Anda di halaman 1dari 14

Perkembangan Islam di Asia

Tenggara
Disusun oleh :
Islam di Asia
Tenggara
Brunei
Indonesia Darussalam
Timor
Leste
Laos
thailand
Myanmar

vietnam kamboja

singapura

philiphina
malaysia
Asia Tenggara
A.    Proses Masuknya Islam di Asia Tenggara

Tercatat pada abad VII dan VIII, banyak pedagang muslim Persia
dan Arab yang turut berlayar dan berdagang di Selat Malaka.
Selat Melaka menjadi tempat strategis untuk menghubungkan
antara Asia Timur , Asia Tenggara, dan Asia Barat. Melalui jalur
prdagangan ini kemudian para muslim Persia dan Arab mulai
mensyiarkan Islam di Asia Tenggara. Bahkan penyebaran Islam
mulai merebah di daerah bagian Timur Asia, yaitu negeri
China.Pada abad XII
Indonesia

Islam di Indonesia merupakan mayoritas terbesar umat


Muslim di dunia. Berdasarkan seminar tahun 1963 M di kota
Medan, agama Islam pertama kali masuk ke Indonesia
pada abad 1 H/ 7 M, langsung dari negeri Arab
Thailand

Thailand merupakan salah satu negara Asia Tenggara yang


terletak di sebelah Utara Malaysia. Merupakan salah satu negara
Asia yang tidak pernah dijajah oleh negara lain. Negara ini
memiliki sistem kerajaan Monarki. Agama resmi kerajaan adalah
agama Buddha aliran Teravada. [6]Umat Islam secara demografis
memiliki jumlah yang cukup kecil. Mayoritas dari penduduk
negara Thailand merupakan beragama Buddha sekitar 95%, 4%
beragama Islam dan sisanya Kristen dan Konghuchu. Mayoritas
Muslim tinggal di wilayah selatan khususnya Pattani, Yala, dan
Marathiwat.
Vietnam
Vietnam artinya Negeri Selatan. Negara ini merupakan
sebuah republik sosialis dengan ibu kota Hanoi, agama
utamanya adalah Budha. 10% penduduk Vietnam Selatan
beragam Khatolik. Selain itu terdapat juga para penganut
agama Hoa Hoa, agama Cao Dai dan minoritas Muslim.
 
filipina

Muslim Filipina merupakan kelompok keagamaan


minoritas, 4 sampai 7 persen dalam suatu Negara di Asia
Tenggara yang di dominasi oleh pemeluk Kristen. Moro
(Moor) Merupakan istilah yang dipakai untuk orang-orang
Islam Filipina.
 
Malaysia

Islam merupakan agama resmi negara federasi Malaysia. Persentase


kaum muslimin sebanyak 56% dari 22 juta jiwa, umumnya mereka
adalah pengikut Sunni. Pemeluk Nasrani sebanyak 20%, di samping
itu juga terdapat penganut Budha dan Konfusius.[3]
[3] Ahmad Al-Usairy...h.506-507
Singapura

Singapura telah menjadi rute bagi pedangang orang  muslim dari


Timur Tengah sejak abad ke-15. Cara masuknya Islam ke Singapura
tidak jauh berbeda dengan cara masuknya Islam ke negara-negara di
Asia Tenggara yang lain. Islam masuk ke Singapura dengan cara
perdagangan yang dilakukan oleh bangsa Arab yang melalui daerah
perairan Singapura. Adanya pernikahan pedangang Arab dengan
penduduk setempat  dan akhirnya tinggal dan menetap di Singapura
telah membantu Islam berkembang di daerah ini. Lama kelamaan,
mereka membentuk suatu komunitas tersendiri dan mendirikan
perkampungan di sana.
Kamboja

Cambodia, atau Camboja, atau Kampuchea, atau disebut juga


Kamboja adalah negara berbentuk Republik, dengan ibu kota
Phom Penh. Dahulu, Kamboja dikenal dengan nama
Kekaisaran Khmer. Agama utama adalah Budha. Populasi
Kamboja adalah bangsa Khmer, selebihya etnik Campa,
Melayu, China dan India.
 
Laos
Kebanyakan masyarakat muslim di Laos terdiri dari para pedagang
keturunan Arab, Asia Selatan, Melayu, dan Campa. Ketika krisis
politik di Kamboja berkecamuk, banyak penghuni muslim Campa
yang menyebrang ke Laos dan menetap di sana. Para muslim
Huihui (China Muslim) juga banyak terdapat di Laos. Meski
berjumlah sangat sedikit dan tergolong miskin, mereka teguh
memegang agama. Umumnya, mereka adalah penganut mahzab
Syafi’i.
Brunei Darussalam
Islam mulai diperkenalkan di Brunei  pada tahun 977
melalui jalur timur Asia Tenggara oleh pedagang-
pedagang dari negeri China. Islam menjadi agama
resmi negara semenjak Raja Awang  Alak Betatar
(Sultan Muhammad Syah) masuk Islam, lalu diikuti
oleh penduduk  Brunei dan masyarkat luas
Timor Leste

Masuk dan berkembangnya Islam di Timor Leste tidak jauh


masanya dengan masuknya Islam di Nusantara lain.
Dimulai dari kedatangan pedagang-pedagang Arab dari
Yaman dan Hadramaut ke wilayah Nusantara. Para
pedagang Arab datang melalui selat Malaka, Aceh, pulau
Jawa terus ke pulau Maluku, sorong, Kepala Burung (Irian
Barat), ke Morotai, dan akhirnya ke Timor
Myanmar
Negara Myanmar dulu dikenal sebagai Birma atau Burma. Namun,
sejak 18 Juni 1989, secara resmi menukar nama negara, mejadi
Myanmar. Negara Myanmar memiliki luas wilayah 678.000 km 2,
dengan jumlah penduduk 45 juta jiwa dengan persentase 10,7%
umat muslim dari total penduduk Burma. Mayoritas penduduk
Myanmar berbangsa burma dan beragama Budha. Di samping itu
terdapat juga etnis minoritas seperti, Karen, Chin, Khacin, Shan,
dan muslimin yang dikenal dengan nama Rohingya sebagian besar
jumlah muslimin mendiami Arakan

Anda mungkin juga menyukai