Pranikah (Mia Nurlatipah)
Pranikah (Mia Nurlatipah)
satu faktor kesiapan pernikahan, karena pada akhirnya mereka akan menjadi seorang ibu. Status gizi pada masa
pranikah akan sangat berpengaruh terhadap outcome kehamilan (Kebidanan, Pranikah, and Prakonsepsi 2022)
●Hasil Riskesdas 2018 menjelaskan sebesar 84,6 % kejadian anemia pada ibu hamil diderita pada wanita
dengan katagori usia 15 – 24 tahun. Akhirnya kejadian anemia pada wanita usia subur ( 15 – 49 tahun ) masih cukup
tinggi, baik dengan keadaan sebelum maupun setelah menikah (Kebidanan, Pranikah, and Prakonsepsi 2022)
Tujuan Umum & Tujuan Khusus
dalam darah lebih rendah dari normal. Hemoglobin adalah salah satu
kembang anak diantaranya stunting anemia pada bayi dan usia dini.
dan gangguan nourokognitif.
(>15 tahun )
Laki – laki > 15 tahun 13 11.0 – 12.9 8.0 – 10.9 < 8.0
Pemeriksaan kesehatan pranikah
• Pemeriksaan fisik
a) Pemeriksaan tanda vital • Pemeriksaan psikologis
b) Pemeriksaan status gizi
c) Pemeriksaan berat badan dan tinggi badan
d) Pemeriksaan darah rutin, HB, Golongan darah,
Rhesus
e) Pemeriksaan urin rutin
f) Pemeriksaan lain atas indikasi
Wewenang Bidan Terkait Masa Pranikah
● (2) Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan pada:
● Pasal 11 (3) Materi pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi untuk calon
pengantin dan pasangan usia subur (prakonsepsi) dan (4) Persiapan pranikah
TINJAUAN
KASUS
PEMBAHASAN
Yang akan dijelaskna pada bab ini akan di bahas tentang antara teori dan
pada Nn. N dengan Anemia sedang di Puskesmas kecamatan duren sawit pada
antara lain identitas, keluhan saat, riwayat identitas, riwayat kesehatan reproduksi dan riwayat penyakit
keturunan.
Data subjektif yang didapatkan menanyakan identitas klien yaitu nama Nn. N berumur 25 tahun alamat
pondok kelapa, pekerjaan klien karyawan swasta dan Pendidikan terakhir SMK. Nn. N mengatakan ada keluhan
lesu, usia pertama haid 12 tahun tidak pernah mengonsumsi alcohol maupun narkoba. Tidak ada riwayat
penyakit turunan seperti Hemofilia, Thalasemia, Butawarna, Anemia cell Bulan sabit, Fenil Keton uria, Albino,
Diabetes Melitus, Huntington Disease, Sindrom Klenefelter, Spina bifida, Labio Skisis, Palato Skisis, Genato
Skisis, Penyakit jatung bawaan, Fibrosistik, Down Sindrom, gangguan jiwa dan kembar.
Lanjutan…
Data objektif diperoleh dari pemerikasaan yang telah dilakukan oleh petugas kesehatan.
Pemeriksaan yang dilakukan pada Nn. N yaitu keadaan umum ibu baik, kesadaran
batas normal yaitu tekanan darah 110/75 mmHg, nadi 80x/menit, suhu 36,3 ⸰c, dan pernapasan
19x/menit. Pemeriksaan fisik pada wajah tidak ditemukan oedema, tidak pucat, konjungtiva
pucat, sclera tidak ikterus, dada simestris kiri dan kanan, putting susu menonjol, tidak ada
benjolan, radang dan luka pada payudara. ekstremitas atas dan bawah telapak tangan pucat,
tidak ada kekakuan sendi, tidak terdapat oedema dan varices. Pemeriksaan penunjang yaitu Hb
9,3 gr/dL, GDS 106, Urine, IMS, HIV AIDS, Hepatitis B semuanya negative.
Lanjutan…
dikatakan anemia ringan yaitu 11.0 – 11.9 g/dL, anemia sedang 8.0 –
di tandai dengan adanya gejala yang sering ditemui pada penderita anemia 5 L ( Lesu, letih, lelah, lemah, lalai ), disertai
sakit kepala dan pusing (" kepala muter"), mata berkunang - kunang, mudah ngantuk, cepet capai serta sulit konsentrasi,
secara klinis penderita anemia ditandai dengan pucat pada muka, telapak tangan, kelopak mata, bibir dan kuku
Dampak anemia pada pra nikah dan WUS akan membawa dia menjadi ibu hamil anemia yang dapat
mengakibatkan : Meningkatkan resiko pertumbuhan janin terhambat (PJT), prematur, BBL, dan gangguan tumbuh
kembang anak diantaranya stunting dan gangguan nourokognitif, perdarahan sebelum dan saat melahirkan yang dapat
mengancam keselamatan ibu dan bayinya, bayi lahir dengan cadangan zat besi (Fe) yang rendah akan berlanjut
menderita anemia pada bayi dan usia dini meningkatkan resiko kesakitan dan kematiaan neonatal dan bayi (Rfc and Lfa
Lanjutan……..
Penatalaksana yang diberikan adalah pertama melakukan pendekatan kepada klien, kedua melakukan
inform consent dan inform choice, ketiga menjelaskan hasil pemeriksaan bahwa ibu mengalami anemia
sedang, keempat memberikan imunisasi TT, kelima memberikan tablet tambah darah untuk diminum 1 kali
seminggu dimalam hari, ke enam makanan yang harus dihindari karena dapat menghambat penyerapan tablet
tambah darah, ke tujuah makanan apa saja yang harus diperbanyak konsumsi untuk meningkatkan sel darah
merah, kedepalan emeberikan edukasi menjaga kesehatan, kesembilan memberitahui ibu mengenai dampak
yang akan terjadi Ketika dia hamil, kesepuluh emberikan edukasi tentang kontrasepsi / KB, ke sebelas
memberikan ibu tentang kondisi penyakit yang perlu diwaspadai serta menganjurkan ini untuk ambil darah
Upaya pencegahan dan penanggulanan anemia dilakukan dengan memberikan asupan zat besi yang cukup
kedalam tubuh untuk meningkatkan pembentukan hemoglobin. Upaya yang dapat dilakukan adalah
Meningkatkan asupan makanan sumber zat besi, Fortifikasi bahan makanan dengan zat besi dan Suplementasi zat
Pada saat sebelum dilakukan pemeriksaan Hb Nn. N setuju dengan tindakan yang akan dilakukan, riwayat
kesehatan, keadaan umum dan fisik serta TTV dalam batas normal. Berdasarkan studi kasus Nn “N” catin dengan
anemia tidak ditemukan yang menyimpang. Oleh karena itu bila dibandingkan dengan tinjauan pustaka dan studi
.
Kesimpulan
Berdasarkan Studi Kasus Manajemen Asuhan Kebidanan Pranikah pada Nn. N Dengan Anemia
sedang Di Puskesmas Duren Sawit Tahun 2022.
Telah dilakukan pengkajian data, analisis data menganalisan dan menginterpretasikan data
untuk menegakkan diagnosa atau masalah aktual, menetapkan rencana Tindakan, asuhan
kebidanan, evaluasi hasil asuhan kebidanan serta telah di lakukan pendokumentasian semua hasil
temuan dan tindakan asuhan Pada Nn. N Dengan Anemia sedang Di Puskesmas Duren Sawit
Tahun 2022.
Thanks!