Anda di halaman 1dari 70

Akuntansi BIAYA

Dr. Rilla Gantino, SE., Ak., MM.

Pertemuan 5
PROCESS COSTING

www.esaunggul.ac.id
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Mampu menjelaskan dan mengimplementasikan perhitungan harga pokok produk jika
terdapat produk dalam proses pada awal proses

www.esaunggul.ac.id
Metode HP.Proses Produk
melalui lebih dari satu departemen
Untuk Departemen I, perhitungan biaya
produksinya sama dengan untuk satu departemen
Untuk departemen berikutnya perhitungannya
bersifat kumulatif
HP.Produk departemen setelah departemen I
meliputi: Biaya produksi yang dibawa dari
departemen I dan Biaya produksi departemen
setelah departemen I (Dep.ybs)

www.esaunggul.ac.id
Metode Harga Pokok Proses Dua Departemen
PT. Eliona Sari memiliki 2 departemen produksi, Dept A dan Dept B, Data produksi dan biaya kedua
dept pada bulan Jan 19x1 adalah :

Dept A Dept B
Dimasukkan dalam proses 35.000 Kg ----
Produk selesai di transfer ke dept B 30.000 Kg
Produk selesai di transfer ke Gudang --- 24.000 Kg
Produk dalam proses Akhir 5.000 Kg 6.000 Kg
Biaya yang dikeluarkan Jan 19x1
BBB 70.000 0
BTK 155.000 270.000
BOP 248.000 405.000
Tingkat penyelesaian PDP akhir
BBB 100 % ---
Biaya konversi 20 % 50%
www.esaunggul.ac.id
Perhitungan Unit Ekuivalen
Unit Produk selesai + ( Unit dalam proses x % Penyelesaian )
Dept A
BBB = 30.000 + (5.000 x100%) => 35.000
BTK = 30.000 + (5.000 x 20%) => 31.000
BOP = 30.000 + (5.000 x 20%) => 31.000
Dept B
BTK = 24.000 + (6.000 x 50%) => 27.000
BOP = 24.000 + (6.000 x 50%) => 27.000

www.esaunggul.ac.id
PT. Eliona Sari
Laporan Biaya Produksi Dept A Bulan Jan 19x1

Data Produksi
Dimasukkan dalam proses 35.000 kg
Produk jadi ditransfer ke Dept B 30.000 kg
Produk dalam proses akhir 5.000 kg
Jumlah produk yang dihasilkan 35.000 kg

Biaya Dibebankan di Dept A bln Jan 19x1

Bi. Produksi Total biaya Unit Ekuivalen Hp/unit


BBB 70.000 35.000 2
BTK 155.000 31.000 5
BOP 248.000 31.000 8
Jumlah 473.000 15

www.esaunggul.ac.id
Perhitungan Biaya
HP produk jadi yang ditransfer ke Dept B
30.000 Kg x Rp 15 450.000
HP Produk dalm proses akhir
BBB (100% x 5.000 x Rp 2) = 10.000
BTK (20% x 5.000 x Rp 5) = 5.000
BOP (20% x 5.000 x Rp 8) = 8.000
Total 23.000
Jumlah biaya produksi Dept A Jan 19x1 473.000

www.esaunggul.ac.id
Laporan Biaya Produksi Departemen A
PT. Eliona Sari
Laporan Biaya Produksi Departemen A Bulan Februari 200X

Data Produksi

Dimasukkan dalam proses 35.000 kg

Produk jadi yang ditrasfer ke gudang 30.000 kg


Produk dalam proses akhir 5.000 kg

Jumlah produk yang dihasilkan 35.000 kg

Biaya yang dibebankan Dep A dalam bulan Februari 200X


Total Per kg

Biaya BB Rp 70.000 Rp 2
Biaya T K 155.000 5
Biaya FOH 248.000 8

Jumlah Rp 473.000 Rp 15

Perhitungan Biaya

HP.produk jadi yg ditransfer ke Departemen B


30.000 kg @ Rp 15 Rp 450.000
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir:
Biaya BB Rp 10.000
Biaya T K 5.000
Biaya FOH 8.000
23.000
Jumlah biaya produksi yang dibebankan Dep. A bulan Februari 200X Rp 473.000

www.esaunggul.ac.id
Jurnal di Dept A:

1. Pencatatan Pemakaian Bahan Baku


BDP- BBB Dept A 70.000
Persediaan Bahan Baku 70.000

2. Pencatatan BTK
BDP-BTK Dept A 155.000
Gaji dan Upah 155.000

3. Pencatatan BOP
BDP- BOP Dept A 248.000
Berbagai rek yang dikredit 248.000

www.esaunggul.ac.id
4. Mencatat produk selesai di transfer ke dept B
BDP- BBB dept B 450.000
BDP-BBB Dept A 60.000 BDP-BTK Dept A 150.000
BDP- BOP Dept A 240.000

