Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS PIECES

Fajriyah, S.Kom., M.Kom.


 metode PIECES adalah metode analisis sebagai dasar untuk
memperoleh pokok-pokok permasalahan yang lebih spesifik.
Dalam menganalisis sebuah sistem, biasanya akan dilakukan
terhadap beberapa aspek antara lain adalah kinerja, informasi,
ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan
pelanggan. Analisis ini disebut dengan PIECES Analysis
(Performance,Information, Economy, Control, Eficiency and
Service).
 Analisis PIECES ini sangat penting untuk dilakukan sebelum
mengembangkan sebuah sistem informasi karena dalam analisis
ini biasanya akan ditemukan beberapa masalah utama maupun
masalah yang bersifat gejala dari masalah utama. 
 Metode ini menggunakan enam variable evaluasi yaitu :
  Performance (kinerja)

  Information (informasi)

 Economic (ekonomi)

 Control (pengendalian)

 Efficiency (efisiensi)

 Service (layanan)
   Performance (kinerja)
Kinerja merupakan variable pertama dalam metode
analisis PIECES. Dimana memiliki peran penting untuk
menilai apakah proses atau prosedur yang ada masih mungkin
ditingkatkan kinerjanya, dan melihat sejauh mana dan
seberapa handalkah suatu sistem informasi dalam berproses
untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan. Dalam hal ini
kinerja diukur dari:
a.throughput, yaitu jumlah pekerjaan/output/deliverables yang
dapat dilakukan/ dihasilkan pada saat tertentu.
b.response time, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan serangkaian kegiatan untuk
menghasilkan output/deliverables tertentu.
  Information (informasi)
Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat
diperbaiki sehingga kualitas informasi yang dihasilkan menjadi
semakin baik. Informasi yang disajikan haruslah benar–benar
mempunyai nilai yang berguna. Hal ini dapat diukur dengan :
a. Keluaran (outputs): Suatu sistem dalam memproduksi
keluaran.
b. Masukan (inputs): Dalam memasukkan suatu data sehingga
kemudian diolah untuk menjadi informasi yang berguna.
  Economic (ekonomi)
Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat
ditingkatkan manfaatnya (nilai gunanya) atau diturunkan biaya
penyelenggaraannya.

 Control (pengendalian)
Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat
ditingkatkan sehingga kualitas pengendalian menjadi semakin
baik, dan kemampuannya untuk mendeteksi kesalahan/
kecurangan menjadi semakin baik pula.
 Efficiency (efisiensi)
Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat
diperbaiki, sehingga tercapai peningkatan efisiensi operasi,
dan harus lebih unggul dari pada sistem manual.

 Service (layanan)
Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat
diperbaiki kemampuannya untuk mencapai peningkatan
kualitas layanan. Buatlah kualitas layanan yang sangat user
friendly untuk end – user (pengguna) sehingga pengguna
mendapatkan kualitas layanan yang baik.
ANALISIS PIECES KRS (STUDI KASUS :
STMIK XYZ)
 Kartu Rencana Studi di STMIK XYZ yang sampai detik
ini masih menggunakan sistem manual. Ironisnya,
dikampus lain yang sebenarnya bukan kampus berbasis
IT kini telah menggunakan sistem KRS on line, sistem
yang lebih canggih. Selanjutnya kami akan menganalisis
kedua sistem tersebut, sistem KRS manual (dalam
pengisian dan penanda tanganan) sebagai sistem lama
dan sistem KRS on line dan finger print sebagai sistem
baru.
 PERFORMANCE (ANALISIS KINERJA)
 Sistem baru

Pada sistem on line, mahasiswa dapat dengan mudah mengakses situs


yang disediakan pihak kampus, kemudian mengisi KRS dengan
menentukan apa saja mata kuliah dan jumlah SKS yang diambil.
Dengan menggunakan teknologi finger print mahasiswa dan dosen tidak
perlu tanda tangan pada setiap pertemuan. Cukup dengan mengarahkan
jari tangan pada alat finger print untuk membuktikan kehadiran.

