Anda di halaman 1dari 72

Model System Dynamics

(Dinamika Sistem) Suatu Pengantar


“Dialog”

Muhammad
Tasrif
2

MT - 14 Mei 2023
3

1. Persoalan Dilans

MT - 14 Mei 2023
4

Persoalan perlindungan dan pemenuhan hak penyandang


disabilitas dan lansia (#DILANS) adalah persoalan sistemik.
Menyelesaikannya akan melibatkan penentu kebijakan,
industri, warga, dan banyak faktor lainnya yang saling
berinteraksi secara dinamik. Untuk itu System Dynamics
Bandung Bootcamp (SDBB) mengundang kawan-kawan yang
tertarik untuk mengikuti dialog ZOOM, "Perubahan Perilaku
Sistemik dalam Pemenuhan Hak Warga DILANS" yang akan
diselenggarakan pada hari Minggu, 14 Mei 2023, pukul 14.00-
16.00 WIB.
MT - 14 Mei 2023
5

Instagram
farhelmy - 8 Desember 2022

farhelmy Mendapatkan kehormatan untuk berbagi pandangan pada The 4th


International Conference on Green Technology and Design (ICGTD 2022),
"Sustainable Investment and Inclusive Green Economy", Bandung, 8-9
Desember 2022.

Sudah tepat memasukkan kata "inclusive" saat ini, yang menempatkan


kelompok rentan dan minoritas, termasuk penyandang disabilitas dan
lansia. Di dunia saat ini jumlah penyandang disabilitas lebih dari 1 Milyar
orang, 23 juta orang diantaranya ada di Indonesia dengan berbagai jenis
kedisabilitasannya. Sekitar jumlah yang sama untuk penduduk lanjut usia. Di
Indonesia lebih dari 30 juta orang.
MT - 14 Mei 2023
6

Farhan Helmy - GAGASAN LAMA BERSEMI KEMBALI


Undangan untuk... | Facebook - 13 Desember 2022
  Mungkin tidak sekedar mengaktivasi organisasi Pusdal, tetapi Itenas
secara keseluruhan untuk mendorong percepatan dalam melakukan
penelitian, inovasi dan juga aplikasinya.
 Termasuk pengembangan assistive technologi untuk warga penyandang
disabilitas dan lansia.
 Alhamdulillah gayung bersambut, menutup tahun ini kami merencanakan
untuk reuni sekaligus berbagi pandangan untuk merealisasikan apa yang
pernah kami impikan di masa lalu. Gagasan-gagasan progresif yang
berpihak pada kepentingan publik. Semoga 🙏
[Didi Yakub Anang Eska Andar Manik Full Dewi Kania Sari Hary Nugroho
Ria Ismaria Jusman Syafii Djamal Ari Mochamad Doddy Sukadri]

Salah satu sarana penunjang bagi difabel dalam melakukan kegiatan sehari-hari adalah teknologi. Akses penunjang
MT - 14 Mei 2023
ini dikenal dengan istilah assistive technology (teknologi penunjang ?). Salah satu contoh assistive technology
adalah kursi roda yang dilengkapi piranti lunak yang bisa terhubung dengan komputer dan sistem pembaca layar.
Farhan Helmy on Instagram - 5 Januari 2023 7
SUARA ISTIMEWA
Saya mendapat kabar film dokumenter tentang keseharian penyandang disabilitas, SUARA ISTIMEWA: Tentang Suara yang
Belum Terdengar" sudah selesai dan mendapatkan apresiasi sebagai film yang layak untuk masuk dalam suatu festival.
Mudah-mudahan dalam waktu tak terlampau lama bisa dinikmati oleh publik secara luas. Film dokumenter selama 30
menit ini menggambarkan realitas otentik kehidupan penyandang disabilitas, keluarga, dan lingkungan. Mungkin label
"suara yang belum terdengar" yang ditempelkan pada judul film ini merupakan perenungan yang dalam dari kawan-kawan
mahasiswa ini setelah melihat langsung apa yang terlihat di lapangan.Hampir tiga bulan sejak serombongan anak muda dari
Jurusan Film dan Televisi, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) secara intens mengikuti banyak kegiatan yang saya lakukan
dalam keseharian dan juga kegiatan yang dilakukan oleh Pergerakan DILANS-Indonesia. Layaknya sebuah produser film
profesional, sedari awal sudah membentuk suatu tim yang solid. Ada produser, sutradara, script writer, camera person,
soundman, editor, etc. Perjalanan para mahasiswa ini pernah saya tulis di laman FB saya bulan Oktober 2022.Tentunya saya
berharap karya film dokumenter seperti ini bisa terus bertumbuh. Kesadaran kolektif dan literasi warga tentang ruang
publik dan kehidupan inklusif harus terus disebarluaskan dan didialogkan secara masif. Publik perlu medium otentik
untuk berkomunikasi dengan para penentu kebijakan dan sesama warganya. Apresiasi saya pada Kang Hery Udo dan
kawan-kawan di Jurusan Film dan Televisi UPI, yang telah memberikan kesempatan para mahasiswanya untuk mendapatkan
"bimbingan" saya dari lapangan.Selamat 🙏#dilansindonesia #indonesiainklusif #ecosocrights
#wargaajtifbirokratresponsifhttps://www.instagram.com/p/CnAq4erh9_A/?igshid=MDJmNzVkMjY=Selamat pak Farhan.
semoga Film tersebut menginspirasi khalayak ramai Kuliah Prof. Karlina Supelli di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung,
hasil penelitian nya benar adanya pohon ber tasbih...
Renungan awal Januari 2023https://fb.watch/hQ3BoJc8dA/Subhanallah 🙏Karya yg wajib disimak, dan disyiarkan secara
luas. <sas>Terus berjuang Dan menginspirasi pak Farhan, semoga meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat
kepada DILANS <IJ>
MT - 14 Mei 2023
8

Persoalan Dilans (suatu fenomena) ???

MT - 14 Mei 2023
9

Struktur

Fenomena Sampah
di Perkotaan 10
Perilaku (BOT) sampah

20

Sampah berserakan
5
10

0 Perilaku
0 Bau sampah
0 2 4 6 8 10
hari
"Bau sampah [unit bau]" : Current
"Sampah berserakan [m^3]" : Current
MT - 14 Mei 2023
Suatu fenomena menyangkut 10

2 hal (aspek):
(1) Struktur (structure) Perilaku (behavior) (2) - BOT
(unsur pembentuk fenomena dan pola (perubahan suatu besaran/variabel dalam suatu kurun
keterkaitan antar unsur tersebut) waktu tertentu, baik kuantitatif maupun kualitatif)
Perilaku (BOT) sampah
A 10
20
Sampah berserakan

5
D 10
B
0 Bau sampah
0
0 2 4 6 8 10
C hari
"Bau sampah [unit bau]" : Current

Fenomena sosial: "Sampah berserakan [m^3]" : Current

struktur fisik; dan


struktur pembuatan keputusan.
Pemahaman hubungan struktur dan perilaku sangat
MT - 14 Mei 2023 diperlukan dalam mengenali suatu fenomena.
11

Struktur: (1) pembuatan keputusan; dan


(2) fisik.
Struktur pembuatan keputusan Proses pembuatan keputusan
Keadaan yang
diinginkan(goal)

Lainnya Kaidah (rule) Keputusan


Informasi
(aksi)

Keadaan
Proses pembuatan keputusan (actual state)
(Teori pembuatan keputusan)

MT - 14 Mei 2023
Struktur fisik Hukum alam
12

Keputusan (decision/action)
Suatu keputusan (decision) atau aksi (action) dibuat untuk
mengubah status (keadaan) sistem (system state atau actual
state) agar berubah (bergerak) ke keadaan yang diinginkan
(desired state). Kerangka kerja (framework) suatu proses
pembuatan keputusan melibatkan sejumlah basis informasi
(actual state, desired state, dan informasi lainnya) yang
kemudian dikonversikan (ditransformasikan atau dialihkan)
menjadi suatu keputusan menggunakan strategi, struktur,
dan kaidah pembuatan keputusan (decision making rule atau
cultural norms). Ketiga hal ini, pada gilirannya, ditentukan
oleh model mental kita.
MT - 14 Mei 2023
13

Pertanyaan terhadap Fenomena (Perilaku)


a) Berapakah nilai (angka) besaran itu pada suatu titik
waktu yang akan datang? [point prediction]
(prakiraaan, prediksi masa depan)

b) Mengapa perubahan besaran tersebut seperti itu?


(why ?) Dan dengan cara bagaimanakah
mengubahnya? (how ?) [behavior prediction]
(menyusun strategi dan memformulasikan
kebijakan, analisis kebijakan [policy analysis] atau
penyusunan kebijakan)
MT - 14 Mei 2023
14

Fenomena Sampah
di Perkotaan
Perilaku (BOT) sampah
10 ?
20
Sampah berserakan

5
10

0 Bau sampah

0
0 2 4 6 8 10
hari
(a) Berapakah jumlah
"Bau sampah [unit bau]"sampah
: Current
"Sampah berserakan [m^3]" : Current
berserakan pada hari ke-14?
MT - 14 Mei 2023
Fenomena Sampah 15

di Perkotaan
Perilaku (BOT) sampah
10
20
Sampah berserakan

5 Mengapa Caranya?
10

0 Bau sampah

0
0 2 4 6 8 10
hari
(b) Mengapa perilaku
"Bau sampah [unit bau]"bau sampah berpola kuva-s, dan
: Current
"Sampah berserakan [m^3]" : Current
MT - 14 Mei 2023 bagaimanakah caranya agar ke depan baunya menurun?
16

Tiga (3) Pertanyaan yang Perlu Dijawab


dalam
Analisis Kebijakan

 Apa-apa sajakah kebijakan (strategi)-nya?


What ???
 Seberapa besarkah (angka/nilai) kebijakan-kebijakan tersebut?
Magnitude ???
 Bagaimanakah penjadwalan kebijakan-kebijakan tersebut?
Timing ???

