis Pengaruh
- Beban berjalan

Anda mungkin juga menyukai