Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH SISTEM BASIS DATA

“ERD DAN NORMALISASI”

DISUSUN OLEH :

1. M.RIAL FAHMI
2. M.RIZQY MUBAROK
3. NOVIA DEWI SASMITA
4. RIRIN SUMINARTI
5. HERLINA YANTI
6.ERNAWATI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HAMZANWADI

2019/1920
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga
penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Entity Relationship Diagram (ERD)
Dan Normalisasi” ini.
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penyusunan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penyusun miliki. Untuk
itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Penyusun juga menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada dosen
pengampu mata kuliah Sistem Basis Data,yang telah memberikan tugas.

Pancor ,26 november 2019

Penyusun
BAB 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang
ERD (Entitiy Relationship Diagram) merupakan sebuah konsep yang mendeskripsikan
hubungan antara penyimpanan (database) dan didasarkan pada persepsi dari sebuah dunia
nyata yang terdiri dari sekumpulan objek yaitu disebut sebagai entity dan hubungan atau
relasi antar objek-objek tersebut.
Dengan ERD kita dapat menguji model dengan mengabaikan proses yang harus
dilakukan. Dengan ERD kita mencoba menjawab pertanyaan seperti : data apa yang
diperlukan? Dan bagaimana data yang satu berhubungan dengan yang lain?
ERD adalah suatu pemodelan dari basis data yang berdasarkan objek yang saling
berhubungan antara satu dengan yang lainnya yang dikonversikan ke dalam bentuk diagram
atau flowchart. Suatu objek disebut entitas dan hubungan yang dimilikinya disebut relasi.
Suatu entitas bersifat unik dan memiliki atribut sebagai pembeda dari suatu entitas dengan
entitas lainnya. 

Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dibuat rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari ERD?
2. Apa komponen dari ERD?
3. Apa saja contoh dari ERD?
4. Apa pengertian normalisasi?
5. Bagaimana tahapan normalisasi ?
6. Tujuan normalisasi
7. Proses normalisasi
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………………….2

Daftar Isi…………………………………………………………………………………...3

BAB I……………………………………………………………………………………...4

Pendahuluan………………………………………………………………………………..4

Latar Belakang…………………………………………………………………………….4

RumusaMasalah……………………………………………………………………..........5

BAB II…………………………………………………………………………………….6

Pembahasan……………………………………………………………………………….6

Pengertian ERD…………………………………………………………...........................6

Komponen ERD……………………………………………………………......................6

Contoh ERD……………………………………………....................................................7

Pengertian Normaliasi.......................................................................................................10

Tahapan Normalisasi.........................................................................................................11

Tujuan Normalisasi………………………………………………………………………11

Proses Normalisasi……………………………………………………………………….11

BAB IV……………………………………………………………………………….......12

Penutup……………………….....................................…………………………………..12

Kesimpulan…………………………………………………………………………….....12
BAB 11

PEMBAHASAN

 Pengertian ERD

ERD (Entity Relationship Diagram) adalah suatu model untuk menjelaskan


hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang
mempunyai hubungan antar relasi.

ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk
menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol.

Pada dasarnya ada tiga komponen yang digunakan, yaitu :


a. Entitas
Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan
dari sesuatu yang lain. Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan dengan
persegi panjang.

b. Atribut
Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi
untuk mendes-kripsikan karakteristik dari entitas tersebut.

Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.


Atribut Key

Atribut Key adalah satu atau gabungan dari beberapa atribut yang dapat
membedakan semua baris data ( Row/Record ) dalam tabel secara unik.
Dikatakan unik jika pada atribut yang dijadikan key tidak boleh ada baris data
dengan nilai yang sama.Contoh : Nomor pokok mahasiswa (NPM), NIM dan
nomor pokok lainnya.
Atribut simple

atribut yang bernilai atomic, tidak dapat dipecah/ dipilah lagi.Contoh : Alamat,
penerbit, tahun terbit, judul buku.

Atribut Multivalue

nilai dari suatu attribute yang mempunyai lebih dari satu (multivalue) nilai dari
atrribute yang bersangkutan.

Atribut Composite

Atribut composite adalah suatu atribut yang terdiri dari beberapa atribut
yang lebih kecil yang mempunyai arti tertentu yang masih bisah dipecah lagi
atau mempunyai sub attribute.Contoh : dari entitas nama yaitu nama depan,
nama tengah, dan nama belakang.

Atribut Derivatif

Atribut yang tidak harus disimpan dalam database Ex. Total. atau atribut
yang dihasilkan dari atribut lain atau dari suatu relationship. Atribut ini
dilambangkan dengan bentuk oval yang bergaris putus-putus.

c. Hubungan / Relasi
Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang
berbeda.

Derajat relasi atau kardinalitas rasio


Menjelaskan jumlah maksimum hubungan antara satu entitas dengan entitas
lainnya
One to One (1:1)
Setiap anggota entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu anggota entitas
B, begitu pula sebaliknya.
One to many (1:M / Many)
Setiap anggota entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari satu anggota
entitas B tetapi tidak sebaliknya.
Many to Many (M:M)
Setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas himpunan entitas B
dan demikian pula sebaliknya.
 Komponen ERD sebagai berikut:

 Contoh Gambar ERD Sistem Perhotelan :


Penjelasan: entitas tamu memiliki atribut nama,alamat,status,total
transaksi,id tamu,kode kamar,telepone,kode jasa,pekerjaan mempunyai relasi
atau hubungan membayar tagihan dengan entitas kamar yang memiliki atribut
tamu,kode kamar,kamar,tanggal check in,tanggal check out dan status kamar.
Relasi atau hubungan membayar tagihan memiliki hubungan juga dengan
entitas jasa yang memiliki atribut jumlah unit jasa,jasa,kode jasa,harga jasa.

 NORMALISASI

Normalisasi merupakan teknik analisis data yang mengorganisasikan


atribut-atribut data dengan cara mengelompokkan sehingga terbentuk entitas
yang non-redundant, stabil, dan fleksible.

Normalisasi dilakukan sebagai uji coba pada suatu relasi secara


berkelanjutan untuk menentukan apakah relasi itu sudah baik, yaitu dapat
dilakukan proses insert,update,delete, dan modifikasi pada satu atau beberapa
atribut tanpa mempengaruhi integritas data dalam relasi tersebut.
Tujuan dari normalisasi

‰ Untuk menghilangkan kerangkapan data

‰ Untuk mengurangi kompleksitas

‰ Untuk mempermudah pemodifikasian data

Proses Normalisasi

‰ Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis berdasarkan


persyaratan tertentu ke beberapa tingkat.

‰ Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu, maka tabel
tersebut perlu dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai
memenuhi bentuk yang optimal.

Tahapan Normalisasi
Pada proses normalisasi terhadap tabel pada database dapat dilakukan
dengan tiga tahap normalisasi antara lain :

 Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada
keharusan mengikukti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau
terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat
menginput. Untuk mentransformasikan tabel yang belum ternomalisasi di
atas menjadi tabel yang memenuhi kriteria 1NF adalah kita harus
merubah seluruh atribut yang multivalue menjadi atribut single value,
dengan cara menghilangkan repeating group pada tabel di atas.  Misalkan
terdapat dokumen dasar sebagai berikut :
Berdasarkan bentuk nota tersebut dapat dibuat bentuk tidak normalnya sebagai
berikut:

 Bentuk Normal Ke Satu (First Normal Form/1-NF)

Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang


berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi di antara setiap baris
pada suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai nilai data yang atomic
(bersifat atomic value). Atom adalah zat terkecil yang masih memiliki sifat
induknya, bila terpecah lagi maka ia tidak memiliki sifat induknya.

