Anda di halaman 1dari 35

SOSIALISASI

SUB PIN POLIO


Sabtu, 25 Maret 2023
 Latar Belakang Polio
 Situasi Polio di Provinsi Jawa Barat
 Situasi Cakupan Imunisasi Polio Provinsi Jawa Barat
dan Kota Bogor
 Surveilans AFP di Kota Bogor
 Kebijakan Sub PIN nOPV2 di Jawa Barat
VIRUS POLIO Virus Polio dapat mengakibatkan terjadinya
3 tipe virus Polio yaitu tipe 1, tipe 2 dan tipe 3
kelumpuhan permanen, terutama pada anak-
1
anak yang belum mendapatkan imunisasi
Menular melalui fecal-oral dan oral-oral (tangan yang
2
terkontaminasi)

3 Jenis virus Polio:


• Virus Polio liar (Wild Poliovirus/WPV)
• Virus Polio vaksin/Sabin (Vaccine Poliovirus/VPV)
• VPV yang bermutasi (Vaccine-derived Poliovirus/VDPV).
Bila dari hasil pemeriksaan sampel di lingkungan
ditemukan lebih dari 1 kasus VDPV maka sebut circulating
VDPV atau cVDPV

Virus yang masuk, akan berkembang di dalam saluran


4 pencernaan

5 Virus kemudian menyerang sistem saraf

6 Masa inkubasi 7-21 hari untuk onset gejala kelumpuhan


Vaksin Polio Vaksin OPV dan IPV
Inactivated
Oral Polio Poliovirus Vaccine (IPV)
Vaccine (OPV) Mengandung virus polio tipe
1,2 dan 3
tOPV
mengandung virus polio tipe 1, 2,
3 yang dilemahkan (attenuated) 
thn 2016 sudah tidak digunakan

bOPV
mengandung virus polio tipe 1 dan
3 yang dilemahkan (attenuated),
mulai digunakan thn 2016

nOPV2
Novel OPV mengandung virus
polio tipe 2 yang dilemahkan
(attenuated), digunakan HANYA
pada kondisi KLB polio tipe 2

4 MENCAPAI
KEDUA VAKSIN DIBUTUHKAN UNTUK
ERADIKASI POLIO
BAGAIMANA BISA TERJADI VDPV?

Cakupan imunisasi harus tinggi dan merata


Anak mendapat sehingga semua anak terlindungi dan virus
OPV polio liar dan VDPV
Ana
k
diim
Terbentuk unis
imunitas asi
mukosa, anak
terlindung dari
Proses
polio perpindahan
VPV pada
tubuh anak-
Virus vaksin anak yang
disekresikan (VPV), unimmunize
PHBS rendah dapat d
beredar di
lingkungan Anak sakit

Catatan:
• Virus Polio Vaksin (VPV) dapat “mengimunisasi” secara
Di tahun 2018, ditemukan cVDPV tipe
tdk langsung kontak dekat anak
1 di Yahukimo, setelah dilakukan
• Sangat jarang : bila bersirkulasi di wilayah dengan
pemeriksaan sudah terjadi mutasi ±60
cakupan rendah dalam beberapa tahun, VPV masuk ke
kali. Cakupan imunisasi juga rendah
5
tubuh anak-anak yang tidak kebal (unimmunized), dapat
untuk waktu yang lama
 Latar Belakang Polio
 Situasi Polio di Provinsi Jawa Barat
 Situasi Cakupan Imunisasi Polio Provinsi Jawa Barat
dan Kota Bogor
 Surveilans AFP di Kota Bogor
 Kebijakan Sub PIN nOPV2 di Jawa Barat
Kasus Polio VDPV2 di Jawa Barat, 2023
Provinsi Jawa Barat Kab. Purwakarta

Desa Tegaldatar, Kec. Maniis; Onset


Kasus Polio Purwakarta
Nama : An. NO
JK : Perempuan
Usia : 4 tahun 5 bulan
Alamat : Kp. Cadas Bodas RT 02/01
Desa TegalDatar Kec. Maniis
Kab. Purwakarta, Jawa Barat
Riwayat sakit dahulu : Riwayat kejang demam di usia 2 tahun.
Hingga usia 2 tahun belum bisa berjalan
dan berbicara (gangguan tumbuh kembang),
dan dibawa ke dukun pijat di Cianjur, Cipanas,
dan Purwakarta.
Riwayat imunisasi : tidak pernah
Status Gizi : BB 14 kg, TB 83 cm
Tgl Mulai Demam : 16 Februari 2023 disertai melemahnya kedua
kaki (sebelumnya dapat berjalan meskipun tertatih

Tanggal Masuk PKM : 21 Februari 2023


Tanda : Otot paha dan betis mengecil
Riwayat Kelahiran dan Riwayat Keluarga
Riwayat Kelahiran
• Lahir spontan, BB 3500 gram di paraji, cukup bulan

dan tanpa ada kelainan saat lahir.


• ASI tidak eksklusif (MP-ASI usia 3 bulan)

L, 46 th P, 42 th Riwayat Keluarga
• Riwayat Imunisasi Anak
• Anak 1 : diimunisasi (tidak ada catatan)
• Anak 2 : tidak diimunisasi
• Anak 3 : tidak diimunisasi
L, 24 th P, 21 th P, 13 th P, 4 th 5 bln• Kasus : tidak diimunisasi (tidak ada buku KMS)

• Tidak ada Riwayat penyakit yang sama


pada anggota keluarga lainnya.
• Pekerjaan Orang tua: Ibu (IRT), Bapak (Pekerja Tambak Ikan)
Linimasa penemuan kasus
Dirawat di Puskesmas Maniis PKM Maniis
Hasil real time
dan pengambilan spesimen melakukan
PCR PV2 Positif,
pertama oleh PKM Maniis pengambilan
nOPV2 negatif
21 Feb 2023 spesimen kedua
13 Maret 2023
23 Feb 2023

~2021 16 Feb 2023 22 Feb 2023 2 Maret 2023


An. NO saat usia 2 tahun, Demam turun, Pengiriman sampel dari Kab ke
mengalami gangguan tumbuh Kasus An. NO mulai
pasien pulang APS
kembang (tidak dapat berjalan demam dan Lab Rujukan Polio Biofarma
dan berbicara) dan pernah mengalami
Sampel diterima di Lab
mengalami kejang demam kelemahan
Rujukan Polio Biofarma

14 Maret 2023 15 Maret 2023 16 Maret 2023


Hasil Sekuensing VDVP Koordinasi LP/LS, Penyelidikan
tipe 2 Positif dengan 31 Kasus akan dirujuk RS Hasan
Epidemiologi, HTH Screening,
dan 30 nukleotida Pengambilan sampel pada KE sehat Sadikin untuk mendapatkan
terapi
Lingkungan yang Tercemar oleh Tinja Menjadi Salah Satu Faktor Risiko
Air menggunakan sumur bor desa yang disalurkan melalui
pipa

Rumah bantuan dari pemerintah


• Dinding tembok
• Lantai tanah/semen,
• Memiliki jamban pribadi dan septic tank
• Pembuangan sampah domestic buruk (termasuk pampers kasus
yang dibuang di samping rumah)
• Sumber air minum: air sumur bor yang direbus

Terdapat waduk di sekitar rumah, namun tidak ada perilaku


berisiko
Status Desa ODF
 Latar Belakang Polio
 Situasi Polio di Provinsi Jawa Barat
 Situasi Cakupan Imunisasi Polio Provinsi Jawa Barat
dan Kota Bogor
 Surveilans AFP di Kota Bogor
 Kebijakan Sub PIN nOPV2 di Jawa Barat
2018 2019 2020 2021 2022
Kabupaten/Kota OPV 4 IPV OPV 4 IPV OPV 4 IPV OPV 4 IPV OPV 4 IPV
% % % % % % % % % %

BOGOR 95.0 46.8 90.7 77.6 82.0 17.3 76.4 68.3 93.8 98.9
SUKABUMI 98.3 19.7 97.5 62.5 67.2 13.5 71.1 33.8 99.8 104.1
CIANJUR 90.9 27.9 95.5 51.8 80.8 15.1 56.9 92.6 104.4 104.9
BANDUNG 96.5 49.7 88.3 78.8 89.5 21.8 90.5 83.4 95.3 98.3
GARUT 105.2 50.2 94.7 82.8 97.4 23.9 82.0 75.2 100.3 102.9
TASIKMALAYA 115.8 42.2 113.4 90.8 111.9 25.9 120.7 112.8 122.4 125.0
CIAMIS 109.5 74.0 107.9 91.6 114.5 41.2 123.4 95.1 119.9 119.6
KUNINGAN 109.5 108.9 105.6 99.6 105.1 33.0 99.6 74.1 107.8 106.8
CIREBON
MAJALENGKA
127.6
107.2
38.8
89.5
123.6
108.8
83.3
100.7
125.9
107.8
4.9
44.1
97.7
104.7
27.6
96.4
132.2
112.2
147.2
108.7
Trend Cakupan
SUMEDANG 108.5 86.1 102.9 79.1 110.2 25.0 111.4 109.2 109.5 111.4 Imunisasi Rutin
INDRAMAYU
SUBANG
122.7
126.6
72.2
28.9
119.5
127.7
76.0
84.0
92.7
130.5
42.7
13.8
90.5
129.8
62.2
60.7
110.9
126.9
113.8
128.3
Provinsi Jawa
PURWAKARTA 98.1 72.1 98.9 75.7 93.5 26.3 103.7 80.5 98.4 106.4 Barat per
KARAWANG
BEKASI
104.4
95.8
78.7
62.2
96.4
95.7
74.2
78.0
95.7
88.7
21.6
17.6
95.4
73.9
81.2
48.9
110.0
94.5
107.9
97.3 Kabupaten/Kota,
BANDUNG_BARAT 101.6 74.3 109.5 85.5 93.9 34.6 80.7 67.0 113.5 117.9 2018-2022
PANGANDARAN 102.3 68.3 99.8 97.4 108.2 49.4 104.4 106.6 111.1 111.7
KOTA_BOGOR 97.7 59.2 99.2 76.9 83.5 18.2 102.2 84.3 95.8 95.8
KOTA_SUKABUMI 97.5 85.3 96.4 87.4 96.8 27.7 90.8 91.4 97.5 102.2
KOTA_BANDUNG 103.9 74.4 101.6 86.2 90.2 42.0 94.7 80.8 86.9 100.9
KOTA_CIREBON 91.6 77.7 92.3 85.8 83.0 32.7 124.3 66.5 85.6 84.8
KOTA_BEKASI 94.7 51.1 93.9 83.7 83.4 51.9 80.4 63.9 97.9 102.8
KOTA_DEPOK 97.0 55.7 93.9 82.4 86.6 27.3 83.5 86.7 97.3 100.3
KOTA_CIMAHI 94.7 52.6 94.0 74.1 87.9 53.8 89.0 71.5 98.6 99.7
KOTA_TASIKMALAYA 96.7 63.4 99.5 86.6 86.9 41.0 99.3 90.7 97.5 99.9
KOTA_BANJAR 109.2 90.8 105.9 102.8 89.3 56.1 44.4 46.8 111.8 104.2
PROVINSI 102.1 56.0 99.5 79.6 92.4 25.8 87.8 71.9 102.4 106.1
JENIS VAKSIN
 
POLIO 1 POLIO 2 POLIO 3 POLIO 4 IPV
 
KELURAHAN

Gudang 93,7% √ √ √ √
Mulyaharja 90,8% 88,4% √ √ 90,8%
Bondongan 72,6% 78,9% 85,2% 76,8% 83,1%
Empang 71,4% 64,9% 47.7% 57,3% 49,3%
Cikaret 87,3% 55% 54,7% 66,7% 54,7%
Cipaku 90,1% 91,4% 91,4% 91,4% 90,1% CAKUPAN
Pakuan 70,6% 90,4% 88,2% 84,9% 82,7% IMUNISASI
Loji 91,8% √ √ √ 85,8% POLIO KOTA
Gunung Batu 94,6% 91,6% 93,4% 93,1% 70,7%
BOGOR
Panaragan √ 78,1% √ 94,6% 69,4%
Bojongkerta √ 90,7% 90,7% 90,2% 80,9%
TAHUN 2022
Situgede √ 94,1% √ √ √
Ciwaringin √ √ 80,6% 82,2% 76,4%
Katulampa √ √ 92,8% √ √
Sindang Barang √ √ 93% √ 93,4%
KELURAHAN DENGAN
Pasirmulya √ √ √ 91,7% 74,1%
CAKUPAN >95%
Batutulis √ √ √ √ 89,9%
Genteng √ √ √ √ 92,8%
Rancamaya √ √ √ √ 92,1%
Kertamaya √ √ √ √ 94,3%
Cakupan Vaksinasi Polio 4
di Kota Bogor Berdasarkan
Kelurahan, Tahun 2019

• 14 dari 68 kelurahan di Kota Bogor


(20,6%) cakupan vaksinasi Polio 4
kurang dari 95%
• Cakupan vaksinasi Polio 4 terendah,
Kelurahan Tanah Baru (51%)
Cakupan Vaksinasi Polio 4
di Kota Bogor Berdasarkan
Kelurahan, Tahun 2020
• 43 dari 68 kelurahan di Kota Bogor
(63,2%) cakupan vaksinasi Polio 4
kurang dari 95%
• Kecamatan dengan wilayah
kelurahan cakupan vaksinasi Polio
4 <95% terbanyak adalah
Kec. Bogor Selatan (12 Kelurahan)
• Cakupan vaksinasi Polio 4
terendah, Kelurahan Pamoyanan
(36,4%)

<95% >=95%
Cakupan Vaksinasi Polio 4
di Kota Bogor Berdasarkan
Kelurahan, Tahun 2021
• 35 dari 68 kelurahan di Kota Bogor
(51,5%) cakupan vaksinasi Polio 4
kurang dari 95%
• Kecamatan dengan wilayah kelurahan
cakupan vaksinasi Polio 4 <95%
terbanyak adalah Kec. Bogor Selatan
(11 Kelurahan)
• Cakupan vaksinasi Polio 4 terendah,
Kelurahan Bondongan, Cikaret, Empang
(0%)

<95% >=95%
Cakupan Vaksinasi Polio 4
di Kota Bogor Berdasarkan
Kelurahan, Tahun 2022

• 12 dari 68 kelurahan di Kota


Bogor (17,6%) cakupan
vaksinasi Polio 4 kurang dari
95%
• Cakupan vaksinasi Polio 4
terendah, Kelurahan Empang
(57,3%)

<95% >=95%
Cakupan IPV di Kota Bogor
Berdasarkan Kelurahan,
Tahun 2020
• Pada tahun 2020 tidak ada
kelurahan di Kota Bogor yang
mencapai cakupan 95%
• Cakupan IPV terendah,
Kelurahan Empang dan Cikaret
(0%)

<95% >=95%
Cakupan IPV di Kota Bogor
Berdasarkan Kelurahan,
Tahun 2021
• Pada tahun 2021, 22 kelurahan
di Kota Bogor yang mencapai
cakupan >95% (32,2%)
• Cakupan IPV terendah,
Kelurahan Bondongan, Empang
dan Cikaret (0%)

95
Cakupan IPV di Kota Bogor
Berdasarkan Kelurahan,
Tahun 2022

• Pada tahun 2021, 50 kelurahan


di Kota Bogor yang mencapai
cakupan >95% (73,5%)
• Cakupan IPV terendah,
Kelurahan Empang (49,3%)

95 95
 Latar Belakang Polio
 Situasi Polio di Provinsi Jawa Barat
 Situasi Cakupan Imunisasi Polio Provinsi Jawa Barat dan
Kota Bogor
 Surveilans AFP di Kota Bogor
 Kebijakan Sub PIN nOPV2 di Jawa Barat
SITUASI SURVEILANS AFP KOTA BOGOR 2023
No Indikator Capaian

1
16 Kasus AFP Non Polio
1
• Total Penemuan Kasus AFP di Kota Bogor : 5 dari
17 target Provinsi Dinkes Jawa Barat
Non-Polio AFP Rate ≥ 3 per 100.000 penduduk
2 usia dibawah 15 tahun
0,398674805

Update 16 Maret 2023


• 2 Sampel dari PKM Pulo Armyn dan PKM Semplak
No. Puskesmas Target Capaian Non Polio Polio Pending Persentase

1 PKM. BOGOR SELATAN 1 0%


dengan hasil lab negatif, namun harus memerlukan
2 PKM. CIPAKU 1 0% KU 60 dan resume medis untuk klasfikasi akhir
3 PKM. LAWANG GINTUNG 1 0%
4 PKM. BONDONGAN 1 0% kasus, Sementara 1 sampel dari PKM Kayu Manis
5
6
PKM. BOGOR TIMUR
PKM. PULO ARMYN
1
1 1 1
0%
0%
dengan dengan hasil lab negatif, dan 2 sampel
7 PKM. TEGAL GUNDIL 1 0% Pending Lab
0%

8 PKM. BOGOR UTARA 1
9 PKM. WARUNG JAMBU 1 1 1 0% Belum ada Rumah Sakit di Kota Bogor yang
10 PKM. BOGOR TENGAH
11 PKM. SEMPUR
1
1
0%
0%
melaporkan kasus Lumpuh Layuh Akut (AFP)
12 PKM. GANG AUT 1 0%
13 PKM. BELONG 1 0%
14 PKM. MERDEKA
15 PKM. GANG KELOR
1
1 1 1
0%
0%
KINERJA SURVEILANS AFP TAHUN 2022
16 PKM. SEMPLAK 1 1 1 0% Temuan Kasus AFP = 14 Kasus
17 PKM. PANCASAN
18 PKM. PASIR MULYA
1
1
0%
0%
9 Negatif Polio, 5 Butuh KU 60 hari untuk penentuan
19 PKM. SINDANG BARANG
20 PKM. TANAH SAREAL
1
1
0%
0%
klasifikasi
21 PKM. PONDOK RUMPUT 1 0% Non Polio AFP Rate : 2,38 (melebihi target 2022)
100%
Target Tahun 2023 Meningkat : 3/100.000 penduduk <
22 PKM. KAYU MANIS 1 1 1
23 PKM. KEDUNG BADAK 1 0%
24 PKM. MEKARWANGI
25 PKM. MULYAHARJA
1
1
0%
0%
15 tahun
KOTA BOGOR 17 5 1 4 0%
SITUASI SURVEILANS AFP KOTA BOGOR 2023

