KARTU SKOR PUJI ROCHJATI

( KSPR )

OLEH :
WIGIARTI,Amd.Keb
LATAR BELAKANG
 LATAR
LATARBELAKANG
BELAKANG

JUMLAH KEMATIAN IBU s/d juni 2023 = 2

( tulusrejo dan lowokwaru )

&
JUMLAH KEMATIAN BAYI s/d juni 2023 = 3
( lowokwaru 2 , tulusrejo 1)
 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

3 TERLAMBAT :
4 TERLALU:
1. TERLAMBAT MENGAMBIL
1. TERLALU MUDA KEPUTUSAN
2. TERLALU TUA 2. TERLAMBAT MERUJUK
3. TERLALU DEKAT KARENA TRANSPORTASI
4. TERLALU BANYAK 3. TERLAMBAT MENDAPAT
PENANGANAN
 Tolong
Aku dan Ibuku
PENGERTIAN KSPR
ALAT SKRINING
ANTENATAL
BERBASIS LAKUKAN UPAYA
KELUARGA TERPADU UNTUK
MENGHINDARI
MENEMUKAN KOMPLIKASI
FAKTOR RISIKO OBSTETRIK SAAT
IBU HAMIL PERSALINAN
ADALAH :
KARTU SKOR YANG DIGUNAKAN SEBAGAI
ALAT SKRINING ANTENATAL BERBASIS
KELUARGA GUNA MENEMUKAN FAKTOR
RISIKO IBU HAMIL, SELANJUTNYA
DILAKUKAN UPAYA TERPADU UNTUK
MENGHINDARI DAN MENCEGAH
KEMUNGKINAN TERJADINYA KOMPLIKASI
OBSTETRIK PADA SAAT PERSALINAN.
(KOSTANIA, 2015)
 DIHARAPKAN :
SETIAP IBU HAMIL
MEMPUNYAI BUKU KIA

DILENGKAPI DENGAN SATU KARTU

SKOR
PELAKSANAANNYA DIPANTAU OLEH
NAKES, KADER POSYANDU,
IBU-IBU ANGGOTA/PENGURUS PKK

HARAPAN
 TUJUAN KSPR
MEMBUAT PENGELOMPOKKAN IBU HAMIL (KRR, KRT,
KRST) AGAR BERKEMBANG PERILAKU KEBUTUHAN
TEMPAT DAN PENOLONG PERSALINAN SESUAI DENGAN
KONDISI IBU HAMIL
MELAKUKAN PEMBERDAYAAN :
IBU HAMIL ,
SUAMI
KELUARGA DAN MASYARAKAT
AGAR PEDULI DAN MEMBERIKAN DUKUNGAN DAN
BANTUAN UNTUK KESIAPAN :
MENTAL
BIAYA
TRANSPORTASI UNTUK MELAKUKAN RUJUKAN BERENCANA
 TUJUAN KSPR
MEMBUAT PENGELOMPOKKAN IBU HAMIL (KRR, KRT,
KRST) AGAR BERKEMBANG PERILAKU KEBUTUHAN
TEMPAT DAN PENOLONG PERSALINAN SESUAI DENGAN
KONDISI IBU HAMIL
MELAKUKAN PEMBERDAYAAN :
IBU HAMIL ,
SUAMI
KELUARGA DAN MASYARAKAT
AGAR PEDULI DAN MEMBERIKAN DUKUNGAN DAN
BANTUAN UNTUK KESIAPAN :
MENTAL
BIAYA
TRANSPORTASI UNTUK MELAKUKAN RUJUKAN BERENCANA
 FUNGSI KSPR
SEBAGAI SKRINING ANTENATAL UNTUK
MENDETEKSI DINI FAKTOR RESIKO PADA IBU
HAMIL RESIKO TINGGI

SEBAGAI ALAT PEMANTAUAN DAN

PENGENDALIAN IBU HAMIL SELAMA
KEHAMILAN
KLASIFIKASI JUMLAH SKOR PADA
KSPR

KLASIFIKASI……..
&
JUMLAH SKOR…..
 KLASIFIKASI JUMLAH SKOR PADA
KSPR
KEHAMILAN RISIKO RENDAH (KRR) jumlah
Skor : 2
Adalah kehamilan tanpa masalah /faktor risiko,
fisiologis dan kemungkinan besar diikuti oleh
persalinan normal dengan ibu dan bayi sehat.

Tempat persalinan dilakukan di Fasyankes

Penolong persalinan tenaga kesehatan yang kompeten.
 KLASIFIKASI JUMLAH SKOR PADA
KSPR
KEHAMILAN RISIKO TINGGI (KRT) jumlah Skor :
6 - 10
Adalah kehamilan dengan satu atau lebih faktor risiko,
dari ibu maupun janin yang memberi dampak kurang
menguntungkan baik bagi ibu maupun janinnya.
Memiliki risiko kegawatan tetapi tidak darurat.
Kader/ Ibu PKK memberikan penyuluhan agar:
Tempat persalinan dilakukan di Fasyankes
Penolong persalinan tenaga kesehatan yang kompeten
(dokter/atau Bidan.
 KLASIFIKASI JUMLAH SKOR PADA
KSPR
KEHAMILAN RISIKO SANGAT TINGGI (KRT) jumlah
Skor : Lebih /= 12
Adalah kehamilan dengan faktor risiko ;
perdarahan sebelum bayi lahir
memberi dampak gawat dan darurat bagi jiwa ibu dan atau
bayinya.
membutuhkan rujukan tepat waktu dan tindakan segera untuk
penanganan adekuat dalam upaya menyelamatkan nyawa ibu
dan bayinya.
Ibu diberikan penyuluhan untuk kemudian dirujuk guna
melahirkan di RS dengan peralatan lengkap dan dibawah
pengawasan dokter spesialis.
CARA PEMBERIAN SKOR PADA KSPR

SKOR 2 : Kehamilan Risiko Rendah

Skor 2 di berikan :
sebagai skor awal
untuk umur dan paritas semua ibu hamil
CARA PEMBERIAN SKOR PADA KSPR

SKOR 4 : Kehamilan Risiko Tinggi

Skor 4 di berikan :
Untuk setiap faktor risiko pada klasifikasi KRT
CARA PEMBERIAN SKOR PADA KSPR

SKOR 8: Kehamilan Risiko Sangat Tinggi

Skor 8 di berikan pada ibu hamil :
Dengan bekas operasi sesar
Letak sungsang
Letak lintang
Perdarahan antepartum
Pre eklamsia berat /eklamsia
BATASAN FAKTOR RISIKO

DIKLASIFIKASIKAN MENJADI 3 :
 KELOMPOK RESIKO
KEL. I : APGO
1. PRIMI MUDA
2. PRIMI TUA
3. PRIMI TUA
SEKUNDER KEL. II : AGO
4. ANAK TERKECIL < 1. PENY. IBU
2 TH 2. PRE EKLAMSI KEL. III AGDO
5. GRANDE MULTI 3. GEMELLI 1. PERDARA
6. UMUR IBU > 35 TH 4. HYDRAMNION HAN ANTE
7. TINGGI BADAN <
5. IUFD PARTUM
145 CM 2. PEB &
8. PERNAH GAGAL 6. HAMIL
SEROTINUS EKLAMSI
KEH.
9. PERSALINAN YL 7. LETSU
DG TINDAKAN 8. LETLI
10. BEKAS OP. SESAR
ADA POTENSI GAWAT DARURAT/
APGO
(Kehamilan yang perlu diwaspadai )
1. Primi muda ( Hamil pertama usia kurang dari 20 tahun
2. Primi tua ( Hamil pertama setelah lama nikah lebih dari 4 tahun )
3. Umur ibu lebih dari 35 tahun
4. Anak terkecil kurang dari 2 tahun
5. Primi tua sekunder ( Persalinan terakhirlebih dari 10 tahun )
6. Grande multi ( melahirkan lebih dari 4 kali )
7. Tinggi badan kurang dari 145 cm
8. Riwayat obstetrik jelek/buruk (ROJ)/(ROB)Riwayat abortus pada
kehamilan pertama, kelahiran belum cukup bulan, lahir mati, lahir
hidup lalu mati umur kurang dari 7 hari
9. Bekas operasi sesar
10. Persalinan yang lalu dengan tindakan.
ADA GAWAT OBSTETRI/ AGO
( Tanda bahaya pada saat
kehamilan, persalinan dan nifas )
 1. Penyakit pada ibu hamil (anemia,
malaria, TBC, Payah jantung, DM,
HIV/AIDS, Toksoplasmosis)
2. Pre eklamsia Ringan
3. Hamil kembar / Gemelli
4. Hidramnion (Polihidramnion)
5. Janin mati dalam rahim (IUFD)
6. Hamil serotinus ( hamil lebih bulan )
7. Letak sungsang dan letak lintang
ADA GAWAT DARURAT OBSTETRI/AGDO
(Ada ancaman nyawa ibu dan bayi )

1. Perdarahan antepartum
2. PreEklamsia berat/Eklamsia
RUJUKAN ADALAH :

SUATU PELIMPAHAN TANGGUNG JAWAB

TIMBAL BALIK ATAS KASUS ATAU MASALAH
KEBIDANAN YANG TIMBUL BAIK SECARA
VERTIKAL (DARI SATU UNIT KE UNIT YANG
LEBIH LENGKAP / RS) UNTUK HORIZONTAL
(DARI SATU BAGIAN LAIN DALAM SATU
UNIT). (MUCHTAR, 1977).
KAPAN RUJUKAN
DILAKUKAN
DALAM PRAKTIK SEHARI – HARI RUJUKAN
IBU HAMIL DAPAT DILAKUKAN DENGAN :

1. RUJUKAN DINI BERENCANA (RDB) :

RUJUKAN IBU/ ANAK RESIKO TINGGI
DISIAPKAN/DIRENCANAKAN JAUH
SEBELUM HARI PERSALINAN OLEH
NAKES, IBU HAMIL, KADER & KELUARGA
KE PUSKESMAS PONED ATAU KE RS
PONEK.
KAPAN DILAKUKAN RDB

BILA ;
1. ADA POTENSI GAWAT OBSTETRI
2. ADA GAWAT OBSTETRI
2. RUJUKAN DALAM RAHIM (RDR) :

• DITUJUKAN BAGI IBU DENGAN RIWAYAT

OBSTETRI YANG JELEK.
• PADA SAAT HAMIL DIRUJUK UNTUK
MENGETAHUI PENYEBAB KEGAGALANNYA
• MENJELANG PROSES PERSALINAN DIRUJUK
LAGI UNTUK MENGELOLA PROSES PERSALINAN
• KARENA RAHIM AKAN LEBIH AMAN SEBAGAI
ALAT TRANSPORTASI YANG DAN INKUBATOR
YANG BAIK UNTUK JANIN.
3. RUJUKAN TEPAT WAKTU ( RTW ) :

PADA SAAT TERJADI GAWAT DARURAT

OBSTETRI DIBERIKAN TINDAKAN EMERGENSI
UNTUK STABILISASI PASIEN, BAIK
DIPUSKESMAS MAUPUN DI RS RUJUKAN.
 TUJUAN RDB

PENGENDALIAN, PENCEGAHAN PROAKTIF ANTISIPATIF

TERHADAP PREDIKSI PENYULIT PERSALINAN

KESIAPAN MENTAL, BIAYA, TRANSPORTASI

PERSALINAN AMAN ; IBU DAN BAYI SELAMAT

 MANFAAT RDB / RDR :

1. TIDAK MEMBUTUHKAN STABILISASI

2. MENGGUNAKAN PROSEDUR
3. ALAT, OBAT ( STANDAR GENERIK )
4. LAMA RAWAT PENDEK
5. BIAYA EFISIEN DAN EFEKTIF TERKENDALI
6. PASCA TINDAKAN PERAWATAN DILANJUTKAN
DIPUSKESMAS
 HAL – HAL PENTING DALAM
PERSIAPAN RUJUKAN
BAKSOKUDA
1. BIDAN
2. ALAT
3. KELUARGA
4. SURAT
5. OBAT
6. KENDARAAN/TRANSPORTASI
7. UANG / JAMINAN KESEHATAN
8. DARAH
 PERAN KEMITRAAN
PKK-KADER – BIDAN DALAM RDB
HULU
KELSI

KIE : KELUARGA :
TAHU
PEDULI
SEPAKAT
GERAK
PERAN..........

HILIR

PERJALANAN
(TRANSPORTASI)

KIE : KOMUNIKASI RS RUJUKAN

INFORMASI
EDUKASI
 KIE KEPADA KELUARGA

1. BERITAHU IBU DAN KELUARGA MENGENAI

KONDISI TERAKHIR IBU DAN BAYI MENGAPA
HARUS DIRUJUK

2. JELASKAN KEPADA MEREKA ALASAN DAN

KEPERLUAN UPAYA RUJUKAN TERSEBUT

3. MINTA SUAMI ATAU ANGGOTA KEL YG LAIN

UNTUK MENEMANI IBU/BAYI KE TEMPAT
RUJUKAN
 KENDALA / MASALAH

1. MASIH DITEMUKAN KASUS KEHAMILAN YANG

DISEMBUNYIKAN
2. KEMATIAN IBU BERDASARKAN KTP
3. MASIH ADA PESERTA BPJS YANG TIDAK AKTIF
4. PENDUDUK LUAR WILAYAH
5. MASIH ADA PERSALINAN OLEH DUKUN
 KESIMPULAN

1. PERAN KADER / PKK DALAM RUJUKAN DINI BERENCANA

MEUPAKAN HAL YANG SANGAT MENENTUKAN KEBERHASILAN
RDB
2. MENGOPTIMALKAN KOMUNIKASI, INFORMASI DI SEMUA
TATANAN PERLU DIBANGUN DENGAN BAIK DAN AKTIF
3. KEBERADAAN P4K DI KELSI LEBIH DIAKTIFKAN
4. UNSUR-UNSUR DALAM P4K DI CERMATI UNTUK DI INTERVENSI
BAGI SEMUA, BAIK PROVIDER MAUPUN LINTAS SEKTOR
TERIMA KASIH
SALAM SEHAT, SEHAT
INDONESIA