Rentangan Biasa
Rentangan Kontingensi
Angka Baku antar kuartil Distribusi
Frekuensi
Tabel
Pengukuran Rentangan
Koefisien Penyimpang
Varians semi antar
an kuartil Poligon
Histogram Frekuensi
Varians
Simpangan Simpangan
baku rata-rata
Ogive
Grafik
Penyajian data
Ukuran Penempatan
• Median
Keadaan
• Kuartil Batang Garis
Kelompo
• Desil k
• Persentil
Skema garis besar untuk sebuah tabel dengan nama-nama bagiannya sbb:
Judul Tabel
Judul Kolom
Sel-sel
Badan daftar Sel-sel
Judul
Sek-sel
Baris
Sel-sel
Digunakan untuk menyajikan data yang terdiri atas beberapa variabel (Kategori).
Contoh Tabel “Distribusi Medali Kejuaraan Dunia Atletik 2001
Negara Emas Perak Perunggu Total Negara Emas Perak Perunggu Total
AS 9 5 5 19 Syiria 1 0 0 1
Rusia 6 7 6 19 Jepang 0 2 1 3
Kenya 3 3 1 7 Spanyol 0 2 1 3
Jiran 2 4 1 7 Finlandia 0 1 1 2
dst dst
Tabel Distribusi Frekuensi
Distribusi frekuensi : penyusunan suatu data mulai dari terkecil sampai terbesar
yang membagi banyaknya data ke dalam beberapa kelas.
Interval kelas : sejumlah nilai variabel yang ada dalam suatu kelas
Tepi kelas : nilai yang membatasi kelas yang satu dengan kelas yang lain.
Batas Kelas : nilai pembatas dalam suatu kelas.
Titik tengah kelas : Nilai tengah interval kelas.
½ (Bbn – Ban+1)
Distribusi frekuensi terdiri dari dua, yaitu :
a. Distribusi frekuensi kategori
b. Distribusi frekuensi numerik
Tabel Distribusi Frekuensi
e. Tentukan batas data terendah (ujung data pertama) dan menentukan batas atas
dan bawah kelas. Caranya Bake-i = Bbke-i + P – 1
f. Buat tabel sementara (tabulasi tabel) dengan cara dihitung satu demi satu yang
sesuai dengan urutan interval kelas.
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
Poligon frekuensi ialah grafik garis yang menghubungkan nilai tengah tiap sisi atas
yang berdekatan dengan nilai tengah jarak frekuensi mutlak masing-masing.
Perbedaan antara histogram dan poligon
b. Grafik histogram berwujud segi empat sedang grafik poligon berwujud garis-
garis atau kurva yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.
Poligon frekuensi
Gambar Ogive
80
70
60
50
40 Kurang dari
30 Atau Lebih
20
10
0
60 65 70 75 80 85 90 95
DIAGRAM
Diagram adalah gambaran untuk memperlihatkan
atau menerangkan sesuatu data yang akan disajikan.
DIAGRAM BATANG
Digunakan untuk menyajikan data yang bersifat kategori atau data distribusi.
Cara menggambar diagram batang yaitu diperlukan sumbu tegak (vertikal) dan
sumbu mendatar (horizontal) yang berpotongan tegak lurus.
Apabila diagram dibentuk berdiri (tegak lurus), maka sumbu mendatar digunakan
untuk menyatakan atribut atau waktu, sedangkan nilai data (kuantum) ditunjukan
dengan sumbu tegak.
Adapun letak batang satu dengan lainnya harus terpisah dan serasi mengikuti
tempat diagram yang ada.
Penyajian data berbentuk dagram batang ni banyak variasinya, tergantung pada
keahlian pembuat diagram.
DIAGRAM BATANG
DIAGRAM GARIS
Diagram lingkaran adalah diagram yang didasarkan pada sebuah lingkaran yang
dibagi-bagi dalam beberapa bagian sesuai dengan macam data dan perbandingan
frekuensi masing-masing data yang disajikan.
Langkah-langkah membuatnya
Diagram pastel yaitu perubahan wujud dari model diagram lingkaran versi
terpotong yang disajikan dalam bentuk tiga dimensi.
Diagram lingkaran dan pastel
Diagram peta
- Tendesi Sentral
- Ukuran Penempatan
Tendensi sentral
Ket: Σ (fi x di )
= +
n = banyaknya data s Σf
d = (i - x s)
Σ (fi x k i)
x s = rata-rata sementara =
s + Σf xP
P = Panjang Interval kelas
k = kode (.., -2, -1, 0, 1, 2, ..)
Tendensi sentral
Rata-rata yang diperoleh dengan mengalikan semua data dalam suatu kelompok
sampel, kemudian diakarpangkatkan dengan jumlah data sampel tersebut.
G = atau diringkas G =
xi = Data ke-i
n = banyaknya data
X= perkalian
Tendensi sentral
adalah rata-rata yang dihitung dengan cara mengubah semua data menjadi pecahan,
dimana nilai data dijadikan sebagai penyebut dan pembilangnya adalah satu,
kemudian semua pecahan tersebut dijumlahkan dan selanjutnya dijadikan sebagai
pembagi jumlah data.
Rata-rata harmonik ini sering disebut juga dengan kebalikan dari rata-rata hitung
(aritmatik). Secara matematis rata-rata harmonik dirumuskan sebagai berikut.
n
=
Σ
Tendensi sentral
Modus (Mode)
Modus adalah data yang paling sering muncul atau yang memiliki frekuensi
terbanyak.
Ukuran letak data atau ukuran penempatan adalah suatu nilai tunggal yang
mengukur letak nilai-nilai pada suatu data, atau biasanya juga disebut dengan
ukuran yang didasarkan pada letak dari ukuran tersebut dalam suatu distribusi.
Dalam ukuran letak data kita mengenal adanya
- Median
- Kuartil
- Desil
- Persentil
Ukuran penempatan
Median
• Median didefinisikan sebagai nilai yang membagi seluruh rentang nilai
menjadi dua bagian yang sama (nilai Tengah).
Me =
–
tb + fm xP
Ukuran penempatan
Quartil
• Kuartil didefinisikan sebagai nilai yang membagi seluruh rentang nilai
menjadi empat bagian yang sama.
• Jadi kita akan jumpai tiga buah kuartil, yaitu kuartil pertama (Q1), kuartil
kedua (Q2), dan kuartil ketiga (Q3).
Qi =
–
tb + fQ xP
Ukuran penempatan
Quartil
• Diantara kegunaan kuartil adalah untuk mengetahui simetris (normal) atau a
simetrisnya suatu kurva. Dalam hal ini patokan yang kita gunakan adalah
sebagai berikut:
a. Jika Q3-Q2 = Q2- Q1 maka kurvanya adalah kurva normal.
b. Jika Q3-Q2 > Q2- Q1 maka kurvanya adalah kurva miring/ berat ke kiri
(juling positif).
c. Jika Q3-Q2 < Q2- Q1 maka kurvanya adalah kurva miring/ berat ke
kanan (juling negatif).
Ukuran penempatan
Desil
• Kumpulan data yang dibagi menjadi sepuluh bagian yang sama, maka
diperoleh sembilan pembagi dan tiap pembagi dinamakan desil.
Di =
–
tb + fd xP
Ukuran penempatan
Persentil
• Nilai yang membagi suatu distribusi data menjadi seratus bagian yang sama
besar.
Pi =
–
tb + fp xP
Ingat
Median Desil
Me =
– Di =
–
tb + fm xP tb + fd xP
Quartil Persentil
– Pi =
–
Qi = tb + fp xP
tb + fQ xP
Tambahan
Hubungan antara kuartil, desil, dan persentil.
• P90 = D9
• P80 = D8
• P75 = Q3
• P50 = D5 = Q2
PENGUKURAN
PENYIMPANGAN
Penyebaran atau dispersi adalah pergerakan dari nilai observasi terhadap
nilai rata-ratanya. Makin besar variasi nilai , makin kurang representatif
rata-rata distribusinya.
R = xmaks – xmin
NB:
H = Q3-Q1
Rent. semi antar kuartil
Sq = ½ H
= ½ (Q3 –Q1)
Simpangan rata-rata
SR=
Σ | –μ | (untuk populasi)
n
Data Berkelompok
Σ fi |i – | (untuk Sample)
SR =
Σ fi
SR=
Σ fi |xi – μ| (untuk populasi)
Σ fi
Simpangan varian
Varians adalah rata-rata hitung deviasi kuadrat setiap data terhadap rata-rata
hitungnya..
Data Tunggal
S =
2
Σ ( xi – x )2 (untuk Sample)
n-1
Σ ( xi – μ )2 (untuk populasi)
σ =
2
n
Data Berkelompok
S =
2
Σ fi ( xi – x )2 (untuk Sample)
Σ fi
Σ fi ( xi – μ )2 (untuk populasi)
σ =
2
Σ fi
Simpangan baku
Dapat diartikan sebagai, rata-rata jarak penyimpangan titik-titik data diukur dari
nilai rata-rata data tersebut. Simpangan baku merupakan bilangan tak-negatif.
Data Tunggal
(untuk Sample)
S =
(untuk Populasi)
σ =
Data Berkelompok
(untuk Sample)
S=
(untuk populasi)
σ=
Koefisien varians
Koefisien variasi adalah suatu perbandingan antara simpangan baku dengan nilai
rata-rata dan dinyatakan dalam persentase.
Semakin Kecil Koefisien variasinya, maka data tersebut semakin Homogen.
KV =
SB x 100 % (untuk Sampel)
x
KV =
σ x 100 % (untuk populasi)
μ
Angka baku (Z-score)
Angka Baku atau nilai standar adalah suatu perubahan yang digunakan untuk
membandingkan dua keadaan atau lebih.
Semakin besar angka bakunya semakin baik nilai tersebut dibandingkan dengan
nilai lain yang memiliki angka baku lebih kecil.
Z=
xi – x
SB
SOAL
Nilai f Tentukan
6-8 2 h. Hamparan
a. Mean
9-11 8 i. Simpangan kuartil
b. Median
12-14 6 j. Simpangan rata-rata
15-17 4 c. Modus
k. Simpangan Varians
jumlah 20 d. Quartil 1, 2 dan 3
l. Simpangan baku
e. Desil 7
m. Rata-Rata Ukur
f. Persentil 75
n. Rata-Rata geometrik
g. Jangkauan
JAWABAN SOAL
a. Mean = 11,8 h. Hamparan = 4,375
b. Median = 11,5 i. Simpangan kuartil = 2,1875
c. Modus = 10,75 j. Simpangan rata-rata = 2,4
d. Quartil 1, 2 dan 3 = 9,625 ; 11,5 ; 14 k. Simpangan Varians = 7,56
e. Desil 7 = 13,5 l. Simpangan baku = 2, 749
f. Persentil 75 = 14 m. Rata-Rata Ukur =528,727
g. Jangkauan = 9 n. Rata-Rata geometrik =