UPTD PUSKESMAS CIDADAP KABUPATEN SUKABUMI Pengertian • Pemberian cairan intravena (infus) yaitumemasukan cairan atau obat langsung kedalampembuluh darah vena dalam jumlah dan waktutertentu dengan menggunakan infus set • Tindakan infus diberikan pada klien dengandehidrasi, sebelum transfusi darah, pra dan pascabedah sesuai program pengobatan, serta klienyang sistem pencernaannya terganggu Tujuan • Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh yangmenganung air, elektrolit, vitamin, protein lemak, dankalori yang tidak dapat dipertahankan secara adekuatmelalui oral • Memperbaiki keseimbangan asam basa • Memperbaiki volume komponen-komponen darah • Memberikan jalan masuk untuk pemberian obat-obatan kedalam tubuh • Memonitor tekan Vena Central (CVP) • Memberikan nutrisi pada saat system pencernaan diistirahatkan Indikasi • Pada Keadaan emergency resusitasi jantung paru memungkinkanpemberian obat secara langsung kedalam intravena. • Untuk memberikan respon yang cepat terhadap pemberianobat(furosemid, digoxin) • Untuk memasukkan dosis obat dalam jumlah obat dalam jumlahbesar secara terus- menerus melalui infuse (lidokain, xilokain) • Untuk menurunkan ketidaknyamanan pasien dengan mengurangikebutuhan dengan injeksi intramuskuler. • Untuk mencegah masalah yang mungkin timbul apabila beberapaobat di campur dalam satu botol. • Untuk memasukkan obat yang tidak dapat diberikan secara oral(missal :pada pasien koma) atau intra muskuler (missal : pasiendengan gangguan koagulasi) Cont… • Dehidrasi parah • Keracunan makanan • Stroke • Serangan jantung • Gangguan sistem imun • Mengalami infeksi yang membuat pasien tidak responsif terhadap antibiotik oral • Menggunakan obat-obatan kemoterapi untuk menangani kanker • Penggunaan obat-obatan tertentu untuk mengatasi rasa sakit • Mengalami peradangan kronis Komplikasi • Infiltrasi (Ekstravasasi) • Tromboplebitis • Bakterimia • Emboli Udara • Perdarahan Gangguan Keseimbangan Air dan Elektrolit
• Gangguan keseimbangan air dan elektrolit dapat terjadi karena:
• Gastroenteritis, demam tinggi ( DHF, difteri, tifoid ) • Kasus pembedahan ( appendektomi, splenektomi, section cesarea, histerektomi ) • Penyakit lain yang menyebabkan pemasukan dan pengeluaran tidak seimbang ( kehilangan cairan melalui muntah ) Perhitungan tetesan • Tetesan Makro : 1cc = 20 tetes • Rumus : • Tetesan/menit = Jumlah cairan yang dimasukkan (cc) x 20Lamanya infus (jam) x 60 • Tetesan Mikro : 1cc = 60 tetes • Rumus : • Tetesan/menit = Jumlah cairan yang dimasukkan (cc) x 60Lamanya infus (jam) x 60