Anda di halaman 1dari 56

Modul 10

RENCANA
KESELAMATAN KONSTRUKSI
(RKK) PELAKSANAAN
Bimbingan Teknis
Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi

Direktorat Keberlanjuatan Konstruksi


Direktorat Jenderal Bina Konstruksi
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
OUTLINE
FORMAT RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
(RKK)
Bagian A : Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja
Bagian C : Dukungan Keselamatan Konstruksi
dalam Keselamatan Konstruksi

Kepedulian Pimpinan Terhadap Isu


01 01 Sumber Daya
Eksternal dan Internal
02 Komitmen Keselamatan Konstruksi 02 Kompetensi

Bagian B : Perencanaan Keselamatan Konstruksi


03 Kepedulian

04 Komunikasi
01
Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko,
Pengendalian dan Peluang
05 Informasi Terdokumentasi
02 Rencana Tindakan (Sasaran dan Program)

03 Standar dan Peraturan Perundang-undangan


OUTLINE
FORMAT RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
(RKK)
Bagian E : Evaluasi Kinerja Keselamatan
Bagian D : Operasi Keselamatan Konstruksi
Konstruksi

01 Perencanaan dan Pengendalian Operasi 01 Pemantauan dan Evaluasi

02
Kesiapan dan Tanggapan terhadap Kondisi • Inspeksi dan audit
Darurat

02 Tinjauan Manajemen

03
Peningkatan Kinerja Keselamatan
Konstruksi
TUJUAN
PEMBELAJARAN
Memahami Rencana Keselamatan
Konstruksi (RKK)

Mampu menyusun RKK sebagai


Sarana Interaksi antara Penyedia Jasa
dan Pengguna Jasa

Mampu mengaplikasikan Format


Rencana Keselamatan Konstruksi di
tempat pekerjaan
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)

RKK merupakan dokumen lengkap rencana Setiap calon Penyedia Jasa wajib
penerapan SMKK dan merupakan satu menyusun dan menyampaikan RKK
kesatuan dengan dokumen kontrak. dalam dokumen penawaran.

RKK harus:
a. dilengkapi berdasarkan lingkup pekerjaan dan
kondisi di lapangan sebelum pelaksanaan
pekerjaan; dan
b. disampaikan, dibahas, disepakati, dan disetujui
oleh Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa pada saat
rapat persiapan pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi (preconstruction meeting).
FORMAT RKK PELAKSANAAN

Format RKK pada tahap pemilihan Penyedia


Jasa Konstruksi sudah harus mengikuti
persyaratan dalam SMKK yaitu sebagai
Informasi Terdokumentasi.

Susunan dokumen RKK terdiri


dari:
• Cover Dokumen
• Halaman Pengesahan
• Halaman Daftar Isi
• Halaman RKK
FORMAT RKK PELAKSANAAN

Cover Dokumen Lembar Pengesahan

Format baku di dalam Permen PUPR No. 21/2019 dan tidak boleh diubah
Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Pengendalian
1
dan Peluang
• Jadwal pelaksanaan pekerjaan
• Identifikasi bahaya, penilaian risiko, dan peluang
(IBPRP)
FORMAT RKK • Analisis keselamatan kerja (job safety analysis)
PELAKSANAAN

Bagian B 2 Rencana Tindakan (Sasaran dan Program)


Perencanaan • Sasaran umum dan program umum
Keselamatan • Sasaran khusus dan program khusus
Konstruksi
3 Standar dan Peraturan Perundang-undangan
FORMAT ISI RKK PELAKSANAAN
Perencanaan Keselamatan Konstruksi

B.1 Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Pengendalian dan Peluang


Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Memuat uraian seluruh item pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan kontrak dan
menampilkan jangka waktu yang dibutuhkan setiap pekerjaanya.

Contoh Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan


FORMAT ISI RKK PELAKSANAAN
Perencanaan Keselamatan Konstruksi

B.1 Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Pengendalian dan Peluang

Memuat tabel Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Peluang


(IBPRP) pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang dibuat
oleh Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan disetujui
oleh Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi.

