Anda di halaman 1dari 13

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

DENGAN KEJADIAN TB PARU DI WILAYAH KERJA


PUSKESMAS PURBARATU KOTA TASIKMALAYA

Dhaifina Nur Handayani (174101125)


Peminatan Epidemiologi
Latar Belakang

 Tuberkulosis (TB) saat ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat baik di Indonesia maupun
internasional. Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium
tuberculosis.
 Tuberkulosis merupakan salah satu dari 10 penyebab utama kematian di seluruh dunia. Indonesia berada
pada peringkat ke-2 dengan penderita TB tertinggi di dunia setelah India.
 Di Indonesia jumlah kasus tuberkulosis tahun 2019 yang ditemukan sebanyak 543.874 kasus. Jumlah kasus
tertinggi dilaporkan dari provinsi dengan jumlah penduduk yang besar yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, dan
Jawa Tengah.
 Berdasarkan Profil Kesehatan Jawa Barat Tahun 2019, kasus tuberkulosis pada tahun 2019 yang dilaporkan
sebanyak 109.463 kasus

 Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, jumlah kasus tahun 2020 sebanyak 964
kasus TBC dengan kasus tertinggi Tuberkulosis (TB) berada di Puskesmas Purbaratu dengan jumlah 68
kasus
 Berdasarkan hasil survey awal kepada 7 orang responden penderita TB Paru di wilayah kerja
Puskesmas Purbaratu menunjukkan bahwa diantaranya 57% memiliki riwayat kontak TB serumah, 57%
memiliki kebiasaan merokok, 86% memiliki kelembaban yang tidak memenuhi syarat, 57% memiliki suhu
yang tidak memenuhi syarat, dan 71% memiliki pencahayaan yang tidak memenuhi syarat.
Faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kejadian
Rumusan Masalah TB paru di wilayah kerja Puskesmas Purbaratu Kota
Tasikmalaya?

Tujuan umum: Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian TB


Tujuan paru di wilayah kerja Puskesmas Purbaratu Kota Tasikmalaya.

Tujuan khusus:
a. Mengetahui hubungan riwayat kontak TB serumah dengan kejadian TB Paru di wilayah
kerja Puskesmas Purbaratu Kota Tasikmalaya.
b. Mengetahui hubungan kebiasaan merokok dengan kejadian TB Paru di wilayah kerja
Puskesmas Purbaratu Kota Tasikmalaya.
c. Mengetahui hubungan kelembaban dengan kejadian TB Paru di wilayah kerja
Puskesmas Purbaratu Kota Tasikmalaya.
d. Mengetahui hubungan suhu dengan kejadian TB Paru di wilayah kerja Puskesmas
Purbaratu Kota Tasikmalaya.
e. Mengetahui hubungan pencahayaan dengan kejadian TB Paru di wilayah kerja
Puskesmas Purbaratu Kota Tasikmalaya.
Environment Agent Host

Riwayat Kontak TB
Kepadatan Hunian Serumah

Pencahayaan Mycobacterium Umur


tuberculosis

Kerangka Jenis Dinding Jenis Kelamin

Teori Jenis Lantai Kebiasaan


Merokok
Kelembaban
Status Gizi
Ventilasi Kejadian TB Paru
Pendidikan
Suhu
Pekerjaan

Sumber: Modifikasi teori John Gordon (1950), Purnama (2016), Widoyono (2018), Crofton (2020), Kepmenkes
RI No 829/MENKES/SK/VII/1999, Permenkes RI No. 1077/MENKES/PER /V/2011.
Kerangka Konsep
Variabel Bebas Variabel Terikat

Riwayat Kontak TB
Serumah

Kebiasaan Merokok

Kelembaban Kejadian TB Paru

Suhu

Pencahayaan

Variabel Pengganggu
Keterangan: 1. Umur* 6. Kepadatan hunian#
(*) diukur tapi tidak dianalisis 2. Jenis kelamin* 7. Ventilasi#
(#) tidak diteliti 3. Pendidikan* 8. Jenis lantai#
4. Pekerjaan* 9. Jenis dinding#
5. Status Gizi#
Hipotesi
s
1. Ada hubungan riwayat kontak TB serumah dengan kejadian TB Paru di wilayah kerja Puskesmas
Purbaratu Kota Tasikmalaya.
2. Ada hubungan kebiasaan merokok dengan kejadian TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Purbaratu
Kota Tasikmalaya.
3. Ada hubungan kelembaban dengan kejadian TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Purbaratu Kota
Tasikmalaya.
4. Ada hubungan suhu dengan kejadian TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Purbaratu Kota
Tasikmalaya.
5. Ada hubungan pencahayaan dengan kejadian TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Purbaratu Kota
Tasikmalaya.
Definisi Operasional
Cara ukur dan
No. Variabel Definisi Operasional Skala Kategori
Alat Ukur

Variabel terikat

1. Kasus, penderita TB
Penderita yang dinyatakan TB Paru
Kejadian penyakit Paru
1. dari bulan Januari tahun 2020 Rekam medis Nominal
TB Paru 2. Kontrol, bukan
sampai dengan Juni tahun 2021
penderita TB Paru

