Anda di halaman 1dari 25

Penyakit Musim Pancaroba

dan Pencegahannya

Oleh
Dr. Tuti Syarach Dita
Apa itu pancaroba?
• Pancaroba adalah masa perlaihan antara dua musim besar di
Indonesia yaitu peralihan musim hujan dan musim kemarau
• Ditandai dengan angin kencang, hujan yang datang tiba-tiba
dalam waktu singkat, udara panas dan arah angin yang tidak
teratur
• Biasa terjadi pada bulan maret-april yaitu peralihan antara
musim hujan ke kemarau
• Dan biasa terjadi pada oktober-desember untuk peralihan
antara musim kemarau ke musim penghujan.
Mengapa sering terjadi penyakit pada musim pancaroba?

Pancaroba

Perubahan cuaca tiba-tiba Hujan tak merata

Tubuh harus beradaptasi Debu & kotoran beterbangan

Jika daya tahan tubuh turun Pertumbuhan (vektor) penyakit

Rentan sakit Penyakit meningkat

SAKIT
KELOMPOK RENTAN:
1.Daya tahan tubuh lemah
2.Mobilitas tinggi
3.Anak-anak
Penyakit pada musim
pancaroba
• Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA)
• Diare
• Influenza
• Disentri
• Demam typhoid
• Demam berdarah dengue (DBD)
ISPA
• Pada musim pancaroba imunitas cenderung menurun.
• Suhu dingin dan minim nya sinar matahari berpengaruh
terhadap penyebaran virus dan kuman penyebab ISPA
• Umumnya disebabkan virus yang tersebar di udara seperti
adenovirus dan rhinovirus
ISPA
• Keluhan ISPA antara lain seperti
• Hidung meler dan tersumbat
• Nyeri menelan dan sakit tenggorokan
• Batuk baik kering maupun berdahak
• Pilek dan bersin bersin.
• Demam dan terasa kelelahan
ISPA
• Pencegahan adalah cara terbaik mencegah ISPA yaitu dengan
melakukan tindakan pencegahan seperti :
– Mencuci tangan secara teratur
– Hindari menyentuh bagian wajah apabila belum mencuci tangan
– Perbanyak konsumsi buah terutama yang mengandung Vitamin
C.
– Hindari merokok
– Menutup bersin dengan tissue atau tangan untuk mencegah
penularan.
Diare
• Diare adalah kondisi yang ditandai dengan encernya tinja yang
dikeluarkan
• Serta diikuti dengan peningkatan frekuensi BAB lebih sering
dibandingkan biasanya (umumnya diatas 3x)
• Pada umumnya terjadi akibat konsumsi makanan atau
minuman yang terkontaminasi.
Diare
• Gejala diare dapat berupa sakit perut singkat dengan tinja
tidak terlalu encer
• Hingga kram perut dengan tinja yang sangat encer.
• Frekuensi BAB 3x sehari atau lebih
• Rasa haus yang lebih.
• Pusing, lemas, kulit terasa kering
• Umumnya terjadi 2-4 hari
Diare
• Diare dapat dicegah dengan cara antara lain :
– Mencuci tangan sebelum makan
– Jaga kebersihan kuku
– Tidak minum air keran langsung
– Menjaga kebersihan peralatan makan dan memasak
– Memisahkan makanan mentah dan matang
– Simpan makanan di kulkas
– Menghindari makanan yang kebersihannya meragukan.
Influenza
• Terjadi akibat serangan virus yang menyerang saluran
pernafasan.
• Berbeda dengan pilek karena cenderung memiliki gejala yang
lebih berat dan terkadang mengganggu rutinitas penderita.
• Dapat sembuh sendiri
Influenza
Gejala Influenza antara lain adalah :
•Demam
•Pegal-pegal
•Batuk kering
•Nyeri kepala
•Kelelahan
•Menggigil
•Bersin-bersin
Influenza
• Influenza dapat dicegah antara lain dengan cara :
– Menjaga kebersihan
– Selalu mencuci tangan
– Menutup hidung dan mulut saat bersin dan batuk
– Asupan gizi yang baik
– Istirahat yang cukup
– Olahraga yang teratur
– Asupan cairan yang baik.
Disentri
• Adalah infeksi usus yang menyebabkan diare disertai darah
atau lendir.
• Selain itu dapat disertai kram perut, mual muntah.
• Dapat disebabkan bakteri shigella dan amoeba.
• Umumnya akibat kontaminasi terhadap makanan
Disentri
• Disentri akibat bakteri
– Cenderung berlangsung 5-7 hari pada umumnya
– Diare disertai darah
– Demam, mual, muntah, kram perut.
• Disentri akibat amoeba
– Dapat muncul gejala selama + 10 hari
– Diare disertai nanah atau darah
– Sakit perut, demam dan menggigil, mual atau muntah serta sakit
saat buang air besar
– Kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan.
Disentri
• Dapat dicegah antara lain dengan :
• Cuci tangan
• Bersihkan toilet
• Pisahkan pakaian penderita
• Menjaga kebersihan peralatan makan
• Hindari konsumsi makanan mentah.
• Hindari konsumsi makanan yang kebersihannya tidak terjamin.
Typhoid
• Terjadi akibat infeksi bakteri salmonella typhi
• Umumnya menyebar melalui makanan dan minuman yang
terkontaminasi.
• Banyak terjadi di negara berkembang.
• Infeksi terjadi ketika seorang mengonsumsi makanan dan
minuman yang terkontaminasi sejumlah kecil tinja yang
mengandung bakteri.
Typhoid
• Gejala demam typhoid antara lain sebagai berikut:
– Demam meningkat bertahap tiap hari di minggu pertama. Tinggi
saat malam hari
– Demam dapat terjadi lama, bisa lebih dari 2 minggu
– Nyeri perut
– Sakit kepala
– Kehilangan nafsu makan
– Diare pada anak dan sembelit pada dewasa.
– Bintik kecil warna merah muda pada kulit
Typhoid
• Pencegahan
– Cuci tangan sebelum memasak
– Tidak jajan sembarangan
– Hindari konsumsi buah dan sayuran mentah
– Gunakan air matang
– Bersihkan toilet secara teratur
DBD
• Demam berdarah dengue disebabkan infeksi virus dengue yang
ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegepty.
• Dengue dapat menyebabkan demam dengue maupun demam
berdarah dengue.
• Demam berdarah dengue lebih memberikan gejala yang buruk
dibandingkan demam dengue.
DBD
• Suhu badan yang tinggi.
• Namun pada hari ke 3-4 demam sangat turun namun pada
saat inilah fase kritis dimulai
• Nyeri kepala
• Nyeri perut, sendi, dan otot.
• Mual dan muntah
• Dapat ditemukan gusi dan gigi mudah berdarah
• Pembengkakan kelenjar getah bening
• Muncul bintik merah di kulit terutama pada anak.
DBD
• DBD dapat dicegah dengan
• Melaksanakan fogging rutin di area rumah
• Melaksanakan 3M+
• Mengubur barang barang yang berpotensi menimbulkan
genangan
• Menguras bak mandi dan tempat penampungan air lainnya
• Menutup tempat penampungan air
• Gunakan anti nyamuk oles dan tidur di kelambu.
Chikungunya
• Virus ini menyerang dan menulari manusia melalui gigitan
nyamuk Aedes Aegypti atau Aedes Albopictus
• Gejala mirip dengan DBD:
- demam tinggi tidak menentu
- sakit kepala
- sendi dan otot terasa nyeri
- ruam kemerahan lebih mirip dengan campak
- Lemas dan mual
gejala biasanya muncul 3-7 hari setelah gigitan nyamuk
• Namun ada Sebagian penderita, nyeri sendi berlangsung
hingga berbulan-bulan bahkan sampai terjadi kelumpuhan
sementara
• Pencegahan sama seperti DBD

Anda mungkin juga menyukai