Anda di halaman 1dari 45

HUKUM KEPEGAWAIAN

Catur Wido Haruni


Anda Pekerja?
Pahami Hak-Hak Anda Sesuai Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku
Peraturan Perundang-undangan Pegawai
Pemerintah
• UU No. 8 Tahun 1974 tentang Perubahan Atas Undang-
undang Nomor 8 Tahun 1974 mengenai Pokok-pokok
Kepegawaian
• UU No. 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-
undang Nomor 8 Tahun 1974 mengenai Pokok-pokok
Kepegawaian
• UNDANG-UNDANG RI NOMOR 5 TAHUN
2014 TENTANG APARATUR SIPIL
NEGARA
Prinsip-Prinsip Kepegawaian:
• 1. Prinsip Kemanusiaan
• 2. Prinsip Demokrasi
• 3. The Right Man on the Right Place
• 4. Equal Pay for Equal Work
• 5. Prinsip Kesatuan Arah
• 6. Prinsip Kesatuan Tujuan
• 7. Prinsip Komando
• 8. Prinsip Efisiensi  dan Produktivitas Kerja
• 9. Prinsip Disiplin
• 10. Prinsip Wewenang dan Tanggung Jawab (Job Description)
Pengertian Pegawai Pemerintah
Menurut Kamus Hukum
Aparatur Sipil Negara (ASN) atau dahulu dikenal dengan Pegawai
Negeri adalah unsur aparatur negara; abdi negara; dan abdi
masyarakat yang dengan penuh kesetiaan dan ketaatan kepada
Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Negara, dan Pemerintah
yang menyelenggarakan tugas pemerintah dan pembangunan
• Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yaitu UU
Nomor 31 Tahun 1999 pasal 1 ayat (2) pengertian pegawai negeri
dirumuskan sebagai berikut; Pegawai Negeri adalah meliputi :
• Pegawai Negeri sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang
tentang Kepegawaian
• Pegawai Negeri sebagaimana dimaksud dalam Kitab Undang-
undang Hukum Pidana;
• Orang yang menerima gaji atau upah dari keuangan negara atau
daerah;
• Orang yang menerima gaji atau upah dari suatu korporasi yang
menerima bantuan dari keuangan negara atau daerah; atau
• Orang yang menerima gaji atau upah dari korporasi lain yang
mempergunakan modal atau fasilitas dari negara atau masyarakat.
PENGERTIAN APARATUR SIPIL NEGARA

•      Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri
sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja
pada instansi pemerintah.

•     Pegawai Aparatur Sipil Negara (Pegawa iASN) adalah pegawai


negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas
dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya
dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.

• Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah warganegara Indonesia yang


memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara
tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki
jabatan pemerintahan.
• Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja (PPPK) adalah warga negara Indonesia
yang memenuhi syarat tertentu, yang
diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk
jangka waktu tertentu dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintahan.

JENIS, STATUS, DAN KEDUDUKAN ASN

  
• JENIS Pegawai ASN terdiri atas:
▫ PNS, yang merupakan Pegawai ASN yang diangkat
sebagai pegawai tetap oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian dan memiliki nomor induk pegawai
secara nasional;
▫ Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(PPPK),merupakanPegawai ASN yang diangkat
sebagai pegawai dengan perjanjian kerja oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan kebutuhan
Instansi Pemerintah dan ketentuan Undang-Undang.
Status ASN

• a. PNS merupakan pegawai yang berstatus


pegawai tetap dan memiliki Nomor Induk
Pegawai.
• b. Pegawai Tidak Tetap Pemerintah merupakan
pegawai yang diangkat dengan perjanjian kerja
dalam jangka waktu paling singkat 12 (dua
belas) bulan pada Instansi dan Perwakilan
Kedudukan ASN:

a. Pegawai ASN berkedudukan di pusat, daerah, dan


perwakilan luar negeri.
b. Pegawai ASN yang bekerja pada Instansi Pusat,
Instansi Daerah, dan Perwakilan merupakan satu
kesatuan ASN.
c. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan yang
ditetapkan oleh Pimpinan Instansi dan Perwakilan.
d. Pegawai ASN harus bebas dari pengaruh dan
intervensi semua golongan dan partai politik
Jabatan ASN
• Jabatan Pimpinan Tinggi adalah sekelompok
jabatan tinggi pada instansi pemerintah.
•    Jabatan Administrasi adalah sekelompok
jabatan yang berisifungsi dan tugas berkaitan
dengan pelayanan publik serta administrasi
pemerintahan dan pembangunan.
•   Jabatan Fungsional adalah sekelompok
jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan
dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan
pada keahlian dan keterampilan tertentu
Perbedaan antara PNS dengan PPPK
• Perbedaan mendasar antara PNS dengan PPPK
antara lain mengenai status PPPK yang bukan
pegawai tetap (bersifat sementara berdasarkan
perjanjian kerja), tidak memiliki Nomor Induk
Pegawai (NIP) nasional, serta tidak diaturnya
mengenai hak untuk mendapatkan fasilitas,
jaminan pensiun, pengembangan karier, pola
karier, promosi dan mutasi yang dalam UU ASN
hanya diatur untuk PNS saja
Syarat PNS
• Setiap warga negara Indonesia mempunyai kesempatan yang sama
untuk melamar menjadi PNS dengan memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
• a. usia paling rendah 18 (delapan belas) tahun dan paling tinggi 35 (tiga
puluh lima) tahun pada saat melamar;
• b. tidak pernah dipidana dengan pidana penjara berdasarkan putusan
pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap karena
melakukan tindak pidana dengan pidana penjara 2 (dua) tahun atau
lebih;
• c. tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri atau tidak dengan hormat sebagai PNS, prajurit Tentara
Nasional Indonesia, anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia,
atau diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai swasta;
• d. tidak berkedudukan sebagai calon PNS, PNS, prajurit Tentara
Nasional Indonesia, atau anggota Kepolisian Negara Republik
Indonesia;
• e. tidak menjadi anggota atau pengurus partai politik atau terlibat
politik praktis;
• f. memiliki kualifikasi pendidikan sesuai dengan persyaratan Jabatan;
• g. sehat jasmani dan rohani sesuai dengan persyaratan Jabatan yang
dilamar;
• h. bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia atau negara lain yang ditentukan oleh Instansi
Pemerintah; dan
• i. persyaratan lain sesuai kebutuhan Jabatan yang ditetapkan oleh
• Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK)
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja (PPPK)
• Setiap warga negara Indonesia mempunyai
kesempatan yang sama untuk melamar menjadi
calon PPPK setelah memenuhi persyaratan.
• Pengadaan calon PPPK, dilakukan melalui
tahapan perencanaan, pengumuman lowongan,
pelamaran, seleksi, pengumuman hasil seleksi,
dan pengangkatan menjadi PPPK.
• Untuk menjadi PPPK, pintu masuknya jelas
seperti halnya untuk CPNS
• PPPK bukanlah honorer, melainkan menjadi
akselerator.
• PPPK terdiri dari tenaga-tenaga profesional yang
masuknya didasarkan pada multi level
• entry
PPPK
• Masa Kerja PPPK, paling singkat 1 (satu) tahun dan dapat
diperpanjang sesuai kebutuhan dan berdasarkan penilaian kinerja.
• UU ASN tidak mengatur lebih lanjut secara tegas mengenai jangka
waktu maksimal perjanjian kerja bagi PPPK. Padahal sesuai
dengan definisinya, PPPK diangkat berdasarkan perjanjian kerja
untuk jangka waktu tertentu, sehingga pada pokoknya PPPK
bersifat sementara dan bukan pegawai tetap.
• ( ini berbeda dengan UU Ketenagakerjaan)
• PPPK tidak dapat diangkat secara otomatis menjadi calon PNS.
• Untuk diangkat menjadi calon PNS, PPPK harus mengikuti semua
proses seleksi yang dilaksanakan bagi calon PNS dan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Penggajian PPPK
• Pemerintah wajib membayar gaji yang adil dan layak
kepada PPPK.
• Gaji diberikan berdasarkan beban kerja, tanggung
jawab jabatan, dan resiko pekerjaan.
• Gaji) dibebankan pada anggaran pendapatan dan
belanja negara untuk PPPK di Instansi Pusat dan
anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk PPPK
di Instansi Daerah.
• Selain gaji sebagaimana PPPK dapat menerima
tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
• Pegawai ASN berkedudukan sebagai unsur
aparatur Negara
• Pegawai ASN melaksanakan kebijakan yang
ditetapkan oleh pimpinan Instansi Pemerintah.
•  Pegawai ASN harus bebas dari pengaruh
dan intervensi semua golongan dan partai
politik.
FUNGSI, TUGAS, DAN PERAN ASN

•     Pegawai ASN berfungsi sebagai:


▫ pelaksana kebijakan publik;
▫ pelayan publik; dan
▫ perekat dan pemersatu bangsa
TUGAS ASN
• Pegawai ASN bertugas:
▫ melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
▫ memberikan pelayanan publik yang profesional
dan berkualitas;
▫ mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
PERAN ASN
• Pegawai ASN berperan sebagai perencana,
pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas
umum pemerintahan dan pembangunan
nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan
pelayanan publik yang profesional, bebas dari
intervensi politik, serta bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme.
HAK ASN

• PNS berhak memperoleh:


▫ gaji, tunjangan, dan fasilitas;
▫ cuti;
▫ Jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
▫ perlindungan; dan
▫ pengembangan kompetensi.
• PPPK berhak memperoleh:
▫ gaji dan tunjangan;
▫ cuti;
▫ perlindungan; dan
▫ pengembangan kompetensi
• Pemerintah wajib membayar gaji yang adil dan
layak kepada PNS serta menjamin kesejahteraan
PNS.
• Gaji dibayarkan sesuai dengan beban kerja,
tanggungjawab, dan resiko pekerjaan
• Selain gaji PNS juga menerima tunjangan dan
fasilitas.
• Tunjangan meliputi tunjangan kinerja dan
tunjangan kemahalan.
Kewajiban ASN
• a. setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah
yang sah;
• b. menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
• c. melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang;
• d. menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
• e. melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab;
• f. menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan
tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;
• g. menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
• bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
Manajemen ASN
• Pengaturan pola manajemen Kepegawaian
dalam UU ASN diselenggarakan dengan Sistem
Merit. Sistem Merit adalah kebijakan dan
Manajemen ASN yang berdasarkan pada
kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil
dan wajar dengan tanpa membedakan latar
belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal
usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur,
ataupun kondisi kecacatan
Pemberlakuan Sistem Merit akan dilakukan
melalui :

• Seleksi dan promosi secara adil dan kompetitif


• Menerapkan prinsip fairness
• Penggajian, reward and punishment berbasis
kinerja
• Standar integritas dan perilaku untuk
kepentingan publik
• Manajemen SDM secara efektif dan efisien
• Melindungi pegawai dari intervensi politik dan
dari tindakan semena-mena
Manajemen PNS, meliputi:
• a. penyusunan dan penetapan kebutuhan;
• b. pengadaan;
• c. pangkat dan jabatan;
• d. pengembangan karier;
• e. pola karier;
• f. promosi;
• g. mutasi;
• h. Penilaian kinerja
• i. penggajian dan tunjangan;
• i. penghargaan;
• j. disiplin;
• k. pemberhentian;
• l. pensiun dan tabung
Manajemen PPPK, meliputi:
• a. penetapan kebutuhan;
• b. pengadaan;
• c. penilaian kinerja;
• d. penggajian dan tunjangan;
• e. pengembangan kompetensi;
• f. pemberian penghargaan;
• g. disiplin;
• h. pemutusan hubungan perjanjian kerja;dan
• i. perlindungan
Disiplin ASN

• Untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam


kelancaran pelaksanaan tugas, PNS wajib
mematuhi disiplin PNS.
• Instansi Pemerintah wajib melaksanakan
penegakan disiplin terhadap PNS serta
melaksanakan berbagai upaya peningkatan
disiplin.
• PNS yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi
hukuman disiplin.
• Hukuman disiplin diberikan tidak lain adalah untuk
memperbaiki serta mendidik Pegawai Negeri Sipil
itu sendiri, serta untuk melancarkan aktifitas
penyelenggaraan tugas-tugas kedinasan secara baik.
• Hukuman disiplin dapat dibagi menurut tingkat
dan jenis, masing-masing sesuai dengan sifat dan
berat atau ringannya pelanggaran yang diperbuat,
serta akibat yang ditimbulkannya atas pelanggaran
yang dibuat oleh Pegawai Negeri Sipil yang
bersangkutan
• Di dalam pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor :
53 Tahun 2010 disebutkan bahwa hukuman
disiplin terdiri dari :
• Tingkatan hukuman disiplin :
• (1) Hukuman disiplin ringan;
• (2) Hukuman disiplin sedang; dan
• (3) Hukuman disiplin berat.
• Jenis hukuman disiplin ringan terdiri dari : (1) Teguran lisan;
(2) Teguran tertulis; dan (3) Pernyataan tidak puas secara tertulis.
• Jenis hukuman disiplin sedang terdiri dari : (1) Penundaan
kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun; (2) Penundaan
kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun; dan (3) Penurunan
pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun.
• Jenis hukuman disiplin berat terdiri dari : (1) Penurunan
pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun; (2)
Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih
rendah; (3) Pembebasan dari jabatan (4) Pemberhentian dengan
hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS; dan (5)
Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.
• Namun kemudian yang menjadi permasalahan
adalah penegakan yang masih tebang pilih dan
tidak tegas dari para pucuk pimpinan/pemimpin
strategis. Oleh sebab itu, ada baiknya evaluasi
justru dilakukan bukan pada aturan hukum dan
disiplinnya namun lebih kepada penegakan aturan
main tersebut. Sebab yang menjadi masalah
selama ini bisa jadi adalah ketegasan,
keadilan dan keterbukaan dalam proses
penegakan aturan disiplin tersebut.
Perlindungan ASN :

• Pemerintah wajib memberikan perlindungan berupa:


▫ jaminan kesehatan;
▫ jaminan kecelakaan kerja;
▫ jaminan kematian; dan
▫ bantuan hukum.
• Perlindungan berupa jaminan kesehatan, jaminan
kecelakaan kerja, dan jaminan kematian mencakup jaminan
sosial yang diberikan dalam program jaminan sosial
nasional.
• Bantuan hukum berupa pemberian bantuan hukum dalam
perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan
tugasnya
Pemberhentian PNS
• PNS diberhentikan dengan hormat karena:
• a. meninggal dunia;
• b. atas permintaan sendiri;
• c. mencapai batas usia pensiun;
• d. perampingan organisasi atau kebijakan
pemerintah yang mengakibatkan pensiun dini;
atau
• e. tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga
tidak dapat menjalankan tugas dan kewajiban.
• PNS diberhentikan tidak dengan hormat karena:
• a. melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
• b. dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan
yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak
pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada
hubungannya dengan jabatan dan/atau
• pidana umum;
• c. menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik; atau
• d. dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
• memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana
• dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan pidana
• yang dilakukan dengan berencana.
PNS diberhentikan sementara, apabila:
• a. diangkat menjadi pejabat negara;
• b. diangkat menjadi komisioner atau anggota
lembaga nonstruktural; atau
• c. ditahan karena menjadi tersangka tindak
pidana.
Batas usia pensiun
• Batas usia pensiun yaitu:
• a. 58 (lima puluh delapan) tahun bagi Pejabat
Administrasi;
• b. 60 (enam puluh) tahun bagi Pejabat Pimpinan
Tinggi;
• c. sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan bagi Pejabat Fungsional.
Pemberhentian PPPK
• Pemberhentian PPPK disebut dengan istilah Pemutusan
Hubungan Perjanjian Kerja yang dibagi menjadi:
• Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat
karena:
• a. jangka waktu perjanjian kerja berakhir;
• b. meninggal dunia;
• c. atas permintaan sendiri;
• d. perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang
mengakibatkan pengurangan PPPK; atau
• e. tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat
menjalankan tugas dan kewajiban sesuai perjanjian kerja yang
disepakati.
• Pemutusan hubungan perjanjian kerja dengan
hormat dilakukan tidak atas permintaan sendiri
karena:
• a. dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang
telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan
tindak pidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua)
tahun dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan tidak
berencana;
• b. melakukan pelanggaran disiplin PPPK tingkat berat; atau
• c. tidak memenuhi target kinerja yang telah disepakati
sesuai dengan perjanjian kerja.
• Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja tidak
dengan hormat karena:
• a. melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945;
• b. dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan
pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap
karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau
tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan
jabatan dan/atau pidana umum;
• c. menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik; atau
• d. dihukum penjara berdasarkan putusan
pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana yang
diancam dengan pidana penjara paling singkat 2
(dua) tahun atau lebih dan tindak pidana
tersebut dilakukan dengan berencana.
Aparatur Pemerintah harus
melayani, bukan dilayani

TERIMA KASIH

S U M AT E R A K A L IM A N TA N

IR IA N J AYA

J AVA

Anda mungkin juga menyukai