Syarat normal ke satu (1-NF) antara lain:


1. setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam satu record demi
satu record nilai dari field berupa “atomic value”.
2. tidak ada set atribute yang berulang atau bernilai ganda.
3. telah ditentukannya primary key untuk tabel / relasi tersebut.
4. tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.
Bentuk Normal Pertama
Masalah yang muncul : Duplication, Inconsistency, Data Isolation, dan Un-
Efficiency
Contoh Lain:

Contoh Lain Bentuk Normal Kesatu


Contoh lainnya:
 Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form/2-NF)

Bentuk normal kedua didasari atas konsep full functional dependency


(ketergantungan fungsional sepenuhnya) yang dapat didefinisikan sebagai
berikut. Jika A adalah atribut-atribut dari suatu relasi, B dikatakan full
functional dependency (memiliki ketergantungan fungsional terhadap A,
tetapi tidak secara tepat memiliki ketergantungan fungsional dari subset
(himpunan bagian) dari A.
Syarat normal kedua (2-NF) sebagai berikut.
1. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu.
2. Atribute bukan kunci (non-key) haruslah memiliki ketergantungan
fungsional sepenuhnya (fully functional dependency) pada kunci
utama / primary key.
Contoh Bentuk Normal Kedua:

 Bentuk Normal Ketiga (Third Normal Form / 3 NF)


Walaupun relasi 2-NF memiliki redudansi yang lebih sedikit dari pada
relasi 1-NF, namun relasi tersebut masih mungkin mengalami kendala bila
terjadi anomaly peremajaan (update) terhadap relasi tersebut.
Syarat normal ketiga (Third Normal Form / 3 NF) sebagai berikut.
1. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kedua.
2. Atribute bukan kunci (non-key) harus tidak memiliki ketergantungan
transitif, dengan kata lain suatu atribut bukan kunci (non_key) tidak boleh
memiliki ketergantungan fungsional (functional dependency) terhadap
atribut bukan kunci lainnya, seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi
hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap priamry key di relasi
itu saja.
3. Seluruh atribut non-primary key pada relasi Pelanggan dan Biaya di atas
terlihat memiliki ketergantungan fungsional (functional dependency)
terhadap primary key dari masing-masing tabel / relasi. Relasi / tabel
Pelanggan dan Biaya di atas tidak memiliki ketergantungan transitif
(transitive dependency), sehingga tabel tersebut telah memenuhi
Contoh Bentuk Normal Ketiga:

 Boyce-Code Normal Form (BCNF)

Suatu relasi disebut memenuhi bentuk normal Boyce-Codd jika dan hanya
jika semua penentu (determinan) adalah kunci kandidat (atribut yang bersifat
unik). BCNF merupakan bentuk normal sebagian perbaikan terhadap 3NF.
Suatu relasi yang memenuhi BCNF selalu memenuhi 3NF, tetapi tidak untuk
sebaliknya.
Suatu relasi yang memenuhi 3NF belum tentu memenuhi BCNF. Dalam
banyak literatur disebutkan bahwa BCNF adalah perbaikan dari 3NF, karena
bentuk normal ketigapun mungkin masih mengandung anomali sehingga masih
perlu dinormalisasi lebih lanjut.
BCNF memiliki ketentuan yaitu :
 Bentuk BCNF terpenuhi dalam sebuah tabel, jika untuk setiap Functional
Dependency terhadap setiap atribut atau gabungan atribut dalam bentuk :
X –> Y maka X adalah Super Key.
 Tabel tersebut harus di dekomposisi berdasarkan Functional Dependency
yang ada, sehingga X menjadi super key dari tabel-tabel hasil
dekomposisi.
 Setiap tabel dalam BCNF merupakan 3NF. Akan tetapi setiap 3NF belum
tentu termasuk BCNF. Perbedaannya, untuk Functional Dependency X–>
A, BCNF tidak membolehkan A sebagai bagian dari primary key.
Properti penting BCNF adalah relasi tidak memiliki informasi yang redundan.
Perbedaan BCNF dengan 3NF :
 Pada BCNF suatu atribut yang bergantung secara fungsional terhadap
kunci primer, mungkin saja merupakan kunci primer bagi atribut yang
lain.
 Pada 3NF hal ini bisa saja terjadi dan tidak menjadi masalah.

Contoh Tidak Memenuhi BCNF


Relasi di atas memenuhi 3NF tetapi tidak memenuhi BCNF, Karena :
• Seorang mahasiswa dapat mengambil sejumlah mata kuliah.
• Setiap dosen hanya mengajar pada sebuah mata kuliah.
• Setiap mahasiswa pada setiap mata kuliah hanya diajar oleh seorang
dosen.
• Suatu mata kuliah yang sama bisa memiliki lebih dari satu dosen.
Mahasiswa, Mata Kuliah –>Dosen
Mahasiswa, Dosen –> Mata Kuliah
Cara mengkonversi relasi yang telah memenuhi 3NF ke BCNF:
• Carilah semua penentu
• Bila terdapat penentu yang bukan berupa kunci kandidat,
maka:
• Pisahkan relasi tersebut, dan
• Buat penentu tersebut sebagai kunci primer.
Bentuk Normal Keempat (4NF)
Syarat:
• Bentuk normal 4NF terpenuhi dalam sebuah tabel jika telah memenuhi
bentuk BCNF, dan tabel tersebut tidak boleh memiliki lebih dari sebuah
multivalued attribute.
• Untuk setiap multivalued attribute (MVD) juga harus merupakan
Functional Dependency
Multivalued dependency (MVD).
Dependensi ini pertama kali diperkenalkan oleh R.Fagin pada tahun 1977,
dipakai pada bentuk normal keempat (4NF). Dependensi ini dipakai untuk
menyatakan hubungan satu ke banyak.
Secara umum, dependensi nilai banyak muncul pada relasi yang paling
tidak memiliki tiga atribut dan dua di antaranya bernilai banyak, dan
nilainilainya tergantung hanya pada atribut ketiga.
Bila R(A,B,C) merupakan suatu relasi, dengan A, B, C adalah atribut –
atribut relasi tersebut, maka proyeksi dari R berupa (A, B) dan (A, C) jika
R memenuhi MVD: A –>> B | C
Perlu diketahui, bila terdapat:
A —>> B
A —>> C
Maka keduanya dapat ditulis menjadi:
A —>> B | C
Misalnya, pegawai ditugaskan ke banyak proyek dan ia mempunyai banyak
keahlian.
• Jika kita mencatat info ini pd satu tabel, ketiga atribut harus digunakan sbg
kunci
• Hubungan antara pegawai dan proyek mrp ketergantungan multivalue krn
untuk setiap pasang nilai pegawai/ahli pd tabel, himp nilai proyek yg berhub
hanya ditentukan oleh pegawai dan tidak tergantung pada
• Hubungan antara pegawai &ahli mrp ketergantungan multivalue,karena
himpunan nilai ahli untuk pasangan pegawai/proyek selalu hanya tergantung pd
pegawai
• untuk mengubah sebuah tabel dg ketergantungan multivalue ke dlm 4NF,
pindahkan masing2 pasangan MVD ke tabel baru.
Bentuk Normal Tahap Kelima (5NF)
• Bentuk normal 5NF terpenuhi jika memiliki sebuah loseloss decomposition
menjadi tabel-tabel yang lebih kecil.
• Jika 4 bentuk normal sebelumnya dibentuk berdasarkan Functional
Dependency, 5NF dibentuk berdasarkan konsep Join Dependence. Yakni
apabila sebuah tabel telah di dekomposisi menjadi tabel-tabel lebih kecil, harus
bisa digabungkan lagi untuk membentuk tabel semula.
Overnormalisasi
Analisa Overnormalisasi diperlukan jika :
• Database ini digunakan untuk sistem multi user
• Tabel-tabel yang sudah normal ini digabungkan dengan fungsi lain yang ada di
lapangan, misalnya; untuk fungsi retur, untuk fungsi inventori, untuk fungsi
sales order maupun order pembelian, untuk fungsi keamanan database, dan lain-
lain.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

ERD (Entity Relationship Diagram) adalah suatu model untuk menjelaskan


hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang
mempunyai hubungan antar relasi.

ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk
menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol.

Normalisasi merupakan teknik analisis data yang mengorganisasikan atribut-


atribut data dengan cara mengelompokkan sehingga terbentuk entitas yang non-
redundant, stabil, dan fleksible.

Normalisasi dilakukan sebagai uji coba pada suatu relasi secara


berkelanjutan untuk menentukan apakah relasi itu sudah baik, yaitu dapat
dilakukan proses insert,update,delete, dan modifikasi pada satu atau beberapa
atribut tanpa mempengaruhi integritas data dalam relasi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai