Anda di halaman 1dari 15

KRITIK FILM

'THOR LOVE AND


THUNDER' 2022
Tanggal Rilis : 6 Juli 2022
Durasi : 119 menit Sutradara :
Taika Waititi Produser :
Kevin Feige, Brad
Winderbaum
Penulis Naskah : Taika Waititi,
Jennifer
Kaytin Robinson
Produksi : Marvel Studios
Pemain : Chris Hemsworth,
Tessa
Thompson, Natalie Portman, Christian
Bale, Taika Waititi.
SI NO PSI S
Usai peristiwa Ragnarok (2017) dan Endgame (2019), Thor kini
memilih untuk menepi dari urusan politik dan pemerintahan
bangsanya, Asgard. Dia memutuskan untuk bergabung dan
bertempur bersama Guardians of the Galaxy seraya berusaha
untuk membentuk badannya ke bentuk semula, mengingat
tubuhnya menjadi berubah saat berada di peristiwa Avengers:
Endgame.

Kepemimpinan Asgard kini dilimpahkan kepada King Valkyrie.


Bangsa Asgard yang tersisa juga dipindahkan ke pulau baru
dengan nama baru juga yaitu New Asgard. Thor pun banyak
menghabiskan waktu untuk memulihkan diri dari serangkaian
peristiwa tragis yang dia hadapi. Namun, usaha itu terganggu
dengan kehadiran pembunuh dewa antar galaksi bernama Gorr
the God Butcher.
Gorr the God Butcher merupakan
makhluk alien yang berambisi
menjelajahi seluruh alam semesta untuk
menumpas seluruh dewa dan berencana
untuk menghilangkan semua dewa dari
alam semesta demi membalaskan
kematian anak perempuannya
menggunakan sebuah senjata yang
dinamakan dengan Necrosword. Senjata
Necrosword yang dimiliki oleh Gorr the
God Butcher merupakan symbiote atau
spesies fiksi anorganik yang dapat hidup
dan merasuki siapa pun pemegangnya.
Thor dan kawan-kawannya yaitu Valkyrie, Korg,
dan Jane Foster harus melakukan semua yang
mereka bisa untuk menghentikan Gorr The God
Butcher dari rencananya untuk mengalahkan
semua dewa dari alam semesta.

Jane Foster atau yang bisa juga dikenal Mighty


Thor akan diceritakan untuk memiliki
kemampuan dahsyat yaitu mampu menggunakan
palu kebanggaan Thor dulu yaitu Mjolnir.
Kemunculan Mighty Thor ini bersamaan dengan
kisah dirinya bergabung dengan Thor dalam
sebuah tim untuk melindungi para dewa.
KELEBIHAN
Jane
FILM Foster sebagai The Mighty Thor
Kembalinya Jane Foster sebagai Mighty Thor
dalam "Thor: Love and Thunder" jelas
merupakan salah satu sorotan dari film ini.
Mighty Thor memberi penampilan yang
menawan dan menyenangkan untuk ditonton,
tidak lupa juga dengan kostumnya yang luar
biasa. Di luar itu, dia juga menggunakan
Mjolnir yang sebelumnya hancur dengan sangat
cerdas, karena dia menggunakan serpihannya
sebagai proyektil yang membuatnya seperti
peluru untuk mengalahkan musuh.
PERTEMPURAN
SHADOW REALM
Salah satu hal yang
paling mencolok sec
dalam film ini adala ara visual
h pertempuran di Sh
Realm tempat tingga adow
l Gorr the God Butch
adalah tempat di m er. Ini
ana semuanya serba
Setiap kali mereka m hitam-putih.
enyerang Gorr deng
kekuatan energi mere an
ka dari Strombreake
atau petir milik Zeu r, Mjolnir,
s, kekuatan mereka a
menyala atau memu kan
nculkan warna cahay
hitam-putih jika ser a selain
angan yang diberika
terkena, membuat ad n berhasil
egan peristiwa itu m
pertempuran dengan enjadi
estetika yang unik.
MUNCULNYA
KARAKTER PENTING
Karakter-karakter baru ini mengisyaratkan
bagaimana masa depan Thor di MCU nanti.
Pada adegan mid-credit, Thor: Love and
Thunder menunjuk Hercules dan Zeus
sebagai karakter antagonis
untuk seri film Thor berikutnya
dan akhirnya memperkenalkan
persaingan klasik antara
Hercules dan Thor. Kehadiran
Eternity di film tersebut juga
memunculkan harapan akan
masa depan makhluk kosmik di
MCU.
SOUNDTRACK FIL
M
Sejak teaser pertama
dirilis, penggemar Thor m
sekilas estetika rock elihat
tahun 80-an yang dipilih
Taika Waititi untuk Th oleh
or: Love and Thunder.
itu, penggunaan "Swe Selain
et Child O' Mine" oleh G
Roses mengisyaratkan uns N'
soundtrack berbasis hea
metal. vy

Selain lagu-lagu yang


luar biasa yang dibuat
Michael Giacchino d oleh
an Nami Melumad, Thor:
and Thunder menamp Love
ilkan beberapa himne h
metal, seperti "Novem eavy
ber Rain", "Paradise City
"Welcome to the Jung ", dan
le" oleh Guns N' Roses,
"Rainbow in the Dark
" oleh Dio, dan "Fighti
Michael Raphael. ng" oleh
NGA N KARA KTE R GORR
PENGEM BA
G o rr in i ad a lah le b ih ba n ya k
Apa yang dibutuhkan karakter a , la tar
b ih m e nd e ta i l di fi lm . C on to h ny
m end ap a t ade g a n y a ng le
o rr y ang tid ak d itun ju kk an se ca ra
belakang cerita masa lalu G la lu is tr in ya ,
k o m ik , G o rr ke h il a n g an ib un y a,
lengka p. D i da la m
n a k e p ar an , ya ng m an a te nt u
dan kemudian anak-anaknya ka
re la
u ntuk d it an g gu ng . H a l itu d ap at
saja akan menjadi trauma berat er ti.
te rny a le b ih b is a dim en g
membuat perubahan karak

n ye n tu h N ecro sw o rd , teta pi
Walaupun dia masih akan me b er ik a n
sa h hi d upn y a bi sa m em
menambahkan detail lebih di ki
g a n pu tr in y a , y an g m an a ak a n
lebih banyak adegan den n.
m en ja d i se m ak in m eny ed ih ka
membuat akhir film nanti
CGI YA N G BU RU K
Penca ha ya an ya ng da tar , ko m po si si
cuplikan ya ng ra pu h , da n de sa in se t
yang ku r an g b ag us m em bu at ba n ya k
dari ber ba ga i la tar be la ka n g m e nj ad i
kurang se m pu r na . M em b ua t C G I -
ny a san ga t te rli ha t da n sa n ga t
mudah diketahui yang mana
akhirn ya te rliha t se pe rti gr ee ns cr e en
murahan.
DURASI YANG SINGKAT
Hal ini menjadi Keluhan yang paling umum
tentang film “Thor: Love and Thunder” di
antara para penggemar. Film ini bahkan
merupakan salah satu film MCU terpendek
yang pernah ada. Penonton merasa seolah-
olah plotnya hanya bergegas dari satu titik ke
titik lainnya. Transisi antara adegan ke
adegan lain terasa kurang mulus,
menyebabkan beberapa penonton merasa
kurang nyaman saat menontonnya.
119 MENIT!
LELUCON BASI
Humor di film ini terasa kurang lucu dibandingkan
dengan film sebelumnya, Ragnarok. Mungkin nada
konyol dan humor konstan bekerja di film sebelumnya
karena itu hal baru dan tidak terduga. Tapi di sini,
rasanya seperti kurang bersemangat.

Peragaan sandiwara panggung Thor: The Dark World di


Ragnarok lucu, tapi lelucon itu dibawa kembali di Love
and Thunder, dan berakhir kurang lucu. Kemunculan
kambing raksasa yang berteriak mungkin lucu, tetapi
lebih banyak yang harus dilakukan dengan mereka jika
mereka ingin terus muncul. Kurangnya lelucon yang
baru, membuat para penonton menjadi bosan.
PENUTUP
Taika Waititi membawa ‘Thor: Love and
Thunder’ ke dalam gaya komedi romantis
ditambah dengan aksi-aksi yang berdaya
pikat tinggi. Sayangnya kedalaman
emosional tentang Thor yang kehilangan
serta kesepian atau tentang Jane Foster
yang sedang sekarat akibat kanker yang
dideritanya tapi tidak mendapatkan
perhatian sepenuhnya. Ini adalah film
yang penuh hingar bingar tanpa bisa
menyentuh emosi yang menontonnya.
TERIMA KASIH!

Anda mungkin juga menyukai