Anda di halaman 1dari 30

“ PERAN DAN JENIS PASAR DALAM DINAMIKA

EKONOMI MASYARAKAT ”

Dosen Pengampuh :
Dr. Fauzan Muttaqien, S.E., M.M.

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Ekonomi


Semester Ganjil 2021-2022

Disusun oleh :

Aysharoh : 221124619
Alfina Fitria Damayanti : 221124748
Fida : 221124882
Fazirotus Soleha : 221124631
Revina Tri Putri Astutik : 221124686
Wildani : 221124826

Oktober 2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pasar menurut kajian ilmu ekonomi adalah suatu tempat atau proses
interaksi antara permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu
barang/jasa tertentu, sehingga akhirnya dapat menetapkan harga keseimbangan
(harga pasar) dan jumlah yang diperdagangkan. Pasar sebagai area tempat jual beli
barang dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat
perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, plaza, pusat perdagangan maupun
sebutan lainnya.

Pengertian pasar dapat dititik beratkan dalam arti ekonomi yaitu untuk
transaksi jual dan beli. Pada prinsipnya, aktivitas perekonomian yang terjadi di
pasar didasarkan dengan adanya kebebasan dalam bersaing, baik itu untuk pembeli
maupun penjual. Penjual mempunyai kebebasan untuk memutuskan barang atau
jasa apa yang seharusnya untuk diproduksi serta yang akan di distribusikan.
Sedangkan bagi pembeli atau konsumen mempunyai kebebasan untuk membeli dan
memilih barang atau jasa yang sesuai dengan tingkat daya belinya.

Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan
sosial dan infrastruktur di mana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk
orang orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat
pembayaran yang sah yaitu uang. Pasar bervariasi dalam ukuran, jangkauan, skala
geografis, lokasi jenis dan berbagai komunitas manusia, serta jenis barang dan jasa
yang diperdagangkan.
Beberapa pengertian pasar menurut beberapa para ahli:

1. William J.Stanton
William J.Stanton berpendapat bahwa pengertian pasar adalah
sekumpulan orang yang memiliki keinginan untuk puas, uang yang
digunakan untuk berbelanja, serta memiliki kemauan untuk membelanjakan
uang tersebut.

2. Wikipedia
Pasar merupakan institusi, sistem, hubungan sosial, prosedur, serta
infrastruktur di mana terdapat usaha untuk menjual barang, tenaga kerja
serta jasa untuk sekumpulan orang dengan imbalan uang.

3. Kotler dan Amstrong


Kotler dan Amstrong berpendapat bahwa pengertian pasar
merupakan seperangkat pembeli aktual dan juga potensial dari suatu produk
atau jasa. Ukuran dari pasar itu sendiri tergantung dengan jumlah orang yang
menunjukkan tentang kebutuhan, mempunyai kemampuan dalam
bertransaksi. Banyak pemasar yang memandang bahwa penjual dan pembeli
sebagai sebuah pasar, dimana penjual tersebut akan mengirimkan produk
serta jasa yang mereka produksi dan juga guna menyampaikan atau
mengkomunikasikan kepada pasar. Sebagai gantinya, mereka akan
mendapatkan uang dan informasi dari pasar tersebut.

4. KBBI
Menurut KBBI, pengertian pasar merupakan tempat sekumpulan
orang melakukan transaksi jual-beli. Merupakan sebuah tempat untuk jual
beli yang diadakan oleh sebuah organisasi atau perkumpulan dan sebagainya
dengan maksud untuk dapat mencari derma.
5. Handri Ma’aruf Kata “pasar” mempunyai 3 pengertian, antara lain :
a. Pasar dalam arti “tempat”, merupakan sebuah tempat untuk bertemunya
para penjual dengan pembeli.
b. Pasar dalam arti “penawaran serta permintaan”, merupakan pasar
sebagai tempat terjadinya kegiatan transaksi jual beli.
c. Pasar dalam arti “sekumpulan anggota masyarakat yang mempunyai
kebutuhan serta daya beli“, lebih merujuk pada 2 hal, yaitu daya beli
dan kebutuhan.
d. Pasar merupakan sekumpulan orang yang berusaha untuk mendapatkan
jasa atau barang serta mempunyai kemampuan untuk membeli barang
tersebut.

