Anda di halaman 1dari 17

UPAYA

PERCEPATAN
REFORMASI
BIROKRASI
OLEH : 2A
PENGERTI
AN
01
REFORMA
SI
BIROKRAS
I
REFORMASI BIROKRASI

● Reformasi merupakan proses upaya sistematis,


terpadu, dan komprehensif, dengan tujuan untuk
merealisasikan tata pemerintahan yang baik.

● Good governance (tata pemerintahan yang baik)


adalah sistem yang memungkinkan terjadinya
mekanisme penyelenggaraan pemerintahan negara
yang efektif dan efisien dengan menjaga sinergi
yang konstruktif di antara pemerintah, sektor
swasta, dan masyarakat.
REFORMASI BIROKRASI
● Birokrasi merupakan sistem penyelenggaraan
pemerintahan yang dijalankan pegawai negeri
berdasarkan peraturan perundang-undangan.

● Birokrasi adalah suatu organisasi formal yang


diselenggarakan berdasarkan aturan, bagian, unsur,
yang terdiri atas pakar yang terlatih. Wujud
birokrasi berupa organisasi formal yang besar,
merupakan ciri nyata masyarakat modern dan
bertujuan menjalankan tugas pemerintahan serta
mencapai keterampilan dalam bidang kehidupan.

● Jadi reformasi birokrasi adalah upaya pemerintah


meningkatkan kinerja melalui berbagai cara dengan
tujuan efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas.
REFORMASI BIROKRASI
Reformasi birokrasi berarti:

● perubahan cara berpikir (pola pikir, pola sikap, dan pola


tindak);

● perubahan penguasa menjadi pelayan;

● mendahulukan peranan dari wewenang; tidak berpikir


hasil produksi tetapi hasil akhir; perubahan manajemen
kerja;

● mewujudkan pemerintahan yang baik, bersih, transparan,


dan profesional, bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme
(KKN), melalui penataan kelembagaan, penataan
ketatalaksanaan, penataan sumber daya manusia,
akuntabilitas kinerja yang berkualitas efisien, efektif, dan
kondusif, serta pelayanan yang prima (konsisten dan
transparan).
VISI DAN
MISI
02
REFORMA
SI
BIROKRAS
I
VISI DAN MISI REORMASI
BIROKRASI

VISI MISI

" Terwujudnya pemerintahan yang amanah “ Mengembalikan cita dan citra


atau terwujudnya tata pemerintahan yang birokrasi pemerintahan sebagai abdi
baik. “ negara dan abdi masyarakat serta
dapat menjadi suri teladan dan
panutan masyarakat dalam menjalani
kehidupan sehari hari.“
03
TUJUAN DAN
SASARAN
REFORMASI
BIROKRASI
TUJUAN REFORMASI
BIROKRASI

Secara umum tujuan reformasi birokrasi adalah


mewujudkan pemerintahan yang baik, didukung
oleh penyelenggara negara yang profesional, bebas
korupsi, kolusi dan nepotisme, dan meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat sehingga tercapai
pelayanan prima.
SASARAN REFORMASI
BIROKRASI
Terwujudnya birokrasi profesional, netral dan
sejahtera, mampu menempatkan diri sebagai abdi
negara dan abdi masyarakat guna mewujudkan
pelayanan masyarakat yang lebih baik.

Terwujudnya kelembagaan pemerintahan yang


proporsional, fleksibel, efektif, efisien di
lingkungan pemerintahan pusat dan daerah.

Terwujudnya ketatalaksanaan (pelayanan publik)


yang lebih cepat tidak berbelit, mudah, dan sesuai
kebutuhan masyarakat.
04
FAKTOR SUKSES
REFORMASI
BIROKRASI
FAKTOR SUKSES REFORMASI
BIROKRASI

Faktor Komitmen Faktor kemauan diri


pimpinan sendiri
karena masih kentalnya budaya diperlukan kemauan dan keikhlasan
paternalistik dalam penyelenggaraan penyelenggara pemerintahan (birokrasi)
pemerintahan di Indonesia. untuk mereformasi diri sendiri.

Kesepahaman Konsistensi
ada persamaan persepsi terhadap pelaksanaan reformasi birokrasi harus dilaksanakan
reformasi birokrasi terutama dari birokrat sendiri, berkelanjutan dan konsisten, sehingga perlu
sehingga tidak terjadi perbedaan pendapat yang ketaatan perencanaan dan pelaksanaan.
menghambat reformasi.
05
UPAYA
PERCEPATAN
REFORMASI
BIROKRASI
Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional (Stratanas) Pencegahan
dan Pemberantasan Korupsi (PPK), diimplementasikan ke dalam 6 (enam) strategi nasional
yang telah dirumuskan, yakni :

melaksanakan upaya upaya pencegahan melaksanakan kerja sama internasional dan


penyelamatan aset hasil Tipikor

melaksanakan langkah langkah meningkatkan upaya pendidikan dan


strategis dibidang penegakan hukum bidaya antikorupsi

melaksanakan upaya upaya harmonisasi meningkatkan koordinasi dalam rangka


penyusunan peraturan perundang-undangan mekanisme pelaporan pelaksanaan upaya
di bidang pemberantasan korupsi dan sektor pemberantasan korupsi.
terkait lainnya
Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012
tentang Strategi Nasional (Stratanas) Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi (PPK), Kementerian Kesehatan telah melaksanakan upaya percepatan
reformasi birokrasi melalui berbagai cara dan bentuk, antara lain:

Disiplin kehadiran menggunakan sistem Penandatanganan pakta integritas bagi setiap


fingerprint, ditetapkan masuk pukul 8.30 dan pelantikan pejabat di kementerian kesehatan.
pulang kantor pukul 17.00, untuk mencegah Hal ini untuk mewujudkan Wilayah Bebas
pegawai melakukan korupsi waktu. Korupsi (WBK), Wilayah Birokrasi Bersih dan
Setiap pegawai negeri Kemenkes harus Melayani (WBBM).
mengisi Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), dan
dievaluasi setiap tahunnya, agar setiap pegawai Terlaksananya Strategi Komunikasi pendidikan dan
mempunyai tugas pokok dan fungsi yang jelas, Budaya Anti Korupsi melalui sosialisasi dan
dapat diukur dan dipertanggungjawabkan kampanye antikorupsi di lingkungan internal/seluruh
kinerjanya. Satker Kementerian Kesehatan.

Melakukan pelayanan kepada masyarakat


yang lebih efisien dan efektif
ramah dan santun, diwujudkan dalam
pelayanan prima.
Lanjutan...

Sosialisasi tentang larangan melakukan Pelaksanaan LHKPN di lingkungan


gratifikasi, sesuai dengan Pasal 12 b Ayat (1) Kementerian Kesehatan didukung dengan Surat
UU Nomor 31 Tahun 1999, menyatakan “Setiap Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
gratifikasi kepada pegawai negeri sipil atau 03.01/Menkes/066/I/2010, tanggal 13 Januari
penyelenggara negara dianggap pemberian suap, 2010.
apabila berhubungan dengan jabatannya dan
yang berlawanan kewajiban atau tugasnya”. Membentuk Unit Pengendalian Gratifikasi,
berdasarkan Surat Keputusan Inspektorat Jenderal
Kementerian Kesehatan Nomor
Pemberlakuan Sistem Layanan 01.TPS.17.04.215.10.3445, tanggal 30 Juli 2010.
Pengadaan Barang dan Jasa Secara
Elektronik (LPSE)..
“Tanpa Korupsi”, “Korupsi Merampas Hak Masyarakat
untuk Sehat”, “Hari Gini Masih Terima Suap”, dll.
Layanan Publik Berbasis Teknologi
Informasi seperti seleksi pendaftaran pegawai
melalui online dalam rekrutmen Calon
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai
Tidak Tetap (PTT).
THANK YOU
GUYS !!!

Anda mungkin juga menyukai