KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT • RS Lembaga yg kompleks high risk • Pelayanan berkualitas dilakukan oleh para staf yang profesional & dedikatif • Namun kesalahan tidak akan pernah nihil Pasien ada yang cedera, justru saat diberikan upaya kuratif (cedera yg seharusnya tidak terjadi/yg dapat dicegah/preventable) • KESELAMATAN PASIEN sudah merupakan ranah utama pelayanan kesehatan • KKPRS menyusun “Tujuh Langkah KESELAMATAN PASIEN Rumah Sakit” sebagai suatu pedoman meningkatkan pelayanan yang aman disamping berkualitas 1. BANGUN KESADARAN AKAN NILAI KESELAMATAN PASIEN, Ciptakan kepemimpinan & budaya yg terbuka & adil. 2. PIMPIN DAN DUKUNG STAF, Bangunlah komitmen & fokus yang kuat & jelas tentang keselamatan pasien di RS 3. INTEGRASIKAN AKTIVITAS PENGELOLAAN RISIKO, Kembangkan sistem & proses pengelolaan risiko, serta lakukan identifikasi & asesmen hal yang potensial bermasalah 4. KEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN, Pastikan staf agar dgn mudah dapat melaporkan kejadian / insiden, serta RS mengatur pelaporan kepada KKPRS 5. LIBATKAN DAN BERKOMUNIKASI DENGAN PASIEN, Kembangkan cara-cara komunikasi yg terbuka dgn pasien 6. BELAJAR & BERBAGI PENGALAMAN TTG KESELAMATAN PASIEN, Dorong staf utk melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana & mengapa kejadian itu timbul 7. CEGAH CEDERA MELALUI IMPLEMENTASI SISTEM KESELAMATAN PASIEN, Gunakan informasi yang ada tentang kejadian / masalah untuk melakukan perubahan pada sistem pelayanan 1. BANGUN KESADARAN AKAN NILAI KESELAMATAN PASIEN, Ciptakan kepemimpinan & budaya yg terbuka & adil.
Agar RS mampu belajar ttg KP, Pimpinan hrs menciptakan budaya :
staf berbagi informasi secara bebas shg KP meningkat. 1. Asesmen budaya RS, apakah sudah ada budaya keterbukaan & adil 2. Buat kebijakan & prosedur yg kondusif utk budaya dimana : - staf dpt berbicara kepada rekan kerja serta para manajer ttg IKP dimana mereka terlibat didalamnya - penelaahan IKP fokus pada mengapa hal itu terjadi, bukan sekedar siapa yg terlibat - staf diperlakukan secara adil & mendpt dukungan bila terjadi IKP - alat analisis digunakan utk menentukan faktor yg berpengaruh pada kegiatan seseorang 2. PIMPIN DAN DUKUNG STAF Bangun komitmen & fokus yang kuat & jelas tentang keselamatan pasien di RS
A. Tiga kegiatan memberikan dampak yg besar :
1. Briefing tentang KP langsung oleh Pimpinan atau kunjungan para eksekutif yang teratur di RS, pertemuan staf & pasien utk secara khusus mendiskusikan hal2 tentang keselamatan 2. Mekanisme yg mendorong staf utk memberikan gagasan2 peningkatan KP. Pimpinan hrs mendorong diskusi ttg IKP yg telah terjadi, telah dicegah atau hampir terjadi (KNC) 3. Mengembangkan mekanisme komunikasi & umpan balik merupakan hal yg vital, agar staf memahami kontribusi mereka dlm KP & mereka terdorong untuk berpartisipasi B.Tambahan Peran & Tangung jawab yg jelas juga sangat bermanfaat :
1.Tunjuklah penggerak KP utk setiap unit / bagian & pastikan
bahwa mereka mengambil bagian dlm agenda manajemen risiko serta clinical governance 2.Calonkan suatu badan eksekutif untuk mengawasi manajemen risiko dan KP 3.Tunjuklah seseorang yg cukup senior, mempunya akses ke Pimpinan, yg bertanggung jawab untuk manajemen risiko, & idealnya adalah bagian dari suatu tim sentral yg bisa melakukan pendekatan yg terintegrasi. Budaya keselamatan butuh kepemimpinan yg kuat serta kemauan utk mendengarkan. 3. INTEGRASIKAN AKTIVITAS PENGELOLAAN RISIKO, Kembangkan sistem & proses pengelolaan risiko, serta lakukan identifikasi & asesmen hal yang potensial bermasalah KP bisa diperbaiki bila para pemimpin RS dpt menjawab secara positif pertanyaan tentang : 1.Apakah KP tercermin dlm strategi, struktur, fungsi & sistem di RS ? KP harus diintegrasikan dengan risiko klinis, risiko non-klinis, kesehatan & keselamatan, kontrol internal, keluhan & kelalaian klinis 2.Apakah objektif KP tergambar dlm strategi & rencana clinical governance yg dibuat ? 3.Apakah semua penelitian risiko klinis diproses ke ”risk register” RS? Apakah selalu up-to-date, melakukan penerapan rencana aksi, ditindak lanjuti dan dipantau? 4.Apakah agenda dewan direksi terstruktur utk memastikan bahwa manajemen risiko & KP sejalan dan setara dengan target keuangan & kinerja? 4. KEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Pastikan staf agar dgn mudah dapat melaporkan insiden, serta RS mengatur pelaporan kepada KKPRS Tiga kegiatan yg penting adalah : 1.Mendorong seluruh staf utk melaporkan masalah KP, khususnya kelompok2 yg tingkat pelaporannya rendah. Tingkat pelaporan yg tinggi biasanya ada pada suatu RS yg lebih aman!! 2.Pelaporan agar juga disalurkan ke tingkat nasional yaitu KKPRS utk proses pembelajaran bersama 3.Upaya kurangi tingkat keparahan insiden Manajer risiko harus melihat semua laporan dari kematian pada KTD sebelum dikirim ke KKPRS. Pimpinan RS hrs menerima laporan & rencana kegiatan dari semua kematian yg secara langsung berhubungan dgn IKP Pelaporan IKP adalah dasar untuk membangun suatu sistem Asuhan pasien yg lebih aman. 5. LIBATKAN DAN BERKOMUNIKASI DENGAN PASIEN Kembangkan cara-cara komunikasi yg terbuka dgn pasien
Dapat dilakukan dengan :
1.Membuat suatu kebijakan keterbukaan yg aman 2.Memperoleh dukungan dari tingkat dewan direksi untuk kebijakan dan kemudian memberikan pelatihan kepada staf 3.Melibatkan para pasien dan bila memungkinkan keluarga mereka & Staf dlm melakukan analisis akar masalah (RCA) dari IKP yg menuju pada cedera yg parah atau kematian 4.Melibatkan para pasien, dan keluarga serta Staf dalam membuat rekomendasi dan solusi yang dikembangkan dari suatu IKP RS yg terbuka adalah RS yg lebih aman!!. Pasien & staf perlu tahu bilamana telah terjadi suatu yang merugikan dan mereka dilibatkan dalam penelitian insiden. 6. BELAJAR & BERBAGI PENGALAMAN TTG KESELAMATAN PASIEN Dorong staf utk melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana & mengapa kejadian itu timbul Dapat dicapai dengan cara : 1.Gunakan teknik RCA atau audit kejadian yang signifikan untuk menginvestigasi insiden secara efektif, 2.Memastikan beberapa staf inti, termasuk manajer risiko atau yang setara, telah menerima pelatihan KPRS, dan menjadi tim investigasi RS serta melatih yang lain 3.Pimpinan mengambil bagian dlm sekurang2nya satu RCA review setiap tahunnya 4.Menganalisis frekuensi, tipe dan tingkatan keparahan insiden, & hasil pembelajaran dari insiden, utk menilai adanya perbaikan yg berkesinambungan. Laporkan secara rutin kegiatan ini kepada dewan direksi Pelayanan kesehatan bisa menjadi lebih aman hanya bila kita senantiasa belajar dari IKP baik secara lokal maupun nasional. 7. CEGAH CEDERA MELALUI IMPLEMENTASI SISTEM KESELAMATAN PASIEN Gunakan informasi yang ada tentang kejadian / masalah untuk melakukan perubahan pada sistem pelayanan
Langkah pertama haruslah :
1.Telaah pola kegiatan di RS sudah sesuai dengan rekomendasi dan solusi dari temuan secara lokal, regional maupun nasional 2.Unit / Komite KP mengendalikan rencana aksi dan penerapannya, serta mengikuti investigasi lokal dan nasional, memastikan rekomendasi diimplementasi dan dievaluasi, teliti apa yg masih harus dikerjakan, & umpan balik kegiatan RS kepada KKPRS 3.Membangun suatu network dengan RS lain untuk belajar dari mereka yg telah secara berhasil mengimplementasikan solusi & menekan KTD Kemajuan yg nyata akan terjadi dlm melaksanakan suatu layanan kesh yg lebih aman bila perubahan penting telah diimplementasikan.
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro