PEMBUATAN

RUMAH TINGGAL HUNIAN

SEDERHANA
KELOMPOK 3
DISUSUN OLEH :
-MERIDA NAZWA
-SYAHDAN
-NABIL
-YUSUF
APA ITU WORK BREAKDOWN STRUCTURE (WBS)?

• Jika ditarik mundur, penggunaan WBS sebagai metode pengerjaan proyek telah dikembangkan di AS sejak tahun 1957 saat Angkatan Laut AS
tengah menginisiasi program rudal balistik armada (Polaris). Pada proyek tersebut, proses pengelolaan proyek dilakukan dengan berbasis pada
hasil yang lantas dikenal sebagai PERT (Program Evaluation and Review Technique).
• Baru kemudian pada tahun 1987 hingga 1999, Program Management Institute (PMI) mulai mengembangkan struktur standar untuk ranah non-
militer. Proses modernisasi ini kemudian memunculkan nama “Work Breakdown Structure” pada tahun 1993 sebagai sebuah struktur rincian kerja
untuk perusahaan dan proyek sipil lainnya.
• Menurut artikel dalam situs Binus University, WBS atau work breakdown structure diartikan sebagai daftar kegiatan atau target dari ruang lingkup
suatu proyek yang secara terorganisasi dibuat dengan project management tools. WBS dapat dibuat dengan dua pendekatan yaitu berdasarkan
tujuan dan linimasa pengerjaan proyek.
• Dalam Kemenkeu Learning Center, WBS merupakan sebuah strategi dengan multiple level dan hierarkis. Oleh karena itu, WBS memiliki
tingkatan pengerjaan yang secara tertata dapat memudahkan implementasi proyek secara efisien pada tiap hierarkinya. WBS dapat memudahkan
pengelolaan sumber (resources) agar teralokasikan secara efektif, sehingga proyek dapat berjalan dengan baik.
• Secara metodologis, WBS merupakan metode pengorganisasian proyek secara struktural melalui pelaporan berbentuk hierarkis. WBS bekerja
sebagai sebuah struktur untuk memecahkan proses pengerjaan proyek secara bertahap pada tiap detailnya. Adanya WBS sebagai metode
pengerjaan proyek juga dapat memudahkan proses pemecahan masalah pada tiap bagian-bagian yang mendetail.
MANFAAT WORK BREAKDOWN STRUCTURE (WBS)

• Memudahkan penyampaian proyek karena ada pengelompokan elemen detail untuk suatu proyek dengan orientasi tujuan
maupun waktu
• WBS dibuat oleh mereka yang mengerjakan proyek, sehingga proses implementasi lebih relevan
• WBS memungkinkan adanya klarifikasi pekerjaan dan proses komunikasi antar ruang lingkup proyek kepada
seluruh stakeholders dalam proyek tersebut
• WBS memungkinkan adanya evaluasi pada tiap detail bertingkat pada proses pengerjaan proyek, sehingga
meminimalisir cacat atau kesalahan
• WBS dibuat dalam sebuah bagan atau ilustrasi dengan rincian grafis tertentu untuk memudahkan pemahaman para pelaku
proyek
• Metode WBS memungkinkan pengelola proyek untuk mendapatkan alokasi waktu dan biaya secara lebih efektif dan efisien
 BARCHART METHOD Januari Februari Maret
NO URAIAN PEKERJAAN M-1 M-2 M-3 M-4 M-5 M-6 M-7 M-8 M-9 M - 10
Minggu 3 Minggu 4 Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
I PEKERJAAN PENGUKURAN
1 Pek. Pembersihan Lapangan & Perataan dan Pemasangan Bouwplank Planning
Actual
II PEKERJAAN STRUKTUR
A Pekerjaan Tanah, Pondasi
1 Pek. Galian Planning
Actual
2 Pek. Urugan Pasir Planning
Actual
3 Pek. Batu Kosong Planning
Actual
4 Pek. Pondasi Menerus Batu Kali, Spes Planning
Actual
5 Pek. Pasang Sloof 15/25, Planning
Actual
6 Pek. Urugan Tanah kembali yang dipadatkan Planning
Actual
B Pekerjaan Dinding dan Rangka bangunan
1 Pek. Pasang Kolom 15 x 15 Planning
Actual
2 Kolom praktis 11x11 Planning
Actual
3 Pek. Pasang Dinding 1/2 Bata Merah Planning
Actual
4 Pek. Pasang Ringbalk 10/15 Planning
Actual
5 Pek. Pasang Sopi-sopi Planning
Actual
III PEKERJAAN ARSITEKTUR
BARCHART METHOD
A Pekerjaan Lantai
1 Pek. Rabat Beton Lantai tebal 5cm Planning
Actual
2 Pek. Urugan pasir di bawah lantai Planning
Actual
3 Pek. Urugan Tanah di bawah lantai Planning
Actual
B Pekerjaan Plafon dan Atap
1 Pas. Atap Metal dan rangka baja ringan Planning
Actual
C Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela
1 Pek. Pasang Pintu (P1) kusen klas I dan daun pintu panel kelas II beserta accessories Planning
Actual
2 Pek. Pasang Pintu (P2) kusen klas I dan daun pintu panel kelas II beserta accessories Planning
Actual
2 Pek. Pasang Pintu (P2) kusen klas I dan daun pintu panel kelas II beserta accessories Planning
Actual
3 Pek. Pasang Pintu & Jendela (PJ1) kusen pintu jendela klas I dan daun pintu panel serta incl. accessories Planning
Actual
8 Pek. Pembuatan dan Pasang Jendela (J1) Planning
Actual
9 Pek. Pembuatan dan Pasang Jendela (J2) Planning
Actual
10 Pek. Pemasangan Kaca tebal 3 mm Planning
Actual
11 Pek. Pasang Jendela Roster Planning
Actual
 BARCHRAT METHOD
IV PEKERJAAN MEP
A Pekerjaan Instalasi Listrik
1 Pek. Instalasi Penerangan Planning
Actual
2 Pek. Instalasi Stop Kontak Planning
Actual
3 Pek. Pasang Saklar tunggal Planning
Actual
4 Pek Pasang Saklar Ganda Planning
Actual
5 Pek. Pasang Stop kontak Planning
Actual
6 Pek. Pasang Box Sekring 2 Group Planning
Actual
7 Pek. Pasang Lampu 15 W Planning
Actual
B Pekerjaan Plumbing
1 Instalasi air bersih pipa PVC dia 3/4" AW+ assesories Planning
Actual
2 Kran air Planning
Actual
3 Floor Drain Stainless Planning
Actual
4 Pas. Closet Jongkok Planning
Actual
5 Instalasi air kotor pipa PVC dia 3" D+ Assesories Planning
Actual
6 Instalasi air kotoran pipa PVC dia 4" D+ Assesories Planning
Actual
 PENGERTIAN BARCHART METHOD

● Bar Chart merupakan sebuah visualisasi yang ditampilkan berupa grafik

dengan bentuk diagram batang, oleh karena itu Bar Chart juga sering disebut
sebagai diagram batang. Grafik atau diagram batang digunakan
untuk menyajikan perbandingan data pada satu atau beberapa seri data
 JENIS-JENIS BARCHART

● Chart # 1 : Teks Sederhana (Simple Text) ...

● Chart # 2 : Tabel. ...
● Chart # 3 : Diagram Garis. ...
● Chart # 4 : Diagram Batang. ...
● Chart # 5 : Diagram Donat (Donut Chart) ...
● Chart # 6 : Diagram Pie. ...
● Chart # 7 : Peta (Maps) ...
● Chart # 8 : Grafik Daerah Persegi (Square Area Graph)
 MANFAAT/FUNGSI DARI BARCHAT
METHOD
● Bar chart digunakan untuk melakukan perbandingan benda atau
kategori. Bar chart juga digunakan saat anda ingin
membandingkan nilai antar beberapa kategori untuk menunjukkan
nilai terkecil dan terbesar dari suatu data.