Anda di halaman 1dari 43

MEKANISME PELAYANAN PENEMPATAN

TENAGA KERJA DALAM NEGERI

Oleh: CHRISTOFEL SATOLOM, ST.


KEPALA SEKSI IPK DAN PENEMPATAN TENAGA KERJA
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. BANGGAI
DASAR HUKUM

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor


Ketenagakerjaan di Perusahaan;
Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan;
Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 1980 tentang Wajib
Lapor Lowongan Pekerjaan di Perusahaan;
Keputusan Presiden R.I. Nomor 36 tahun 2002 tentang
Ratifikasi Konvensi ILO No. 88 mengenai Lembaga
Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja;
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 39 Tahun
2016 tentang Penempatan Tenaga Kerja;
Permenaker No.39 Tahun 2016

Pasal 1 :
Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja adalah
Kegiatan untuk mempertemukan tenaga kerja
dengan pemberi kerja, sehingga tenaga kerja dapat
memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan bakat,
minat dan kemampuan serta pemberi kerja dapat
memperoleh tenaga kerja yang sesuai kebutuhannya
Permenaker No.39 Tahun 2016

● Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja dilakukan


secara Manual atau Daring (Online System).
● Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja harus
terintegrasi dalam satu sistem Penempatan Tenaga
Kerja Nasional.
AZAZ PENEMPATAN TENAGA KERJA

1. Terbuka
2, Bebas
3. Obyektif
4. Adil dan setara tanpa diskriminasi
SISTEM DAN MEKANISME PELAKSANA
PENEMPATAN
PENEMPATAN TENAGA KERJA LUAR NEGERI
PENEMPATAN T.K:
 Pemerintah (PES)
MEKANISME
PENEMPATAN:
 BNP2TKI-BP3TKI
AKAN
 PPTKIS

Pengendalian
Penggunaan TKA

MEKANISME
PELAKSANA PENEMPATAN:
PENEMPATAN T.K:
PENEMPATAN  Pemerintah
belum DALAM NEGERI  AKAD
 Pemberi Kerja  AKL
kompeten  LPTKS  AKSUS/RENTAN
PENDIDIKAN  BKK (Disabilitas, Lansia
PELATIHAN  LPPRT Muda, Wanita)
SERTIFIKASI

PENCARI KERJA

TARGET GROUP SEKTOR FORMAL:


Fungsi Antar Kerja: DALAM  Perusahaan
PEJABAT  TENAGA KERJA
FUNGSIONAL UMUM
HUBUNGAN  Instansi Pemerintah
 Pelayanan IPK  BUMN?BUMD/Koperasi
PENGANTAR KERJA / KERJA
PETUGAS ANTAR  TENAGA KERJA
 Pelayanan PBJ
KHUSUS
KERJA
 Pelayanan
Perantaraan Kerja
SEKTOR INFORMAL:
LOWONGAN KERJA DI LUAR
 Pemberdayaan TKS
HUBUNGAN  Pemberdayaan TKM
KERJA  Terapan TTG
 Padat Karya
PEMBERI
KERJA
PIHAK YANG TERLIBAT DALAM
PENEMPATAN TENAGA KERJA

1. Pencari kerja;
2. Pemberi kerja;
3. Lembaga Penempatan TK
A. Pelayanan kepada Pencari Kerja

1.Pencari kerja yang akan bekerja di


dalam atau di luar negeri harus
mendaftar di Dinas Kabupaten/Kota
untuk mendapatkan kartu tanda bukti
pendaftaran pencari kerja (AK/I);
(pasal 38)
A. Pelayanan kepada Pencari Kerja

2. Untuk mendapatkan AK/I pencari kerja


harus mengajukan secar manual atau
online dengan melampirkan:
a. copy KTP yang masih berlaku
b. pas foto berwarna ukuan 3x4
sebanyak 2 lembar
c. copy ijasah terakhir
d. copy sertifikat kompetensi kerja bagi
yang memiliki dan atau
e. copy surat keterangan pengalaman
kerja
A. Pelayanan kepada Pencari Kerja

