Anda di halaman 1dari 27

Alat Bantu Perancangan Basis Data

1. ERD
2. NORMALISASI
1. ERD

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah


pemodelan data yang membantu
mengorganisasikan data dalam suatu
proyek ke dalam entitas-entitas dan
menentukan hubungan antar entitas.
Konsep Dasar ERD

1. Entitas
2. Atribut
3. Relasi
4. Kunci
ENTITAS

Entitas adalah objek didunia nyata yang


dapat dibedakan dengan objek lain.

Contoh : orang, tempat, kejadian, objek


ATRIBUT

Atribut adalah pendeskripsian


karakteristik dari entitas

Contoh : mahasiswa mempunyai NIM,


nama, alamat.
KUNCI

nim nama alamat Jenis Kd


kelamin mata
1. Candidat Key kuliah
2. Primary Key 11023 doni jalan Laki- MK001
kartini laki
3. Foreign Key

Kd mata kuliah Nm mata kuliah SKS


MK001 database 3
Derajat Relasi atau Kardinalitas

1. One to One ( 1 : 1 )
2. One to Many ( 1 : M )
3. Many to One ( M : 1)
4. Many to Many ( M : M )
SIMBOL-SIMBOL ERD
Alur Hidup Basis Data

Analisis Kebutuhan
dan disain Konseptual

Disain Lojik

Disain Fisik

Implementasi
CDM
PDM
Contoh soal

Sebuah perusahaan mempunyai beberapa


bagian. Masing-masing bagian mempunyai
pengawas dan setidaknya satu pegawai.
Pegawai ditugaskan paling tidak di satu bagian
(dapat pula dibeberapa bagian). Paling tidak
satu pegawai mendapat tugas di satu proyek.
1. NORMALISASI

suatu teknik untuk mengorganisasi data ke


dalam tabel-tabel yang menunjukkan entitas
dan relasinya untuk memenuhi kebutuhan
pamakai di dalam suatu organisasi.
Tingkatan bentuk normal dalam proses
normalisasi
1. Bentuk Normal Pertama (1NF)
2. Bentuk Normal Kedua (2NF)
3. Bentuk Normal Ketiga (3NF)
4. Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF)
5. Bentuk Normal Keempat (4NF)
6. Bentuk Normal Kelima (5NF)
A N O M A L I??

1. Anomali penyisipan data (insert)


2. Anomali pengubahan data (update)
3. Anomali penghapusan data (delete)
CONTOH ANOMALI
LANGKAH-
LANGKAH
NORMALISASI
Dependensi

a. Dependensi Fungsional
b. Dependensi Fungsional Penuh
c. Dependensi Fungsional Parsial
d. Dependensi Fungsional Transitif
Dependensi Fungsional

Keterkaitan antar atribut dimana terjadi penggunaan


suatu atribut untuk menentukan atribut yang lain.

Contoh : A > B
A secara fungsional menentukan B
B bergantung kepada A
Dependensi Fungsional Penuh

Dependensi Penuh menunjukkan jika terdapat


atribut A dan B dalam satu relasi,
dimana :
1. B memiliki dependensi fungsional terhadap A
2. B tidak memiliki dependensi terhadap subset A
Dependensi Fungsional Parsial

Dependensi Fungsional Parsial


menunjukkan jika terdapat atribut A dan B
saling berelasi, dimana subset A dapat
dihilangkan dari A dengan ketergantungan
tetap dipertahankan.
Dependensi Fungsional Transitif

Kondisi dimana terdapat 3 atribut A, B, C.


Kondisinya adalah A=B dan B=C. Maka C
dikatakan sebagai dependensi transitif
terhadap A melalui B
NIM NAMA KODE MATA SKS NILAI Bobot
MAHASISW MATA KULIAH
A KULIAH
001 Danu MK 001 SIM 3 A 4
001 Danu MK 002 APSI 2 A 4

002 Eka MK 001 SIM 3 A 4


002 Eka MK 002 APSI 2 B 3
002 Eka MK 003 SO 2 B 3
003 David MK 004 RPL 2 B 3
003 David MK 003 SO 2 A 4
Bentuk Normal 1
Suatu entity dikatakan dalam bentuk normal
pertama jika setiap atributnya bernilai
tunggal untuk setiap barisnya.
Bentuk Normal 2 (2 NF)

Bentuk Normal 2 NF terpenuhi jika memenuhi


bentuk normal 1NF, dan semua atribut selain
primary key secara utuh memiliki dependensi
fungsional terhadap primary key.

Sebuah tabel tidak memenuhi 2NF jika ada atribut


yang ketergantungannya hanya bersifat parsial.
Bentuk Normal Ketiga (3NF)

Bentuk normal ketiga terpenuhi jika sudah memenuhi


bentuk 2NF dan semua atribut non primary key tidak
memiliki ketergantungan transitif terhadap atribut
primary key (menghilangkan ketergantungan transitif)

Anda mungkin juga menyukai