Disusun Oleh :
UNIVERSITAS TRILOGI
2022
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan hidayah-Nya
akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Entity Relationship Diagram
(ERD) dan Normalisasi Database”.
Adapun maksud dilaksanakannya penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas mata
kuliah Basis Data yang ditugaskan kepada kami, sehingga kami dapat memahami topik
tersebut.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, sudilah
kiranya para pembaca untuk memberi masukan dan saran sehingga isi makalah ini dapat lebih
sempurna. Sebelumnya kami mohon maaf jika ada kesalahan cetak atau Bahasa yang kurang
baku di dalam makalah ini.
Akhir kata dari kami berharap semoga isi makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
semua pembaca pada umumnya yang memerlukan di masa sekarang ataupun di masa yang
akan datang.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Normalisasi adalah teknik perancangan yang banyak digunakan sebagai pemandu
dalam merancang basis data relasional. Pada dasarnya, normalisasi adalah proses dua
langkah yang meletakkan data dalam bentuk tabulasi dengan menghilangkan kelompok
berulang lalu menghilangkan data yang terduplikasi dari table relasional.
Istilah Normalisasi berasal dari E. F.Codd, salah seorang perintis teknologi basis data.
Selain dipakai sebagai metodologi tersendiri untuk menciptakan struktur tabel relasi, dalam
basis data (dengan tujuan untuk mengurangi kemubaziran data), normalisasi terkadang
hanya dipakai sebagai perangkat verifikasi terhadap tabel-tabel yang dihasilkan oleh
metodologi lain misalnya E-R). Normalisasi memberikan panduan yang sangat membantu
bagi pengembang untuk mencegah penciptaan struktur tabel yang kurang fleksibel.
Kroenke mendefinisikan normalisasi sebagai proses untuk mengubah suatu relasi yang
memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah relasi atau lebih yang tida memiliki masalah
tersebut.
ERD adalah suatu pemodelan dari basis data berdasarkan objek yang saling
berhubungan antara satu dengan yang lainnya yang dikonversikan ke dalam bentuk diagram
atau flowchart. Suatu objek disebut entitas dan hubungan yang dimilikinya disebut relasi.
Suatu entitas bersifat unik dan memiliki atribut sebagai pembeda dari suatu entitas dengan
entitas lainnya.
Peranan ERD di dalam proses pembuatan suatu sistem basis data sangatlah penting,
karena di ERD tersebutlah dijelaskan tentang alur pemprosesan suatu data, mulai dari
proses input hingga outputnya. ERD juga merupakan suatu pemodelan yang menjadi dasar
terbentuknya suatu sistem basis data, karena di dalam ERD lah dijelaskan tentang entitas,
atribut, dan relasi yang terjalin di antara entitas-entitas tersebut. ERD memudahkan kita
untuk lebih mudah mengerti dan memahami alur proses dari suatu rangkaian sistem basis
data.
1
3. Apa simbol notasi ERD?
4. Apa tahapan umum pembuatan ERD?
5. Apa tips membuat ERD?
6. Apa pengertian dari Database?
7. Apa tujuan Normalisasi Database?
8. Apa tahapan Normalisasi Database?
2
BAB II
ISI
2.1 Pengertian dari Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Database (ERD) adalah pemodelan data atau sistem dalam database.
Fungsi ERD adalah untuk memodelkan struktur dan hubungan antar data yang relatif
kompleks. Keberadaan sistem Entity Relationship Diagram sangat penting untuk
perusahaan dalam mengelola data yang dimilikinya.
1. Entitas (Entity)
Entitas adalah sebuah objek berwujud nyata yang dapat dibedakan dengan objek
lainnya. Objeknya dapat bersifat konkret maupun abstrak. Data konkret adalah sesuatu
yang benar-benar ada atau dapat dirasakan oleh alat indra, sedangkan abstrak tidak
berwujud.
Orang, buku, pegawai, perusahaan merupakan jenis entitas konkret. Berbeda dengan
mata kuliah, kejadian, pekerjaan adalah benda tak berwujud.
Contoh entitas :
2. Atribut (Field)
Setiap entitas memiliki atribut untuk mendeskripsikan karakteristik dari suatu entitas.
Untuk jenisnya dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
a. Atribut key, atribut yang unik dan berbeda. Misalnya, Nomor pokok mahasiswa
(NPM), NIM dan nomor pokok lainnya.
b. Atribut Composite, atribut yang terdiri dari beberapa sub atribut yang memiliki
arti tertentu. Contohnya, nama lengkap yang dipecah menjadi nama depan,
tengah, dan belakang.
3
c. Atribut deviratif, yang dihasilkan dari atribut atau relasi lain. Jenis atribut ini
tidak wajib ditulis dalam diagram ER atau pun disimpan dalam database.
Sebagai contoh deriative attribute adalah usia, kelas, selisih harga, dan lain-lain.
Contoh atribut :
3. Relasi (Relation)
Relasi adalah hubungan antar entitas untuk menunjukkan adanya koneksi di antara
sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas berbeda. Misalnya, dalam
hubungan entitas sistem akademik antara mahasiswa dan mata kuliah adalah
“mengambil”. Mahasiswa mengambil mata kuliah.
Dalam ERD terdapat kardinalitas relasi atau rasio kardinalitas untuk memetakan
bagaimana data berhubungan satu sama lain yang terbagi menjadi empat, yaitu:
1. One to One (1:1). Apa maksud dari satu ke satu ini? Misalnya terdapat entitas
A dan B. Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak
dengan satu entitas pada himpunan entitas B, begitu pun sebaliknya. Jadi, setiap
anggota entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu anggota entitas B saja.
Contohnya, satu siswa (1) memiliki satu nomor siswa (1), dan sebaliknya.
2. One to many (1:M). Satu ke Banyak ini maksudnya adalah setiap entitas pada
himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan
entitas B. Dengan kata lain, setiap anggota entitas A dapat berhubungan dengan
lebih dari satu anggota entitas B. Akan tetapi, tidak sebaliknya. Contoh dari
relasi One to Many ini adalah satu kelas (1) berisi banyak siswa (M), atau siswa
mengikuti banyak ekstrakurikuler.
3. Many to One (M:1). Relasi ini merupakan kebalikan dari relasi sebelumnya.
Untuk contohnya, yaitu banyak pegawai (M) bekerja dalam satu departemen
(1), atau banyak dosen mengajar dalam satu mata kuliah.
4. Many to Many (M:N). Setiap entity pada kumpulan entitas A dapat
berhubungan dengan banyak entitas pada kumpulan data entitas B. Misalnya,
4
banyak siswa (M) mempelajari banyak pelajaran (N). Demikian pula
sebaliknya, banyak pelajaran (N) dipelajari banyak siswa (M).
Contoh relasi :
4. Garis
Fungsi dari garis ini tidak hanya sebatas penghubung antar himpunan relasi dengan
himpunan entitas, serta himpunan entitas dengan atributnya. Garis dapat mempermudah
pengguna untuk melihat dan mengetahui alur sebuah ERD sehingga nampak jelas awal
dan akhirnya.
Contoh garis :
5
2.4 Tahapan Umum Pembuatan ERD
1. Menentukan Entitas yang Akan Terlibat atau Menentukan Tabel
Contoh masalah berasal dari SIAKAD Perkuliahan. Dalam sistem SIAKAD suatu
perguruan tinggi, mahasiswa dapat melakukan input KRS, melihat KHS, mengambil
banyak mata kuliah, dan mata kuliah diambil oleh para mahasiswa.
Sebagai contoh, untuk penentuan entitasnya bisa dijadikan sebagai Mahasiswa, Dosen,
Ruang, dan Mata_Kuliah.
3. Menetapkan Seluruh Himpunan Relasi diantara Himpunan Entitas yang Ada Beserta
Foreign Key-nya dan Kardinalitas Relasi
Setelah menentukan atribut-atributnya, maka langkah selanjutnya menetukan relasi.
Inilah contoh relasi beserta kardinalitasnya.
• Mahasiswa (M) mengambil Mata_Kuliah (N), yaitu banyak mahasiswa
mengambil banyak mata kuliah.
• Dosen (1) membimbing Mahasiswa (N), yaitu satu dosen membimbing banyak
mahasiswa.
• Dosen (1) mengajar Mata_Kuliah (N), yaitu satu dosen mengajar banyak mata
kuliah.
6
• Ruang (1) digunakan untuk Mata_Kuliah (1), yaitu satu ruang dapat digunakan
untuk satu mata kuliah saja.
7
bentuk ERD sebelumnya hanya terletak pada “Mhs_ambil_MK” saja agar nilai mata
kuliah mahasiswa menjadi realistis.
Contoh :
8
Misalkan suatu saat ketika website yang Anda buat mengalami penurunan kinerja, mungkin
Anda akan ditanya apakah database tersebut sudah dinormalisasi dengan benar.
9
2. 1NF (First Normal Form)
1NF mensyaratkan beberapa kondisi dalam sebuah database, berikut adalah fungsi
dari bentuk normal pertama ini. Menghilangkan duplikasi kolom dari tabel yang
sama.
10
Bentuk normal kedua dengan melakukan dekomposisi tabel diatas menjadi
beberapa tabel dan mencari kunci primer dari tiap-tiap tabel tersebut dan atribut
kunci haruslah unik.
11
5. BCNF (Boyce-Codd Normal Form)
BNCF merupakan sebuah teknik normalisasi database yang sering disebut 3.5NF,
memiliki hubungan yang sangat erat dengan bentuk 3NF. Pada dasarnya adalah
untuk menghandle anomali dan overlooping yang tidak dapat di handle dalam
bentuk 3NF. Normalisasi database bentuk ini tergantung dari kasus yang
disediakan, tidak semua tabel wajib di normalisasi dalam bentuk BCNF. Untuk
tabel untuk memenuhi Bentuk Normal Boyce-Codd, harus memenuhi dua kondisi
berikut yaitu Table harus dalam Bentuk Normal Ketiga. Dan, untuk ketergantungan
apa pun A → B, A harus menjadi super key. Poin kedua terdengar agak rumit, kan?
Dengan kata sederhana, itu berarti, bahwa untuk ketergantungan A → B, A tidak
dapat menjadi atribut non-prima, jika B adalah atribut utama. Pentingnya
Normalisasi 7 Best practices for database security. Suatu rancangan database
disebut buruk jika : Data yang sama tersimpan di beberapa tempat (file atau record).
Ketidakmampuan untuk menghasilkan informasi tertentu. Terjadi kehilangan
informasi. Terjadi adanya redudansi (pengulangan) atau duplikasi data sehingga
memboroskan ruang penyimpanan dan menyulitkan saat proses updating data.
Timbul adanya NULL VALUE.. Kehilangan informasi bisa terjadi bila pada waktu
merancang database (melakukan proses dekomposisi yang keliru). Bentuk
normalisasi yang sering digunakan adalah 1st NF, 2nd NF, 3rd NF, dan BCNF.
12
P02 AIS- Accounting Romney, S234 PT. 15
R01 Information Steinbart Sembarang
System
P02 AIS- Accounting Wilkinson, S234 PT. 5
W01 Information Cerullo, Sembarang
System Raval,
Wong-on-
Wing
Keterangan: Kode Buku tertentu hanya dipasok oleh supplier tertentu. Misal: PT. Asal
hanya memasok buku AIS-801 dan AIS-H01 dan tidak memasok AIS-RO1 dan AIS-WO1.
13
No Kode Judul Kode Nama Kuantitas
Order Buku Supplier Supplier Pesan
P01 AIS- Accounting Information S123 PT. Asal 25
B01 System
P01 AIS- Accounting Information S123 PT. Asal 10
H01 System
P02 AIS- Accounting Information S234 PT. 15
R01 System Sembarang
P02 AIS- Accounting Information S234 PT. 5
W01 System Sembarang
Kedua tabel tersebut (Tabel 2A dan Tabel 28) sudah bebas dari repeating groups, dan
disebut dalam kondisi First Normal Form (1NF).
14
Kode Buku Judul Kode Nama
Supplier Supplier
AIS-B01 Accounting Information S123 PT. Asal
System
AIS-H01 Accounting Information S123 PT. Asal
System
AIS-R01 Accounting Information S234 PT. Sembarang
System
AIS-W01 Accounting Information S234 PT. Sembarang
System
Ketiga tabel tersebut (Tabel 2A, 3A, dan 38) sudah bebas dari partiat dependencies, dan
disebut dalam kondisi Second Normal Form (2NF).
Non-primary key field "Nama Supplier” diidentifikasi oleh non-primary key field "Kode
Supplier”. Ketergantungan transitif seperti ini harus dihilangkan. Dengan demikian Tabel 3B
dipecah menjadi Tabel 4A dan Tabel 48.
15
Tabel 4B. Bentuk 3NF (B)
Kode Nama
Supplier Supplier
S123 PT. Asal
S234 PT. Sembarang
Keempat tabel tersebut (Tabel 2A, 3A, 4A, dan 4B) sudah bebas dari transitive
dependencies, dan disebut dalam kondisi Third Normal Form (3NF). Jadi, keempat tabel yang
baru disebutkan ini adalah hasil akhir dari normalisasi data.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
ERD adalah bentuk model untuk menyusun kerangka database untuk mempermudah
dalam memberikan gambaran terkait relasi dalam bentuk sebuah desain. Untuk membuat
diagram ER yang baik, anda dapat mencoba dengan menentukan entitas dan atribut yang
diperlukan terkait proyek anda. Gunakanlah tools online untuk mengembangkan ERD secara
lebih cepat dan tersistem. Dan Normalisasi dimulai dari tahap tidak normal (unnormalized),
bentuk normal pertama (1 NF), bentuk normal kedua (2 NF), dan seterusnya sampai didapatkan
struktur tabel yang normal. Normalisasi data berfungsi untuk meminimalisir redudansi data
dan mencegah anomali, hal ini sama pentingnya ketika Anda meminimalisir kesalahan dalam
mengelola keuangan perusahaan Anda, dan masalah ini dapat dengan mudah diselesaikan dengan
Jojo Expense.
17
DAFTAR PUSTAKA
Iskandar, Michael; Henry, Christian, C; Aulia, Asdi. (2011). Perancangan Database Sistem
Informasi Akuntansi Menggunakan Kombinasi REA Model, ERD, dan Normalisasi
Data. Universitas Katolik Parahyangan
Sulthon Ayoni. (2022). Pengertian Entity Relationship Diagram (ERD): Simbol, Entitas,
Atribut. Diakses tanggal 26 September 2022 dari
https://www.domainesia.com/berita/pengertian-erd-adalah/
Tanoto Uri. (2021). Normalisasi Database: Pengertian Tujuan dan Cara Melakukannya.
Diakses tanggal 26 September 2022 dari
https://www.jojonomic.com/blog/normalisasi-database/
18