A. Maksut dan Tujuan.


1. Untuk mengetahui pengertian pasar

2. Untuk mengetahui klasifikasi pasar


3. Untuk mengetahui jenis-jenis pasar

4. Untuk mengetahui peranan pasar

5. Untuk mengetahui syarat-syarat terbentuknya pasar


6. Untuk mengetahui fungsi pasar

B. Sub Judul
1. Pengertian Pasar
2. Klasifikasi Pasar
3. Jenis-Jenis Pasar
4. Peranan Pasar
5. Syarat Terbentuknya Pasar
6. Fungsi Pasar
1.2 Batasan Masalah
1. Apa pengertian pasar ?
2. Bagaimana kasifikasi pasar ?
3. Apa saja jenis- jenis pasar ?
4. Pasar memiliki peran apa saja ?
5. Apa saja syarat-syarat terbentuknya sebuah pasar ?
6. Apa saja fungsi pasar ?
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Teori Teori Yang Bersangkutan Dengan Peran Dan Jenis Pasar Dalam
Dinamika Masyarakat
2.1.1 Pengertian Pasar
a. William J . Stanton pada tahun 1993
Mengatakan bahwa pasar adalah sekumpulan orang-orang yang
mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk belanja , dan kemauan
untuk membelanjakan.
b. Menurut Handri Ma’aruf
Mengatakan bahwa “pasar” memiliki tiga pengertian,yang harus
dipenuhi yaitu ada tempat maksudnya ada tepat bertemu antara
penjual dan pembeli, ada interaksi yaitu adanya permintaan dan
penawaran yang dilakukan penjual dan pembeli dan yang ketiga
transaksi dalam sebuah pasar ada proses jual beli antara penjual dan
pembeli.
c. Pengertian pasar yang dilihat dari beberapa sudut pandang, yang
antara lain adalah : (Agus Suroto, 1993; hal.4)
 Pengertian pasar secara fungsional : “Pasar adalah suatu tempat,
dimana terjadi proses tukar menukar, dan proses tukar menukar
ini berlangsung bila sejumlah penjual dan pembeli
berkomunikasi satu sama lain, dan akhirnya berkeputusan untuk
memindah-tangankan barang-barang yang diperjualbelikan itu
kepada masyarakat pembeli”.
 Pengertian pasar secara sosial ekonomi : “Pasar secara sempit
dapat diartikan sebagai suatu pusat sosial ekonomi suatu
lingkungan, dimana penduduk dapat memenuhi kebutuhannya,
terutama kebutuhan akan barang-barang pokok sehari-hari dan
atau kebutuhan akan jasa-jasa (services) dalam bentuk eceran”.
 Pengertian pasar ditinjau dari sudut pelayanan : “Pasar
merupakan sarana umum yang ditetapkan oleh pemerintah
sebagai tempat transaksi jual beli umum, dimana para pedagang
secara teratur dan langsung memperdagangkan barang dan jasa
dengan mengutamakan adanya barang-barang kebutuhan hidup
sehari-hari”.

d. Dalam ilmu ekonomi, pengertian pasar memiliki arti yang lebih luas
dari pada hanya sekedar tempat pertemuan antara penjual dan
pembeli untuk mengadakan transaksi jual beli barang. Pengertian
pasar tidak harus dikaitkan dengan suatu tempat yang dinamakan
pasar dalam pengertian sehari-hari.“Pasar mencakup keseluruhan
permintaan dan penawaran, serta seluruh kontak antara penjual dan
pembeli untuk mempertukarkan barang dan jasa” (Rita
Hanafie,2010:176).

Dalam pengertian yang sempit, pasar adalah tempat terjadinya transaksi jual
beli yang dilakukan oleh penjual dan pembeli yang terjadi pada waktu dan
tempat tertentu..
Pada umumnya suatu transaksi jual beli melibatkan produk/barang
atau jasa dan uang sebagai alat transaksi pembayaran yang sah dan disetujui
oleh kedua belah pihak yang bertransaksi.
Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur,
hubungan sosial dan instfrastruktur tempat usaha menjual barang, jasa, dan
tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang
di jual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang. Kegiatan ini
merupakan bagian dari perekonomian. Ini adalah pengaturan yang
memungkinkan pembeli dan penjual untuk melakukan pertukaran.
Persaingan sangat penting dalam pasar, dan memisahkan pasar dari
perdagangan. Dua orang mungkin melakukan perdagangan, tapi dibutuhkan
setidaknya tiga orang untuk memiliki pasar, sehingga ada persaingan pada
setidaknya satu dari dua belah pihak. Pasar bervariasi dalam ukuran,
jangkauan, skala geografis, lokasi jenis dan berbagai komunitas manusia,
serta jenis barang dan jasa yang diperdagangkan.
Dalam ilmu ekonomi arus utama, konsep pasar adalah setiap struktur
yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa
dan informasi. Pertukaran barang atau jasa untuk uang disebut dengan
transaksi. Pasar terdiri dari semua pembeli dan penjual yang baik yang
memengaruhi harganya. Ada dua peran di pasar, yaitu pembeli dan penjual.
Pasar memfasilitasi perdagangan dan memungkinkan distribusi dan alokasi
Sumber daya dalam masyarakat. Pasar mengijinkan semua item yang
diperdagangkan untuk di evaluasi dan harga. Sebuah pasar muncul lebih
atau kurang, spontan atau sengaja dibangun oleh interaksi manusia untuk
memungkinkan pertukaran hak (kepemilikan) jasa dan barang.

2.1.2 Klasifikasi pasar


Disamping mempunyai arti yang bermacam-macam pasar dapat pula
diklasifikasikan menurut kegiatan, statusnya, jenis barang yang dijual-
belikan, tingkatnya, pelayanan dan cara pengelolaanya, adapun uraianya
dapat dilihat sebagai berikut :
a. Klasifikasi Pasar Berdasarkan Kegiatannya
Dilihat dari kegiatannya, pasar dapat diklasifikasikan menjadi dua
bagian yaitu :
 Pasar Harian Pasar harian adalah dimana terjadi kegiatan
perdagangan setiap hari. Adapun ciri-cirinya adalah :
- Bangunan pasarnya relatif permanen bila dibandingkan
dengan pasar mingguan
- Pasar harian buka setiap hari
- Pasar harian mempunyai wilayah pelayanan lebih dari
satu desa dimana pasar itu berada
 Pasar Mingguan Pasar mingguan adalah pasar dimana terjadi
kegiatan perdagangan sekali (sehari) dalam seminggu.
Adapun ciri-cirinya adalah :
- Bangunan pasar merupakan bangunan tempoler dan
kadang di lapangan terbuka
- Pasar mingguan ini hanya melakukan kegiatannnya sehari
dalam seminggu
- Pasar mingguan ini mempunyai wilayah pelayanan di
desa dimana pasar itu berada

b. Klasifikasi Pasar Berdasarkan Statusnya


 Berdasarkan statusnya pasar dapat dibedakan menjadi dua
yaitu :
- Pasar Resmi adalah pasar yang bangunannya dan
lokasinya telah memenuhi persyaratan teknik, planologi
kota dan dapat dibenarkan oleh pemerintah kota.
- Pasar Tidak Resmi atau Tempat Penjualan Umum (TPU)
ditinjau dari lokasi dan teknik bangunannya tidak dapat
dibenarkan oleh pemerintah kota. Misalnya meja-meja
liar atau jongko-jongko liar tempat jualan di sepanjang
jalan tertentu (Eli Mulyati, 1992 : 65)

c. Klasifikasi Pasar Berdasarkan Barang Yang Diperdagangkan


Kegiatan perdagangan berdasarkan jenis barang yang
diperdagangkan dapat digolongkan sebagai berikut :
 Kegiatan perdagangan barang-barang primer, merupakan
jenis perdagangan barang-barang yang dibutuhkan sehari-
hari, seperti beras, sayur-sayuran, buahbuahan, gula, kopi,
minuman dan sebagainya.
 Kegiatan perdagangan barang-barang sekunder, merupakan
barang-barang yang dibutuhkan dalam jangka waktu tertentu,
seperti pakaian, alat-alat rumah tangga dan sebagainya.
 Kegiatan perdagangan barang-barang tersier seperti radio,
televisi, perhiasan, dan sebagainya.

d. Klasifikasi Pasar Berdasarkan Tingkatannya


Menurut tingkatnya pasar dibedakan menjadi tiga bagian (Winardi,
1962 : 182) yaitu :
 Pasar Dunia yaitu pasar yang keseluruhan permintaan dan
penawaran yang berhubungan satu sama lainnya meliputi
seluruh dunia
 Pasar Regional atau Pasar Induk, yaitu pasar yang
mempunyai fungsi pelayanan regional dan lokal serta sistem
transaksinya secara borongan.
 Pasar Lokal atau Pasar Lingkungan, yaitu memiliki fungsi
pelayanan lingkungan sekitar pasar dan transaksinya eceran.

e. Klasifikasi Pasar Berdasarkan Pelayanannya,


Menurut Sansumaji pasar berdasarkan pelayanannya yaitu :
 Pusat Perdagangan Utama (Pusat Kota) Kegiatan
perdagangan yang cenderung berlokasi di pusat kota, terdiri
atas kegiatan perdagangan eceran.
 Pusat Perdagangan Kedua (Pusat Wilayah) Lokasi
perdagangan cenderung menyebar ke daerah transisi
(pinggiran kota), tetapi masih berlokasi pada jalan utama
(regional). Jenis barang yang diperdagangkan suadah terbatas
pada barang primer dan sekunder.
 Pusat Perdagangan Ketiga (Pusat Lingkungan) Lokasi
perdagangan berada di lingkungan-lingkungan perumahan
penduduk dengan inti kegiatan pasar-pasar lingkungan.

f. Klasifikasi Pasar Berdasarkan Cara Pengelolaannya


Berdasarkan cara pengelolaannya pasar dibedakan menjadi tiga (Eli
Mulyati, 1992 : 72), yaitu :
 Pasar Kabupaten, yaitu pasar yang secara administratif di
bawah pengelolaan suatu dinas kabupaten dalam hal ini
adalah dinas pendapatan kabupaten.
 Pasar Kecamatan, yaitu pasar yang secara administratif di
bawah pengelolaan kecamatan dimana pasar itu berada.
 Pasar Desa, yaitu pasar yang secara administratif di bawah
pengelolaan pemerintah desa dimana pasar itu berada

2.1.3 Jenis- Jenis Pasar


a. Jenis pasar menurut Luas Jangkauan :
 Pasar Daerah, pasar daerah membeli dan menjual produk
dalam satu daerah tempat produk itu dihasilkan.
 Pasar Lokal, pasar lokal membeli dan menjual produk dalam
satu kota tempat produk itu dihasilkan.
 Pasar Nasional, pasar nasional membeli dan menjual produk
dalam satu negara tempat produk itu dihasilkan.
 Pasar Internasional, pasar internasional membeli dan menjual
produk dari beberapa negara. Yang bisa juga dikatakan luas
jangkauannya diseluruh dunia.

b. Jenis pasar menurut Wujud :


 Pasar Konkret, pasar konkret adalah tempat pertemuan antara
penjual dan pembeli yang dilakukukan secara langsung.
Misalnya ada los-los, toko-toko dan lain-lain. Di pasar
konkret, produk yang dijual dan dibeli juga dapat dilihat
dengan kasat mata. Konsumen dan produsejuga dapat dengan
mudah dibedakan. Contohnya yaitu bursa komoditi, bursa
saham dan sebaginya.
 Pasar abstrak, pasar abstrak adalah pasar yang lokasinya tidak
dapat dilihat dengan kasat mata. Konsumen dan produsen
tidak bertemu secara langsung. Biasanya dapat melalui
internet, pemesanan telepon dan lain-lain. Barang yang
diperjual belikan tidak dapat dilihat dengan kasat mata, tapi
pada umumnya melalui brosur, rekomendasi dan lain-lain.
Kita juga tidak dapat melihat konsumen dan produsen
bersamaan, atau bisa dikatakan sulit membedakan produsen
dan konsumen sekaligus

c. Jenis pasar menurut Barang yang di perjual belikan :


 Pasar Barang Konsumsi, pasar barang konsumsi adalah pasar
yang menjual barang yang dapat langsung dipakai untuk
kebutuhan rumah tangga. Miasalnya, pasar yang memperjual
belikan beras, ikan, sayur-sayuran, buah-buahan, alat-alat
rumah tangga, pakaian, dan lain sebagainya.
 Pasar Barang Produksi, pasar barang produksi adalah pasar
yang memperjual belikan faktor-faktor produksi. Dalam pasar
ini diperjual belikan sumber daya produksi. Misalnya, pasar
mesin-mesin, pasar tenaga kerja, dan pasar uang.

d. Jenis pasar menurut Waktu Penyelenggaraan :


 Pasar Harian, pasar harian adalah pasar yang kegiatan jual
belinya dilakukan tiap hari. Pasar harian ini umumnya
terdapat di desan dan kota.
 Pasar Mingguan, pasar mingguan adalah pasar yang kegiatan
jual belinya hanya satu kali dalam seminggu. Pasar
minggunan ini terdapat di daerah-daerah pedesaan.
 Pasar Bulanan, pasar bulanan adalah pasar yang kegiatan jual
belinya dilakukan setiap sebulan sekali.
 Pasar Tahunan, pasar tahunan adalah pasar yang kegiatan jual
belinya dilakukan setiap setahun sekali.
 Pasar Temporer, pasar temporer adalah pasar yang
diselenggarakan organisasi/instansi pada acara tertentu, atau
diadakan hanya sewaktu-waktu ( tidak tetap).

e. Jenis pasar menurut Organisasinya :


 Pasar Persaingan Sempurna, dalam pasar persaingan
sempurna terdapat banyak penjual atau pembeli yang sama-
sama telah mengetahui keadaan pasar. Barang yang diperjual
belikan dalam pasar persaingan sempurna homogen (sejenis).
Selain itu, baik penjual ataupun pembeli tidak bebas
menentukan harga, karena harga ditentukan oleh kekuatan
pasar. Pasar persaingan sempurna adalah keadaan dimana
penjual dan pembeli tidak dapat mempengaruhi harga. Harga
yang telah terbentuk merupakan hasil dari mekanisme pasar
berdasarkan jumlah permintaan dan penawaran.
 Pasar Persaingan tidak Sempurna, dalam pasar persaingan
tidak sempurna, para penjual maupun pembeli mempunyai
kebebasan dalam menentukan harga dan jumlah barang yang
akan diperjual belikan. Dalam hal ini berarti pembeli dan
penjual dapat memengaruhi harga. Jenis dan kualitas barang
yang diperdagangkan pada pasar ini bersifat hetorogen
2.1.4 Peranan pasar
Adapun peranan pasar yaitu :
a. Sebagai tempat untuk mempromosikan barang.
b. Sebagai tempat untuk menjual hasil produksi.
c. Sebagai tempat untuk memperoleh bahan produksi.
d. Memudahkan konsumen untuk mendapatkan barang kebutuhan.
e. Sebagai tempat bagi konsumen untuk menawarkan sumber daya
yang dimiliki.
f. Sebagai penunjang kelancaran pembangunan.
g. Sebagai sumber pendapatan negara.

2.1.5 Syarat terbentuknya pasar


Adapun syarat-syarat terbentuknya pasar yaitu :
a. Terdapat penjual dan pembeli.
b. Adanya barang atau jasa yang diperjual belikan.
c. Terjadinya kesepakatan antara penjual dan pembeli atau tawar
menawar antara pembeli dan penujual.

2.1.6 Fungsi pasar


Pasar mempunyai lima fungsi utama. Kelima fungsi ini menunjukkan
pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh setiap sistem ekonomi.).
Fungsi-fungsi tersebut adalah:
a. Pasar menetapkan nilai (sets value).
Fungsi ini memecahkan masalah penentuan apa yang harus
diproduksi oleh suatu perekonomian. Barang yang relatif lebih
diinginkan oleh masyarakat mempunyai tingkat harga yang relatif
lebih tinggi dibandingkan dengan barang yang tidak diinginkan
masyarakat. Produsen yang menghasilkan barang yang lebih
diinginkan masyarakat akan memperoleh keuntungan yang lebih
besar. Akibatnya produsen tersebut akan terangsang untuk
memperbesar produksinya, dan juga mendorong produsen.

b. Pasar mengorganisasikan produksi.


Dengan adanya harga-harga faktor produksi di pasar, maka
akan mendorong produsen (entrepreneur) memilih metode produksi
yang paling efisien. Dalam ilmu ekonomi dianggap bahwa antara
faktor-faktor produksi selalu mempunyai kemungkinan substitusi.
Bila harga suatu faktor produksi mengalami kenaikan di pasar, maka
produsen akan berusaha mengadakan penghematan penggunaan
faktor produksi tersebut dan mencoba mengganggunya dengan faktor
produksi pengganti yang lain yang harganya relatif lebih murah. Jadi
fungsi pasar yang kedua ini memecahkan masalah bagaimana cara
menghasilkan barang.

c. Pasar mendistribusikan barang.


Hal ini menyangkut pertanyaan untuk siapa barang
dihasilkan. Kemampuan seseorang untuk membeli barang tergantung
pada pendapatannya. Pendapatan seseorang di samping tergantung
pada berapa unit jumlah faktor produksi yang dimiliki juga tingkat
harga faktor produksi tersebut di pasar. Pola distribusi pendapatan
bersama-sama dengan tingkat harga barang di pasar akan
menentukan pola distribusi barang dalam suatu masyarakat. Dengan
menganggap pola pemilikan faktor produksi (resource endowment)
dari suatu masyarakat pada suatu saat tertentu bentuknya, maka
gerakan harga barang dan faktor produksi akan menentukan
distribusi barang yang diproduksi kepada para warga masyarakat.
d. Pasar berfungsi menyelenggarakan penjatahan (rationing).
Penjatahan adalah inti dari adanya harga. Karena jumlah
produksi yang tersedia dalam masyarakat untuk jangka waktu
tertentu terbatas jumlahnya, maka jumlah tersebut haruslah dibagi-
bagi sehingga dapat “cukup” dalam jangka waktu tertentu itu. Barang
yang jumlahnya relatif sedikit di dalam suatu perekonomian, maka
tingkat harga barang tersebut di pasar tinggi. Tingginya tingkat harga
barang tersebut akan membatasi tingkat konsumsi sekarang.

e. Pasar mempertahankan dan menyediakan barang dan jasa untuk yang


akan datang. Tabungan (saving) dan investasi (investment) semuanya
terjadi di pasar dan keduanya merupakan usaha mempertahankan dan
mencapai kemajuan perekonomian
BAB III
PERMASALAHAN & SOLUSI

3.1 Ruang Lingkup Masalah


3.1.1. Harga Dasar Tinggi
Permasalahan ekonomi yang pertama terjadinya kenaikan harga dasar.
Secara tidak langsung, saat terjadi lonjakan harga dari harga normal, itu berarti
terjadi tidak seimbangan permintaan dan penawaran di pasar. Jika harga dasar
naik maka akan terjadi penambahan pada modal yang menyebabkan harga
pernjualan akan meningkat. Terjadinya peningkatan harga di pasaran, tentu
saja akan memberikan dampak pada konsumen dan terhadap sistem
perekonomian secara nasional. Dikarenakan konsumen akan
mempertimbangkan kembali saat akan membeli sebuah barang yang akan
dihasilakn oleh produsen nantinya.

3.1.2. Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM)


Permasalahan lain yang tidak kalah penting dan sangat dibutuhkan
dalam kehidupan sehari-hari manusia adalah kebutuhan akan BBM. Ketika
harga BBM naik, tentu saja semua pelaku ekonomi yang akan merasakan
dampak. Tidak hanya konsumen saja, tetapi juga para pengusaha hingga
angkutan umum, taksi, ojek online hingga nelayan juga akan terkena
dampak. Tentu saja dampak tersebut akan mempengaruhi sector pendapatan
rejeki mereka dalam kehidupan sehari-hari. Dampak lain pun muncul.
Misalnya terjadinya kenaikan tarif bagi alat transportasi secara sepihak.
Kemudian berdampak lagi pada penumpang dan masih banyak lagi. Itu
sebabnya dibuat pula tarif resmi bagi para angkutan umum atau kendaraan
umum, agar tidak merugikan konsumen.
Kemudian jika ada kenaikan dalam bahan bakar minyak atau BBM
maka akan terjadi kenaikan pula pada harga penjualan. Dikarenakan
produsen juga akan menambahkan nominal dalam biaya transpotrasi.
Sehingga bila biaya transpotrasi bertambah maka akan mempengaruhi biaya
produksi serta biaya penjual barang yanga akan dijual akan meningkat

3.1.3. Monopoli
Permasalahan ekonomi monopoli juga akan memberikan dampak
buruk bagi masyarakat. Khususnya untuk kalangan menengah ke bawah.
Misalnya di pasar ada orang yang menguasai pasar, justru menghambat
semangat mereka untuk melakukan eksplorasi jualan mereka. Karena sudah
dikuasai oleh pihak tertentu. Jika suatu barang dikuasi pihak tertentu. Barang
dipasaran akan langka. Kelangkaan inilah yang menyebabkan harga
penjualan pada pasar akan meningkat.
Seperti yang kita ketahui bahwa monopoli salah satu aktivitas yang
sering mempermainkan harga tanpa mempertimbangkan kelompok
masyarakat yang memiliki usaha yang sama. Secara tidak langsung pula,
monopoli dianggap merusak pasar.

3.1.4. Masalah Distribusi


Masalah umum ekonomi adalah masalah harga yang tinggi akibat
masalah distribusi yang Panjang. Madsutnya memang harga beli dari tangan
pertama murah, tetapi dilihat dari proses pengiriman dan biaya kirim,
memakan biaya yang besar. Sehingga pada tangn kedua akan mengalami
peningkatan. Dikarenakan penjual akan menambahkan biaya traspotrasi dan
keuntungan yang akan diperoleh. Begitupun pada tangan penjual berikutnya.
Hal tersebutlah yang menyebabkan harga per satu Item pun akan lebih
mahal saat ditawarkan pada konsumen.

3.1.5. Masalah birokrasi


Permasalahan ekonomi selanutnya adalah rumitnya jalur birokrasi.
Banyaknya syarat yang harus dipenuhi oleh masyarakat , belum lagi
nantinya akan ada tambahan biaya untuk memenuhi proposal. Hal ini yang
menjadikan sebagai sumber masalah dalam birokrasi ini. Apalagi di
Indonesia terkenal dengan birokrasi yang berbelit-belit dan memakan waktu.
Harusnya bisa diselesaikan beberapa jam, realitasnya di lapangan harus
menunggu beberapa minggu bahkan beberapa bulan lamannya. Tentu saja
ini sangat tidak efektif dan secara tidak langsung sebenarnya juga
menghambat pertumbuhan ekonomi nasional.

3.1.6. Masalah pembangunan infrastruktur


Infrastruktur sebagai sarana untuk memperlancarkan banyak aspek.
Mulai dari aspek wisata, kelancaran distribusi barang jasa untuk dijual
kembali dan masih banyak lagi. Sebenarnya tidak jauh beda dengan masalah
birokrasi, yang dibilang lamban. Pembangunan Infrastruktur pun juga
demikian. Jika pembangunan infrastuktur dilakasanakan dengan cepat maka
hal tersebut akan membantu kelancaran ekonomi masyarakat.

3.1.7. Pembangunan listrik yang tidak merata


Pembanguanan listrik yang tidak merata tentu akan mempengaruhi
akses telekomunikasi yang mengandalkan listrik dan sinyal. Sehingga
berdampak pada update informasi yang masih terbelakang. Kemdian jika
pembangunan listrik tidak merata akan menambah masalah ekonoi dalam
masyrakat. Kerena jika listrik tidak ada hal ini akan memperlambat suatu
produksi. Jika produksi lambat maka pemilik usaha akan menambah tenaga
kerja. Jika hal tersebut terjadi maka akan berdampak bertambahnya biaya
produksi.