 Sistem lama
Pengisian KRS dengan sistem manual kurang merepresentasikan jati diri
STMIK XYZ sebagai kampus IT. Selain itu, mahasiswa harus datang ke
kampus untuk mengisi KRS. Jika ada mahasiswa yang tidak hadir saat
hari pengisian KRS, mahasiswa tersebut harus datang ke kampus dihari
yang lain dan menemui Pembimbing Akademik.
Penandatanganan KRS oleh dosen dapat dimungkinkan terjadi
kecurangan oleh mahasiswa yang bolos tetapi titip KRS kepada teman.
 INFORMATION (ANALISIS INFORMASI)
 Sistem baru

Dengan sistem baru mahasiswa dapat dengan cepat dan mudah mengakses informasi.
Dapat dilakukan dengan memanfaatkan hotspot area, warnet, modem dan lain
senagainya.
 Sistem lama

Terkadang informasi tentang hari pengisian KRS simpang siur. Sehingga ketika ada
beberapa mahasiswa yang tidak hadir harus menghubungi PA untuk mengisi KRS.

 ECONOMY (ANALISIS EKONOMI)


 Sistem baru

Sistem ini lebih hemat bagi mahasiswa karena tidak perlu menyiapkan ongkos untuk
pergi ke kampus, terutama bagi mahasiswa yang domisilinya jauh dari kampus.
Dengan sistem finger print, mungkin lebih mahal dibanding dengan menggunakan
sistem manual, namun  kemungkinan ini harus diperhitungkan dengan metode tertentu.
 Sistem lama

Mahasiswa harus hadir dikampus saat pada hari pengisian KRS yang sudah ditetapkan.
Itu berarti mahasiswa harus menyiapkan biaya ongkos untuk pergi ke kampus. Ongkos
tersebut lebih besar dibandingkan dengan biaya untuk on line beberapa menit di warnet.
 CONTROL (ANALISI KEAMANAN/SECURITY)
 Sistem baru

Dengan sistem KRS on line keamanan mudah dikontrol sehingga dapat


membantu dalam pengambilan keputusan. Namun, memungkinkan
terjadinya tindak kejahatan cyberccrime.
Finger print memudahkan dalam kontrol karena kemungkinan
kecurangan sangat kecil. Mahasiswa atau dosen yang tidak hadir tidak
dapat memanipulasi kehadiran.
 Sistem Lama

Kontrol kemanan pada sistem lama kurang dapat dikontrol dengan baik.
Karena dengan pengisian secara manual memungkinkan terjadinya
human error. Bisa terjadi karena mahasiswa kurang lengkap dalam
pengisian KRS. Atau kesalahan administrator yang keliru saat
memasukkan data.
Kontrol dalam penandatanganan KRS sulit dilakukan jika dosen tidak
teliti. Karena bisa saja mahasiswa yang tidak hadir menitipkan KRS
pada temannya.
 EFFICIENCY (ANALISIS EFISIENSI)
 Sistem Baru

Dengan menggunakan sistem KRS on line maka akan memudahkan bagi


mahasiswa dalam pengisian KRS, yaitu tidak terbatasnya jarak dan waktu, lebih
efektif, efisien serta hemat.
 Sistem Lama

Apabila menggunakan sistem KRS manual maka lebih banyak waktu dan biaya
yang di habiskan. Serta terbatasnya jarak untuk menempuh perjalanan ke kampus.
Sehingga tidak efisien dan efektif dalam sistem KRS manual tersebut.

 SERVICE
 Sistem Baru

Pelayanan dalam KRS on line ini lebih cepat, serta dapat menerapkan costumer


relationship management.
 Sistem Lama

Sistem menghasilkan informasi produk yang kurang akurat dan tidak konsisten,
serta dalam sistem KRS manual tidak dapatnya di terapkan costumer relationship
management.

Anda mungkin juga menyukai