Anda di halaman 1dari 12

Somers’d gamma

koefisiensi kontigensi
Lambda
DEFINISI
• Korelasi gamma merupakan pengukuran statistik nonparametrik,
• tujuannya mencari kekuatan dan arah hubungan yang simetris dari
asosiasi yang sesuai dan cocok digunakan untuk dua variabel yang di
ukur pada data skala ordinal atau nominal dikotomis. 
• Skala sama dengan uji korelasi yang lainnya.
• Sebagai contoh hubungan yang positif: misal seorang siswa
mendapatkan nilai lebih tinggi dari siswa yang lainnya pada suatu
suatu variabel dan ia juga akan berada di posisi paling atas pada
variabel kedua, hal ini disebut urutan yang sama atau hubungan yang
negatif bila seorang siswa nilainya berada diperingkat atas yang lain
pada suatu variabel dan apabila ia nilainya berada diperingkat bawah
siswa lain pada variabel kedua, ini disebut pasangan terbalik.
Contoh
• Seorang mahasiswa di universitas X ingin
mengetahui hubungan mutu pelayanan panitia
penerimaan siswa baru dengan mutu pelayanan PT.
Sampel orang tua mhs
• Sebagai pilihan jawaban yang dapat dipilih oleh
orang tua pada kedua variabel yaitu: mutu
pelayanan panitia (1=sangat baik, 2=baik, 3=kurang
baik, 4=tidak baik) sebagai variable 1 dan mutu
pelayanan PT (1=sangat baik, 2=baik, 3=kurang baik,
4=tidak baik)
LANGKAH
• Masukkan Data
• analisis menggunakan korelasi Gamma. Caranya: pada menu
toolbar paling atas pilih menu Analyze--->  Descriptive
Statistics---> Crosstabs
• Masukkan pelayanan panitia kedalam kotak Row(s) dan
masukkan pelayanan PT kedalam kotak Column(s).
Selanjutnya klik Statistics, kemudian pilih Gamma dan
Somers'd
• Selanjutnya klik Continue, lalu OK
• https://
statistiksains.blogspot.com/2017/07/uji-korelasi-gamma-me
nggunakan-spss.html
Contoh Analisis

• Pada output (Directional Measures) merupakan hasil uji sommers'd. Hasil uji
sommers'd cara melihatnya tergantung dari variabel yang kita gunakan yaitu
variabel bebas dan variabel terikat.
• Bila variabel Pelayanan PT sebagai variabel terikat maka Pelayanan panitia kita
jadikan sebagai variabel bebas. maka dalam hal ini kita harus melihat baris
ketiga dari tabel (Directional Measure) yaitu Pelayanan PT, nilai korelasi yang
diperoleh sebesar 0.154. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan
pelayanan PT dengan pelayanan dapat di lihat nilai yang ada pada tabel berikut
• Pada output bagian ke 2 (Symetrics Measure) merupakan hasil ujia Gamma.
hasil uji Gamma digunakan bila kita tidak membedakan dari kedua variabel
tersebut, artinya variabel terikat dan variabel bebas kedudukannya sama atau
setara. jika hal tersebut yang diinginkan maka untuk melihat nilai korelasi dapat
di ambil dari Ordinal by ordinal Gamma yaitu 0.26. Bila kita tinjau dari tabel
hubungan korelasi nilai ini termasuk ke dalam hubungan lemah.
• Tinjau pengujian statistik :
Output bagian kedua (symetrics Measure) nilai approx.sig diperoleh 0.27. Jadi
nilai sig ini > 0.05
koefisiensi kontingensi

• Uji korelasi spearmen dan uji korasi Kendal Tau


digunakan untuk uji korelasi yang datanya
berbentuk ordinal atau berjenjang (rangking). 
• Uji korelasi yang datanya berbentuk nominal
(kategori) digunakan koefisien kontingensi.
• Koefisien Kontingensi (contingency coefficient)
ini berkaitan erat dengan Chi-Square (chi-
kuadrat) yang digunakan untuk menguji
hipotesis komparatif.
Contoh soal
• Seorang peneliti ingin mengetahui apakah ada
hubungan antara latar belakang pendidikan dengan
pilihan jurusan atau program study mahasisiwa.
Latar belakang pendidikan dibagi menjadi 2 (dua)
kategori yaitu latar belakang pendidikan agama
(Madrasah Aliyah), dan latar belakang pendidikan
umum (SMA). Sedangkan jurusan dibagi menjadi 2
(dua) kategori yaitu jurusan keperawatan, Dan
jurusan Manajement. 
LANGKAH
• Masukkan data
• Klik analyze descriptive statistic crosstabe
• Pindahkan variable latar belakang pendidikan ke Row ,
Pindahkan jurusan ke column
• Klik statistic, kemudian pada kolom crosstab : statistic klik chi-
square, pada kolom nominal pilih continginci coefficient, dan
abaikan yang lain
• Klik continue
• Klik cells.., dan pada kolum counts, pilih observed
• https://
mufiddia.blogspot.com/2019/05/uji-korelasi-dengan-koefisien.
html
LAMBDA
• Lambda didefinisikan sebagai tindakan asimetris
asosiasi yang cocok untuk digunakan dengan
variabel nominal. Hal ini bisa berkisar 0,0-1,0.
Lambda memberikan kita indikasi kekuatan
hubungan antara variabel independen dan
dependen. Sebagai ukuran asimetris asosiasi, nilai
lambda dapat bervariasi tergantung pada variabel
yang dianggap variabel dependen dan variabel
yang dianggap sebagai variabel independen
CONTOH SOAL
• Suatu penelitian ingin mengetahui karakteristik sosial
demografi yang dapat membedakan antar kelompok anak
berdasarkan level kenakalannya di RT 21 dan RT 22 dan
ingin mengetahui karakteristik sosial dan demografi anak
nakal tersebut berdasarkan jenis kenakalan yang dilakukan
oleh anak yang dibina di RT 21 dan 22.
• Variabel independen yang digunakan:
X1: Umur
X2: Nilai tes IQ
X3: Kecerdasan Emosional
• Variabel dependen : Tingkat Kenakalan (Nakal menengah keatas
dan Nakal Ringan)
LANGKAH
• Masukkan Data
• Pada menu Analyze, pilih submenu Classsify, lalu pilih Discriminant.
Pada kotak dialog Discriminant Analysis, pindahkan Nakal ke
dalam Grouping Variable, lalu klik Define Range.
• Centeng bagian Use stepwise methode
• Pada Independents diisi dengan variabel penjelas
• Klik statistics dan centangkan kotak means, univariate
ANOVA’s, Box’s M, serta Unstandardized. Lalu, Continue
• Pada Classification, lalu diberi tanda cek di All group
equal, Casewise result, Summary table, dan Within-groups. Lalu,
klik Continue.
• https://statistikceria.blogspot.com/2013/03/tutorial-analisis-diskrim
inan-SPSS.html

Anda mungkin juga menyukai