3.1.8. Pembebasan lahan


Potensi alam Indonesia memang luar biasa dan masih banyak lahan
luas. Itu sebabnya permasalahan ekonomi tentang pembebasan lahan
menjadi isu hangat. Ini sering juga terjadi sengketa atau konflik anggara
pengembang dan warga setempat. Belum lagi diperparah dengan makelaran
tanah yang mengutamakan keuntungan dan kepentingan pribadi. Jika lahan
produksi bertambah maka barang yang akan dihasilkan akan bertambah. Hal
ini akan megurangi waktu dalam produksi. Sehingga sedikit mengurangi
biaya dalam suatu produksi
Menindak lanjuti hal tersebut akan sulit bagi pemilik usaha yang
akan menambah lahan dikarenakan pemilik lahan akan memanfaatkan
keadaan untuk mengambil keuntungan sebanyak- banyaknya.

3.2 Solusi masalah


3.2.1. Harga Dasar Tinggi
Harga dasar yang tinggi akan sangat mempengaruhi pasar. Berikut upaya
yang dilakukan oleh pemerintah :
a. Melaksanakan oprasi untuk mengendalikan harga komoditas tertentu
b. Menetapkan kebijakan fisikal khusus untuk impor dan ekspor pangan
c. Memastikan pasokan pangan dalam negeri bisa memenuhi
permintaan sosial
d. Cadangan atau stok yang ada ditangan pemerinta tak boleh hannya
cukup namun harus lebih dan kuat
e. Meningkatkan prokdutivitas dalam negeri dengan menyiapkan bibit
yang cocok untuk suatu perubahan iklim
f. Memberi dukungan pada ketahanan pangan lokak tingkat keluarga
g. Permintaan pangan dalam negeri harus akurat
h. Mengeluarkan kebijakan-kebijakan baru untuk mengamnkan lahan
pertanian

Selain upaya-upaya yag digencarkan diatas. Kita sebagai individu juga


bisa melakukan beberapa hal seperti:

a. Membeli bahan pangan tidak berlebihan agar tidak terjadi


kelangkaan bahan baku. Jika bahan baku langka dan permintaan
bahan baku tersebut tinggi. Maka akan menyebabkan kenaikan
harga bahan baku tersebut.
b. Untuk bahan baku yang mulai langka perlu mencari alternatif
bahan baku lainnya

3.2.2. Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM)


Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), akan sangat mempengaruhi pasar.
Berikut upaya yang dilakukan oleh pemerintah :
a. Memperketat distribusi dan pengawasan pemakaian BBM sesuai
dengan peruntukannya, juga perlu ada
b. Melakukan pengalihan subsidi untuk membiayai eksplorasi dan
eksploitasi enegeri alternatif.
c. Anggaran yang seharusnya untuk subsudi BBM dialokasikan untuk
membangun kilang minyak sendiri. Meskipun keuntungannya kecil
tetapi dapat dinikmati dalam jangka panjang daripada diserahkan
kepada asing dengan keuntungan besar tetapi hanya jangka pendek
dan penderitaan masyarakat terus berkepanjangan karena
ketergantungan pada harga minyak luar negeri.
d. Memanfaatkan sebagian anggaran untuk subsidi untuk kegiatan
proyek padat karya dan dana bergulir bagi masyarakat miskin dalam
usaha ekonomi produktif.

Selain upaya-upaya yag digencarkan diatas.. Kita sebagai individu juga bisa
melakukan beberapa hal seperti:

a. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dan beralih dengan


berjalan kaki atau bersepeda
b. Tidak menggunakan kendaraan bermotor saat ketika tujuannya belum
jelas agar tidak boros bensin
c. Beralih ke sumber energi alternatif untuk mengurangi ketergantungan
konsumsi BBM
d. Berkerja sama dengan manusia lain untuk menguragi pemakaian
BBM. Jika setiap orang di dunia bisa bekerja sama untuk mengurangi
penggunaan BBM, maka kelak kita bisa terus menggunakan BBM
untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Dengan memanfaatkan bahan
bakar dengan bijak, maka kelangkaan bahan bakar tersebut juga bisa
dihindarkan

3.2.3. Monopoli
Kebijakan pemerintah yang diberlakukan untuk mengatasi anti monopoli,
diantaranya:

a. Membatasi ruang gerak monopolis dengan adanya campur tangan


pemerintah dan penentuan harga maupun produksi.
b. Melakukan regulasi ekonomi terhadap monopoli bila kemunculannya
tidak dapat dihindari lagi.
c. Kebijakan anti-trust yang berupaya mencegah monopolisasi atau
penyalahgunaan antikompetitif, dengan mendirikan perusahaan
tandingan yang mampu menyaingi monopolis.
d. Pengenaan pajak

Selain itu masalah larangan monopoli yang diatur dalam pasal 7 UU No.
5/1984 tentang perindustrian, dalam pasal tersebut pada intinya memberikan
instruksi kepada pemerintah untuk:

a. Mewujudkan perkembangan industri yang lebih baik, secara sehat


dan berhasil guna
b. Mengembangkan persaingan yang baik dan sehat serta mencegah
persaingan yang tidak jujur.
c. Mencegah pemusatan atau penguasaan industri oleh satu kelompok
atau perorangan dalam bentuk monopoli yang merugikan
masyarakat.
Selain upaya-upaya yag digencarkan diatas. Kita sebagai individu
juga bisa melakukan pelaporan kepada pihak berwajib jika
menemukan suatu praktik monopoli.

3.2.4. Masalah Distribusi


Salah satu cara untuk mengatasi tentang masalah distribusi adalah,
memperpendek jalur distribusi. Agar beban harga perjalanan tidak terlalu
mahal. Sayangnya ini hanya bisa dilakukan oleh perusahaan besar,
sedangkan untuk UKM dan UMKM belum cukup berani, karena memang
dibutuhkan biaya yang tidak mudah. Untuk perusahaan besar, mereka akan
melakukan distribusi lewat stand atau titik distribusi yang sudah disiapkan.
Agar pedagang eceran, grosir dan usaha kecil tetap merasakan keuntungan
yang lebih besar.

3.2.5. Masalah Birokrasi


Berikut beberapa hal yang bisa dilakasnakan agar bisa mengurangi masalah
biroksasi:
a. Lebih memfokuskan diri pada fungsi pengaturan melalui berbagai
kebijakan yang mengfasilitasi berkembangnya kondisi kondusif bagi
kegiatan pelayanan kepada masyarakat.
b. Lebih memfokuskan diri pada pemberdayaan masyarakat sehingga
masyarakat mempunyai rasa memiliki yang tinggi terhadap fasilitas-
fasilitas pelayanan yang telah dibangun bersama.
c. Menerapkan system kompetisi dalam hal penyediaan pelayanan
public tertentu sehingga masyarakat memperoleh pelayanan yang
berkualitas.
d. Terfokus pada pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran yang
berorientasi pada hasil (outcome) sesuai dengan masukan yang
digunakan.
e. Lebih mengutamakan apa yang diinginkan oleh masyarakat.
f. Pada hal tertuntu pemerintah juga berperan untuk memperoleh
pendapat dari masyarakat dari pelayanan yang dilaksanakan.
g. Lebih mengutamakan antisipasi terhadap permasalahan pelayanan
h. Lebih mengutamakan desentralisasi dalam pelaksanaan pelayanan.
i. Menerapkan system pasar dalam memberikan pelayanan.
3.2.6. Masalah Pembangunan Infrastruktur
Beberapa usaha untuk mengurangi masalah infrastuktur
a. Percepatan pembangunan secara optimal
b. Fokus pengembangan wilayah tertinggal dan terpencil
c. Mengembangkan wilayah-wilayah perbatasan
d. Menyeimbangkan pertumbuhan pembangunan
e. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat
f. Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan
kesehatan
g. Pemerataan kesempatan kerja
3.2.7. Pembangunan Listrik Yang Tidak Merata
Upaya melistriki masyarakat terus dilakukan oleh Pemerintah
melalui tiga pendekatan yaitu:

a. Pertama, ekspansi atau perluasan jaringan listrik melalui program


listrik perdesaan PT PLN (Persero). Ini dikembangkan utamanya
apabila masyarakat atau beban berada di dekat sistem kelistrikan.
Pengembangan interkoneksi jaringan transmisi dilakukan untuk
mendapatkan beban yang lebih baik.

b. Kedua, bagi masyarakat yang tinggal di pedalaman, tersebar dan


jaraknya jauh dari instalasi listrik PLN, cara yang dilakukan
Pemerintah adalah memberikan pra-elektrifikasi, melalui
pembagian Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE). Program
ini tertuang dalam Peraturan Presiden 47/2017 tentang Penyediaan
Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) bagi Masyarakat
yang Belum Mendapatkan Akses Listrik. Pada tahun 2017,
Pemerintah menargetkan pembagian paket LTSHE sebanyak 95.729
kepada 6 provinsi tertimur Indonesia, yaitu Nusa Tenggara Barat,
Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua
Barat. Sedangkan pada tahun 2018 Kementerian ESDM juga telah
mengusulkan dana untuk pelaksanaan pembagian LTSHE di 15
provinsi.

c. Ketiga, untuk masyarakat yang tinggal jauh dari instalasi listrik


PLN, tetapi tinggal bersama dalam satu wilayah, cara melistrikinya
adalah dengan mengembangkan micro grid-off grid. Cara ini
digunakan Pemerintah melalui usaha penyediaan tenaga listrik skala
kecil sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM 38/2016. Dengan
aturan ini, masyarakat yang tinggal di desa belum berkembang,
terpencil, pulau terluar atau perbatasan dapat dilistriki oleh badan
usaha lain seperti Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), swasta, dan
koperasi yang diberikan wilayah usaha tersendiri oleh Pemerintah.

3.2.8. Pembebasan Lahan


Potensi alam Indonesia memang luar biasa dan masih banyak lahan
luas. Itu sebabnya permasalahan ekonomi tentang pembebasan lahan
menjadi isu hangat. Ini sering juga terjadi sengketa atau konflik anggara
pengembang dan warga setempat. Belum lagi diperparah dengan makelaran
tanah yang mengutamakan keuntungan dan kepentingan pribadiMelihat
kasus seperti ini, pemerintah pun segera bertindak. Dibuatlah aturan yang
dituangkan dalam Undang-Undang No.2 Tahun 2012 tentang Pengadaan
Tanah Bagi Pengembang untuk Kepentingan Umum. Tujuannya jelas, agar
masayrakat pun merasa aman dan tidak dirugikan.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Resume Terhadap Permasalahan dan Solusi Masalah

Permasalahan ekonomi yang pertama terjadinya kenaikan harga dasar.


Kemudian permasalahan ekonomi yang kedua adalah kenaikan bahan bahak minya.
Ketika harga BBM naik, tentu saja semua pelaku ekonomi yang akan merasakan
dampak yang sangat luar biasa. Setelah itu permasalahan ekonomi yang ketiga
adalah monopoli. Seperti yang kita ketahui bahwa monopoli salah satu aktivitas
yang sering mempermainkan harga tanpa mempertimbangkan kelompok masyarakat
yang memiliki usaha yang sama.

Berikut upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarat untuk mengurangi
masalah masalah ekonomi sebgai berikut:

 Harga Dasar Tinggi


a. Melaksanakan oprasi untuk mengendalikan harga komoditas tertentu
b. Menetapkan kebijakan fisikal khusus untuk impor dan ekspor pangan
c. Memastikan pasokan pangan dalam negeri bisa memenuhi
permintaan sosial
d. Cadangan atau stok yang ada ditangan pemerinta tak boleh hannya
cukup namun harus lebih dan kuat
e. Meningkatkan prokdutivitas dalam negeri dengan menyiapkan bibit
yang cocok untuk suatu perubahan iklim
f. Memberi dukungan pada ketahanan pangan lokak tingkat keluarga
g. Permintaan pangan dalam negeri harus akurat
h. Mengeluarkan kebijakan-kebijakan baru untuk mengamnkan lahan
pertanian
i. Membeli bahan pangan tidak berlebihan
 Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM)
a. Memperketat distribusi dan pengawasan pemakaian BBM sesuai
dengan peruntukannya, juga perlu ada
b. Melakukan pengalihan subsidi untuk membiayai eksplorasi dan
eksploitasi enegeri alternatif.
c. Anggaran yang seharusnya untuk subsudi BBM dialokasikan untuk
membangun kilang minyak sendiri.
d. Memanfaatkan sebagian anggaran untuk subsidi untuk kegiatan
proyek padat karya dan dana bergulir bagi masyarakat miskin dalam
usaha ekonomi produktif.
e. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dan beralih dengan
berjalan kaki atau bersepeda
f. Tidak menggunakan kendaraan bermotor saat ketika tujuannya
belum jelas agar tidak boros bensin
g. Beralih ke sumber energi alternatif untuk mengurangi
ketergantungan konsumsi BBM
h. Berkerja sama dengan manusia lain untuk menguragi pemakaian
BBM.

 Monopoli

a. Membatasi ruang gerak monopolis


b. Melakukan regulasi ekonomi terhadap monopoli bila kemunculannya
tidak dapat dihindari lagi.
c. Kebijakan anti-trust.
d. Pengenaan pajak
e. Kita sebagai individu juga bisa melakukan pelaporan kepada pihak
berwajib jika menemukan suatu praktik monopoli.
 Masalah Distribusi
Salah satu cara untuk mengatasi tentang masalah distribusi adalah,
memperpendek jalur distribusi.

 Masalah Birokrasi
a. Lebih memfokuskan diri pada fungsi pengaturan
b. Lebih memfokuskan diri pada pemberdayaan masyarakat
c. Menerapkan system kompetisi dalam hal penyediaan pelayanan
public tertentu.
d. Terfokus pada pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran yang
berorientasi pada hasil (outcome) sesuai dengan masukan yang
digunakan.
e. Lebih mengutamakan apa yang diinginkan oleh masyarakat.
f. Pada hal tertuntu pemerintah juga berperan untuk memperoleh
pendapat dari masyarakat dari pelayanan yang dilaksanakan.
g. Lebih mengutamakan antisipasi terhadap permasalahan pelayanan
h. Lebih mengutamakan desentralisasi dalam pelaksanaan pelayanan.
i. Menerapkan system pasar dalam memberikan pelayanan.
 Masalah Pembangunan Infrastruktur
a. Percepatan pembangunan secara optimal
b. Fokus pengembangan wilayah tertinggal dan terpencil
c. Mengembangkan wilayah-wilayah perbatasan
d. Menyeimbangkan pertumbuhan pembangunan
e. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat
f. Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan
kesehatan
g. Pemerataan kesempatan kerja
 Pembangunan Listrik Yang Tidak Merata
a. Pertama, ekspansi atau perluasan jaringan listrik melalui program
listrik perdesaan PT PLN (Persero).

b. Kedua, bagi masyarakat yang tinggal di pedalaman, tersebar dan


jaraknya jauh dari instalasi listrik PLN, cara yang dilakukan
Pemerintah adalah memberikan pra-elektrifikasi, melalui
pembagian Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE)

c. Ketiga, untuk masyarakat yang tinggal jauh dari instalasi listrik


PLN, tetapi tinggal bersama dalam satu wilayah, cara melistrikinya
adalah dengan mengembangkan micro grid-off grid.

 Pembebasan Lahan
Dibuatlah aturan yang dituangkan dalam Undang-Undang No.2
Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pengembang untuk Kepentingan
Umum. Tujuannya jelas, agar masayrakat pun merasa aman dan tidak
dirugikan.

4.2 Saran
Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi “PERAN DAN
JENIS PASAR DALAM DINAMIKA EKONOMI MASYARAKAT” dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan baik dalam isi maupun penulisan.
Hal ini karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya sumber referensi yang
penulis dapat. Penulis sangat berharap kepada pembaca untuk dapat memberikan
kritik dan saran yang dapat membangun, demi kesempurnaan penulisan makalah ini
agar penulis dapat memperbaiki penulisan makalah dikesempatan berikutnya.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat menjadi sumber bacaan yang dapat
menambah wawasan pengetahuan bagi para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

A. Mceahern William . 2001. Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta : PT Salemba


Emban Patria Naf’an. 2014. Ekonomi Makro. Yogyakarta : Graha Ilmu

Amirullah dan Imam Hardjanto, Pengantar Bisnis, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2005

Gilarso, T, Drs, 2007, Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro, Penerbit Kanisius, Cetakan
5, Yogyakarta.

https://amp.kompas.com/skola/read/2020/01/24/070000069/5https://amp.kompas.co
m/skola/

https://sukasada.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/kebijakan-pemerintah-
dalam-bidang-ekonomi-59

Nuraini, I. 2005. Pengantar Ilmu Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Malang,


Malang.

Anda mungkin juga menyukai