Anda di halaman 1dari 33

Judul Laporan

ESI TANGGAL Modul K Pengumpulan


KE P
Bimbingan Mandiri Laporan

Ciri-ciri Makhluk Hdp


1
Gerak Pada Tumbuhan
Simbiosis Parasitisme
16 Okt. 2022
1 1. Makhluk Hidup 2 Simbiosis Komensalisme
(TUWEB)
Simbiosis Mutualsme Minggu III
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
3
Pertumbuhan dan perkembangan hewan
2. Makhluk Hidup dan 1 Ekosistem Darat
2 23 Okt. 2022
(TUWEB) Lingkungan Hidup 2 Pengaruh detergen terhadap perkecambahan
Uji Karbohidrat
3 30 Okt. 2022 3. Makanan 2
(TATAP MUKA) Uji Lemak
Gaya Listrik Statis
Gaya Magnet
1 Gaya Gesek Minggu V
4 06 Nov. 2022 4. Mekanika Gaya Pegas
(TUWEB) Gaya Gravitasi
Gerak Lurus Beraturan (GLB)
2
Gerak Lurus Berubah beraturan (GLBB)
Jenis-jenis Gelombang
1
Sifat Pemantulan Gelombang
13 Nov. 2022 Getaran Pegas
5 (TATAP 6. Gelombang
2 Ayunan Matematis
MUKA) Benda Bergtar sbg Sumber Minggu VII
Bunyi
3 Struktur dan fungsi telinga
Pemantulan cahaya
1 Pembiasan cahaya
6 20 Nov. 2022 7. Optik
(TUWEB) Cermin Cekung
2 Lensa Cembung
Muatan Listrik
27 Nov 2022 Minggu VIII
7 (TATAP 8. Listrik Magnet 1 Arus Listrik
MUKA) Tegangan Listrik
Kelompok Praktikum/diskusi
7.A 7.B •Kelompok 1:
1. MOHAMMAD FAJAR
2. NOVI DWI RISKAWATI
• Kelompok 1 : 3. ALDINO ARIS SETIA
1.
2.
AINUN NISWADIAN PUSPITA
EVIRA NUR INDAH SARI
•Kelompok 2 :
1. MELINDA DWI RETNO WULANDARI
3. ARINDA NOVITA SARI
2. MEGA RIA WINDARILAI
• Kelompok 2 : 3. LATUL DITA AYUNIASTARI
1.
2.
DAWIK SULISTYOWATI
CINDY NOVILA ERINDA
•Kelompok 3:
3. DEWI SRI GUSTI NINGRUM 1. WINDYA AULIYA HADININTA SAR
2. WAHYU NINGSIH
• Kelompok 3 : 3. PAUL SURYONO
1. JIHAN NABIL AS SIDIQ
2. DINDA USHER DIANA PRADITA •Kelompok 4 :
3. FEBIA MILLDA PRIYANDINI 1. YOSI NOVIYANTO
• Kelompok 4 : 2.
3.
TIMOTIUS HANDOKO
SYAHANA RIDHO DARMAWAN HADI
1. GANIS QORINA IKA DEWI 4. NIMAS FATIRA SAKTI
2. FAISAL DWI ROMADHON
3. ACHMAD HASYIM MUZACKY •Kelompok 5:
• Kelompok 5 : 1. MILA ALVARINI
1. ARFILA DISTA WULANDARI
2. ANDINI NUR RAHMAWATI
2. FILA ARTA PRIMA 3. MOHAMAD ABDUL ROZAQ
3. SITI ROHANA 4. SAYYIDATUZ ZUHRIA NUR
3
MODUL 2