MT - 14 Mei 2023
17

Suatu fenomena menyangkut


2 hal (aspek):
(1) Struktur (structure) Perilaku (behavior) (2) - BOT
(unsur pembentuk fenomena dan pola (perubahan suatu besaran/variabel dalam suatu kurun
keterkaitan antar unsur tersebut) waktu tertentu, baik kuantitatif maupun kualitatif)
Perilaku (BOT) sampah
A 10
20
Sampah berserakan

5
D 10
B
0 Bau sampah
0
0 2 4 6 8 10
C hari
"Bau sampah [unit bau]" : Current

Fenomena sosial: "Sampah berserakan [m^3]" : Current

struktur fisik; dan


struktur pembuatan keputusan.
Untuk menyusun strategi dan memformulasikan kebijakan, pemahaman hubungan
MT - 14 Mei 2023 struktur dan perilaku suatu fenomena sangat diperlukan.
18

Kerangka Pemikiran (Pendekatan)


[untuk memahami hubungan struktur suatu fenomena
terhadap perilakunya]

MT - 14 Mei 2023
19

Perilaku ditentukan oleh interaksi-interaksi antar unsur-unsur pembentuk fenomena


(organisasi) dan antara fenomena (organisasi) dengan lingkungannya.

Interaksi-interaksi tersebut cederung lebih penting dari pada unsur-unsur tersebut.

Implikasi-implikasi jangka panjang boleh jadi berbeda dengan implikasi jangka pendek
(kompleksitas dinamik).

Dibutuhkan suatu cara untuk melengkapi intuisi dan pengalaman (model mental)
yang dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antara
struktur dengan perilaku (menangani interaksi-interaksi tersebut dan
memperkirakan strategi dan kebijakan dan efek-efeknya baik dalam jangka
panjang maupun jangka pendek).
MT - 14 Mei 2023
20

Kerangka Pemikiran (Pendekatan)


Membuat suatu model simulasi (pemodelan, modeling):
pemodelan kebijakan (policy modeling)
Policy (intervention)? Real world (fenomena)
Unknown process

Model suatu
Real world Real world fenomena adalah
decisions history deskripsi (penjelasan
atau gambaran)
struktur fenomena
Pemodelan ??? tersebut.

Model Model
structure behavior
Simulation

MT - 14 Mei 2023
Model
21

Dasar Pikiran – Premise


(Dua aspek suatu fenomena)

(1) Struktur Perilaku (2)


(unsur pembentuk fenomena dan pola (perubahan suatu besaran/variabel dalam
keterkaitan antar unsur tersebut) suatu kurun waktu tertentu, baik kuantitatif
maupun kualitatif)
A
pe mbalakan liar di indone sia
[kas us]
200
D 172
B 150
117
100 88
C 50 39
25
0
Fenomena sosial: 2015 2016 2017 2018 2019
struktur fisik; dan struktur
MT - 14 Mei 2023
pembuatan keputusan.
22

Logical Framework (Approach)


 Fenomena Gunung Es (The Iceberg Phenomenon)
Fenomena gunung es (the iceberg) ini menggambarkan bahwa sturktur yang
sistematis merupakan fondasi terbentuknya suatu pola (patterns) dan
kejadian (events). Namun struktur sistematis tersebut sulit untuk dilihat. Sering
kali kita hanya melihat kejadiannya saja (puncak dari gunung es), dan hal
tersebut menjadi dasar pengambilan keputusan. Padahal kejadian (events)
hanyalah merupakan akibat (hasil) suatu struktur. Sehingga keputusan yang
dibuat berdasarkan kejadian (events) tidak akan menyelesaikan suatu
persoalan. Events

Ability to
intervene (create
Patterns
changes)

(Sumber: Innovation Associates)


MT - 14 Mei 2023 Structure
23

Cara Pertanyaan yang


Tindakan Waktu Pemahaman dapat diajukan

Reaktif Saat ini “Bagaimana cara tercepat


Mengamati
kejadian untuk merespon kejadian
Kejadian ini?”

Tingkatan “Seperti apa


Adaptif Mengamati pola kecenderungan dan pola
Pemahaman Pola perubahan dari kejadian tersebut,
kejadian apakah terdapat
(Levels of pengulangan?”
Understanding)
Perubahan Masa depan Causal loop “Struktur seperti apakah
Struktur diagrams dan yang menyebabkan
metode systems terbentuknya pola
thinking lainnya tersebut?”

Sumber : Anderson, Virginia and Lauren Johnson, 1997: Systems Thinking Basics:
MT - 14 Mei 2023
From Concepts to Causal Loops, Pegasus Communications, Inc. MA USA.
24

 Model suatu fenomena adalah deskripsi (penjelasan


atau gambaran) struktur fenomena tersebut yang
dinyatakan (diungkapkan) menggunakan bentuk-
bentuk media yang dapat dikomunikasikan.
 Iconic model (patung dan maket), graphical model
(grafik dan gambar), mathematical model (persamaan
matematik), tabular model (tabel input-output/tabel I-
O yang menyatakan transaksi antar-industri dalam
suatu perekonomian), dan computer model (model
matematik yang dapat dioperasikan atau
disimulasikan).

MT - 14 Mei 2023
25

 Setiap manusia secara naluriah menggunakan suatu


model untuk membuat suatu keputusan (kebijakan),
model mental. Model mental tidak lengkap dan
kabur. Konsep sistem dan interpretasi terhadap
hubungan-hubungan yang ada di dalam sistem, tidak
kita miliki secara lengkap. Selanjutnya, model mental
sering kali tidak adaptif terhadap konsekuensi-
konsekuensi dinamis yang muncul.
 “....... the human mind is not adapted to interpreting
how social systems behave. Our social systems
belong to the class called multiloop nonlinear
feedback systems.” (Forrester, 1970)
MT - 14 Mei 2023
26

Model mental
Model mental adalah asumsi-asumsi, generalisasi-
generalisasi, atau bahkan gambaran-gambaran atau
imajinasi-imajinasi, yang melekat sangat dalam, yang
mempengaruhi bagaimana kita memahami dunia
nyata dan bagaimana kita membuat (mengambil)
keputusan (aksi) (Senge, 1990).

MT - 14 Mei 2023
27

Keputusan berdasarkan model mental,

MT - 14 Mei 2023
28

hasil yang tidak diharapkan!

MT - 14 Mei 2023
Dibutuhkan suatu model eksplisit ???
29

2. Pemodelan Kebijakan

MT - 14 Mei 2023
30

Metode Ilmiah (Saeed, 1984)

Decision rules Patterns


experienced recognized
Unknown process

Real world Real world


Induction
decisions history

(epistemological: how our Contact point for


knowledge claims could be comparison
justified)

Model Model
structure behavior

Deductive logic
MT - 14 Mei 2023
31

Usaha pertama dari penyelidikan ilmiah adalah upaya untuk


memahami bagaimana suatu perilaku dunia nyata muncul dari
strukturnya. Karena tidak ada cara langsung yang dapat digunakan
untuk mengetahuinya, suatu model yang mewakili struktur dunia
nyata itu harus dikonstruksikan dan perilakunya kemudian diperoleh
melalui logika deduktif. Struktur model ini didapat melalui suatu
proses induksi yang didasarkan kepada pengetahuan empirik
tentang dunia nyata tersebut. Pembandingan-pembandingan baik
struktur maupun perilaku model dengan struktur dan perilaku dunia
nyata akan menegakkan kepercayaan dalam model, dan pada
gilirannya kepercayaan itu akan menjadi dasar kesahihan model
tersebut (Kemeny, 1959).

MT - 14 Mei 2023
32

Kerangka Pemikiran (Pendekatan)


Membuat suatu model simulasi (pemodelan, modeling):
pemodelan kebijakan (policy modeling)
Policy (intervention)? Real world (fenomena)
Unknown process

Model suatu
Real world Real world fenomena adalah
decisions history deskripsi (penjelasan
atau gambaran)
struktur fenomena
Pemodelan ??? tersebut.

Model Model
structure behavior
Simulation

MT - 14 Mei 2023
Model
33

You may very appropriately want to ask me how we are going to


resolve the ever-acceleratingly dangerous impasse of world-
opposed politicians and ideological dogmas. I answer, it will be
resolved by the computer. Man has ever-increasing confidence in
the computer; witness his unconcerned landings as air transport
passengers ... in the combined invisibility of fog and night. While
no politician or political system can ever afford to yield to their
adversaries and opposers, all politicians can and will yield
enthusiastically to the computer's safe flight-controlling
capabilities in bringing all of humanity in for a happy landing.
[R. Buckminster Fuller]

I can't understand it. I can't even understand the people who can
understand it.
[Queen Juliana of the Netherlands, watching a demonstration of
an electronic computer at Amsterdam]
MT - 14 Mei 2023
34

Modeling Paradigms
A man saw Nasrudin searching for something on the ground. 'What
have you lost, Mulla?' he asked.
'My key,' said the Mulla.
‘So, the man went down on his knees too, and they both looked for
it. After a time the other man asked, 'Where exactly did you drop it?’
'In my own house.’
'Then why are you looking here?’
'There is more light here than inside my own house.’

Ancient Sufi teaching story, retold by Idries Shah


MT - 14 Mei 2023
35

 Although the field of computer modeling has only existed for a few
decades, a number of distinct modeling methods have already appeared.
They include linear programming, input-output analysis, econometrics,
stochastic simulation, and system dynamics. These modeling schools
share a number of common concepts about the properties of systems, the
process of modeling, the use of the computer, and the role of models in
decision making.
 In addition to these shared concepts, each methodological school also
employs its own set of theories, mathematical techniques, languages, and
accepted procedures for constructing and testing models. Every modeling
discipline depends on unique underlying assumptions; that is, each
modeling method is itself based on a model of how modeling should be
done.

MT - 14 Mei 2023
36

Deep, implicit operating assumptions at the foundation of each modeling method


are crucial to the practice and products of modeling. These assumptions are
seldom stated or critically examined. Practitioners of each method absorb its
operating assumptions indirectly, by imitation and experimentation, and
thereafter they reflect on these assumptions only occasionally. Typically, the
assumptions of each modeling school are part of the subconscious rather than
conscious reasoning that goes into the making of models. Just as physicists rarely
rethink the laws of algebra or the second law of thermodynamics as they work,
practicing econometricians seldom question the use of statistics to measure
model validity, and system dynamicists regularly use the principle of feedback
control without stopping to wonder whether it is applicable to the problem at
hand.
Such time-tested, constantly-used, and rarely-examined pre-conceptions
seem to fit the concept of a paradigm as defined by Thomas S. Kuhn:
MT - 14 Mei 2023
37

Scientists work from models acquired through education and through subsequent
exposure to the literature often without quite knowing or needing to know what
characteristics have given these models the status of community paradigms .,.
Paradigms may be prior to, more binding, and more complete than any set of rules for
research that could be unequivocally abstracted from them ... (Paradigms) are the source
of the methods, problem-field, and standards of solution accepted by any mature scientific
community at any time ... In learning a paradigm the scientist acquired theory, methods,
and standards together, usually in an inextricable mixture. Therefore, when paradigms
change, there are usually significant shifts in the criteria determining the legitimacy both
of problems and of proposed solutions... Paradigm changes ... cause scientists to see the
world of their research-engagement differently. In so far as their only recourse to that
world is through what they see and do, we may want to say that after a (paradigm)
revolution scientists are responding to a different world.
[T. S. Kuhn, The Structure of Scientific Revolutions, Chicago, University of Chicago
Press, second edition, excerpted from pp. 46--111, 1970.]
MT - 14 Mei 2023
38

Although modelers may disagree vehemently about their specific methods


or models, they are unified by some very basic assumptions that define the
whole modeling approach to problem solving. First of all, social system
modelers generally come from or were educated in a Western culture,
where the rational, logical, scientific mode of thought is valued and
emphasized. They believe that whatever happens is not totally senseless or
random or unknowable; events have causes that can be understood and
probably altered.
One presumably can discover those causes through careful measurement,
clever experimentation, and logical deduction. The source of understanding
is observation and thinking, not intuition or meditating.

MT - 14 Mei 2023
39

Furthermore, modelers share a basically managerial


world view. Problems can be and should be actively
confronted, not passively endured. One does not ride
along with the process of social evolution; one strives to
direct that evolution. The world is not only knowable
but controllable. This managerial world view is generally
shared not only by modelers, but by most engineers,
businessmen, scientists, and politicians. It is not always
shared by artists, theologians, other humanists, or by
those educated in traditional Eastern cultures:

MT - 14 Mei 2023
40

By one Chinese view of time, the future is behind you, where you cannot see it.
The past is before you, below you, where you can examine it. Man's position in
time is that of a person sitting beside a river, facing always downstream as he
watches the water flow past ...
In America and other Western countries, the commonest view of abstract time
seems to be the opposite of the old Chinese one. In this, man faces in the other
direction, with his back to the past, which is sinking behind him, and his face is
turned upward to the future, which is floating down upon him. Nor can this man
be static: by our ambitious Western convention, he is supposed to be rising into
the future under his own power, perhaps by his own direction. He is more like a
man in a plane than a sitter by a river.
[G. Peck, Two Kinds of Time, Boston, Houghton Mifflin Company, second edition,
pp. 7-8, 1967.]
MT - 14 Mei 2023
41

3.
SYSTEM DYNAMICS
METHODOLOGY
(METODOLOGI DINAMIKA
SISTEM)

MT - 14 Mei 2023
42

 Despite all these years of teaching and applying system


dynamics, I still have trouble explaining it to people who ask me
what I do. Is system dynamics science, engineering, or applied
mathematics? Is it social science? Is it a philosophy? Is it a form
of consulting, a theory of action? Is it hard or soft?
 The difficulty in answering the question ‘‘what is system
dynamics’’ arises not because we don’t know which of these
things it is, but because it is all these things and more.

[John D. Sterman - Syst. Dyn. Rev. 18, 501–531, (2002)


All models are wrong: reflections on becoming a systems scientist
(is the J. Spencer Standish Professor of Management and Director of the System
Dynamics Group at the MIT Sloan School of Management)]
MT - 14 Mei 2023
43

System Dynamics Methodology


[Source: System Dynamics Home Page.htm]
 System dynamics is a methodology for studying
and managing complex feedback systems, such
as one finds in business and other social systems.
 In fact, it has been used to address practically
every sort of feedback system.
 While the word system has been applied to all
sorts of situations, feedback is differentiating
descriptor here.
MT - 14 Mei 2023
44

 Feedback refers to the situation of X affecting


Y and Y in turn affecting X perhaps through a
chain of causes and effects.
 One cannot study the link between X and Y
and, independently, the link between Y and X
and predict how the system behave. Only the
study of the whole system as a feedback
system will lead to correct results.

MT - 14 Mei 2023
45

What is the relationship of Systems


Thinking to System Dynamics
[Source: System Dynamics Home Page.htm]
 Systems thinking looks at the same type of problems
from the same perspective as does system dynamics.
 The two techniques share the same causal loop
mapping techniques.
 System dynamics takes the additional step of
constructing computer simulation models to confirm
that the structure hypothesized can lead to the
observed behavior and to test the effects of
MT - 14 Mei 2023
alternative policies on key variables over time.
46

Model System Dynamics


Struktur Perilaku
(fisik & pembuatan keputusan)

unsur pembentuk
pola keterkaitan antar unsur:

(1) feedback loop (causal loop, sebab-akibat [bukan


korelasi]);
(2) stock (level) dan flow (rate);
(3) delay; dan
(4) nonlinearity.

(ontological: the ways reality itself could be)


MT - 14 Mei 2023
47

Struktur suatu Model System Dynamics


Hubungan sebab-akibat (kausal) beberapa
pasangan variabel dapat membentuk suatu
lingkaran tertutup (lingkar umpan-balik,
feedback loop, atau causal loop).
Ada 2 macam lingkar umpan-balik, yaitu:
• lingkar umpan-balik positif (growth); dan
• lingkar umpan-balik negatif (goal seeking)
Causal Loop Diagram (CLD) populasi
+ +

Kelahiran (+) Populasi (-) Kematian


MT - 14 Mei 2023 + -
48

Level (Stock) dan Rate (Flow)


 Dalam merepresentasikan aktivitas dalam suatu lingkar
umpan-balik, digunakan dua jenis variabel yang disebut
sebagai level dan rate.
 Level menyatakan kondisi sistem pada setiap saat. Dalam
kerekayasaan (engineering) level sistem lebih dikenal sebagai
state variable system. Level merupakan akumulasi di dalam
sistem.
 Persamaan suatu variabel rate merupakan suatu struktur
kebijakan (policy) yang menjelaskan mengapa dan bagaimana
suatu keputusan (action) dibuat berdasarkan kepada
informasi yang tersedia di dalam sistem. Rate inilah satu-
satunya variabel dalam model yang dapat mempengaruhi
level.
MT - 14 Mei 2023 (rate disebut juga sebagai decision point)
49

Persediaan dan Aliran


(Teori makroekonomi – edisi ke 5 oleh N. Gegori Mankiw, Harvard University – Penerbit
Erlangga 2003, hal 18)

MT - 14 Mei 2023
50

 Banyak variabel ekonomi mengukur jumlah sesuatu ─ jumlah uang,


jumlah barang, dan seterusnya. Para ahli ekonomi membedakan
antara dua jenis variabel jumlah: persediaan (stocks) dan aliran
(flows). Persediaan (stocks) adalah jumlah yang diukur pada titik
waktu tertentu, sedangkan aliran (flow) adalah jumlah yang diukur
per unit waktu.
 Bak mandi, ditunjukkan pada Gambar 3.1, adalah contoh klasik yang
digunakan untuk menggambarkan persediaan dan aliran. Jumlah air
di dalam bak adalah persediaan: yaitu jumlah air di bak mandi pada
titik waktu tertentu . Jumlah air yang keluar dari kran adalah aliran:
yaitu jumlah air yang sedang ditambahkan ke bak per unit waktu.
Catat bahwa kita mengukur persediaan dan aliran dalam unit yang
berbeda. Kita berkata bahwa bak mandi berisi 50 galon air, tetapi air
yang keluar dari kran adalah 5 galon per menit.
MT - 14 Mei 2023
51

Gambar 3.1
Persediaan dan Aliran

Aliran
Persediaan Jumlah air di bak mandi
adalah persediaan:
jumlahnya diukur pada
titik waktu tertentu.
Jumlah air yang keluar
dari kran adalah aliran:
jumlahnya diukur per
unit waktu.

MT - 14 Mei 2023
52

 GDP mungkin adalah variabel aliran paling penting dalam perekonomian:


GDP menyatakan berapa banyak uang yang mengalir mengelilingi aliran
sirkuler perekonomian per unit waktu. Ketika Anda mendengar seseorang
berkata GDP AS adalah $10 triliun, Anda seharusnya mengerti, ini berarti
bahwa GDP adalah $10 triliun per tahun. (Demikian pula, kita bisa
mengatakan bahwa GDP AS adalah $17.000 per detik.)
 Persediaan dan aliran seringkali berkaitan. Dalam contoh bak mandi,
hubungan ini jelas. Persediaan air di bak menunjukkan akumulasi dari aliran
yang keluar dari kran, dan aliran air menunjukkan perubahan dalam
persediaan. Ketika membangun teori untuk menjelaskan variabel-variabel
ekonomi, seringkali berguna untuk menentukan apakah variabel-variabel itu
adalah persediaan atau aliran dan apakah ada hubungan di antara keduanya.
MT - 14 Mei 2023
53

Inilah beberapa contoh lain persediaan dan aliran yang akan kita
pelajari dalam bab-bab berikutnya:
 Kekayaan seseorang adalah persediaan; pendapatan dan
pengeluarannya adalah aliran.
 Jumlah orang yang menganggur adalah persediaan; jumlah orang
yang kehilangan pekerjaan mereka adalah aliran.
 Jumlah modal dalam perekonomian adalah persediaan; jumlah
investasi adalah aliran.
 Utang pemerintah adalah persediaan; defisit anggaran pemerintah
adalah aliran.
MT - 14 Mei 2023
54

Level (Stock) and Rate (Flow)


 Levels and rates as loop sub-substructure  A feedback loop
consists of two distinctly different types of variables, the levels (states) and the
rates (actions). Except for constants, these two are sufficient for represent a
feedback loop. Both are necessary.
 Levels are integrations  The level integrate (or accumulate) the
result of action in a system. The level variables can not change instantaneously.
 Level are changed only by the rates  A level variable is
computed by the change, due the rate variables, that alters the previous value of
the level. The earlier value of the level is carried forward from the previous
period. It’s altered by rates that flow over the intervening time interval. The
present value of a level variable can be computed without the present or
previous values of any other level variables.
 Levels and rates not distinguised by units of measure The
units of measure of a variable do not distinguish between a level and a rate. The
identification must recognize the difference between a variable created by
integration and one that is a policy statement in the system.
MT - 14 Mei 2023
55

Level (Stock) and Rate (Flow)


 Rates not instantaneously measurable No rate of flow can be
measured except as an average over a period of time. No rate can, in priciple,
control another rate without an intervening level variable.
 Rates dapend only on levels and constants No rate variable
depends directly on any other rate variable. The rate equations (policy
statements) of system are of simple algebraic form; they don’t involve time or
the solution interval; they are not dependent on their own past value.
 Level variables and rate variables must alternate Any
path through the structure of a system encounters alternating level and rate
variables.
 Levels completely describe the system condition Only
the values of the level variables are needed to fully describe the condition of a
system. Rate variables are not needed because they can be computed from the
levels.
MT - 14 Mei 2023
56

Stock/Level

A stock represents an amount you want


to track in a model. It’s an accumulation.
It can be concrete, like the number of
trees or animals in an ecosystem or
abstract, like an amount of happiness.

From Model Mysteries (Anne LaVigne and Lees Stuntz, 2016)

MT - 14 Mei 2023
57

Flows/Rates
Flows go into and out from stocks. The
amount of “stuff” of a stock increases or
decreases through one or more flows.
The flow is kind of like a river flowing into
or out from a lake.
Flows work in a similar way, showing how
quickly “stuff” moves in or out of a stock.

MT - 14 Mei 2023
58

Delay

Information smoothing/averaging, perceived

MT - 14 Mei 2023
59

Nonlinearity

[nonlinier]

MT - 14 Mei 2023
60

Perancangan Kebijakan

MT - 14 Mei 2023
61

Perancangan Kebijakan (1)


 Suatu prinsip dasar dalam proses analisis (perancangan)
kebijakan menggunakan metodologi system dynamics adalah
bahwa perilaku suatu fenomena (dunia nyata – real world)
dimunculkan (diakibatkan) oleh struktur (kebijakan-kebijakan)
fenomena tersebut.
 Perbaikan perilaku tersebut oleh karena itu memerlukan suatu
pemahaman tentang hubungan keterkaitan antara struktur,
kebijakan, dan perilaku.
 Pemahaman ini dapat diperoleh melalui eksperimen simulasi
kebijakan menggunakan suatu model untuk analisis kebijakan.
 Model simulasi ini diharapkan menjadi suatu wahana yang dapat
menemukan jalan dan cara yang efektif untuk mempengaruhi
fenomena tersebut sehingga kinerja (performance) fenomena
yang diinginkan dapat dicapai.
MT - 14 Mei 2023
62

Perancangan Kebijakan (2)


Perancangan kebijakan menggunakan pendekatan model
system dynamics terdiri atas empat tahap utama sebagai
berikut ini.
1. Mengidentifikasi perilaku persoalan.
2. Membuat suatu model komputer berdasarkan hubungan-
hubungan sebab-akibat yang diyakini sebagai penyebab
perilaku tersebut (membuat CLD dan mengkonversikannya
menjadi flow diagram).
3. Mengembangkan suatu pemahaman tentang hubungan
antara struktur dan perilaku (eksperimen simulasi).
4. Merancang kebijakan untuk memperbaiki persoalan
(perilaku fenomena yang tidak diinginkan).
MT - 14 Mei 2023
63

Mengidentifikasi perilaku persoalan


Fenomena Pembalakan Liar di Indonesia

pembalakan liar di indonesia


[kasus]
200

Perilaku Persoalan
172
160
Mengapa?
Dilans ???
117
120
88
80 Mengapa?
39
40 25

0
2015 2016 2017 2018 2019
Caranya?
Sumber: GAKKUM KLHK, 2020
MT - 14 Mei 2023
Figure Key Themes
CLD Dilans +
Funder
64

Resource Funding
(IJ)
======= Value of Inclusion and Wellbeing Allocation +
Reinforcing B Mobilization +
R ======= Challenges of Mainstreaming
Feedback Loop + S ervice Spending
-
-
======= Organization S ervices
B Balancing +
Feedback Loop ======= Services Provided
Funding B
======= Value of Relationship Attending Exchange Outreach
S pending
R B Meeting

-
Meeting Needs + +
Basic Needs
Community Figure + DILANS's Needs Community
- + - Outreach
Resistance Shortages Community
R Figure Care
R DILANS Needs - R
Resist Attention Gap Community +
- + - S ocial Capital
Individualized + Socialization + +
+ Awareness
Attending Attention Wellbeing +
EmpowermentTraining
+ R + R R
+ Resist Education Community +
R S ocial Value of Community
Mainstreaming Education Value + Inclusion Interaction Acceptance
+ Capacity of Inclusion Financial Value
Government Program Inclusion + + +
Building/Education Acceptance
+ + R
-
<Services Discrimination
Provided>
Discrimination +
-
Strategic Value
+
Knowledge + +
Value Personal Value + Relationship
Value
+
+
MT - 14 Mei 2023
65