Variabel bebas

Wawancara
Kebiasaan Kegiatan menghisap dan menghirup 1. Ya
1. menggunakan Nominal
merokok asap gulungan tembakau 2. Tidak
kuesioner
Kontak responden dengan individu Wawancara
Riwayat kontak 1. Ya
2. keluarga yang menderita TB Paru menggunakan Nominal
TB serumah 2. Tidak ada
dan tinggal serumah kuesioner
1. Tidak memenuhi
syarat, jika < 40% dan
Kedap uap air dalam kamar
> 60%
dinyatakan dalam persen (%) sesuai
3. Kelembaban Lutron LM-8000A Nominal 2. Memenuhi syarat, jika
dengan Permenkes No. 1077 tahun
40% - 60%
2011
(Permenkes No. 1077
tahun 2011)
1. Tidak memenuhi
syarat, jika < 18°C dan
Derajat panas dan dinginnya udara > 30°C
4. Suhu dalam ruangan yang dinyatakan Lutron LM-8000A Nominal 2. Memenuhi syarat, jika
dalam °C. 18°C - 30°C
(Permenkes No. 1077
tahun 2011)
1. Tidak memenuhi
syarat, jika kurang dari
Sinar atau penerangan yang terdapat
syarat minimun 60 lux
di dalam kamar yang mempunyai Nominal
5. Pencahayaan Lutron LM-8000A 2. Memenuhi syarat, jika
intensitas penerangan minimal 60
pencahayaan ≥ 60 lux
lux.
(Kepmenkes No. 829 tahun
1999)
Desain Penelitian Kriteria Sampel
Penelitian ini menggunakan desain A. Kelompok Kasus:
case control. 1. Kriteria Inklusi
2. Kriteria Eksklusi
B. Kelompok Kontrol
Populasi 1. Kriteria Inklusi
A. Populasi Kasus: seluruh penderita TB Paru yang 2. Kriteria Eksklusi
tercatat di registrasi TB (04) sebanyak 74 orang
B. Populasi kontrol: jumlah penduduk berusia > 15
tahun yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas
Purbaratu Kota Tasikmalaya sebanyak 28.104 Instrumen Penelitian
orang.
Instrumen penelitian ini berupa kuesioner dan
pengukuran dengan menggunakan alat ukur.
Sampel
Metode pengambilan sampel kasus: total sampling, metode pengambilan sampel kontrol:
purposive sampling.

Besar sampel dalam penelitian ini adalah dengan perbandingan 1:1 terdiri dari 74 responden
sebagai kelompok kasus dan sebanyak 74 responden sebagai kelompok kontrol sehingga jumlah
sampel keseluruhan adalah 148 sampel.
Cara pengumpulan Data
Teknik Pengolahan Data
a. Data Primer diperoleh dari wawancara a. Editing
menggunakan kuesioner dan pengukuran b. Coding
langsung c. Processing
b. Data Sekunder diperoleh dari data yang
sudah ada di puskeskemas purbaratu
d. Cleaning

Prosedur Penelitian Analisis Data


a. Survey Awal a. Analisis Univariat
b. Persiapan Penelitian b. Analisis Bivariat
c. Pelaksanaan Penelitian
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TB PARU
Kuesioner DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURBARATU KOTA TASIKMALAYA
A. Identitas Responden
1. No  
2. Tanggal wawancara  
3. Kategori Responden 1. Kasus
2. Kontrol
4. Nama Responden  
5. Alamat  
6. Jenis kelamin 1. Laki-laki
2. Perempuan
7. Umur Responden  
8. Pendidikan Terakhir 1. Tidak Sekolah
Responden 2. Tidak tamat SD
  3. Tamat SD
4. SMP
5. SMA
6. Peguruan Tinggi
9. Pekerjaan 1. PNS/ABRI
2. Pegawai swasta
3. Wiraswasta
4. Pensiun
5. Pelajar/mahasiswa
6. Buruh
7. Tidak bekerja
B. Riwayat Kontak TB serumah OBSERVASI
B1 Apakah di dalam keluarga bapak/ibu ada yang menderita/pernah D. Kelembaban
menderita TB Paru? D1 Hasil Pengukuran:
1. Ya 1. Tidak memenuhi syarat, jika jika < 40% dan > 60%
2. Tidak Ada 2. Memenuhi syarat, jika 40% - 60%
B2 Jika ada, apakah orang tersebut tinggal satu rumah?
1. Ya E. Suhu
2. Tidak E1 Hasil Pengukuran:
1. Tidak memenuhi syarat, jika < 18°C dan > 30°C
2. Memenuhi syarat, jika 18°C - 30°C
B3 Apakah sedang dalam pengobatan?
1. Ya F. Pencahayaan
2. Tidak/sudah selesai
F1 Hasil Pengukuran:
C. Kebiasaan merokok 1. Tidak memenuhi syarat, jika kurang dari syarat minimun 60 lux
C1 Apakah anda merokok? 2. Memenuhi syarat, jika pencahayaan ≥ 60 lux
1. Ya
2. Tidak

C2 Sejak usia berapa anda merokok?

C3 Berapa lama anda sudah mulai merokok? .......... tahun

C4 Berapa batang rokok yang anda hisap per hari?......... batang

C5 Apakah ada anggota keluarga anda yang merokok?


Terimakasih!

Anda mungkin juga menyukai