Pertemuan 5
PROCESS COSTING
www.esaunggul.ac.id
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Mampu menjelaskan dan mengimplementasikan perhitungan harga pokok produk jika
terdapat produk dalam proses pada awal proses
www.esaunggul.ac.id
Metode HP.Proses Produk
melalui lebih dari satu departemen
Untuk Departemen I, perhitungan biaya
produksinya sama dengan untuk satu departemen
Untuk departemen berikutnya perhitungannya
bersifat kumulatif
HP.Produk departemen setelah departemen I
meliputi: Biaya produksi yang dibawa dari
departemen I dan Biaya produksi departemen
setelah departemen I (Dep.ybs)
www.esaunggul.ac.id
Metode Harga Pokok Proses Dua Departemen
PT. Eliona Sari memiliki 2 departemen produksi, Dept A dan Dept B, Data produksi dan biaya kedua
dept pada bulan Jan 19x1 adalah :
Dept A Dept B
Dimasukkan dalam proses 35.000 Kg ----
Produk selesai di transfer ke dept B 30.000 Kg
Produk selesai di transfer ke Gudang --- 24.000 Kg
Produk dalam proses Akhir 5.000 Kg 6.000 Kg
Biaya yang dikeluarkan Jan 19x1
BBB 70.000 0
BTK 155.000 270.000
BOP 248.000 405.000
Tingkat penyelesaian PDP akhir
BBB 100 % ---
Biaya konversi 20 % 50%
www.esaunggul.ac.id
Perhitungan Unit Ekuivalen
Unit Produk selesai + ( Unit dalam proses x % Penyelesaian )
Dept A
BBB = 30.000 + (5.000 x100%) => 35.000
BTK = 30.000 + (5.000 x 20%) => 31.000
BOP = 30.000 + (5.000 x 20%) => 31.000
Dept B
BTK = 24.000 + (6.000 x 50%) => 27.000
BOP = 24.000 + (6.000 x 50%) => 27.000
www.esaunggul.ac.id
PT. Eliona Sari
Laporan Biaya Produksi Dept A Bulan Jan 19x1
Data Produksi
Dimasukkan dalam proses 35.000 kg
Produk jadi ditransfer ke Dept B 30.000 kg
Produk dalam proses akhir 5.000 kg
Jumlah produk yang dihasilkan 35.000 kg
www.esaunggul.ac.id
Perhitungan Biaya
HP produk jadi yang ditransfer ke Dept B
30.000 Kg x Rp 15 450.000
HP Produk dalm proses akhir
BBB (100% x 5.000 x Rp 2) = 10.000
BTK (20% x 5.000 x Rp 5) = 5.000
BOP (20% x 5.000 x Rp 8) = 8.000
Total 23.000
Jumlah biaya produksi Dept A Jan 19x1 473.000
www.esaunggul.ac.id
Laporan Biaya Produksi Departemen A
PT. Eliona Sari
Laporan Biaya Produksi Departemen A Bulan Februari 200X
Data Produksi
Biaya BB Rp 70.000 Rp 2
Biaya T K 155.000 5
Biaya FOH 248.000 8
Jumlah Rp 473.000 Rp 15
Perhitungan Biaya
www.esaunggul.ac.id
Jurnal di Dept A:
2. Pencatatan BTK
BDP-BTK Dept A 155.000
Gaji dan Upah 155.000
3. Pencatatan BOP
BDP- BOP Dept A 248.000
Berbagai rek yang dikredit 248.000
www.esaunggul.ac.id
4. Mencatat produk selesai di transfer ke dept B
BDP- BBB dept B 450.000
BDP-BBB Dept A 60.000 BDP-BTK Dept A 150.000
BDP- BOP Dept A 240.000
www.esaunggul.ac.id
PT. Eliona Sari
Laporan Biaya Produksi Dept B
Bulan Jan 19x1
Data Produksi
Di terima dari dept A 30.000 kg
Produk jadi ditransfer ke Gudang 24.000 kg
Produk dalam proses akhir 6.000 kg
Jumlah produk yang dihasilkan 30.000 kg
www.esaunggul.ac.id
Biaya Komulatif yang Dibebankan di Dept B bln Jan 19x1
www.esaunggul.ac.id
Perhitungan Biaya
www.esaunggul.ac.id
Laporan Biaya Produksi Departemen B
PT. Eliona Sari
Laporan Biaya Produksi Departemen B Bulan Februari 200X
Data Produksi
Biaya T K 270.000 10
Biaya FOH 405.000 15
Perhitungan Biaya
www.esaunggul.ac.id
Jurnal di Dept B:
2. Pencatatan BTK
BDP-BTK Dept B 270.000
Gaji dan Upah 270.000
3. Pencatatan BOP
BDP- BOP Dept B 405.000
Berbagai rek yang dikredit 405.000
www.esaunggul.ac.id
4. Mencatat produk selesai di transfer ke Gudang
Persediaan produk jadi 960.000
BDP-BBB Dept B 360.000
BDP-BTK Dept B 240.000
BDP- BOP Dept B 360.000
www.esaunggul.ac.id
Pengaruh Produk Hilang Dalam Proses Terhadap Perhitungan
HP.Produk Per Satuan
www.esaunggul.ac.id
Hilang di awal proses
www.esaunggul.ac.id
Hilang di awal proses
www.esaunggul.ac.id
Contoh: (HILANG AWAL PROSES)
PT RAMA memproduksi produk X dengan menggunakan metode harga pokok proses, melalui 2
departemen produksi, informasi berkaitan dengan penyusunan laporan biaya produksi sbb:
Data Produksi
www.esaunggul.ac.id
Biaya produksi
www.esaunggul.ac.id
Menghitung untuk departemen 1
Unit ekuivalen :
Bahan = 100.000 + (20.000 x 100%) = 120.000
Konversi = 100.000 + (20.000 x 75%) = 115.000
Data Produksi
Dimasukkan dalam proses 125.000 kg
Produk jadi ditransfer ke Dept 2 100.000 kg
Produk dalam proses akhir 20.000 kg
Peoduk yang hilang awal proses 5.000 kg
Jumlah produk yang dihasilkan 125.000 kg
www.esaunggul.ac.id
Perhitungan harga pokok
www.esaunggul.ac.id
PT. RAMA
Laporan Biaya Produksi Departemen A Bulan Februari 200X
Data Produksi
Dimasukkan dalam proses 125.000 kg
Produk jadi yang ditrasfer ke gudang 100.000 kg
Produk dalam proses akhir 20.000kg
Produk hilang awal 5.000kg
Jumlah produk yang dihasilkan 125.000 kg
Biaya yang dibebankan Dep A dalam bulan Februari 200X
Total Unit Per kg
Biaya BB Rp 6.000.000 120.000Rp 50
Biaya TK 3.450.000 115.000 30
Biaya FOH 1.725.000 115.000 15
Jumlah Rp 11.175.000 Rp 95
Perhitungan Biaya
HP.produk jadi yg ditransfer ke Departemen B
100.000Kg X Rp 95 Rp 9.500.000
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir:
Biaya BB Rp 1.000.000
Biaya TK 450.000
Biaya FOH 225.000
1.675.000
Jumlah biaya produksi yang dibebankan Dep. A bulan Februari 200X Rp 11.175.000
www.esaunggul.ac.id
Menghitung untuk departemen 2
Unit ekuivalen: Bahan = 85.000+(10.000x100%) = 95.000
Konversi = 85.000+(10.000x 50%) = 90.000
www.esaunggul.ac.id
Mencatat biaya produksi dan biaya yang dibebankan pada produk selesai dan yang belum selesai. Jurnal
yang diperlukan untuk contoh 3.
www.esaunggul.ac.id
Hilang di akhir proses
www.esaunggul.ac.id
Contoh: (HILANG AKHIR PROSES)
PT RAMA memproduksi produk X dengan menggunakan metode harga pokok proses_ melalui 2 departernen
produksi, informasi berkaitan dengan penyusunan laporan biaya produksi sbb
Biaya Produksi
Biaya konversi 75% 50%
Bahan Rp 5.000.000 __
www.esaunggul.ac.id
Menghitung untuk departemen 2
Unit ekuivalen : Bahan = 85.000+(10.000x100%)+5.000 = 100.000
Konversi = 85.000+(10.000x 50%) +5.000 = 95.000
Biaya perunit : HP BDP dr Dept 1 = Rp.7.350.000: 100.000 = Rp. 73,5
Tenaga kerja = Rp.5.700.000: 95.000 = Rp. 60
OH Pabrik = Rp.3.800.000: 95.000 = Rp. 40 +
Rp.16.850.000 Rp. 173,5
Perhitungan harga pokok
Harga pokok barang selesai = 85.000x Rp. 173,5 = Rp 14.747.500
Harga pokok barang hilang = 5.000x Rp. 173,5 = Rp. 867.500
Harga pokok barang selesai di transfer ke gudang = Rp.15.615.000
Harga pokok BDB Akhir
BDP dari Dept 1 100% x 10.000xRp. 73,5 = Rp. 735.000
Tenaga kerja 50% x 10.000xRp. 60 = Rp. 300.000
OH Pabrik 50% x 10.000 x Rp. 40 = Rp. 200.000 Rp. 1.235.000
Jumlah biaya yang dibebankan Rp.16.850.000
www.esaunggul.ac.id
Mencatat biaya produksi dan produk selesai dan yg belum selesai. Jurnal
yang diperlukan untuk contoh diatas
Description Debit Credit Description Debit Credit
www.esaunggul.ac.id
Penambahan Bahan Pada Departemen
Lanjutan
Penambahan biaya bahan pada departemen lanjutan
dapat mempengaruhi :
1. Kenaikan unit yang dihasilkan.
2. Kenaikan biaya per unit, tetapi unit yang dihasilkan
tidak mengalami perubahan.
3. Kenaikan biaya per unit dan unit yang dihasilkan.
32
www.esaunggul.ac.id
Contoh
PT TSM adalah perusahaan minuman dalam kemasan, mempunyai departemen
produksi, yaitu departemen penvampuran dan departemen pengolahan.
Data Produk
Departemen Pencampuran
Produk Masuk Proses 15.000 liter
Produk Ditransfer ke departemen pengolahan 14.800 liter
Produk dalam proses akhir 200 liter
(Tingkat penyelesaian 100% bahan, 80% biaya konversi)
Departemen Pengolahan
Produk diterima dari departemen pencampuran 14.800 liter
Penambahan unit produk 1.000 liter
Produk ditransfer ke gudang 15.200 liter
Produk dalam proses akhir 600 liter
(Tingkat penyelesaian 100% bahan, 75% biaya konversi)
33
www.esaunggul.ac.id
Contoh
34
Departemen Departemen
Pencampuran Pengolahan
Biaya Bahan Rp 1.800.000 Rp 1.264.000
Biaya Tenaga Kerja Rp 1.122.000 Rp 939.000
www.esaunggul.ac.id
Penyelesaian
Unit Ekuivalen
Departemen Pencampuran
Produk Selesai + (PDP akhir x Tingkat Penyelesaian)
Bahan : 14.800 liter + (200 liter x 100%) = 15.000 liter
Biaya konversi : 14.800 liter + (200 liter x 80%) = 14.960 liter
Departemen Pengolahan
Bahan baku : 15.200 liter + (600 liter x 100%) = 15.800 liter
Biaya konversi : 15.200 liter + (600 liter x 75%) = 15.650 liter
35
www.esaunggul.ac.id
METODE HARGA POKOK PROSES
Ada 2 metode biaya untuk mengkalkulasi biaya
produksi barang dalam proses, dengan perhitungan
unit ekuivalen produksi berbeda :
– Metode Harga pokok rata-rata (Average Costing)
– Metode Harga pokok pertama masuk pertama
keluar (FIFO Costing)
www.esaunggul.ac.id
Metode Harga Pokok Rata-rata (Weighted
Average)
Dihitung total biaya untuk masing-masing jenis biaya produksi, yaitu : biaya
bahan, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik dengan cara biaya yang
melekat pada persediaan barang dalam proses awal ditambah biaya-biaya
periode berjalan.
Dihitung jumlah unit ekuivalen produksi yang dihasilkan dalam periode yang
bersangkutan : Barang jadi (yang ditransfer ke departemen berikutnya)
ditambah barang dalam proses akhir menurut unit ekuivalen.
Harga pokok rata-rata kemudian dihitung berdasarkan total biaya dibagi jumlah
unit ekuivalen.
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
Contoh: Metode Rata-rata
PT MELATI mengolah produk melalui 2 departemen , yaitu Depertemen 1 dan Departemen 2, dalam kedua
tahap pengolahan produk tersebut terdapat work in process awal periode. Data produksi dan biaya produksi
untuk bulan Mei 2010 sebagai berikut
Data produksi
www.esaunggul.ac.id
Biaya Produksi bulan Mei 2006
www.esaunggul.ac.id
Metode Harga pokok Rata-rata
www.esaunggul.ac.id
PT MELATI
DEPARTEMEN A
LAPORAN BIAYA PRODUKSI BULAN MEI 2010
DATA PRODUKSI
Barang dalam proses Awal (BB=100%,BK=80%) 10.000 Unit
Masuk dalam proses 115.000 Unit
Jumlah yang masuk diproduksi Dept A 125.000 Unit
Barang selesai 105.000 Unit
Barang dalam proses Akhir (BB=100%,BK=75%) 20.000 Unit
Jumlah yang diproduksi 125.000 Unit
BIAYA YANG DIBEBANKAN
Elemen Biaya Biaya bin Mei H.P BDP Awal Total Biaya Biaya per unit
Bahan Rp 5.175.000 Rp 450.000 Rp 5.625.000 Rp 45
Tenaga kerja Rp 3.360.000 Rp 360.000 Rp 3.720.000 Rp 31
OH pabrik Rp 2.800.000 Rp 80.000 Rp 2.880.000 Rp 24
Jumlah Rp.11.335.000 Rp 890.000 Rp12.225.000 Rp 100
www.esaunggul.ac.id
PERHITUNGAN HARGA POKOK
Harga pokok barang selesai yang ditransfer ke Departemen B
105.000 X Rp 100 = Rp 10.500.000
www.esaunggul.ac.id
Menghitung untuk departemen B
Unit ekuivalen :
Brg dr Dep A= 102.000 + (8.000 x 100%) = 110.000
Bahan = 102.000 + (8.000 x 100%) = 110.000
BT Kerja = 102.000 + (8.000 x 50%) = 106.000
BO Pabrik = 102.000 + (8.000 x 50%) = 106.000
www.esaunggul.ac.id
PT MELATI
DEPARTEMEN B
LAPORAN BIAYA PRODUKSI BULAN MEI 2010
DATA PRODUKSI
Barang dalam proses Awal (BB=100%,BK=60%) 5.000 Unit
Masuk dalam proses 105.000 Unit
Barang selesai 102.000 Unit
Barang dalam proses Akhir (BB=100%,BK=50%) 8.000 Unit
BIAYA YANG DIBEBANKAN
Elemen Biaya By Tambahan H.P BDP Awal Total Biaya Biaya per unit
Brg Dept A Rp 10.500.000 Rp 10.500.000 Rp 95,40
Bahan ---- Rp 390.000 Rp 390.000 Rp 3,60
Tenaga kerja Rp 5.150.000 Rp. 362.000 Rp 5.512.000 Rp 52
OH pabrik Rp 4.120.000 Rp 332.000 Rp 4.452.000 Rp 42
Jumlah Rp 19.770.000 Rp 1.084.000 Rp 20.854.000 Rp 193
www.esaunggul.ac.id
PERHITUNGAN HARGA POKOK
Harga pokok barang selesai yang ditransfer ke Gudang barang jadi
102.000 X Rp 193 = Rp 19.686.000
www.esaunggul.ac.id
Metode Harga Pokok FIFO
(First - In, First - Out)
Setiap elemen harga pokok produk dalam proses awal tidak digabungkan
dengan elemen biaya yang terjadi dalam periode yang bersangkutan.
Produksi ekuivalen = (Produksi dalam proses awal x tingkat penyelesaian
yang dibutuhkan) + Produksi Current + (Produk dalam proses akhir x
Tingkat penyelesaian yang sudah dinikmati).
Besarnya harga pokok satuan setiap elemen biaya dihitung sebesar
elemen biaya yang terjadi pada periode yang bersangkutan dibagi jumlah
produksi ekuivalen dari elemen biaya yang bersangkutan.
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
Metode Harga pokok FIFO
PT. KRISMON mengolah produk melalui 2 departemen, produk yang berasal dari Dept. A dipindahkan ke
Dept. B untuk diproses menjadi produk jadi yang siap digunakan. Data produksi dan biaya dalam tahun
200x sbb:
Departemen A Departemen B
Produk dalam proses per awal
(BB 100 %, Konversi 75%) 400 —
Produk masuk proses 3.100 —
Produk selesai ditransfer ke Dept. B 2.500 —
Produk dalam proses akhir
(BB 100 %, Konversi 50%) 500 —
Biaya Ditambahkan :
Biaya Bahan Baku Rp. 637.000 —
Biaya Tenaga Kerja Rp. 931.000 Rp. 910.800
Biaya Overhead Pabrik Rp. 392.000 Rp. 1.113.200
Diminta :
1. Buatlah Laporan Harga Pokok Produksi per departemen produksi dengan menggunakan metode FIFO.
2. Buatlah jurnal yang diperlukan.
www.esaunggul.ac.id
PT Krismon
DEPARTEMEN A
LAPORAN BIAYA PRODUKSI
DATA PRODUKSI
Barang dalam proses Awal 400 Unit
Barang masuk proses 3.100 Unit 3.500 Unit
Unit ekuivalen :
Bahan = 2.100(2.500-400) + (500x 100%) = 2.600 Unit
BT Kerja = 2.100(2.500-400) + (400x 25%) + (500x 50%) = 2.450 Unit
BO Pabrik = 2.100(2.500-400) + (400x 25%) + (500x 50%)= 2.450 Unit
www.esaunggul.ac.id
BIAYA YANG DIBEBANKAN
Biaya persedian produk dalam proses awal Jumlah Biaya Biaya Per Unit
Biaya Bahan Baku 90.000
240.000
Biaya Ditambahkan :
www.esaunggul.ac.id
PERHITUNGAN HARGA POKOK
www.esaunggul.ac.id
PT Krismon
DEPARTEMEN B
LAPORAN BIAYA PRODUKSI
DATA PRODUKSI
Barang dalam proses Awal 300 Unit
Barang masuk dr dept A 2.500 Unit 2.800 Unit
Unit ekuivalen :
Dr Dept = 1.800(2.100-300) + (600x 100%) +100 = 2.500 Unit
Bahan = 1.800(2.100-300) + (600x 100%) +100 = 2.500 Unit
BT Kerja =1.800(2.100-300)+(300x 50%) + (600x 80%)+100 = 2.530 Unit
BO Pabrik =1.800(2.100-300)+(300x 50%) + (600x 80%)+100= 2.530 Unit
www.esaunggul.ac.id
BIAYA YANG DIBEBANKAN
Biaya persedian produk dalam proses awal Jumlah Biaya Biaya Per Unit
Biaya dari Dept A 475.000
Biaya Tenaga Kerja 150.000
750.000
Biaya Ditambahkan :
www.esaunggul.ac.id
PERHITUNGAN HARGA POKOK
www.esaunggul.ac.id
SEKIAN, TERIMAKASIH
www.esaunggul.ac.id