3. Pelayanan kepada pencari kerja


dilakukan oleh Pengantar Kerja atau
Petugas Antar Kerja;
4. Pengantar kerja atau Petugas Antar
Kerja harus mengisi data Pencari
Kerja (AK/II) melalui wawancara
langsung untuk mengetahui bakat,
minat, dan kemampuan Pencari Kerja;
A. Pelayanan kepada Pencari Kerja

5. Pengesahan AK/I oleh Pengantar Kerja;

6. Bila belum ada Pengantar Kerja dilakukan


oleh pejabat struktural yang membidangi
penempatan;

7. AK/I berlaku selama 2 tahun.

8. Pencari Kerja yang belum mendapatkan


pekerjaan harus melapor ke Dinas kab/kota
setiap 6 bulan.
A. Pelayanan kepada Pencari Kerja

9. Dalam hal telah mendapatkan pekerjaan


harus melaporkan kepada Dinas
kab/kota paling lambat 1 minggu
setelah mendapatkan pekerjaan;
10. Pelaporan dapat dilakukan secara
manual atau online;
11. Pencari kerja dapat memperoleh AK/I di
luar kabupaten/kota domisili.
B. Pelayanan kepada Pemberi Kerja

1. Pemberi kerja yang membutuhkan


tenaga kerja dapat merekrut sendiri
atau melalui Dinas Kabupaten/Kota,
LPTKS, atau BKK;
2. Pemberi kerja yang membutuhkan
tenaga kerja melalui Dinas
Kabupaten/Kota, LPTKS, atau BKK
harus melalui antar kerja;
B. Pelayanan kepada Pemberi Kerja

3. Pemberi kerja wajib melaporkan:


a. laporan ketenagakerjaan dan
b. informasi adanya lowongan
pekerjaan kepada Dinas Kab/kota
setempat;
4. Pengantar kerja mencatat dalam
daftar isian permintaan tenaga kerja
(AK/III) dan menerbitkan bukti lapor
lowongan secara manual atau online
system;
B. Pelayanan kepada Pemberi Kerja

5. Untuk mengisi lowongan, Dinas harus


memenuhi permintaan Pemberi kerja
dari data Pencari Kerja (AK/II);
6. Dalam hal Pencari Kerja memenuhi
persyaratan, Dinas melakukan
pemanggilan kepada Pencari Kerja
menggunaan Kartu AK/IV
7. Dinas memfasilitasi dalam bentuk
Kartu AK/V
B. Pelayanan kepada Pemberi Kerja

8. Dalam hal Pemberi Kerja melakukan pengerahan


antar provinsi Pemberi Kerja wajib memiliki SPP
AKAD yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal;
9. Pemberi Kerja harus mengajukan permohonan
dengan melampirkan:
a. Daftar isian kegiatan rencana kebutuhan
tenaga kerja (DIK-RKTAD);
b. Rancangan PK yang telah disyahkan Dinas
kabupatn/kota
c. Surat rekomendasi mendatangkan TK AKAD
dari provinsi;
C. LEMBAGA PENEMPATAN TK

Perizinan Kelembagaan;
a. Skala kab/kota diterbitkan oleh
Dinas kab/kota;
b. Skala provinsi diterbitkan oleh
Dinas provinsi;
c. Skala nasional diterbitkan oleh
Dirjen Binapenta dan PKK;
C. LEMBAGA PENEMPATAN TK

Dalam hal LPTKS melakukan penempatan


TK melalui sistem AKL dalam satu
kab/kota, wajib:
a. Wajib melaporkan job order dari
pemberi kerja;
b. Melibatkan dinas kab/kota dalam
proses rekrut;
c. Mengesahkan PK pada dinas kab/kota;
d. Melaporkan penempatan tenaga kerja.
C. LEMBAGA PENEMPATAN TK

Dalam hal LPTKS melakukan penempatan TK


melalui sistem AKL antar kab/kota dalam satu
provinsi wajib mengajukan SPP-AKL kepada
dinas provinsi dengan melampirkan:
a. Daftar isian kegiatan rencana kebutuhan
tenaga kerja (DIK-RKTAD);
b. Rancangan PK yang telah disyahkan Dinas
kabupaten/kota tujuan penempatan;
c. Surat rekomendasi mendatangkan TK AKAD
dari kabupaten/kota tujuan penempatan;
d. Copy SIU LPTKS;
e. Bukti job order dari pemberi kerja.
C. LEMBAGA PENEMPATAN TK

1. Dalam hal LPTKS melakukan penempatanTK


melalui sistem AKAD wajib memiliki SPP-AKAD
yg diterbitkan Dirjen Binapenta dan PKK Cg. Dit.
PTKDN
2. Kepala Dinas Provinsi Daerah tujuan
penempatan TK AKAD menerbitkan surat
rekomendasi persetujuan menerima dan
mendatangkanTK AKAD yang ditujukan kepada
Dirjen Cq. Direktur PTKDN dan pemberi kerja
3. Kepala Dinas provinsi daerah tujuan
penempatan TK AKAD menerbitkan rekomendasi
rekrutmendan seleksi calon TK AKAD
C. LEMBAGA PENEMPATAN TK
PPTKIS yang akan merekrut calon TKI wajib
memiliki SIP dari Menteri. Menteri
menunjuk Kepala BNP2TKI untuk
menerbitkan SIP.
PPTKIS mengajukan permohonan dengan
melampirkan:
a. Copy perjanjian kerja sama penempatan;
b. Surat permintaan TKI dari pengguna/job
order/demand letter/wakalah;
c. Rancangan perjanjian kerja; dan
d. Rancangan perjanjian penempatan.
D. BURSA KERJA KHUSUS
Penempatan tenaga kerja selain
dilakukan oleh pelaksana penempatan
dapat dilakukan oleh BKK.
Pasal 31 ayat (1)
D. BURSA KERJA KHUSUS

PENGERTIAN:
Unit pelayanan pada satuan pendidikan
menengah, satuan pendidikan tinggi, dan
lembaga pelatihan kerja yang
memberikan fasilitasi penempatan
tenaga kerja kepada alumninya.Pasal 1 angka 17
D. BURSA KERJA KHUSUS

LARANGAN: Pasal 32

BKK dilarang menempatkan


1. tenaga kerja di luar alumninya;
dan/atau
2. tenaga kerja ke luar negeri.
PEMBENTUKAN BKK

Dibentuk oleh kepala satuan pendidikan


menengah, satuan pendidikan tinggi, dan
lembaga pelatihan kerja dengan
Keputusan serta didaftarkan kepada
dinas yang membidangi ketenagakerjaan
kabupaten/kota setempat. Pasal 33 ayat (1) dan (2)
PENDAFTARAN

Melampirkan persyaratan: Pasal 33 ayat (3)


1. copy surat izin pendirian atau surat
operasional satuan pendidikan
menengah, satuan pendidikan tinggi,
dan lembaga pelatihan kerja dari
instansi yang berwenang;
2. copy keputusan pembentukan BKK dan
struktur organisasi BKK; dan
3. rencana penempatan tenaga kerja paling
sedikit 1 (satu) tahun ke depan.
TANDA DAFTAR
Kepala Dinas Kabupaten/Kota mencatat
pendaftaran BKK dan menerbitkan tanda
daftar. Pasal 33 ayat (4)
MASA BERLAKU TANDA DAFTAR

Berlaku selama BKK aktif


menyelenggarakan penempatan tenaga
kerja sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 33 ayat (5)


PERSONIL BKK

Paling sedikit memiliki personil yang


menangani:
1. Informasi Pasar Kerja (IPK);
2. Penyuluhan dan bimbingan jabatan; dan
3. Perantaraan kerja.
Pasal 34 ayat (1)
FASILITAS BKK

BKK adalah merupakan unit kerja

Harus mempunyai ruangan pelayanan


yang dapat memuat personil BKK,
pelayanan pemberi kerja dan pencari kerja
BIMBINGAN TEKNIS PERSONIL BKK