LAPORKAN JIKA MENEMUKAN

AFP pada anak < 15 tahun

- tiba-tiba lumpuh/tidak bisa


jalan/bangun/angkat anggota
gerak
- Bersifat mendadak (<14 hari)
- Bukan disebabkan trauma
SITUASI SURVEILANS AFP KOTA BOGOR 2023
DAFTAR KODE DIAGNOSIS ICD-10 KASUS AFP
1 G. 54 Nerve root and plexus disorder G. 73 Disorders of Myoneural junction and muscle in diseases classified
2 G. 56 Mononeuropathies of upper limb 21 G. 73.4 Myopathy in infectious and parasitic diseases classified
22 G. 73.5 Myopathy in endocrine diseases
3 G. 57 Mononeuropathies of lower limb Hyperparathyroidism
G. 61 Inflamatory Polyneuropathy Hypoparathyroidism
4 G. 61.0 Guillain - Barre Syndrome (Thyrotoxic Myopathy)
5 G. 61.8 Other Inflamatory Polyneuropathy 23 G. 73.6 Myopathy in Metabolic diseases
G. 62 Other Polyneuropathies Glycogen storage diseases
6 G. 62.0 Drug - induce Polyneuropathy Lipid storage disorders
7 G. 62.1 Alcoholic Polyneuropathy 24 G. 73.7 Myopathy on other diseases classified
8 G. 62.2 Polyneuropathy due to other toxic agents Rheumatoid arthritis
9 G. 62.8 Radiation - induce Polyneuropathy Scleroderma
10 G. 62.9 Polyneuropathy, unspecified Sicca syndrome
Systemic Lupus Erythematosus
G. 63 Polyneuropathy in diseases clssified
11 G. 63.0 Polyneuropathy in infectious and parasitic diseases G. 81 Hemiplegia
Diptheria 25 G. 81.0 Flaccid Hemiplegia
Lyme disease G. 82 Paraplegia and Tetraplegia
Mumps 26 G. 82.0 Flaccid Paraplegia
Posterpetic 27 G. 82.3 Flaccid Tetraplegia
G. 70 - 73 Diseases of Myoneural junction annd muscle G. 83 Other Paralytic Syndrome
12 G. 70.0 Myasthenia gravis 28 G. 83.0 Diplegia of Upper Limbs
13 G. 70.1 Toxic Myoneural disorders 29 G. 83.1 Monoplegia of Lower Limb
30 G. 83.2 Monoplegia of Upper Limb
G. 71 Primary disorders of muscle OTHERS
14 G. 71.0 Muscular dystrophy 31 Myelitis Transversa
(Autosomal ressive, Becker, Duchenne) 32 Neuritis Traumatic
G. 72 Other Myopathies 33 Myelopathy
15 G. 72.0 Drug - induce Myopathy 34 A.80 Acute Poliomyelitis
16 G. 72.1 Alcoholic Myopathy  A80.0  Acute paralytic poliomyelitis, vaccine-associated
17 G. 72.3 Periodic Paralysis  A80.1  Acute paralytic poliomyelitis, wild virus, imported
Hyperkalaemic  A80.2  Acute paralytic poliomyelitis, wild virus, indigenous
Hypokalaemic  A80.3  Acute paralytic poliomyelitis, other and unspecified
Myotonic A80.30  Acute paralytic poliomyelitis, unspecified
Normokalaemic A80.39  Other acute paralytic poliomyelitis
18 G. 72.4 Inflamatory Myopathy  A80.4  Acute nonparalytic poliomyelitis
19 G. 72.8 Other Specipied Myopathies  A80.9  Acute poliomyelitis, unspecified
20 G. 72.9 Myopathy, unspecified
b
 Latar Belakang Polio
 Situasi Polio di Provinsi Jawa Barat
 Situasi Cakupan Imunisasi Polio Provinsi Jawa Barat dan
Kota Bogor
 Surveilans AFP di Kota Bogor
 Kebijakan Sub PIN nOPV2 di Jawa Barat
Rencana Respon Imunisasi dan Sasaran Penanggulangan KLB: Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN)

No Kegiatan Waktu Pelaksanaan


1 Sub PIN Putaran 1 3 April 2023

15 Mei 2023
2 Sub PIN Putaran 2
(Interval minimal 1 bulan)

• Pelaksanaan SubPIN dalam rangka penanggulangan KLB Polio VDPV2 di wilayah Prov. Jabar
dilaksanakan 2 putaran, dimulai 3 April 2023
• Masing-masing putaran SubPIN dilaksanakan dalam waktu 1 minggu dgn jarak minimal antar
putaran adalah 1 bulan
• Target Cakupan sekurang-kurangnya 95% untuk masing-masing putaran
• Jika bedasarkan kajian epidemiologi masih ditemukan risiko penularan maka dapat dilakukan
sub PIN putaran berikutnya atau mop up

• Sasaran Sub Pin adalah seluruh anak usia 0-59 bulan, termasuk pendatang, tanpa memandang
status imunisasi sebelumnya
Vaksin yang Digunakan

Jenis Vaksin
novel Oral Polio Vaccine tipe 2 (nOPV2)
dengan kemasan 50 dosis per vial
Vaksin merupakan produksi dari
PT. Biofarma

Vaksin nOPV2 HANYA digunakan pada pelaksanaan Sub PIN dalam


Vaksin dilengkapi dengan VVM rangka penanggulangan KLB polio tipe 2
Puskesmas Satuan Pendidikan
dan Pustu (PAUD/TK)

Tempat
Pelayanan
Imunisasi
Pos Imunisasi Lainnya
Posyandu
Dibawah koordinasi
Puskesmas
Jumlah sasaran dan Alokasi
Vaksin nOPV2

Jawa Barat:
• 17 kabupaten/kota
(kab/kota dengan sasaran
terbesar: Bogor, Bandung dan
Bekasi
Timeline: Sub PIN nOPV2 Jawa Barat

Maret April Mei Juni

M3 M4 M5 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M5 M1 M2 M3 M4
Kegiatan 13-19 20-26 27-31 1-9 10-16 17-23 24-30 1-7 8-14 15-21 22-28 29-31 1-4 5-11 12-18 19-25

Persiapan

• Proses penyediaan vaksin nOPV2

• Advokasi dan koordinasi kpd


pimpinan daerah dan LS
terkait

• Orientasi bagi petugas kesehatan

• Persiapan dan menyusun


mikroplaning di setiap tingkatan
administrasi

Pelaksanaan

• Sub PIN nOPV2 Putaran I + sweeping

• Supervisi dan RCA

• Sub PIN nOPV2 Putaran II + sweeping

• Supervisi dan RCA


Strategi Pelaksanaan Potensi Hambatan
Resistensi masyarakat “terlalu sering
Pendataan sasaran oleh kader posyandu
imunisasi”, khawatir reaksi simpang (KIPI)
dan dasawisma

Penggerakan sasaran oleh Camat/Kades/Lurah,


Asumsi masyarakat bahwa Indonesia sudah
Ketua RT/RW, kader dan dasawisma
Bebas Polio, tidak menganggap penting
imunisasi polio
Operasional pelaksanaan melalui posyandu,
puskesmas, maupun pos imunisasi lainnya Operasional kegiatan sehubungan dengan
(termasuk TK/PAUD) ibadah puasa serta ibadah Ramadhan lain

Melakukan pendampingan teknis, monitoring yang dijalankan oleh petugas

harian dan pemberian feedback


Sensitivitas Surveilans AFP terhadap
pemahaman diagnosa lumpuh layuh akut
Melaksanakan Surveilans AFP di wilayah kerja
Pemahaman Klinisi, Masih banyak puskesmas
Penemuan kasus di wilayah dengan Lumpuh
yang belum melaporkan kasus AFP
Layuh Akut apapun diagnosanya
Potensi Pembiayaan
DAK Non Fisik (PMK No. 42 Th 2022) Dana Alokasi Umum (DAU)
Bidang Kesehatan

Kegiatan yang dapat dibiayai :


1. Pemberian Imuisasi bayi, baduta, WUS, BIAS
2. Antigen Baru
3. COVID-19
4. Outbreak Response Immunization (ORI)
pada daerah yang mengalami KLB PD3I
5. Kegiatan pecalakan/sweeping/DOFU/BLF
/Imunisasi tambahan lainnya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai