Bab 5
Perubahan dan Pelestarian
Lingkungan Hidup
Pendahuluan
Keseimbangan
Pencemaran Akumulasi Bahan
dan Perubahan
A Lingkungan B Lingkungan
Hidup
C Pencemar dalam
Rantai Makanan
Hidup
Adaptasi dan
Mitigasi
Penanganan Dinamika
D Limbah E Komunitas F terhadap
Perubahan
Lingkungan
A
Keseimbangan
dan Perubahan
Lingkungan
Hidup
Keseimbangan dan Perubahan
Lingkungan Hidup
Pertumbuhan dan
Lingkungan
perkembangan organisme
homeostasis 2 3 berlangsung secara alami
Keseimbangan dan Perubahan
Lingkungan Hidup
Keseimbangan lingkungan dapat terganggu
jika terjadi perubahan lingkungan berupa
pengurangan fungsi dari komponen atau 1 Faktor alam
hilangnya sebagian komponen yang dapat
menyebabkan putusnya mata rantai dalam
ekosistem. Faktor penyebab perubahan
lingkungan dapat dibedakan menjadi dua 2 Faktor manusia
macam, yaitu faktor alam dan faktor
manusia.
1 Faktor alam
Faktor alam, antara lain gempa bumi, gunung meletus, gelombang
tsunami, tanah longsor, banjir, angin topan, dan kemarau panjang
2 Faktor manusia
Faktor manusia, antara lain pembakaran dan penebangan hutan,
pembangunan industri dan permukiman, penambangan secara liar,
sistem pertanian monokultur, dan pencemaran lingkungan
(misalnya, akibat penggunaan pestisida dan pupuk kimia yang
berlebihan).
B
Pencemaran
Lingkungan
Hidup
Pencemaran Lingkungan Hidup
CO NOX CFC
O3 CO2 SOX
Limbah
Limbah Industri Pertambangan
Limbah yang berasal dari
Berasal dari industri
area pertambangan.
(pabrik) berupa bahan-bahan
sisa yang mengandung logam
berat berbahaya dan beracu.
3 Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah dapat terjadi secara langsung atau tidak langsung.
Pencemaran tanah secara langsung terjadi jika zat pencemar langsung
mencemari tanah, misalnya dari penggunaan insektisida, fungisida, herbisida,
DDT (dikloro difenil trikloroetana), dan pupuk kimiawi secara berlebihan.
Sementara itu, pencemaran tanah tidak langsung terjadi melalui perantara air
dan udara, misalnya limbah yang dibuang ke sistem perairan ataupun zat sisa
pembakaran dari pabrik dan kendaraan bermotor yang dibuang ke udara.
Pencemaran tanah juga dapat disebabkan oleh limbah yang tidak mudah
terurai, misalnya plastik, kaca, stirofoam, dan kaleng.
3 Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah memiliki dampak negatif, yaitu sebagai berikut.
• Mematikan organisme di dalam tanah
• Mengganggu porositas dan kesuburan tanah.
4 Pencemaran Suara
Pencemaran suara adalah suara yang tidak diinginkan, mengganggu, dan
merusak pendengaran manusia. Pencemaran suara dibedakan menjadi empat
macam, yaitu sebagai berikut.
1 2 3 4
Kebisingan impulsif Kebisingan impulsif Kebisingan semikontinu Kebisingan kontinu
Kebisingan yang terjadi kontinu Kebisingan kontinu yang Kebisingan secara terus-
hanya sekejap, kemudian menerus dalam waktu yang
dalam waktu singkat dan Kebisingan impulsif
hilang dan muncul lagi. cukup lama. Contohnya,
biasanya mengejutkan. yang terjadi terus-menerus,
Contohnya, suara lalu-lalang suara mesin pabrik.
Contohnya, suara ledakan tetapi hanya sepotong-
kendaraan bermotor di jalan Kebisingan jenis ini sering
mercon, suara tembakan sepotong.
dan suara pesawat terbang menjadi penyebab rusaknya
senjata, dan suara petir. Contohnya, suara palu yang
yang sedang melintas. pendengaran.
dipukulkan terus-menerus.
4 Pencemaran Suara
Untuk menentukan tingkat kebisingan, digunakan alat SLM (sound level
meter). Ukuran kebisingan dinyatakan dalam satuan desibel (dB). Rata-rata
seseorang mampu mendengar suara dengan frekuensi 20–20.000 Hz.
Kebisingan adalah suara dengan frekuensi di atas 80 dB.
Penanganan
Limbah
Penanganan Limbah
Penanganan Limbah
Penanganan Limbah
Cair 1 4 Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3)
Penanganan Penanganan
Limbah Padat 2 3 Limbah Gas
1 Penanganan Limbah Cair
Ada dua pendekatan yang dapat dilakukan dalam penanganan limbah cair
dan penanggulangan pencemaran air, yaitu pendekatan non-teknis dan
pendekatan teknis.
Pendekatan non-teknis dilakukan dengan penerbitan peraturan sebagai
landasan hukum bagi pengelola badan air dan penghasil limbah,
sosialisasi peraturan, dan penyuluhan pada masyarakat.
Tangki septik
biofilter
Panen eceng
Produksi kerajinan
gondok sebagai
tangan
bahan baku
1 Penanganan Limbah Cair
Sistem Penanganan Limbah Cair Domestik
Disinfeksi
Pemakaian lumpur
Stabilisasi
Pengering lumpur
lumpur
1 Penanganan Limbah Cair
Sistem Penanganan Limbah Cair Industri
1) Penanganan sistem setempat
2) Penanganan sistem terpusat
Dinamika
Komunitas
Dinamika Komunitas
Komunitas merupakan kumpulan populasi yang saling berinteraksi dalam suatu
ekosistem. Perubahan komunitas dapat terjadi secara siklis maupun nonsiklis.
Perubahan komunitas siklis terjadi pada periode tertentu, tetapi mudah kembali ke keadaan
yang hampir sama dengan keadaan sebelumnya. Contohnya, perubahan komunitas selama
musim kemarau dan musim penghujan. Pada musim penghujan, jumlah serangga dan katak
lebih banyak daripada saat musim kemarau.
Perubahan komunitas nonsiklis adalah perubahan komunitas yang terjadi secara drastis
dengan kondisi komunitas cenderung berubah secara permanen. Perubahan nonsiklis
terkadang hanya dapat dilihat setelah beberapa tahun, atau bahkan hingga lebih dari satu
abad. Perubahan nonsiklis berkaitan dengan nilai sejarah, misalnya evolusi, migrasi, dan
punahnya beberapa spesies tertentu.
Suksesi
Suksesi adalah proses perubahan komunitas yang berlangsung secara lambat dan
teratur dalam waktu yang lama, menuju ke satu arah hingga terbentuk komunitas
yang lebih kompleks. Proses suksesi akan berakhir setelah mencapai komunitas yang
stabil (komunitas klimaks).
Suksesi primer adalah suksesi yang terjadi pada lahan atau wilayah yang mula-mula
tidak bervegetasi atau lahan yang pernah bervegetasi, tetapi mengalami gangguan
berat hingga komunitas asal hilang secara total atau tidak ada lagi kehidupan.
Suksesi sekunder adalah suksesi yang terjadi pada lahan atau wilayah yang pada
awalnya telah bervegetasi sempurna, kemudian mengalami kerusakan, tetapi tidak
sampai menghilangkan komunitas asal secara total.
F
Adaptasi dan
Mitigasi
terhadap
Perubahan
Lingkungan
Adaptasi dan Mitigasi terhadap Perubahan
Lingkungan
Sektor Mitigasi
Sektor Mitigasi