Anda di halaman 1dari 23

UPTD

PUSKESMAS
TALAWI
PROGRAM IMUNISASI​
SOSIALISASI
BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH

DI SDI AL MUTTAQIN TALAWI HILIE


Kamis, 3 November 2022​
KEBIJAKAN
PROGRAM IMUNISASI
NASIONAL
LANDASAN HUKUM
UUD 1945
Pasal 28B ayat 2: Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh & berkembang serta berhak atas perlindungan
dari kekerasan & diskriminasi.
Pasal 28 H ayat 1:Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir & batin, bertempat tinggal & mendapatkan lingkungan hidup
yang baik, sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan

UU Perlindungan Anak No.35 Tahun 2014


“Perlindungan Anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi Anak dan hak -
haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan
harkat dan martabat kemanusiaan,
UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009
• Setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dg ketentuan utk mencegah terjadinya penyakit yg dapat
dihindari melalui imunisasi
• Pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak
UU Pemerintahan Daerah No. 23 Tahun 2014
“Pemerintah Daerah harus memperioritaskan Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan
Dasar dengan berpedoman pada Standar Pelayanan Minimal yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat”

Hukum Pemberian Imunisasi di Indonesia :


WAJIB
UU No. 36 Tahun 2009 ttg Kesehatan

• Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, Lanjut Usia dan Penyandang Cacat


Bab VII • Bagian ke satu : Kesehatan ibu, bayi dan anak

• Upaya pemeliharaan kesehatan bayi & anak harus


Pasal ditujukan utk mempersiapkan generasi yg akan
131 ay.1 datang, yg sehat, cerdas & berkualitas serta untuk
menurunkan angka kematian bayi & anak

• Upaya pemeliharaan kesehatan anak dilakukan sejak anak


Pasal 131 masih dalam kandungan, dilahirkan, setelah dilahirkan, dan
ay.2 sampai berusia 18 tahun

Pasal • Upaya pemeliharaan kes. bayi & anak menjadi tanggung


jawab & kewajiban bersama bg org tua, keluarga,
131 ay.3 masyarakat & pemerintah, & pemerintah daerah

TANGGUNG JAWAB
DAN KEWAJIBAN BERSAMA!!!!!
JENIS IMUNISASI
(PERMENKES NO. 12 TH 2017)

Imunisasi adalah suatu upaya untuk


menimbulkan/meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit
sehingga bila suatu saat terpajan dengan
penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya
mengalami sakit ringan

Imunisasi Program
Yaitu imunisasi yang diwajibkan kepada Imunisasi Pilihan
seseorang sebagai bagian dari masyarakat Yaitu imunisasi yang dapat diberikan
dalam rangka melindungi yang kepada seseorang sesuai dengan
bersangkutan dan masyarakat sekitarnya kebutuhannya dalam rangka melindungi
dari penyakit yang dapat dicegah dengan yang bersangkutan dari penyakit tertentu
imunisasi
PERMENKES NO. 12 TAHUN 2017
TENTANG
PENYELENGGARAAN IMUNISASI
Imunisasi Program
(Permenkes No. 12 Th 2017)

Imunisasi Tambahan Imunisasi Khusus


Imunisasi Rutin Penetapan pemberian
Melindungi seseorang
dan masyarakat terhadap
1. Imunisasi imunisasi tambahan
penyakit tertentu pada
Dasar berdasarkan kajian
situasi tertentu :
epidemiologis oleh
2. Imunisasi meningitis
Menteri, Kadinkes
meningokokus, yellow
Lanjutan provinsi, atau Kadinkes
fever, rabies, dan
Kab/Kota)
poliomyelitis

Imunisasi Lanjutan : Mempertahankan tingkat


kekebalan dan untuk
- Baduta
memperpanjang masa
- Anak Usia Sekolah perlindungan anak yang sudah
Dasar mendapatkan Imunisasi dasar

- WUS
Jadwal Imunisasi Program
(Permenkes No. 12 Th 2017)
UMUR (BULAN) JENIS IMUNISASI

0 Hepatitis B (< 24 jam)


Imunisasi 1 BCG, OPV1
2 DPT-HB-Hib1, OPV2
Bayi dan 3 DPT-HB-Hib2, OPV3
Baduta 4 DPT-HB-Hib3, OPV4, IPV
9 Campak/MR
18 DPT-HB-Hib4, Campak/MR

-DT HPV* HPV*


-Campak/MR Td Td

BIAS
1 SD 2 SD 5 SD

BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH


BIAS TERMASUK KEDALAM
IMUNISASI LANJUTAN YAITU :

Imunisasi yang diberikan setelah imunisasi rutin


dan dilaksanakan pada periode waktu yang telah
ditetapkan

JENIS IMUNISASI YANG DI BERIKAN ADALAH :

1. IMUNISASI CAMPAK/MR PADA BULAN SEPTEMBER


2. IMUNISASI DT DAN TD PADA BULAN NOVEMBER
D.TUJUAN.

• Meningkatkan derajat kesehatan anak


Umum usia sekolah dan menurunkan angka
kesakitan Tetanus dan Difteri serta
Campak/Rubella

• Meningkatkan tingkat imunitas / kekebalan anak usia


sekolah terhadap Campak, Difteri dan Tetanus.
• Diperolehnya perlindungan anak terhadap penyakit
Khusu Campak Difteri dan Tetanus jangka panjang.
s • Mempercepat pencapaian eliminasi Campak/Rubella
& Tetanus Neonatorum.
PENCAPAIAN IMUNISASI BIAS CAMPAK,
DT DAN TD DI SDI AL MUTTAQIN
TALAWI HILIE TAHUN 2020 DAN 2021

No imunisasi Target TH 2020 (%) TH TH 2022 %


(%) 2021(%)

1 Campak 100 30,4 38,8 42,2

2 DT 100 28,3 34,7

3 Td 100 29,4 42,6


PENYAKIT CAMPAK  Campak
 Gejala penyakit campak :
 demam,
DAN RUBELA  nyeri tenggorokan,
 bercak kemerahan pada kulit
CAMPAK DAN RUBELLA ADALAH PENYAKIT  Batuk
INFEKSI YANG MENULAR MELALUI SALURAN
NAPAS YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS
 pilek dan
 mata merah atau konjungtivitis
 Setelah 3-5 hari, suhu tubuh menurun
dan bercak kemerahan pada kulit
berubah warna menjadi coklat
kehitaman

 Rubella
 Gejala penyakit rubella :
 tidak spesifik, bahkan
dapat muncul tanpa
gejala.
 Biasanya berupa penyakit
ringan pada anak.
BAHAYA
PENYAKIT CAMPAK
DAN RUBELA
 Campak
 Komplikasi yang serius
 Diare,
 Rubella
 Radang paru atau  Rubella tidak begitu berbahaya pada
pneumonia, anak, akan tetapi ......
 Radang otak atau ensefalitis,  Bila menulari ibu hamil pada awal
 Kebutaan, bahkan kehamilan dapat menyebabkan
 Kematian keguguran atau kecacatan pada bayi
yang dilahirkan Sindroma Rubella
Kongenital atau Congenital Rubella
Syndrom (CRS)
 Kecacatan :
 kelainan jantung,
 gangguan penglihatan,
 ketulian, dan
 keterlambatan perkembangan
DIFTERI 15

Disebabkan oleh bakteri


Corynebacterium diphtheriae
Gejala:
 Gelisah
 Aktifitas menurun
 Radang tenggorokan,
 Hilang nafsu makan
 Demam ringan,
 Dalam 2-3 hari timbul selaput

putih kebiru - biruan pada


tenggorokan dan tonsil
PERTUSIS 16

Disebabkan bakteri Bordetella


pertussis
Disebut juga batuk rejan atau batuk
100 hari.
Gejala :
 Pilek,
 Mata merah,
 Bersin,
 Demam
 Batuk yang ringan
 Batuk ringan yang lama-kelamaan
batuk menjadi parah dan
menimbulkan batuk menggigil yang
cepat dan keras.
TETANUS 17

Disebabkan oleh Clostridium Tetani


Gejala :
 Kaku otot pd rahang, disertai kaku
pada leher,
 Kesulitan menelan
 Kaku otot perut,
 Berkeringat dan demam
 Pada bayi terdapat juga gejala tiba-
tiba berhenti menetek (sucking)
antara 3 s/d 28 hari setelah lahir
 Gejala berikutnya adalah kejang
hebat dan tubuh menjadi kaku
TUJUAN PENYELENGGARAAN
IMUNISASI
Menurunkan kesakitan, kecacatan & kematian akibat Penyakit yang
Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
dengan menggunakan vaksin

Tuberculosis Difteri Pertusis Tetanus Polio Campak Hepatitis B

Hemophillus Pneumonia Human Papiloma Rubella rotavirus HIV


Influenzae type B Virus Malaria
DENGUE
DENGUE
HERD IMMUNITY ATAU
KEKEBALAN KELOMPOK
KALAU BANYAK BAYI DAN BALITA
YANG TIDAK DIIMUNISASI ?
Bayi dan balita tsb akan mudah tertular penyakit-
penyakit berbahaya
Risiko kematian dan kecacatan tinggi
Menjadi sumber penularan lingkungannya
Dapat terjadi wabah yang meluas
Merugikan masyarakat luas
Orangtua mengabaikan hak-hak anak
Bertentangan dengan :
UUD 1945 ps 28 B, H, ayat 1.
UU Perlindungan Anak no 23/2002, ps 4 & 8
Setelah diimunisasi masih bisa tertular
penyakit tersebut ?
 Ya, masih bisa tertular
 Tetapi jauh lebih ringan
 Tidak berbahaya

Belum diimunisasi ?
 Bila tertular  sakit berat, dan berbahaya !
22

Hak mereka utk


dapatkan pelayanan
Imunisasi berkualitas
THANK YOU

Mirjam Nilsson​
mirjam@contoso.com
www.contoso.com

Anda mungkin juga menyukai