Tahapan aktivitas dalam IBPRP sesuai dengan:


a. pekerjaan rutin (sesuai dengan Work Breakdown Structure)
b. pekerjaan non-rutin (pekerjaan yang tidak terdapat pada
Work Breakdown Structure)
FORMAT ISI RKK PELAKSANAAN
Perencanaan Keselamatan Konstruksi
Format Tabel IBPRP
B.1 Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Pengendalian dan Peluang merujuk kepada
Permen PUPR 21/2019
Format Tabel IBPRP

Keterangan:
1. PPK mengisi kolom 1, 2 dan 3.
2. PPK mengisi kolom “uraian pekerjaan” dan “identifikasi bahaya” berdasarkan tahapan pekerjaan.
3. Kolom “uraian pekerjaan” dan “identifikasi bahaya” yang diisi oleh PPK berdasarkan tahapan pekerjaan, dimana penyedia
jasa dapat menambahkan uraian pekerjaan dan identifikasi bahaya dari yang sudah dicantumkan oleh PPK berdasarkan
analisis Ahli K3 Konstruksi dan/atau Petugas Keselamatan Konstruksi.
4. Kolom 12, 13, 14, 15, dan 16, diisi berdasarkan kondisi pengendalian di lapangan atas dasar penilaian Ahli K3
Konstruksi dan/atau Petugas Keselamatan Konstruksi, apabila dinilai tidak ada yang diisikan, maka dapat ditulis
"tidak ada" atau "n/a".
FORMAT ISI RKK PELAKSANAAN
Perencanaan Keselamatan Konstruksi

B.1 Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Pengendalian dan Peluang

Penjelasan Tabel Contoh Format IBPRP


FORMAT ISI RKK PELAKSANAAN
Perencanaan Keselamatan Konstruksi

Tabel Penetapan Tingkat Kekerapan


Tingkat
Deskripsi Definisi
Kekerapan

 Besar kemungkinan terjadi kecelakaan saat melakukan pekerjaan


5 Hampir pasti terjadi
 Kemungkinan terjadinya kecelakaan lebih dari 2 kali dalam 1 tahun
 Kemungkinan akan terjadi kecelakaan saat melakukan pekerjaan pada hampir
4 Sangat mungkin terjadi semua kondisi
 Kemungkinan terjadinya kecelakaan 1 kali dalam 1 tahun terakhir
 Kemungkinan akan terjadi kecelakaan saat melakukan pekerjaan pada beberapa
3 Mungkin terjadi kondisi tertentu
 Kemungkinan terjadinya kecelakaan 2 kali dalam 3 tahun terakhir
 Kecil kemungkinan terjadi kecelakaan saat melakukan pekerjaan pada beberapa
2 Kecil kemungkinan terjadi kondisi tertentu
 Kemungkinan terjadinya kecelakaan 1 kali dalam 3 tahun terakhir
 Dapat terjadi kecelakaan saat melakukan pekerjaan pada beberapa kondisi
Hampir tidak pernah
1 tertentu
terjadi
 Kemungkinan terjadinya kecelakaan lebih dari 3 tahun terakhir
Sumber: Permen PUPR No. 21/2019
FORMAT ISI RKK PELAKSANAAN
Perencanaan Keselamatan Konstruksi

Tabel Penetapan Tingkat Keparahan

Sumber: Permen PUPR No. 21/2019


FORMAT ISI RKK PELAKSANAAN
Perencanaan Keselamatan Konstruksi

Sumber: Permen PUPR No. 21/2019


FORMAT ISI RKK PELAKSANAAN
Perencanaan Keselamatan Konstruksi

Tabel Penetapan Tingkat Risiko

Keparahan

Kekerapan 1 2 3 4 5
Keterangan
1 1 2 3 4 5 1-4 Tingkat risiko kecil
2 2 4 6 8 10 5-12 Tingkat risiko sedang
3 3 6 9 12 15 15-25 Tingkat risiko besar
4 4 8 12 16 20
5 5 10 15 20 25
PENGERTIAN RISIKO & TINGKAR RISIKO
Definisi Risiko dan Tingkat Hampir tak pernah terjadi 1

Risiko Kecil kemungkinan terjadi 2


Risiko adalah kemungkinan akibat atau K
E
Mungkin terjadi 3
kemungkinan terjadinya kerugian, yang K
E
Sangat mungkin terjadi 4

dise-babkan karena terpapar oleh suatu R


A
bahaya. P
AKCukup diobati dengan P3K 15
NEHampir pasti terjadi
PRawat inap = 1 orang 2
Tingkat Risiko adalah perpaduan antara A
RRawat Inap > 1 orang 3
tingkat kekerapan (frekuensi, probability) A
HFatalitas = 1 orang 4
dan tingkat keparahan (besarnya akibat, A
N Fatalitas > 1 0rang 5
severity) yang merupakan besaran dari ke- Tingkat Risiko Keparahan
mungkinan kerugian dari suatu kecelakaan Kekerapan 1 2 3 4 5
atau penyakit akibat kerja. 1 1 2 3 4 5
2 2 4 6 8 10
Nilai Risiko = Tingkat Kekerapan x Tingkat Keparahan 3 3 6 9 12 15
4 4 8 12 16 20
Contoh: 5 5 10 15 20 25
Mengecor beton kolom di tepi bangunan di lt 5, bekisting kolom setinggi 4 m tidak mengguna-kan
perancah, tidak ada tangga dan tidak ada platform dan railing pelindung, dan pekerja cor tidak Keterangan
menggunakan fullbody harness, maka tingkat kekerapan menjadi sangat mungkin terjadi (F=4), dan 1-4 : Tingkat risiko kecil
jika pekerja jatuh ke tanah akan mengalami fatalitas (A=4), NR = F x A = 4 x 4 = 16, jika dilihat di 5-12 : Tingkat risiko sedang
Table Tingkat Risiko, maka Tingkat Risiko > termasuk Risiko besar
15-25 : Tingkat risiko besar
Hirarki Pengendalian Risiko
HIRARKI JENIS PENGENDALIAN FUNGSI CONTOH
Meniadakan Bahaya dan Risiko dengan • Menghilangkan stek atau besi mencuat supaya tidak
1 Eliminasi menghilangkan bahaya dari sumbernya adan lagi bahaya tersandung
Mengganti alat, material, metode, proses, • Memasang bola lampu dengan stick sebagai ganti
2 Substitusi tata letak dlsb, dengan yang bahaya dan
risikonya lebih kecil
tangga
• Mengganti panel asbes dengan panel GRC
Mencegah / mengurangi kemungkinan • Menggunakan perancah, tangga, platform dan railing
Pengendalian Teknis terjadinya kecelakaan dengan merubah ketika mengecor beton kolom tinggi > 2 m
3 Engineering Control
kondisi tidak selamat (unsafe condition) • Memasang turap pada pekerjaan galian tanah, untuk
menjadi kondisi yg selamat (safe condition) mencegah longsor
Mengurangi kemungkinan & keparahan • Untuk melaksanakan pekejaan berbahaya, selain
Administratif terjadinya kecelakaan, dengan merubah menggunakan SOP harus mengikuti prosedur ijin
4 perilaku atau tindakan tidak selamat (unsafe kerja, dengan lebih dulu melakukan JSA
Administrative Control act) menjadi tindakan selamat (safe action). • Pelatihan dan sertifikasi, memasang rambu rambu,

Alat Pelindung Diri Melindungi dan mengurangi keparahan • Menggunakan fullbody harness dan life line ketika
5 (APD) cedera jika kecelakaan terjadi bekerja di ketinggian
• Menggunakan topeng ketika mengelas

Dalam penetapan jenis pengendalian risiko ketika menyusun Identifikasi Bahaya Penilian Risiko dan Peluang
(IBPRP), wajib mengikuti hirarki pengendalian tersebut di atas dan jika tidak mungkin melakukan eliminasi dan
substritusi, maka minimal harus menerapkan Pengendalian Teknis, Pengendalian Addministratif dan APD.
Tingkat risiko masih tinggi, karena : Tingkat risiko TURUN, jika :
 Belum ada pengendalian teknis,  Sudah ada pengendalian teknis,
 Belum ada pengendalian administratif  Sudah ada pengendalian administratife
 Pekerja belum menggunakan APD  Pekerja sudah menggunakan APD
Contoh Pengisian Format Tabel IBPRP

5 Pengecoran Bekerja di Pekerja Permenaker 1. Perancah 4 4 16 Besar Pengend N/A N/A N/A N/A N/A
beton strktur ketinggian jatuh No 01 / 1980 lengkap alian
atas sesuai Administ
stanadar ratif
2. Pasang
APK
3. Ijin kerja
4. Rambu2
5. APD
FORMAT ISI RKK PELAKSANAAN
Perencanaan Keselamatan Konstruksi

Contoh Format Tabel IBPRP


DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RISIKO PENILAIAN SISA RISIKO

IDENTIFIKASI JENIS PERSYARATAN PENGENDALIA TINGK PENGENDALIA KEM NILAI TINGK KETE
NO URAIAN PEMENUHAN KEMU KEPAR NILAI KEPA RAN
PEKERJAA BAHAYA BAHAYA N AWAL NGKIN AHAN RISIKO AT N LANJUTAN UNGK RAHA RISIK AT
(Skenario (Tipe PERATURAN RISIKO INAN O (F X RISIKO GAN
N AN (F) (A) (F X A) N (A)
Bahaya) Kecelakaan) (TR) (F) A) (TR)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1. Bekerja di Posisi kerja, Tergangguny Permenaker 1) Penggunaan 2 2 4 Kecil Administratif N/A N/A N/A N/A
ruangan terpeleset, a kesehatan ……… tentang meja kursi
tergores cutter tubuh lingkungan ergonomis
atau benda tajam kerja
2) Penempatan 1 1 1
barang dan rak
lemari

3) Memasang 1 1 1
AC dari
ventilasi yang
cukup

2. Pekerjaan Galian sepanjang Tertimbun, Permenaker 1) Pasang turap 3 5 15 Besar Adminstratif N/A N/A N/A N/A
Penggalian 1 KM, lebar 1 M, meninggal 01/1980
jenis tanah 2) Pasang 3 5 15
gembur rambu
peringatan
bahaya lonsor

Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi


Nama Penyedia Jasa
ttd
(Nama Lengkap)
FORMAT ISI RKK PELAKSANAAN
Perencanaan Keselamatan Konstruksi

Contoh Job Safety Analysis (JSA)

[Nama Pelaksana Pekerjaan]


Job Safety Analysis (JSA)
JSA dibuat pada :
1. Semua Pekerjaan yang mempunyai tingkat risiko keselamatan besar dan/atau sedang .
2. pekerjaan bersifat khusus sesuai dengan metode kerja Konstruksi
3. Pekerjaan yang Baru
4. Pekerjaan dengan adanya Perubahan Metoda Kerja

 JSA harus mendapatkan persetujuan dari Pengguna Jasa, ahli teknik


sesuai bidangnya, dan Penyedia Jasa.
 JSA didasarkan dari pekerjaan berisiko tinggi berdasarkan analisa
IBPRP, tidak rutin, berubah, menggunakan peralatan khusus karena
terjadi perubahan prosedur yang sudah dikendalikan, berdasar pada
Langkah-langkah di metode kerja
FORMAT ISI RKK PELAKSANAAN
Perencanaan Keselamatan Konstruksi

B.2 Rencana Tindakan (Sasaran dan Program)

Memuat tabel sasaran dan program


berdasarkan identifikasi bahaya, penilaian
risiko yang bersifat umum.
FORMAT ISI RKK PELAKSANAAN
Perencanaan Keselamatan Konstruksi

B.2 Rencana Tindakan (Sasaran dan Program)

Memuat tabel sasaran dan


6
program berdasarkan
identifikasi bahaya, penilaian
risiko dan peluang yang
bersifat khusus (skala prioritas
sedang dan tinggi).
FORMAT ISI RKK PELAKSANAAN
Perencanaan Keselamatan Konstruksi

B.3 Standar dan Peraturan Perundang-undangan


Peraturan Perundangan Pasal sesuai dengan
No Pengendalian Risiko
& Persyaratan Lainnya Pengendalian Risiko
1 Penggunaan tenaga UU Nomor 1 Tahun 1970 Pasal 1 ayat (6)
Identifikasi peraturan perundangan dan kerja yang Tentang Keselamatan Kerja
persyaratan lainnya yang harus dijalankan berkompeten

(hingga pasal atau klausul yang 2 Kewajiban UU Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 86
perusahaan Tentang Ketenagakerjaan
berhubungan langsung dengan program) melindungi pekerja
diuraikan menurut identifikasi bahaya, 3 Penggunaan tenaga UU Nomor 2 Tahun 2017 Pasal 70
kerja yang Tentang Jasa Konstruksi
penilaian risiko dan peluang. berkompeten
4 Standar Keamanan, UU Nomor 2 Tahun 2017 Pasal 59
Keselamatan, Tentang Jasa Konstruksi
Keterangan: Kesehatan,
Kolom peraturan persyaratan Keberlanjutan (K4)
lainnya harus mengacu kepada PP
kolom pengendalian risiko Permen
pada IBPRP. SE
5 Dst ... Sesuai dengan peraturan Dst ...
perundangan dan persyaratan
lainnya terkait dengan
Keselamatan Konstruksi 
CONTOH PENGENDALIAN RISIKO KESELAMATAN KONSTRUKSI

KESELAMATAN KONSTRUKSI
PEKERJAAN GEDUNG
CONTOH PENGENDALIAN RISIKO KESELAMATAN KONSTRUKSI

KESELAMATAN KONSTRUKSI
PEKERJAAN SIPIL
Terima Kasih
Direktorat Keberlanjuatan Konstruksi
Direktorat Jenderal Bina Konstruksi
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Anda mungkin juga menyukai