Anda di halaman 1dari 11

UMLA

Trauma Brain Injury


Nurma Aulia Hamidah S.Tr. Kes (PEDIATRI)

Presented by:
Anastasia Muhammad
Tsabita Maulina
Adam al farizi

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN


Universitas Muhammadiyah
Lamongan

Definisi TBI

Cedera otak traumatik atau Traumatic Brain Injury (TBI) didefinisikan sebagai benturan, penetrasi
atau pergerakan cepat otak di dalam tulang tengkorak akibat gaya dari luar yang dapat
menyebabkan penurunan kesadaran dan gangguan fungsi otak pada penderitanya (Prins et al.,
2013). TBI sering didefinisikan sebagai perubahan fungsi otak
Universitas Muhammadiyah
Lamongan

Gejala TBI
1. Keluar cairan dari telinga dan hidung

2. Pusing, hilang kesadaran

3. Muntah, sakit kepala

4. Masalah keseimbangan

5. Detak jantung lambat peningkatan tekanan darah

6. Kesulitan bernafas
Universitas Muhammadiyah
Lamongan

Intervensi TBI

1. Breathing Exercise

2. Passive ROM

3. AAROMEX

4. Infra Red
Universitas Muhammadiyah
Lamongan

1. Teknik breathing

teknik breathing exercise mengikuti pola chest pasien dan pada akhir ekspirasi ditambahkan
dengan vibrasi sehingga membantu merangsang kerja otot pernapasan dan menurunkan sekresi paru

a. Segment apikal Ekspansion

Teknik pelaksanaan: posisi pasien suppinel lying.fisioterapis menempatkan kedua tangan di clavicula.
Perintahkan pasien untuk melakukan ekspirasiDan fisioterapis memberi dan fisioterapis memberi
tekanan lembut dengan telapak tangan kemudianPerintahkan ekspirasi yang dibantu oleh tangan
fisioterapis dengan tekanan lembut
Universitas Muhammadiyah
Lamongan

b. Segmen Right Middle/Lingula Expansion

Teknik Pelaksanaan: Posisi pasien supine lying. Fisioterapis menempatkan kedua tangannya di kiri
dan kanan chest di bawah axilla. Perintahkan pasien untuk melakukan expirasi dan fisioterapis
memberi tekanan lembut dengan telapak tangan. Kemudian perintahkan pasien untuk
mengembangkan chestnya dengan mendorong tangan fisioterapis, lalu perintahkan expirasi yang
dibantu oleh tangan fisioterapis dengan tekanan lembut.
Universitas Muhammadiyah
Lamongan

c. Segmen Lateral Lower Costa Expansion

Teknik Pelaksanaan: Posisi pasien supine lying. Fisioterapis menempatkan tangan di lateral lower
costa. Perintahkan pasien untuk melakukan expirasi dan fisioterapis memberi tekanan lembut
dengan telapak tangan. Kemudian perintahkan pasien untuk mengembangkan chestnya dengan
mendorong tangan fisioterapis, lalu perintahkan expirasi yang dibantu oleh tangan fisioterapis
dengan tekanan lembut.
Universitas Muhammadiyah
Lamongan

2. Passive ROM

ExercisePassive

ROM Exercise, baik di lakukan pada pasien yang tidak mampu melakukan gerakan pada suatu
segmen, saat pasien tidak sadar, paralisis, complete bed rest, terjadi reaksi inflamasi dan nyeri pada
active ROM. Passive ROM dilakukan untuk mengurangi komplikasi immmobilisasi.
Universitas Muhammadiyah
Lamongan

3. AAROMEX ( Active Assistive ROM Exercise) adalah jenis AROM dengan bantuan yang
diberikan secara manual atau mekanik oleh gaya luar karena otot penggerak utama membutuhkan
bantuan untuk menyelesaikan gerakan. Jika pasien memiliki otot yang lemah dan tidak mampu
menggerakkan sendi melalui lingkup gerak yang diinginkan, AAROMEX digunakan untuk
memberikan bantuan yang cukup pada otot secara terkontrol dan hati-hati sehingga otot dapat
berfungsi pada tingkat maksimumnya dan dikuatkan secara progresif.Teknik : Posisi pasien tidur
terlentang, kemudian fisioterapis memerintahkan pasien untuk menggerakkan ekstremitas dengan
bantuan sedikit dari fisioterapis pada awal atau akhir gerakan jika ada kelemahan.
Universitas Muhammadiyah
Lamongan

4. Infra Red

Infra Red merupakan alternatif terapi yang mempunyai penetrasi yang hanya berada pada tingkat
superfisial jaringan saja. Diharapkan agar terjadi efek analgesik, efek anti imflamasi, efek sedatif,
peningkatan suhu jaringan, efek rileksasi otot sehingga intensitas spasme menurun, dan efek
vasodilatasi agar terjadi peningkatan blood flow.
UMLA

TERIMAKASIH

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGA

Anda mungkin juga menyukai