5. Mencatat Barang Dalam Proses akhir


Persed. PDP Akhir Dept A 23.000
BDP- BBB Dept A 10.000
BDP- BTK Dept A 5.000
BDP- BOP Dept A 8.000

www.esaunggul.ac.id
PT. Eliona Sari
Laporan Biaya Produksi Dept B
Bulan Jan 19x1

Data Produksi
Di terima dari dept A 30.000 kg
Produk jadi ditransfer ke Gudang 24.000 kg
Produk dalam proses akhir 6.000 kg
Jumlah produk yang dihasilkan 30.000 kg

www.esaunggul.ac.id
Biaya Komulatif yang Dibebankan di Dept B bln Jan 19x1

Bi. Produksi Total biaya Unit Hp/u


Ekuivalen
HP dari dept A 450.000 30.000 15
Biaya yang ditambahkan Dept B
BTK 270.000 27.000 10
BOP 405.000 27.000 15
Jumlah tambahan 675.000 25
Total Biaya Komulatif dept B 1.125.000 40

www.esaunggul.ac.id
 Perhitungan Biaya

HP produk jadi yang ditransfer ke Dept B


24.000 Kg x Rp 40 =960.000
HP Produk dalm proses akhir
HP dari dept A (6.000 x 15) =90.000
Biaya tambahan di dept B
BTK (50% x 6.000 x Rp 10) =30.000
BOP (50% x 6.000 x Rp 15) =45.000
75.000
Total HP produk dalam proses Dept B 165.000
Jumlah biaya produksi Dept B Jan 19x1 1.125.000

www.esaunggul.ac.id
Laporan Biaya Produksi Departemen B
PT. Eliona Sari
Laporan Biaya Produksi Departemen B Bulan Februari 200X

Data Produksi

Dit erima dari Depart emen A 30.000 kg

Produk jadi yang dit rasfer ke gudang 24.000 kg


Produk dalam proses akhir 6.000 kg

Jumlah produk yang dihasilkan 30.000 kg

Biaya yang dibebankan Dep B dalam bulan Februari 200X


Total Per kg

Harga Pokok dari depart emen A 30.000 kg Rp 450.000 Rp 15

Biaya yang ditambahkan Departemen B

Biaya T K 270.000 10
Biaya FOH 405.000 15

Jumlah Biaya yang dit ambahkan Depart emen B Rp 675.000 Rp 25

T ot al biaya kumulat if Depart emen B Rp 1.125.000 Rp 40

Perhitungan Biaya

HP.produk jadi yg ditransfer ke gudang :


24.000 kg @ Rp 40 Rp 960.000
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir:
Harga Pokok dari depart emen A 15 X 6.000 90.000
Biaya yang dit ambahkan Depart emen B
Biaya T K 30.000
Biaya FOH 45.000
165.000
Jumlah biaya produksi yang dibebankan Dep. B bulan Februari 200X Rp 1.125.000

www.esaunggul.ac.id
Jurnal di Dept B:

1. Mencatat Penerimaan Produk dari dept A


BDP- BBB dept B 450.000
BDP-BBB Dept A 60.000
BDP-BTK Dept A 150.000
BDP- BOP Dept A 240.000

2. Pencatatan BTK
BDP-BTK Dept B 270.000
Gaji dan Upah 270.000

3. Pencatatan BOP
BDP- BOP Dept B 405.000
Berbagai rek yang dikredit 405.000

www.esaunggul.ac.id
4. Mencatat produk selesai di transfer ke Gudang
Persediaan produk jadi 960.000
BDP-BBB Dept B 360.000
BDP-BTK Dept B 240.000
BDP- BOP Dept B 360.000

5. Mencatat Barang Dalam Proses akhir


Persed. PDP Akhir Dept B 165.000
BDP- BBB Dept B 90.000
BDP- BTK Dept B 30.000
BDP- BOP Dept B 45.000

www.esaunggul.ac.id
Pengaruh Produk Hilang Dalam Proses Terhadap Perhitungan
HP.Produk Per Satuan

Tidak semua produk yang diolah dapat menjadi produk yang


baik dan memenuhi standart yang ditetapkan, ada
kemungkinan terjadinya produk yang hilang
Berdasarkan saat terjadinya kehilangan :
* Hilang di awal proses
* Hilang di akhir proses

www.esaunggul.ac.id
Hilang di awal proses

Produk yg hilang diawal proses, dianggap tidak ikut


menyerap biaya produksi yg dikeluarkan oleh
departemen yg bersangkutan, sehingga tidak diikut
sertakan dalam perhitungan unit ekuivalen produk
Dalam dept produksi pertama, produk yg hilang pada
awal proses berakibat menaikkan harga pokok produksi
persatuan

www.esaunggul.ac.id
Hilang di awal proses

Dalam dept setelah dept produksi pertama, produk yg


hilang pada awal proses mempunyai dua akibat:
– Menaikkan harga pokok produksi per unit produk yg diterima
dari dept produksi sebelumnya
– Menaikkan harga pokok produksi per satuan yg ditambahkan
dlm dept produksi stlh dept produksi yg pertama

www.esaunggul.ac.id
Contoh: (HILANG AWAL PROSES)

PT RAMA memproduksi produk X dengan menggunakan metode harga pokok proses, melalui 2
departemen produksi, informasi berkaitan dengan penyusunan laporan biaya produksi sbb:
Data Produksi

Keterangan Departemen 1 Departemen 2


Masuk dalam proses 125.000 Unit 100.000 Unit
Barang selesai 100.000 Unit 85.000 Unit
Barang dalam proses Akhir 20.000 Unit 10.000 Unit
Produk hilang awal 5.000 Unit 5.000 Unit
Tingkat Penyelesaian BDP akhir
Biaya bahan 100% 100%
Biaya konversi 75% 50%

www.esaunggul.ac.id
Biaya produksi

Jenis biaya Departemen I Departemen 2


Bahan Rp 6.000.000 -‑
Tenaga kerja Rp 3.450.000 Rp 6.300.000
Overhead pabrik Rp 1.725.000 Rp 3.600.000
Hitung lah:
 Biaya Produksinya dan buatkan laporan biaya produksi per departemen.

www.esaunggul.ac.id
Menghitung untuk departemen 1
Unit ekuivalen :
Bahan = 100.000 + (20.000 x 100%) = 120.000
Konversi = 100.000 + (20.000 x 75%) = 115.000
Data Produksi
Dimasukkan dalam proses 125.000 kg
Produk jadi ditransfer ke Dept 2 100.000 kg
Produk dalam proses akhir 20.000 kg
Peoduk yang hilang awal proses 5.000 kg
Jumlah produk yang dihasilkan 125.000 kg

www.esaunggul.ac.id
Perhitungan harga pokok

Menghitung untuk departemen 1


Biaya Yang Dibebankan Dept 1
Bahan = Rp.6.000.000 : 120.000 =Rp. 50 Tenaga kerja = Ro. 3.450.000 : 115.000
= Rp. 30
Overhead pabrik =Rp. 1.725.000 : 115.000 = Rp. 15
Jumlah biaya Rp 11.175.000 = Rp 95
Perhitungan harga pokok
Harga pokok barang selesai ditranfer ke Dept 2 = 100.000 x Rp95 =Rp 9.500.000
Harga pokok BDP Akhir
Bahan = 100%X20.000X Rp.50 = Rp. 1.000.000
Tenaga kerja = 75%X20.000X Rp. 30 = Rp. 450.000
Overhead pabrik = 75%X20.000X Rp. 15 = Rp. 225.000 Rp. 1.675.000
Jumlah biaya yang dibebankan Rp.11.175.000

www.esaunggul.ac.id
                 
PT. RAMA  
Laporan Biaya Produksi Departemen A Bulan Februari 200X  
                 
Data Produksi              
                 
Dimasukkan dalam proses           125.000 kg
                 
Produk jadi yang ditrasfer ke gudang       100.000 kg    
Produk dalam proses akhir       20.000kg    
Produk hilang awal         5.000kg    
Jumlah produk yang dihasilkan       125.000 kg
                 
Biaya yang dibebankan Dep A dalam bulan Februari 200X      
      Total Unit Per kg  
                 
Biaya BB     Rp 6.000.000 120.000Rp 50  
Biaya TK       3.450.000 115.000  30  
Biaya FOH     1.725.000 115.000  15  
                 
Jumlah     Rp 11.175.000  Rp 95  
                 
Perhitungan Biaya              
                 
HP.produk jadi yg ditransfer ke Departemen B        

  100.000Kg X Rp 95   Rp 9.500.000 
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir:        
  Biaya BB   Rp 1.000.000       
  Biaya TK     450.000       
  Biaya FOH     225.000       
              1.675.000 
Jumlah biaya produksi yang dibebankan Dep. A bulan Februari 200X Rp 11.175.000 
           
www.esaunggul.ac.id
     
Menghitung untuk departemen 2
Unit ekuivalen: Bahan = 85.000+(10.000x100%) = 95.000
Konversi = 85.000+(10.000x 50%) = 90.000

Biaya perunit HP BDP dari Dept 1 = Rp. 9.500.000:95.000 = Rp. 100


Tenaga kerja = Rp. 6.300.000: 90.000 = Rp. 70
Overhead pabrik = Rp. 3.600.000: 90.000 = Rp. 40
= Rp.19.400.000 Rp. 210
Perhitungan harga pokok
Harga pokok barang selesai ditranfer ke gudang
= 85.000 x Rp210 = Rp 17.850.000
Harga pokok BDP Akhir
HP BDP dari Dept 1 100% x 10.000 x Rp 100 = Rp 1.000.000
Tenaga kerja 50% x 10.000 x Rp 70 = Rp 350.000
Overhead pabrik 50% x 10.000 x Rp 40 = Rp 200.000
Rp 1.550.000
Jumlah biaya yang dibebankan Rp 19.400.000

www.esaunggul.ac.id
Mencatat biaya produksi dan biaya yang dibebankan pada produk selesai dan yang belum selesai. Jurnal
yang diperlukan untuk contoh 3.

Description Debit Credit Description Debit Credit

Work in Process-Dept 1 11.175.000 Work in Process-Dept 2 9.900.000

Material 6.000.000 Payroll 6.300.000

Payroll 3.450.000 FOH control 3.600.000

FOH control 1.725.000

J. Biaya produksi J. Biaya produksi dept 2

Work in Process-Dept 2 9.500.000 Finished Good Inventory 17.850 .000

Work in Process Inventory 1.675.000 Work in Process Inventory 1.550.000

Work in Process-Dept 1 11.175.000 Work in Process-Dept 2 19. 400.000


Jurnal formatnya sama dengan kondisi produk tidak ada yang
J. Brg selesai & WIP
hilang. bedanya ada penyesuaian harga per unit atas
J. Brg selesai & WIP
barang selesai yang ditransfer ke departemen 2

www.esaunggul.ac.id
Hilang di akhir proses

Produk yang hilang di akhir proses sudah ikut menyerap biaya


produksi yang dikeluarkan dalam departemen yang
bersangkutan, sehingga harus diperhitungkan dalam perhitungan
unit ekuivalensi

UE = total produk selesai + % PDP akhir + P.hilang

www.esaunggul.ac.id
Contoh: (HILANG AKHIR PROSES)
PT RAMA memproduksi produk X dengan menggunakan metode harga pokok proses_ melalui 2 departernen
produksi, informasi berkaitan dengan penyusunan laporan biaya produksi sbb

Keterangan Departemen 1 Departemen 2


Masuk dalam proses 125.000 Unit 100.000 Unit
Barang selesai Produksi 100.000 Unit 85.000 Unit
Barang dalam proses Akhir 20.000 Unit 10.000 Unit
Hilang akhir 5.000 Unit 5.000 Unit
Tingkat Penyelesaian BDP akhir: Biaya bahan 100% 100%

Biaya Produksi
Biaya konversi 75% 50%

Jenis biaya Departemen 1 Departemen 2

Bahan Rp 5.000.000 __

Tenaga kerja Rp 2.400.000 Rp 5.700.000

Overhead pabrik Rp 1.200.000 Rp. 3.800.000


www.esaunggul.ac.id
Menghitung untuk departemen 1
Unit ekuivalen: Bahan = 100.000+(20.000x100%)+5.000 = 125.000
Konversi = 100.000+(20.000x 75%)+5.000 = 120.000
Biaya per unit: Bahan = Rp. 5.000.000: 125.000 = Rp. 40
Tenaga kerja = Rp. 2.400.000: 120.000 = Rp. 20
OH Pabrik = Rp. 1.200.000: 120.000 = Rp. 10 +
= Rp 8.600.000 = Rp 70,-
Perhitungan harga pokok
Harga pokok barang selesai = 100.000xRp. 70 = Rp. 7.000.000
Harga pokok barang hilang = 5.000x Rp. 70 = Rp. 350.000
Harga pokok barang selesai di transfer ke dept 2 = Rp 7.350.000
Harga pokok BDB Akhir
Bahan 100% x 20.000x Rp. 40 = Rp. 800.000
Tenaga kerja 75% x 20.000x Rp. 20 = Rp. 300.000
OH Pabrik 75% x 20.000x Rp. 10 = Rp. 150.000 Rp.
1.250.000
Jumlah biaya yang dibebankan Rp. 8.600.000

www.esaunggul.ac.id
 Menghitung untuk departemen 2
Unit ekuivalen : Bahan = 85.000+(10.000x100%)+5.000 = 100.000
Konversi = 85.000+(10.000x 50%) +5.000 = 95.000
 
Biaya perunit : HP BDP dr Dept 1 = Rp.7.350.000: 100.000 = Rp. 73,5
Tenaga kerja = Rp.5.700.000: 95.000 = Rp. 60
OH Pabrik = Rp.3.800.000: 95.000 = Rp. 40 +
Rp.16.850.000 Rp. 173,5
Perhitungan harga pokok
Harga pokok barang selesai = 85.000x Rp. 173,5 = Rp 14.747.500
Harga pokok barang hilang = 5.000x Rp. 173,5 = Rp. 867.500
Harga pokok barang selesai di transfer ke gudang = Rp.15.615.000
Harga pokok BDB Akhir
BDP dari Dept 1 100% x 10.000xRp. 73,5 = Rp. 735.000
Tenaga kerja 50% x 10.000xRp. 60 = Rp. 300.000
OH Pabrik 50% x 10.000 x Rp. 40 = Rp. 200.000 Rp. 1.235.000
Jumlah biaya yang dibebankan Rp.16.850.000

www.esaunggul.ac.id
Mencatat biaya produksi dan produk selesai dan yg belum selesai. Jurnal
yang diperlukan untuk contoh diatas
Description Debit Credit Description Debit Credit

Work in Process-Dept 1 8.600.000 Work in Process-Dept 2 9.500.000

Material 5.000.000 Payroll 5.700.000

Payroll 2.400.000 FOH control 3.800.000

FOH control 1.200.000

Work in Process-Dept 2 7.350.000 Finished Good Inventory 15.615.000

Work in Process Inventory 1.250.000 Work in Process Inventory 1.235.000

Work in Process-Dept I 8.600.000 Work in Process-Dept 2 16.850.000

www.esaunggul.ac.id
Penambahan Bahan Pada Departemen
Lanjutan
Penambahan biaya bahan pada departemen lanjutan
dapat mempengaruhi :
1. Kenaikan unit yang dihasilkan.
2. Kenaikan biaya per unit, tetapi unit yang dihasilkan
tidak mengalami perubahan.
3. Kenaikan biaya per unit dan unit yang dihasilkan.

32
www.esaunggul.ac.id
Contoh
PT TSM adalah perusahaan minuman dalam kemasan, mempunyai departemen
produksi, yaitu departemen penvampuran dan departemen pengolahan.
Data Produk
Departemen Pencampuran
Produk Masuk Proses 15.000 liter
Produk Ditransfer ke departemen pengolahan 14.800 liter
Produk dalam proses akhir 200 liter
(Tingkat penyelesaian 100% bahan, 80% biaya konversi)
Departemen Pengolahan
Produk diterima dari departemen pencampuran 14.800 liter
Penambahan unit produk 1.000 liter
Produk ditransfer ke gudang 15.200 liter
Produk dalam proses akhir 600 liter
(Tingkat penyelesaian 100% bahan, 75% biaya konversi)

33
www.esaunggul.ac.id
Contoh
34

Departemen Departemen
Pencampuran Pengolahan
Biaya Bahan Rp 1.800.000 Rp 1.264.000
Biaya Tenaga Kerja Rp 1.122.000 Rp 939.000

Biaya Overhead Pabrik Rp 1.496.000 Rp 626.000

Total Rp 4.418.000 Rp 2.829.000

Diminta : Susunlah laporan Biaya Produksi PT TSM untuk bulan


Agustus 2006

www.esaunggul.ac.id
Penyelesaian

Unit Ekuivalen
Departemen Pencampuran
Produk Selesai + (PDP akhir x Tingkat Penyelesaian)
Bahan : 14.800 liter + (200 liter x 100%) = 15.000 liter
Biaya konversi : 14.800 liter + (200 liter x 80%) = 14.960 liter

Departemen Pengolahan
Bahan baku : 15.200 liter + (600 liter x 100%) = 15.800 liter
Biaya konversi : 15.200 liter + (600 liter x 75%) = 15.650 liter

35
www.esaunggul.ac.id
METODE HARGA POKOK PROSES
Ada 2 metode biaya untuk mengkalkulasi biaya
produksi barang dalam proses, dengan perhitungan
unit ekuivalen produksi berbeda :
– Metode Harga pokok rata-rata (Average Costing)
– Metode Harga pokok pertama masuk pertama
keluar (FIFO Costing)

www.esaunggul.ac.id
Metode Harga Pokok Rata-rata (Weighted
Average)
Dihitung total biaya untuk masing-masing jenis biaya produksi, yaitu : biaya
bahan, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik dengan cara biaya yang
melekat pada persediaan barang dalam proses awal ditambah biaya-biaya
periode berjalan.
Dihitung jumlah unit ekuivalen produksi yang dihasilkan dalam periode yang
bersangkutan : Barang jadi (yang ditransfer ke departemen berikutnya)
ditambah barang dalam proses akhir menurut unit ekuivalen.
Harga pokok rata-rata kemudian dihitung berdasarkan total biaya dibagi jumlah
unit ekuivalen.

www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
Contoh: Metode Rata-rata
PT MELATI mengolah produk melalui 2 departemen , yaitu Depertemen 1 dan Departemen 2, dalam kedua
tahap pengolahan produk tersebut terdapat work in process awal periode. Data produksi dan biaya produksi
untuk bulan Mei 2010 sebagai berikut
Data produksi

Keterangan Departemen A Departemen B


Barang dalam proses Awal 10.000 Unit 5.000 Unit
Masuk dalam proses 115.000 Unit 105.000 Unit
Barang selesai 105.000 Unit 102.000 Unit
Barang dalam proses Akhir 20.000 Unit 8.000 Unit
Tingkat Penyelesaian konversi
BDP awal 80% 60%
BDP akhir 75% 50%
Tingkat penyelesaian biaya bahan semuanya 100%

www.esaunggul.ac.id
Biaya Produksi bulan Mei 2006

Jenis biaya Departemen A Departemen B

Biaya bahan Rp 5.175.000 --

Biaya tenaga kerja Rp 3.360.000 Rp 5.150.000


Biaya overhead pabrik Rp 2.800.000 Rp 4.120.000

Harga pokok BDP awal

Jenis biaya Departemen A Departemen B

Biaya bahan Rp 450.000 Rp 390.000

Biaya tenaga kerja Rp 360.000 Rp. 362.000

Biaya overhead pabrik Rp 80.000 Rp 332.000

www.esaunggul.ac.id
Metode Harga pokok Rata-rata

Bagaimana LAPORAN BIAYA PRODUKSI masing-masing departemen per 31


Mei 2006

Menghitung untuk departemen A


Unit ekuivalen :
Bahan = 105.000 + (20.000 x 100%) = 125.000 BT Kerja = 105.000 +
(20.000 x 75%) = 120.000
BO Pabrik = 105.000 + (20.000 x 75%) = 120.000

www.esaunggul.ac.id
PT MELATI
DEPARTEMEN A
LAPORAN BIAYA PRODUKSI BULAN MEI 2010

DATA PRODUKSI
Barang dalam proses Awal (BB=100%,BK=80%) 10.000 Unit
Masuk dalam proses 115.000 Unit
Jumlah yang masuk diproduksi Dept A 125.000 Unit
Barang selesai 105.000 Unit
Barang dalam proses Akhir (BB=100%,BK=75%) 20.000 Unit
Jumlah yang diproduksi 125.000 Unit
BIAYA YANG DIBEBANKAN

Elemen Biaya Biaya bin Mei H.P BDP Awal Total Biaya Biaya per unit
Bahan Rp 5.175.000 Rp 450.000 Rp 5.625.000 Rp 45
Tenaga kerja Rp 3.360.000 Rp 360.000 Rp 3.720.000 Rp 31
OH pabrik Rp 2.800.000 Rp 80.000 Rp 2.880.000 Rp 24
Jumlah Rp.11.335.000 Rp 890.000 Rp12.225.000 Rp 100

www.esaunggul.ac.id
PERHITUNGAN HARGA POKOK
Harga pokok barang selesai yang ditransfer ke Departemen B
105.000 X Rp 100 = Rp 10.500.000

Harga Pokok BDP Akhir


Bahan = 20.000 x 100% x Rp 45 = Rp 900.000
Tenaga kerja = 20.000 x 75% x Rp 31 = Rp 465.000
Overhead pabrik = 20.000 x 75% x Rp 24 = Rp 360.000 Rp 1.725.000

Jumlah harga pokok yang diperhitungkan Rp.12.225.000

www.esaunggul.ac.id
Menghitung untuk departemen B
Unit ekuivalen :
Brg dr Dep A= 102.000 + (8.000 x 100%) = 110.000
Bahan = 102.000 + (8.000 x 100%) = 110.000
BT Kerja = 102.000 + (8.000 x 50%) = 106.000
BO Pabrik = 102.000 + (8.000 x 50%) = 106.000

www.esaunggul.ac.id
PT MELATI
DEPARTEMEN B
LAPORAN BIAYA PRODUKSI BULAN MEI 2010

DATA PRODUKSI
Barang dalam proses Awal (BB=100%,BK=60%) 5.000 Unit
Masuk dalam proses 105.000 Unit
Barang selesai 102.000 Unit
Barang dalam proses Akhir (BB=100%,BK=50%) 8.000 Unit
 
BIAYA YANG DIBEBANKAN

Elemen Biaya By Tambahan H.P BDP Awal Total Biaya Biaya per unit
Brg Dept A Rp 10.500.000 Rp 10.500.000 Rp 95,40
Bahan ---- Rp 390.000 Rp 390.000 Rp 3,60
Tenaga kerja Rp 5.150.000 Rp. 362.000 Rp 5.512.000 Rp 52
OH pabrik Rp 4.120.000 Rp 332.000 Rp 4.452.000 Rp 42
Jumlah Rp 19.770.000 Rp 1.084.000 Rp 20.854.000 Rp 193

www.esaunggul.ac.id
PERHITUNGAN HARGA POKOK
Harga pokok barang selesai yang ditransfer ke Gudang barang jadi
102.000 X Rp 193 = Rp 19.686.000

Harga Pokok BDP Akhir


BDP dari Dep A = 8.000 x 100% x Rp 95,40 = Rp 763.200
Bahan = 8.000 x 100% x Rp 3,6 = Rp 28.800
Tenaga kerja = 8.000 x 50% x Rp 52 = Rp 465.000
Overhead pabrik = 8.000 x 50% x Rp 42 = Rp 168.000
Rp 1.168.000
Jumlah harga pokok yang diperhitungkan Rp. 20.854.000

www.esaunggul.ac.id
Metode Harga Pokok FIFO
(First - In, First - Out)
Setiap elemen harga pokok produk dalam proses awal tidak digabungkan
dengan elemen biaya yang terjadi dalam periode yang bersangkutan.
Produksi ekuivalen = (Produksi dalam proses awal x tingkat penyelesaian
yang dibutuhkan) + Produksi Current + (Produk dalam proses akhir x
Tingkat penyelesaian yang sudah dinikmati).
Besarnya harga pokok satuan setiap elemen biaya dihitung sebesar
elemen biaya yang terjadi pada periode yang bersangkutan dibagi jumlah
produksi ekuivalen dari elemen biaya yang bersangkutan.

www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
Metode Harga pokok FIFO

PT. KRISMON mengolah produk melalui 2 departemen, produk yang berasal dari Dept. A dipindahkan ke
Dept. B untuk diproses menjadi produk jadi yang siap digunakan. Data produksi dan biaya dalam tahun
200x sbb:
Departemen A Departemen B
Produk dalam proses per awal
(BB 100 %, Konversi 75%) 400 —
Produk masuk proses 3.100 —
Produk selesai ditransfer ke Dept. B 2.500 —
Produk dalam proses akhir
(BB 100 %, Konversi 50%) 500 —

Produk dalam proses Awal


(Konversi 50%) — 300
Produk selesai diterima dari Dept. A — 2.500
Produk selesai ditransfer ke gudang — 2.100
Produk dalam proses akhir
(Konversi 80%) — 600

Produk hilang awal proses 500 —


Produk rusak bersifat normal (tidak laku dijual) 100
www.esaunggul.ac.id
Harga pokok produk dalam proses awal Departemen A Departemen B
Harga Pokok dari Dept. A — Rp. 475.000
Biaya Bahan Baku Rp. 90.000 —
Biaya Tenaga Kerja Rp. 65.000 Rp. 150.000
Biaya Overhead Pabrik Rp. 85.000 Rp. 125.000

Biaya Ditambahkan :
Biaya Bahan Baku Rp. 637.000 —
Biaya Tenaga Kerja Rp. 931.000 Rp. 910.800
Biaya Overhead Pabrik Rp. 392.000 Rp. 1.113.200

Diminta :
1. Buatlah Laporan Harga Pokok Produksi per departemen produksi dengan menggunakan metode FIFO.
2. Buatlah jurnal yang diperlukan.

www.esaunggul.ac.id
PT Krismon
DEPARTEMEN A
LAPORAN BIAYA PRODUKSI

DATA PRODUKSI
Barang dalam proses Awal 400 Unit
Barang masuk proses 3.100 Unit 3.500 Unit

Barang selesai ditransfer ke Dept. B 2.500 Unit


Barang dalam proses Akhir 500 Unit
Produk hilang awal proses 500 Unit 3.500 Unit

Unit ekuivalen :
Bahan = 2.100(2.500-400) + (500x 100%) = 2.600 Unit
BT Kerja = 2.100(2.500-400) + (400x 25%) + (500x 50%) = 2.450 Unit
BO Pabrik = 2.100(2.500-400) + (400x 25%) + (500x 50%)= 2.450 Unit

www.esaunggul.ac.id
BIAYA YANG DIBEBANKAN

Biaya persedian produk dalam proses awal Jumlah Biaya   Biaya Per Unit
Biaya Bahan Baku 90.000    

Biaya Tenaga Kerja 65.000    

Biaya Overhead Pabrik 85.000    

  240.000    

Biaya Ditambahkan :      

Biaya Bahan Baku 637.000 2.600 245,00


Biaya Tenaga Kerja 931.000 2.450 380,00
Biaya Overhead Pabrik 392.000 2.450 160,00
Jumlah Biaya Tambahan 1.960.000    
Jumlah biaya yang dibebankan 2.200.000   785,00

www.esaunggul.ac.id
PERHITUNGAN HARGA POKOK

Biaya ditransfer ke Dept B        


Biaya persedian produk dalam proses awal      240.000  
Biaya penyelesaian        
Biaya Bahan Baku 400 0% 245 - 
Biaya Tenaga Kerja 400 25% 380 38.000  
Biaya Overhead Pabrik 400 25% 160 16.000 294.000
HP di transfer masuk dan selesai 2.100   785   1.648.500
Jumlah biaya yang ditransfer ke dept B        1.942.500
Biaya persedian produk dalam proses akhir         
Biaya Bahan Baku 500 100% 245 122.500  
Biaya Tenaga Kerja 500 50% 380 95.000  
Biaya Overhead Pabrik 500 50% 160 40.000 257.500
Jumlah biaya dipetanggungjawabkan        2.200.000

www.esaunggul.ac.id
PT Krismon
DEPARTEMEN B
LAPORAN BIAYA PRODUKSI

DATA PRODUKSI
Barang dalam proses Awal 300 Unit
Barang masuk dr dept A 2.500 Unit 2.800 Unit

Barang selesai ditransfer ke Gudang 2.100 Unit


Barang dalam proses Akhir 600 Unit
Produk rusak bersifat normal 100 Unit 2.800 Unit

Unit ekuivalen :
Dr Dept = 1.800(2.100-300) + (600x 100%) +100 = 2.500 Unit
Bahan = 1.800(2.100-300) + (600x 100%) +100 = 2.500 Unit
BT Kerja =1.800(2.100-300)+(300x 50%) + (600x 80%)+100 = 2.530 Unit
BO Pabrik =1.800(2.100-300)+(300x 50%) + (600x 80%)+100= 2.530 Unit

www.esaunggul.ac.id
BIAYA YANG DIBEBANKAN

Biaya persedian produk dalam proses awal Jumlah Biaya   Biaya Per Unit
Biaya dari Dept A 475.000    
Biaya Tenaga Kerja 150.000    

Biaya Overhead Pabrik 125.000    

  750.000    

Biaya Ditambahkan :      

Barang dr Dept A 1.942.500 2.500 777,00


Biaya Tenaga Kerja 910.800 2.530 360,00
Biaya Overhead Pabrik 1.113.200 2.530 440,00
Jumlah Biaya Tambahan 3.966.500    
Jumlah biaya yang dibebankan 4.716.500   1.577,00

www.esaunggul.ac.id
PERHITUNGAN HARGA POKOK

Biaya ditransfer ke Gudang          


Biaya persedian produk dalam proses awal       750.000  
Biaya penyelesaian          
Biaya Tenaga Kerja 300 50% 360,00 54.000  
Biaya Overhead Pabrik 300 50% 440,00 66.000 870.000
Biaya HP produk selesai 1.800   1.577,00   2.838.600
Biaya HP Barang rusak 100   1.577,00   157.700
Jumlah biaya yang ditransfer ke dept B         3.866.300
Biaya persedian produk dalam proses akhir          
Barang dr Dept A 600 100% 777,00 466.200  
Biaya Tenaga Kerja 600 80% 360,00 172.800  
Biaya Overhead Pabrik 600 80% 440,00 211.200 850.200
Jumlah biaya dipetanggungjawabkan         4.716.500

www.esaunggul.ac.id
SEKIAN, TERIMAKASIH

www.esaunggul.ac.id

Anda mungkin juga menyukai