Personil BKK wajib mengikuti bimbingan


tenis antar kerja yang dilaksanakan oleh
instansi pemerintah yang bertanggung
jawab di bidang ketenagakerjaan pusat,
dinas provinsi, dinas kabupaten kota, atau
bekerja sama dengan instansi terkait
lainnya. Pasal 34 ayat (2)
PAPAN NAMA BKK

1. BKK yang telah memperoleh tanda


daftar harus memasang papan nama
2. Papan nama dimaksud sekurang-
kurangnya berukuran 100 x 60 cm,
mencantumkan nomor tanda daftar
dengan dasar warna putih dan tulisan
berwarna hitam
3. Standar papan nama tercantum dalam
Format 2c. Pasal 35
STANDAR PAPAN NAMA BKK

LOGO
SMK/PERG
URUAN
TINGGI/LPK

BURSA KERJA KHUSUS ………………..


(SESUAI NAMA SMK/PERGURUAN TINGGI/LPK)
 
NOMOR TANDA DAFTAR : ………………………..
ALAMAT : JL. ……………………………………………………
PENDAFTARAN PENCARI KERJA

BKK yang telah mendapat tanda daftar


dari Dinas Kabupaten/Kota dapat
memfasilitasi pelayanan kartu tanda
bukti pendaftaran Pencari Kerja (AK/I)
bagi alumninya. Pasal 36
MEKANISME PENEMPATAN BKK
1. Pemberi Kerja yang membutuhkan
tenaga kerja melalui BKK wajib
mengajukan permohonan ke Dinas
Kabupaten/Kota untuk mendapatkan
persetujuan
2. Persetujuan dimaksud disampaikan
kepada Dinas Kabupaten/Kota domisili
BKK dengan melampirkan rancangan
perjanjian kerja yang sudah disahkan
oleh Dinas Kabuapten/kota tujuan
penempatan tenaga kerja. Pasal 51
E. PAMERAN KESEMPATAN KERJA (JOB Fair)
Pameran Kesempatan Kerja (job fair)
diselenggarakan oleh :
a. Kementerian/instansi pemerintah
b. Dinas provinsi
c. Dinas Kabupaten Kota
d. LPTKS
e. BKK

Pasal 53
F. PEMBIAYAAN
1. Pelaksana penempatan tenaga kerja
(instansi pemerintah) dilarang memungut
biaya penempatan baik langsung maupun
tidak langsung, sebagian atau
keseluruhan kepada TK dan pengguna TK.
2. LPTKS dapat memungut biaya
penempatan TK kepada pengguna TK dan
dari tenaga kerja golongan dan jabatan
tertentu.
G. PELAPORAN
Laporan penempatan TK meliputi:
1. Data pencari kerja yang terdaftar;
2. Data lowongan kerja yang terdaftar;
3. Data pencari kerja yang telah
ditempatkan; dan
4. Penghapusan pendaftaran pencari kerja
dan lowongan kerja.
Pasal 58 ayat (5)
PENGAWASAN

Pengawasan dilakukan oleh


pengawas ketenagakerjaan
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
Pasal 75ayat (1) huruf B
SANKSI ADMINISTRATIF
Direktur Jenderal, Dinas Provinsi/Kab/Kota
sesuai kewenangannya menjatuhkan
adminstratif kepada LPTKS, BKK, Job Fair
dan Pemberi Kerja, berupa:
a. Peringatan tertulis;
b. Pemberhentian sementara, sebagian
atau keseluruhan;
c. Pencabutan izin usaha atau pembatalan
tanda daftar.

Pasal 60 ayat (1)


SANKSI ADMINISTRATIF
Selain sanksi administratif dapat diberikan
sanksi berupa pencabutan rekomendasi dan
penghentian kegiatan penyelengaraan job
fair (LPTKS, BKK dan Lembaga Berbadan
Hukum) memungut biaya penempatan
kepada pencari kerja.

Pasal 60 ayat (2)


COPY PERATURAN
PERATURAN
PENEMPATAN KETENAGAKERJAAN

Dapat diunduh melalui


Website : jdih. kemnaker.go.id
………………………..

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai