Anda di halaman 1dari 6

EKONOMI KREATIF

ANGGOTA :
• Alby Shafa
• Abu Rahmat F.
• Abdul Azis C.
• Afriza Hasan
• Davi Fahruzi
• M. Khoirul Ridwan
Pengertian Ekonomi Kreatif
Ekonomi kreatif pada hakikatnya adalah kegiatan
ekonomi yang mengutamakan pada kreativitas berpikir
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
yang memiliki nilai dan bersifat komersial. Berikut telah
dikemukakan oleh UNCTAD dalam Creative Economy
Report, (2008:3).
Menurut definisi Howkins, Ekonomi Kreatif adalah
kegiatan ekonomi dimana input dan outputnya adalah
Gagasan. Dari pengertian menurut Howkins dapat
dibenarkan karena maksud dari kreatif adalah
berhubungan dengan gagasan, ide.
Dari pengertian ekonomi kreatif menurut Howkins,
dapat dikembangkan lagi bahwa pengertian ekonomi
kreatif menurut Saya adalah pemanfaatan cadangan
sumber daya yang bukan hanya yang dapat diperbarui,
bahkan tidak terbatas, yaitu sumber daya berupa ide-
ide, gagasan, bakat atau talenta dan kreativitas yang
dimiliki manusia.
Alasan mengapa Indonesia perlu
mengembangkan ekonomi kreatif
Memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan;
Menciptakan Iklim bisnis yang positif;
Membangun citra dan identitas bangsa;
Mengembangkan ekonomi berbasis kepada sumber
daya yang terbarukan;
Menciptakan inovasi dan kreativitas yang merupakan
keunggulan kompetitif suatu bangsa;
Memberikan dampak sosial yang positif.
Untuk mengembangkan ekonomi kreatif,
pemerintah harus membuat beberapa
langkah terobosan
Menyiapkan insentif untuk memacu pertumbuhan
industri kreatif berbasis budaya, dengan harapan
mampu menyumbangkan devisa sebesar US$ 6 miliar
pada 2010
Membuat roadmap industri kreatif yang melibatkan
berbagai departemen dan kalangan.
Membuat program komprehensif untuk
menggerakkan industri kreatif melalui  pendidikan,
pengembangan SDM, desain, mutu dan
pengembangan pasar
Manfaat Perkembangan Ekonomi Kretif di
Indonesia
Bisnis UKM makin berkembang sebagian besar UKM
bergerak di industri kreatif. Beberapa masalah UKM di
Indonesia, seperti pemasaran, promosi, manajerial, informasi,
SDM, teknologi, desain, jejaring (networking), dan pembiayaan
diharapkan bisa segera teratasi
Mengurangi tingkat kemiskinan. Menurut BPS, orang miskin
pada 2007 telah mencapai 16,5% (sekitar 37,1 juta jiwa), naik
dibanding tahun 2005 yang 15,9%.
Mengurangi tingkat pengangguran. Pada 2005, tingkat
pengangguran resmi tercatat pada titik tertinggi, yakni 10,3%.
Sementara itu angka pengangguran terbuka pada Agustus 2007
mencapai 10,01 juta orang. Tingkat pengangguran pedesaan sedikit
lebih tinggi daripada di perkotaan

Anda mungkin juga menyukai