Suatu ilustrasi persoalan perilaku


transportasi publik Dilans

Perilaku persoalan:
transportasi publik Dilans sangat Target
jauh di bawah targetnya dan
peningkatannya pun lamban sekali Mengapa
(2000-2020) – mengapa;
ke depan, Caranya

bagaimana peningkatannya dapat


dipercepat untuk mencapai
targetnya yang meningkat pula ???
66

Variabel-variabel berwarna merah: Target + Target transportasi + Target pangsa


titik-titik keputusan yang "krusial " untuk transportasi transportasi publik
meningkatkan "Transportasi publik publik Dilans
publik total Dilans
Dilans" (struktur keputusannya harus
benar) +
Transportasi
publik total Pertambahan transportasi
publik Dilans yang
- Waktu pertambahan
transportasi publik Dilans
dibutuhkan
-
+
Transportasi
publik Transportasi
Pertambahan non-Dilans publik Dilans Pertambahan
transportasi publik transportasi publik
non-Dilans Pengurangan Pengurangan Dilans +
transportasi publik transportasi publik
non-Dilans Dilans Ketersediaan
anggaran

CLD peningkatan transportasi publik Dilans


67

The are roughly seven stages in approaching a


problem from the system dynamics perspective:
[Richardson, George P. & Alexander L. Pugh III (1981), Introduction to System Dynamics
Modeling with Dynamo, MIT Press/Wright-Allen series in system dynamics.]

(1) Problem identification and definition;


(2) System conceptualization;
(3) Model formulation;
(4) Analysis of model behavior;
(5) Model evaluation;
(6) Policy analysis; and
(7) Model use or implementation.
MT - 14 Mei 2023
68

The process begins and ends with


understandings of a system and its problems,
Policy
implementation so it forms a loop, not a linear progression.
Understanding Figure 3.1 shows these stages and the likely
of a system
progression through them, together with some
Policy Problem
analysis definition
arrows that represent the cycling, iterative
nature of the process. At a number of stages
Simulation System
conceptualization along the way one’s understanding of the
Model
formulation
system and the problem are enhanced by the
modeling process, and that increased
understanding further aids the modeling effort.
MT - 14 Mei 2023
69

Figure 3.1 shows that final policy


recommendations from a system dynamics
Policy
implementation study come not merely from manipulations
Understanding with the formal model but also from the
of a system
additional understandings one gains about the
Policy Problem real system by iterations at a number of stages
analysis definition
in the modeling process. Done properly, a
Simulation System system dynamics study should produce policy
conceptualization
Model recommendations that can be presented,
formulation
explained, and defended without resorting to
the formal model. The model is a means to an
end, and that end is understanding.
MT - 14 Mei 2023
70

Memodelkan Sistem
atau
Memodelkan Persoalan ???

(Forrester, )

MT - 14 Mei 2023
Rujukan
71
1. Burger, Peter L., T. Lockman (1966), The Social Construction of Reality, Allen lane.
2. Dornbusch, Rudiger and Fischer, Stanley (1997). Mulyadi, Julius A. (Alih Bahasa). Makro-ekonomi
(Edisi Keempat). Penerbit Erlangga.
3. Duncan, Richard C. (1991), “The Life-Expectancy of Industrial Civilization”, SYSTEM DYNAMICS ’91
Proceedings of the 1991 International System Dynamics Conference, Bangkok-Thailand, August 27-30,
1991.
4. Forrester, Jay W. (1961), Industrial Dynamics, Cambridge, Mass.: MIT Press.
5. Forrester, Jay W. (1969), Urban Dynamics, Cambridge, Mass.: MIT Press.
6. Forrester, Jay W. (1971), World Dynamics, Cambridge, Mass.: Wright-Allen Press.
7. Forrester, Jay W. and Peter M. Senge (1980), “Test for Building Confidence in System Dynamics
Models”, TIMS Studies in the Management Sciences.
8. Hamilton, H.R., et al. (1969), Systems Simulation for Regional Analysis, Cambridge, Mass.: MIT Press.
9. Kemeny, John G. (1959), A Philosopher Looks at Science, D.van Nostrand.
10. Parkin, Michael (1996). Macroeconomics (third edition). Addison - Wesley Publishing Company, Inc..
11. Popper, Karl R. (1969), Conjectures and Refutations, Routledge and Kegan Paul.
12. Richardson, G.P. & A.L. Pugh III (1981), Introduction to System Dynamics Modeling with Dynamo, The
MIT Press, Cambridge, Massachusetts.
13. Saeed, K. (1984), Policy-Modelling and the Role of the Modeller, Research Paper, Industrial
Engineering & Management Division, Asian Institute of Technology, Bangkok.
14. Saeed K. 1994. Development Planning and Policy Design: A System Dynamics Approach. Avebury.
15. Sasmojo, Saswinadi (2004), Sains, Teknologi, Masyarakat dan Pembangunan, Program Pascasarjana
Studi Pembangunan ITB.
16. Senge, Peter M. (1990), The Fifth Discipline : the art and practice of the learning organization,
Doubleday/Currency, New York.
17. Sterman, John D. (1981), The Energy Transition and The Economy: A System Dynamics Approach, PhD
Thesis, Cambridge : MIT.
18. Sterman, J.D. (2004), Business Dynamics: Systems Thinking and Modeling for a Complex World, Mc
Graw Hill.
MT - 14 Mei 2023
72

Sekian
&
Terima kasih

MT - 14 Mei 2023

Anda mungkin juga menyukai