K
Kaam
miiss,, 2233 FFeebbrruuaarrii 22001122
LAPANGAN TERBANG
K ATA P E N G A N TA R
Manado,
Februari 2012
Penulis
D A F TA R I S I
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
B. PERMASALAHAN
D. METODE PENULISAN
E . SISTEMATIKA PENULISAN
BAB. II PEMBAHASAN
B. PENAMAAN
C. TEKNIS
D. PEMELIHARAAN
E. KONFIGURASI DASAR LANDAS PACU
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A . L ATA R B E L A K A N G
B a n d a r u d a r a (disingkat: B a n d a r a ) atau P e l a b u h a n U d a r a
merupakan sebuah fasilitas tempat pesawat terbang dapat lepas landas
dan mendarat. Bandar udara yang paling sederhana minimal memiliki
sebuah landas pacu namun bandara-bandara besar biasanya dilengkapi
berbagai fasilitas lain, baik untuk operator layanan penerbangan maupun
bagi penggunanya.
Menurut Annex 14 dari ICAO (International Civil Aviation
Organization): Bandar udara adalah area tertentu di daratan atau
perairan (termasuk bangunan, instalasi dan peralatan) yang
diperuntukkan baik secara keseluruhan atau sebagian untuk kedatangan,
keberangkatan dan pergerakan pesawat.
Sedangkan definisi bandar udara menurut PT (persero) Angkasa
Pura adalah "lapangan udara, termasuk segala bangunan dan peralatan
yang merupakan kelengkapan minimal untuk menjamin tersedianya
fasilitas bagi angkutan udara untuk masyarakat".
Pada masa awal penerbangan, bandar udara hanyalah sebuah
tanah lapang berumput yang bisa didarati pesawat dari arah mana saja
tergantung arah angin.
Di masa Perang Dunia I, bandar udara mulai dibangun permanen
seiring meningkatnya penggunaan pesawat terbang dan landas pacu
mulai terlihat seperti sekarang. Setelah perang, bandar udara mulai
ditambahkan fasilitas komersial untuk melayani penumpang.
Sekarang, bandar udara bukan hanya tempat untuk naik dan
turun pesawat. Dalam perkembangannya, berbagai fasilitas ditambahkan
seperti toko-toko, restoran, pusat kebugaran, dan butik-butik merek
ternama apalagi di bandara-bandara baru.
Kegunaan bandar udara selain sebagai terminal lalu lintas
manusia / penumpang juga sebagai terminal lalu lintas barang. Untuk itu,
di sejumlah bandar udara yg berstatus bandar udara internasional
ditempatkan petugas bea dan cukai. Di indonesia bandar udara yang
berstatus bandar udara internasional antara lain Polonia (Medan),
Soekarno-Hatta (Cengkareng), Djuanda (Surabaya), Sepinggan
(Balikpapan), Hasanudin (Makassar) dan masih banyak lagi.
Fasilitas bandar udara yang terpenting adalah:
Sisi Udara (Air Side)
landas pacu yang mutlak diperlukan pesawat. Panjangnya
landas pacu biasanya tergantung dari besarnya pesawat yang
dilayani. Untuk bandar udara perintis yang melayani pesawat
kecil, landasan cukup dari rumput ataupun tanah diperkeras
(stabilisasi). Panjang landasan perintis umumnya 1.200 meter
dengan lebar 20 meter, misal melayani Twin Otter, Cessna, dll.
pesawat kecil berbaling-baling dua (umumnya cukup 600-800
meter saja). Sedangkan untuk bandar udara yang agak ramai
dipakai konstruksi aspal, dengan panjang 1.800 meter dan
lebar 30 meter. Pesawat yang dilayani adalah jenis turbo-prop
atau jet kecil seperti Fokker-27, Tetuko 234, Fokker-28, dlsb.
Pada bandar udara yang ramai, umumnya dengan konstruksi
beton dengan panjang 3.600 meter dan lebar 45-60 meter.
Pesawat yang dilayani adalah jet sedang seperti Fokker-100,
DC-10, B-747, Hercules, dlsb. Bandar udara international
terdapat lebih dari satu landasan untuk antisipasi ramainya
lalu lintas.
Apron adalah tempat parkir pesawat yang dekat dengan
bangunan terminal, sedangkan taxiway menghubungkan
apron dan run-way. Konstruksi apron umumnya beton
bertulang, karena memikul beban besar yang statis dari
pesawat
Untuk keamanan dan pengaturan, terdapat Air Traffic
Controller, berupa menara khusus pemantau yang dilengkapi
radio control dan radar.
Karena dalam bandar udara sering terjadi kecelakaan, maka
diseduiakan unit penanggulangan kecelakaan (air rescue
service) berupa peleton penolong dan pemadan kebakaran,
mobil pemadam kebakaran, tabung pemadam kebakaran,
ambulance, dll. peralatan penolong dan pemadam kebakaran
Juga ada fuel service untuk mengisi bahan bakar avtur.
Sisi Darat (Land Side)
Terminal bandar udara atau concourse adalah pusat urusan
penumpang yang datang atau pergi. Di dalamnya terdapat
pemindai bagasi sinar X, counter check-in, (CIQ, Custom -
Inmigration - Quarantine) untuk bandar udara internasional,
dan ruang tunggu (boarding lounge) serta berbagai fasilitas
untuk kenyamanan penumpang. Di bandar udara besar,
penumpang masuk ke pesawat melalui garbarata atau avio
bridge. Di bandar udara kecil, penumpang naik ke pesawat
melalui tangga (pax step) yang bisa dipindah-pindah.
Curb, adalah tempat penumpang naik-turun dari kendaraan
darat ke dalam bangunan terminal
Parkir kendaraan, untuk parkir para penumpang dan
pengantar/penjemput, termasuk taksi.
B. PERMASALAHAN
1. PENGERTIAN
2. PENAMAAN
3. TEKNIS
4. PEMELIHARAAN
Adapun yang menjadi tujuan dari pada penulisan maklah ini adalah
:
1. Sebagai salah satu penilaian dalam mata kuliah Perencanaan
Lapangan Terbang.
2. Menguatkan pemahaman tentang salah satu komponen
lapangan terbang yaitu Landas Pacu / Runway
3. Untuk mengkaji secara meendalam mengenai landas pacu.
D . M E TO D E P E N U L I S A
ANN
E . S I S T E M AT I K A P E N U L I S
SAAN
Makalah ini dibagi dalam tiga bab yang saling keterkaitan erat
satu sama lain karena bab yang lebih dahulu merupakan dasar untuk
pembahsan dalam bab selanjutnya. Yang dibahas dalam masing-masing
bab itu, secara garis besarnya adalah:
Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini dijelaskan beberapa hal yang bersifat teknis untuk
suatu penulisan ilmiah yaitu:
B. Permasalahan;
D. Metode penulisan;
E. Sistematika penulisan;
Bab II Pembahasan
Terdiri atas:
A. Kesimpulan
B. Saran.
BAB III
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
D. PEMELIHARAAN
Landas pacu pada setiap bandara umumnya dibersihkan dari
debu atau kerikil, bahkan benda benda asing lainnya yang akan
membahayakan keselamatan penerbangan (dalam dunia penerbangan,
benda asing tersebut dikenal sebagai FOD). Kecelakaan pesawat terbang
di landasan pacu umumnya disebabkan karena adanya benda benda
asing baik yang masuk ke dalam mesin pesawat maupun merusak badan
pesawat atau roda pesawat saat pesawat lepas landas atau mendarat.
Hal tersebut seperti yang dialami pesawat Concorde di Bandara Charles
de Gaulle, Paris, Perancis pada tahun 2000 yang menyebabkan pesawat
terbakar dan jatuh yang menewaskan seluruh penumpang, krew dan
penduduk setempat. Selebihnya karena cuaca dan bahkan gangguan
burung sehingga umumnya di setiap bandara komersial bahkan perintis
dilengkapi menara pengawas yang mengawasi lalu lintas penerbangan,
komunikasi bahkan informasi cuaca. Pada bandara tertentu, dilengkapi
sensor dan pengusir burung dan sensor cuaca serta sensor untuk
mengukur tingkat kebisingan yang ditimbulkan dari mesin pesawat.
Selain itu pula, setiap landasan dilengkapi dengan kendaraan
penyapu landasan dan peralatan bahan kimia pembersih landasan
khususnya untuk membersihkan sisa sisa jejak karet yang ditimbulkan
oleh roda-roda pesawat yang bila tidak dibersihkan juga dapat
mengganggu keselamatan penerbangan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
Adapun saran saya adalah agar Makalah ini dapat diterima dan
dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
D A F TA R P U S TA K A
sudarman di 21.05
Berbagi 0
Poskan Komentar
‹ Beranda ›
Lihat versi web
M
Meennggeennaaii S
Saayyaa
sudarman
Lihat profil lengkapku