KP. 1 Ekosistem Darat


KP. 2 Pengaruh detergen terhadap perkecambahan
EKOSISTEM DARAT

I. Tujuan : Membandingkan komponen-komponen yang terdapat


pada ekosistem darat alami dan buatan
II.Alat/Bahan
1. Alat
• Seperangkat alat tulis
• Kaca pembesar/lup
• Barometer
2. Bahan
• Lingkungan sekitarnya
• Jurnal/internet
lanjutan
III. Tempat/Tanggal
1. Tempat : ........................
2. Tanggal : ........................ 2022
IV. Dasar Teori
Ekosistem adalah suatu kesatuan fungsional dasar yang menyangkut
proses interaksi dari organisma dengan lingkungannya, meliputi :
aliran energi, rantai makanan, jaring makanan, siklus
biogeokimiawi, perkembangan dan pengendalian.
Secara struktural ekosistem dibedakan menjadi 2 yaitu komponen
biotik dan komponen abiotik.
lanjutan
• Komponen Biotik meliputi :
1. Produsen (tumbuhan)
2. Konsumen (hewan)
3. Dekomposer (pengurai)
• Komponen abiotik meliputi :
1. Bahan organik
2. Bahan anorganik
3. Kondisi iklim
Ke-enam komponen pembentuk ekosistem ini pada setiap ekosistem yang
selalu berinteraksi.
lanjutan
Berdasarkan cara terbentuknya ekosistem dibedakan menjadi 2 jenis yaitu ekosistem alami
dan ekosistem buatan.
Ekosistem alami :
1. Laut
2. Padang rumput
3. Danau
4. Hutan
5. Padang pasir
6. Pantai, dsb
Ekosistem buatan :
7. Sawah
8. Kolam ikan
9. Kebun
10.Dsb.
lanjutan
V. Cara Kerja :
1. Menentukan ekosistem darat alami di lingkungan sekitar (lingkungan rumah atau
lingkungan sekolah).
2. Mengamati komponen-komponen abiotiknya
3. Mencatat hasil pengamatan pada tabel 1.
4. Mengamati komponen-komponen biotiknya baik tumbuhan maupun hewan
5. Mencatat hasil pengamatan pada tabel 2.
6. Menentukan ekosistem darat buatan di lingkungan sekitar (lingkungan rumah atau
lingkungan sekolah).
7. Melakukan kegiatan nomor 2 sampai dengan nomor 5, tetapi tabel yang digunakan
tabel 3 dan tabel 4.
8. Menganalisa tentang perbedaan antara ekosistem darat alami dan ekosistem darat
buatan.
lanjutan
VI. Pengamatan
Tabel 1
Komponen abiotik ekosistem darat alami

No Komponen abiotik Kondisi/keadaan


1 Batu  
2 Pasir  
3 Tanah  
4 Cahaya  
5 Air  

Tabel 2
Komponen biotik ekosistem darat alami
NO Komponen Biotik Jenis Hewan Pengurai
1 rumput kerbau  
2 pohon pisang monyet  
3 pohon pinus burung  
4 bunga lebah  
5 pohon besar ular  
lanjutan
Komponen abiotik ekosistem darat buatan
No Komponen abiotik Kondisi/keadaan
1 Vas bunga  
2 Tanah merah  
3 Batu  
4 Air  
5 Angin  

Komponen biotik ekosistem darat Buatan


No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai
1 Bayam Capung  
2 Ketela Burung  
3 Lumut Katak  
4 Pohon Pepaya Ulat  

5 Rumput teki Belalang  


lanjutan
VII. Analisa Data
a. Pembahasan dan perhitungan data yang dioeroleh
b. Menghubungkan dengan dasar teori
c. Perkiraan penyebab perbedaan hasil percobaan
dengan teori
VIII. Kesimpulan
……………………………………………….

IX. Jawaban pertanyaan


……………………………………………….

X. Daftar Pustaka
………………………………………………
PENGARUH DETERGEN TERHADAP
PERKECAMBAHAN

I. Tujuan :
Mengamati pengaruh detergen terhadap perkecambahan kacang hijau atau kedelai
II. Alat/Bahan
1. Alat :
a. Neraca
b. Sendok
c. Gelas ukur/pipet
d. Kertas saring/tissue/kapas
e. Kertas timah/karbon
f. Mistar
g. Alat tulis
2. Bahan:
h. Air
i. Detergen
j. Biji kacang hijau/kedelai
III. Tempat/Tanggal
1. Tempat : ........................
2. Tanggal : ........................ 2022
IV. Dasar Teori
Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen
lain ke dalam air /udara, dan/atau  berubahnya tatanan (komposisi) air/udara oleh kegiatan
manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/udara menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya. Proses pencemaran dapat terjadi secara langsung
maupun tidak langsung. Secara langsung yaitu bahan pencemar tersebut langsung berdampak
meracuni sehingga mengganggu kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan atau mengganggu
keseimbangan ekologis baik air, udara maupun tanah. Proses tidak langsung, yaitu beberapa
zat kimia bereaksi di udara, air maupun tanah, sehingga menyebabkan pencemaran. Dampak
dari pencemaran langsung misalnya, berupa gangguan kesehatan langsung (penyakit akut)
maupun yang akan dirasakan setelah jangka waktu tertentu (penyakit kronis).
Sebenarnya alam memiliki kemampuan sendiri untuk mengatasi pencemaran
( self recovery), namun alam memiliki keterbatasan. Setelah batas itu terlampaui,
maka pencemar akan berada di alam secara tetap atau terakumulasi dan
kemudian berdampak pada manusia, material, hewan, tumbuhan dan ekosistem.
Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan yang disebakan
oleh berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia, diperlukan pengendalian
terhadap pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan.
Baku mutu lingkungan adalah batas kadar yang diperkenankan bagi zat atau
bahan pencemar terdapat dilingkungan dengan tidak menimbulkan gangguan
terhadap makhluk hidup, tumbuhan atau benda lainnya. Salah satu contoh
pencemaran lingkungan adalah pencemaran air.

Pencemaran air adalah masuk atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi dan
atau komponen lain kedalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan
manusia atau proses alam sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu
yang menyebabkan air kurang atau tidak dapat lagi berfungsi sesuai dengan
peruntukkannya.
elaksanakan penilaian terhadap kualitas air, yaitu membandingkan beberapa
kuran/parameter kunci dengan baku mutu yang ditetapkan. Jenis ukuran
encemaran air antara lain :
a. Kebutuhan oksigen untuk proses biologi (BOD) Dalam air buangan terdapa
zat organik yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen dan oksigen dengan unsu
tambahan yang lain seperti nitrogen, belerang, dll dimana unsur-unsur tersebu
cenderung menyerapoksigen. Oksigen itu dibutuhkan bagi mikroba untuk
kehidupannya danuntuk menguraikan senyawaan organik tersebut sehingga
kadar oksigenakan menurun yang menyebabkan air menjadi keruh dan berbau.
b. Kebutuhan Oksigen Kimiawi Bentuk lain untuk mengukur kebutuhan oksigen
adalah ukuran COD atau kebutuhan oksigen kimiawi. Nilai COD ini akan
menunjukan kebutuhan oksigen yang diperlukan untuk menguraikan
kandungan bahan organik dalam air secara kimiawi khususnya bagi senyawa
anorganik yang tidak dapat teruraikan karena proses biologis, sehingga
dibutuhkan bantuan pereaksi oksidator sebagai sumber oksigen.
c. Lemak dan Minyak Lemak dan minyak ditemukan mengapung di atas
permukaan air meskipun sebagian terdapat dibawah permukaan air
Lemak dan minyak merupakan senyawa ester dari turunan alkohol yang
tersusundari atom karbon, hidrogen dan oksigen. Lemak sukar diuraikan
oleh bakteri tetapi dapat dihidrolisa oleh alkali sehingga membentuk
senyawasabun yang mudah larut. Adanya minyak dan lemak
dipermukaan air akan menghambat proses biologis dalam air sehingga
tidak terjadi proses fotosintesa.
d. Nitrogen Gas yang tidak berwarna dan tidak beracun, dalam air
padaumumnya terdapat dalam bentuk organik dan bakteri merubahnya
menjadi ammonia. Dalam kondisi aeribik dan dalam waktu
tertentu bakteri dapat mengoksidasi amonia menjadi nitrit dan nirtat.
e. Suspended Solids (SS ) Padatan tersuspensi (SS ) dalam air atau
padatan tidak terlarut dalam air adalah senyawa kimia yang
terdapat dalam air baik dalamkeadaan melayang, terapung maupun
mengendap. Senyawa ini dijumpaidalam bentuk organik maupun
anorganik. Padatan tidak terlarut inimenyebabkan air berwarna
keruh.

f. Total Disolved Solid (TDS)Padatan terlarut dalam air (TDS)


banyak ditemukan dalam air adalah golongan senyawa alkali
seperti karbonat, bikarbonat, danhidroksida. Pencemaran air pada
umumnya diakibatkan oleh kegiatan manusia. Besar kecilnya
pencemaran akan tergantung dari jumlah dan kualitas limbahyang
dibuang kesungai, baik limbah padat maupun cair.
V. Cara Kerja

1. Membuat larutan detergen 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,1%


dan 0% sebagai kontrol (berupa air) kemudian masing-masing di
masukkan ke dalam gelas ukur yang sudah diberi label berdasarkan
konsentrasi larutan tersebut (100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,1%)

2. Melakukan seleksi kacang hijau/kedelai dengan cara memasukkan ke


dalam air, kemudian membuang yang terapung.
3. Menyediakan gelas kimia lain dan diberi label sama seperti gelas yang
sudah berisi cairan dan di masukkan tissue ke dalamnya sebagai
media tanam.
4. Masing-masing gelas yang berisi cairan dimasuki 10 butir kacang ijo
terpilih dan dibiarkan terendan sekitar 5 menit.
5. Memindahkan kacang hijau ke dalam gelas yang berisi tissue dengan
label yang sama, kemudian menambahkan larutan yang sesuai
labelnya masing-masing 100 ml.
6. menutup gelas yang berisi kacang hijau dengan kertas timah sehingga
tidak ada cahaya masuk.
7. Mengamati pertumbuhan kecambah tiap 24 jam.
8. Mencatat hasil pengamatan
Pengaruh Detergen terhadap pertumbuhan kecambah (dalam mm)

Konsentrasi
NO
Hari ke 1 ( 24 Jam)
Kontrol 3.10% 6.25% 12.50% 25% 50% 100%

1 0 0 0 0 0 0 0

2 0 0 0 0 0 0 0

3 1 0 0 0 0 0 0

4 2 1.5 0.9 0.7 0.6 0.5 0

5 3 1.7 1 0.8 0.8 0.7 0.5

6 3.4 2 1.2 0.9 0.8 0.8 0.6

7 4 2.1 1.3 1 0.9 0.8 0.6

8 4.4 2.3 1.6 1 1 0.9 0.7

9 4.5 2.5 1.8 1.1 1 0.9 0.7

10 4.7 2.6 1.9 1.2 1.1 1 0.9

Jumlah 27 14.7 9.7 6.7 6.2 5.6 4

Rata-rata 2.70 1.47 0.97 0.67 0.62 0.56 0.40


Konsentrasi
NO
Hari ke 2 ( 48 Jam)
Kontrol 3.10% 6.25% 12.50% 25% 50% 100%

1 5 3 2 1.5 1.3 1 0.9

2 6 3.2 2.1 1.6 1.4 1.1 1

3 6.5 3.3 2.2 1.7 1.4 1.2 1.1

4 7 3.4 2.2 1.7 1.4 1.2 1.1

5 7.5 3.5 2.3 1.8 1.6 1.3 1.1

6 8 3.6 2.4 1.8 1.7 1.4 1.2

7 8.5 3.7 2.5 1.9 1.7 1.4 1.2

8 9 3.7 2.6 2.1 1.8 1.4 1.3


9 9.5 3.8 2.6 2.1 1.9 1.5 1.4

10 10 4 2.8 2.2 2 1.6 1.5


Jumlah 77 35.2 23.7 18.4 16.2 13.1 11.8

Rata-rata 7.7 3.52 2.37 1.84 1.62 1.31 1.18


VII. Analisa Data
………………………………………………………..
VIII. Kesimpulan
………………………………………………………..

IX. Jawaban Pertanyaan


………………………………………………………..

Daftar Pustaka
KESULITAN SARAN DAN MASUKAN

NO KESULITAN SARAN MASUKAN


1      

2      

3      
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal


memuat 3 kegiatan yaitu pendahuluan, proses dan hasil.
Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)
   
   
   
   
   
Tahap Awal / Pembukaan / persiapan Deskripsi foto/video

   
   
   
   
Proses Kegiatan Deskripsi foto/video

   
   
   
   
   
Tahap Akhir Deskripsi foto/video
SEMOGA BERMANFAAT
terima kasih
27
CARA
MEMBUAT LARUTAN
DETERGEN
LARUTAN DETERGEN 100%

1. Masukkan air 1000 ml ke dalam gelas


ukur
2. Tambahkan 1 g detergen serbuk
3. Larutkan detergen tersebut dengan
mengaduk
LARUTAN DETERGEN 50%

• Masukkan 500 ml larutan detergen 100% ke dalam gelas


ukur

• Tambahkan air ke dalam larutan tersebut hingga menjadi


1000 ml

• Aduk hingga benar2 larut


LARUTAN DETERGEN 25%

• Masukkan 500 ml larutan detergen 50% ke dalam gelas ukur

• Tambahkan air ke dalam larutan tersebut hingga menjadi


1000 ml

• Aduk hingga benar2 larut


LARUTAN DETERGEN 12,5%

• Masukkan 500 ml larutan detergen 25% ke dalam gelas


ukur

• Tambahkan air ke dalam larutan tersebut hingga menjadi


1000 ml

• Aduk hingga benar2 larut


LARUTAN DETERGEN 6,25%

• Masukkan 500 ml larutan detergen 12,5% ke dalam gelas


ukur

• Tambahkan air ke dalam larutan tersebut hingga menjadi


1000 ml

• Aduk hingga benar2 larut

Anda mungkin juga menyukai