Anda di halaman 1dari 12

Agregat

AgregatKasar
Kasar
Muhammad Ridho Satria (22-2017-145)
Rhestyka Zahra K (22-2017-210)

SIA-201 TEKNOLOGI BAHAN


INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL BANDUNG 2020
Pengertian Agregat
Kasar
Agregat kasar adalah butiran mineral keras biasa juga
disebut kerikil sebagai hasil desintegrasi alami dari
batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari
industri pemecah batu, dengan bentuk butirannya
dengan ukuran butiran antara 0,063 mm – 150 mm
atau material yang tertahan pada saringan No. 8 (2,36
mm).
1. Menghemat penggunaan semen Portand

Peranan 2. Mengurangi penyusutan pada beton


Agregat
3. Menghasilkan kekuatan yang besar pada beton

4. Menghasilkan beton yang padat dan kokoh jika gradasinya

baik
Jenis jenis agregat
Berdasarkan asalnya Berdasarkan berat jenisnya Berdasarkan ukuran butiran
Pergolongan Agregat

Pergolongan
Pergolongan Pergolongan
Berdasarkan berat
Berdasarkan asal Berdasarkan ukuran
jenis
agregat butir
agregat
• Agregat alam, agregat yang terbentuk dari proses alam( erosi dan degradasi) sehingga minimal

dari proses pengolahan. Agregat alam terbagi 2 yakni, kerikil dan pasir alam, serta agregat batu

pecah.

Pergolongan • Agregat melalui proses pengolahan, yaitu hasil pengolahan agregat alam, misalnya batu

Berdasarkan gunung atau sungai yang kemudian di pecah lagi agar dapat digunakan sebagai agregat
asal agregat konstruksi

• Agregat Buatan, merupakan agregat pengisi/pelengkap karena kekurangan agregat alam.

contoh agregat buatan : Klinker dan Breeze.


• Agregat ringan, yaitu agregat yang memiliki berat jenis kurang dari 2,0. Di pakai dalam pembuatan beton

ringan. Campurannya adalah : Batu apung, asbes, berbagai serat alam, serta beberapa agregat buatan.

•Agregat normal, yaitu agregat yang memiliki berat jenis sekitar 2,5 – 2,7. Beton yang mendapat campuran

agregat ini akan mempunyai kuat tekan sekitar 15- 40 Mpa. Contoh campuran : kerikil, pasir, batu pecah,
Pergolongan klingker, terak dapur tinggi.
Berdasarkan
berat jenis •Agregat berat, yaitu agregat yang memiliki berat jenis lebih dari 2,8. Penggunaannya pada bahan bangunan
agregat yang terkena radiasi sinar X. Contoh : Magnetit
• Batu : yaitu agregat yang memiliki ukuran butiran lebih besar dari 40 mm

• Kerikil : yaitu agregat yang memiliki ukuran butiran antara 4,8- 40 mm

• Pasir : yaitu agregat yang memiliki ukuran butiran antara 0,15- 4,8 mm

• Debu : yaitu agregat y ang memiliki ukuran butiran lebih kecil dari 0,15 mm

Pergolongan
Berdasarkan
ukuran butir
•Agregat kasar harus terdiri dari butiran yang keras dan tidak berpori. Aggregat

kasar yang butirannya pipih hanya dapat dipakai jika jumlah butir-butir pipihnya

tidak melampaui 20% berat agregat seluruhnya.

•Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% dalam berat

keringnya. Bila melampaui harus dicuci.

•Agregat kasar tidak boleh mengandung zat yang dapat merusak beton, seperti zat
Ketentuan yang relatif alkali.

Agregat
Kasar •Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil alam dari batu pecah.

•Agregat kasar harus lewat tes kekerasan dengan bejana penguji Rudeloff dengan

beban uji 20 ton.

•Kadar bagian yang lemah jika diuji dengan goresan batang tembaga maksimum

5%.

•Angka kehalusan (Fineness Modulus) untuk Coarse Aggregate antara 6 – 7,5 .


Jenis agregat kasar yang umum
adalah:
• Batu pecah alami: Bahan ini didapat dari cadas atau batu pecah
alami yang digali.
• Kerikil alami: Kerikil didapat dari proses alami, yaitu dari
pengikisan tepi maupun dasar sungai oleh air sungai yang
mengalir.
• Agregat kasar buatan: Terutama berupa slag atau shale yang
biasa digunakan untuk beton berbobot ringan.
• Agregat untuk pelindung nuklir dan berbobot berat: Agregat
kasar yang diklasifikasi disini misalnya baja pecah, barit,
magnatit dan limonit.
Syarat gradasi agregat kasar
Thank
You.

Anda mungkin juga menyukai