AgregatKasar
Kasar
Muhammad Ridho Satria (22-2017-145)
Rhestyka Zahra K (22-2017-210)
baik
Jenis jenis agregat
Berdasarkan asalnya Berdasarkan berat jenisnya Berdasarkan ukuran butiran
Pergolongan Agregat
Pergolongan
Pergolongan Pergolongan
Berdasarkan berat
Berdasarkan asal Berdasarkan ukuran
jenis
agregat butir
agregat
• Agregat alam, agregat yang terbentuk dari proses alam( erosi dan degradasi) sehingga minimal
dari proses pengolahan. Agregat alam terbagi 2 yakni, kerikil dan pasir alam, serta agregat batu
pecah.
Pergolongan • Agregat melalui proses pengolahan, yaitu hasil pengolahan agregat alam, misalnya batu
Berdasarkan gunung atau sungai yang kemudian di pecah lagi agar dapat digunakan sebagai agregat
asal agregat konstruksi
ringan. Campurannya adalah : Batu apung, asbes, berbagai serat alam, serta beberapa agregat buatan.
•Agregat normal, yaitu agregat yang memiliki berat jenis sekitar 2,5 – 2,7. Beton yang mendapat campuran
agregat ini akan mempunyai kuat tekan sekitar 15- 40 Mpa. Contoh campuran : kerikil, pasir, batu pecah,
Pergolongan klingker, terak dapur tinggi.
Berdasarkan
berat jenis •Agregat berat, yaitu agregat yang memiliki berat jenis lebih dari 2,8. Penggunaannya pada bahan bangunan
agregat yang terkena radiasi sinar X. Contoh : Magnetit
• Batu : yaitu agregat yang memiliki ukuran butiran lebih besar dari 40 mm
• Pasir : yaitu agregat yang memiliki ukuran butiran antara 0,15- 4,8 mm
• Debu : yaitu agregat y ang memiliki ukuran butiran lebih kecil dari 0,15 mm
Pergolongan
Berdasarkan
ukuran butir
•Agregat kasar harus terdiri dari butiran yang keras dan tidak berpori. Aggregat
kasar yang butirannya pipih hanya dapat dipakai jika jumlah butir-butir pipihnya
•Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% dalam berat
•Agregat kasar tidak boleh mengandung zat yang dapat merusak beton, seperti zat
Ketentuan yang relatif alkali.
Agregat
Kasar •Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil alam dari batu pecah.
•Agregat kasar harus lewat tes kekerasan dengan bejana penguji Rudeloff dengan
•Kadar bagian yang lemah jika diuji dengan goresan batang tembaga maksimum
5%.