Anda di halaman 1dari 9

PERUBAHAN KELEMBAGAAN : KASUS PASAR

TRADISIONAL

SUNTRA YANTI_210302036
I EP A 2
Pengertian

 Menurut Wicaksono dkk. (2011) pasar tradisional merupakan


tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya
transaksi penjual pembeli secara langsung, bangunan biasanya terdiri
dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh
penjual maupun suatu pengelola pasar.
Pasar Tradisional

Pasar diibaratkan sebagai instrument yang dapat mengerakkan kegiatan


ekonomisehingga seluruh partisipannya mendapatkan akses dan nisbah
ekonomi yang mencukupi. Pada pengertian ini antara pasar dan tempat
pasar memiliki pengertian yang berbeda. Dalam tradisi ilmu ekonomi
pasartidaklah sama dengan tempat, yakni situasi dimana sebuah barang
atau jasa ditawarkan dan dibeli orang lain Dan nilai barang diputuskan
oleh penjual dan pembeli. Dengan demikian, keputusan itu merefleksikan
saling keterkaitan antar pasokan dan permintaan dan harga pun dapat
berfluktuasi tergantung perubahan hubungan. Sedangkan tempat pasar
adalah pertemuan fisik actual diantara keriuhan penawaran dan
permintaan.
PERUBAHAN KELEMBAGAAN : KASUS PASAR TRADISIONAL

Dalam ekonomi kelembagaan proses transaksi yang terjadi


di dalam pasar selalu memiliki karakteristik yang unik.
Kelembagaan ekonomi tradisional hanya menjangkau
komunitas terbatas memungkinkan penjual dan pembelinya
Saling mengenal. Sehingga tidak dobutuhkan biaya transaksi
dan kontrak untuk membuat keputusan. Secara lebih detail
pasar tradisional dibedakan menjadi tiga jenis. Pertama,
pasar tradisional regular yang menetap dan buka setiap hari
dan dikelola oleh pemerintah lokal. Kedua, pasar tradisional
yang hanya buka berdasarkan budaya. Dan yang ketiga
adalah pasar tradisional khusus yang menjual dagangan
tertentu.
JENIS-JENIS PASAR TRADISIONAL

 Organisasi Pasar dan Perubahannya


Organisasi yang terdapat pada pasar tradisional terdapat dua
aturan, yakni aturan informal dan aturan formal da nada satu
lagi yaitu terbentuk dari aturan formal yang murni. Pada tipe
pertama menjelaskan bahwa pasar terbentuk dari
kesepakatan informal yang terlegitimasi lebih lanjut oleh
aturan formal, masyarakatnya yang ikut berperan. Pada tipe
kedua hampir sama tetapi masyarakatlah yang membytuhkan
organisasi untuk mencapai tujuannya. Dan untuk tipe
terakhir pemerintah memberikan ruang untuk dirinya sendiri
dan mendapatkan keuntungan dengan dalih tercapainya
tujuan masyarakat.
Pengucilan Ekonomi
Modernisasi bisa menggeser peran tradisional bisa dilihat dari peran pasar
yang tergeser karena arus tersebut. Formalisasi tempat usaha salah
satunya. Formalisasi tempat usaha tidak lain adalah perubahan psar
tradisional menjadi pasar semi modern, lengkap dengan segala
karakteristik yang mengikuti. Dan aturan main pada pasar tersebut juga
berubah  sebagian besar merupakan produksi dari institusi yang memiliki
otoritas. Dalam operasionalnya pengucilan atau peinggiran pelaku
ekonomi dapat mengambil beberapa cara, yaitu perbaikan sarana fisik dan
non fisik pada pasar semi modern, kemudian penggusuran pasar
tradisional untuk diganti dengan aktivitas ekonomi yang lebih menjanjikan
bagi pemetik laba. Yang ketiga dengan berlakunya kebijakan pembangunan
yang berjalan tidak tepat pada sasarannya. Yang terakhir adanya jebakan
bagi pedagang kecil dimana suoermarket masuk dan menggantikannya.
Destruksi Pasar Tradisional
Penyebabnya ada dua hal :
Sifat dan bentuk pasar tradisional tidak adaptif dengan preferens dan
citra dari modernisasi ekonomi
Pasar tradisional diyakini eksistensinya secara sistematis dipinggirkan
oleh kebijakan pemerintah dan arus globalisasi yang tidak terbendung.
Analisis ekonomi kelembagaan berperan dalam :
Mendudukan informasi yang terkait dengan persoalan perubahan
pasar tradisional dengan aspek spesifik yang terdapat di lingkungan
pasar tradisionla tesebut.
Membuat solusi penguatan pasar tradisional berdasarkan nilai-nilai
sejarah, budaya, sosial dan politik lokal.
Modal dan Pembangunan Desa
Wilayah pedesaan di dunia ketiga biasanya
dideskrepsikan sebagai tempat bagi orang orang untuk
bekerja di sektor pertanian. sementara itu pengertian
desa adalah suatu masyarakat para petani yang
mencukupi hidup sendiri. Dalam prespektif
pembangunan seorag tokoh bernama Boeke
melakukan penelitian di hindia belanda dan
mendapatkan kesimpulan bahwa perekonomian di
Indonesia, Jawa khususnya terbagi menjado dua
sektor yaitu tradisional dan modern. 
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai