Anda di halaman 1dari 21

RESUME TB PARU Pada An. H. A. H. DI POLI ANAK RSUP Prof. Dr. R. D.

KANDOU
MANADO

Disusun oleh :
Ardiles Denal Merek, S.Kep
NIM : 21105010037

PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS KEDOKTERAN


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO 2021
LAPORAN

PENDAHULUAN

1. Pengertian Tuberkulosis Paru

Menurut Tabrani (2010) Tuberkulosis Paru adalah penyakit yang

disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, yakni kuman aerob yang dapat

hidup terutama di paru atau diberbagai organ tubuh yang lainnya yang

mempunyai tekanan parsial oksigen yang tinggi. Kuman ini juga mempunyai

kandungan lemak yang tinggi pada membran selnya sehingga menyebabkan

bakteri ini menjadi tahan terhadap asam dan pertumbuhan dari kumannya

berlangsung dengan lambat. Bakteri ini tidak tahan terhadap ultraviolet, karena itu

penularannya terutama terjadi pada malam hari. Tuberkulosis Paru atau TB adalah

penyakit radang parenkim paru karena infeksi kuman Mycobacterium

Tuberculosis. Tuberkulosis Paru adalah suatu penyakit menular yang disebabkan

oleh basil mikrobacterium tuberculosis masuk ke dalam jaringan paru melalui

airbone infection dan selanjutnya mengalami proses yang dikenal sebagai focus

primer dari ghon. (Andra S.F & Yessie M.P, 2013).

Penularan tuberkulosis yaitu pasien TB BTA (bakteri tahan asam) positif

melalui percik renik dahak yang dikeluarkan nya. TB dengan BTA negatif juga

masih memiliki kemungkinan menularkan penyakit TB meskipun dengan tingkat

penularan yang kecil (kemenkes RI,2015).


2. Etiologi

Menurut Wim de Jong et al 2005 (Nurarif & Hardhi Kusuma, 2015),

Penyebab Tuberculosis adalah Mycobacterium Tuberculosis. Basil ini tidak

berspora sehingga mudah dibasmi dengan pemanasan, sinar matahari, dan sinar

ultraviolet. Ada dua macam mikobakteria tuberculosis yaitu tipe human dan tipe

bovin. Basil tipe bovin berada dalam susu sapi yang menderita mastitis

tuberculosis usus. Basil tipe human bisa berada di bercak ludah (droplet) di udara

yang berasal dari penderita TBC terbuka dan orang yang rentan terinfeksi TBC ini

bila menghirup bercak ini. Perjalanan TBC setelah infeksi melalui udara.

3. Patofisiologi

Port de entry kuman Mycobacterium tuberculosis adalah saluran

pernafasan, saluran pencernaan, dan luka terbuka pada kulit. Kebanyakan infeksi

terjadi melalui udara, (air bone), yaitu melalui inhalasi droplet yang mengandung

kuman-kuman basil tuberkel yang terinfeksi. Basil tuberkel yang mencapai

alveolus dan diinhalasi biasanya terdiri atas satu sampai tiga gumpalan. Basil yang

lebih besar cenderung bertahan di saluran hidung dan cabang besar bronkus,

sehingga tidak menyebabkan penyakit. Setelah berada dalam ruang alveolus,

kuman akan mulai mengakibatkan peradangan. Leukosit polimorfonuklear tampak

memfagosit bakteri di tempat ini, namun tidak membunuh organisme tersebut.

Sesudah hari pertama, maka leukosit diganti oleh makrofag. Alveoli yang

terserang akan mengalami konsolidasi dan timbul gejala pneumonia akut.

Pneumonia selular ini dapat sembuh dengan sendirinya, sehingga tidak ada sisa

yang tertinggal atau proses dapat berjalan terus dan bakteri terus difagosit atau

berkembang biak di dalam sel. Basil juga menyebar melalui getah bening menuju
getah bening regional. Makrofag yang mengadakan infiltrasi menjadi lebih

panjang dan sebagian bersatu, sehingga membentuk sel tuberkel epitoloit yang

dikelilingi oleh foist. Reaksi ini biasanya membutuhkan waktu 10-20 jam

(Ardiansyah, 2012).
Droplet mengandung
M. Tuberkulosis
Terhirup lewat
saluran Masuk ke paru Alveoli
Udara Tercemar
pernapasan
M. Tuberkulosis

Proses Peradangan Produksi sekret berlebih

Tuberkel M.K Gangguan pola tidur

Infeksi Primer
TB Primer
(Ghon) pada Alveoli

Meluas

Hematogen
ogen

Bakterimia

Peritonium

Asam Lambung
meningkat

Mual, Muntah, Anoreksia

M.K Defisit Nutrisi


Diagnosa Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan
1 Resiko Defisit Nutrisi
2 Gangguan Pola Tidur
PENGKAJIAN
I. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
A. Identitas Klien
Nama Klien : An. H. A. H
Umur : 3 Tahun
Tanggal lahir : 5 Agustus 2018
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Kawin : Belum menikah
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan : Belum Sekolah
Anak ke : 1 ( satu )
Alamat : Sario, KOTABARU
Tanggal Masuk RS : 4 September 2021
Tanggal Pengkajian : 4 September 2021
Diagnosa Medis : TB PARU
No. R.M : 72.18.15

B. Identifikasi Penanggung Jawab

Tabel 1
Identitas Ibu Ayah
Nama Ny. M .T TN. Y. H
Umur 25 Tahun 23 Tahun
Agama Kristen Protestan Kristen Protestan
Pendidikan SMA SMA
Pekerjaan IRT Karyawan Swasta
Alamat SARIO, KOTABARU

C. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
a) Keluhan Utama
Pasien Datang ke Rumah sakit Dengan Keluhan Batuk dan sering keluar lendir
Saat muntah, Pasien telah mengikuti pengobatan rutin TBC selama 3 bulan
b) Keluhan saat dilakukan pengkajian pada tanggal 4 oktober 2021 pukul 10.00 WIT
Saat dikaji Ibu pasien mengatakan, pasien sering malas makan dan sering tidak
menghabiskan porsi makanannya.
2. Riwayat Kesehatan Dahulu
Ibu pasien mengatakan saat pasien usia 8 bulan, sering batuk dan keluar air liur,
dan diusia 1Tahun, 8 Bulan pasien sering muntah saat makan dan sering
memuntahkan cairan lendir berwarna bening. Kemudian dibawah ke R. S Wolter
Monginsidi dan diperiksa lendir dan Rontgen dada Tapi belum menemukan
penyebab penyakit. Lalu dirujuk ke RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU
MANADO dan diperiksa lagi lendir pasien dan juga di Rontgen dada kemudian
Dokter mendiagnosa pasien terinfeksi Bakteri TBC.

3. Riwayat Kesehatan Keluarga


Ibu pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami sakit seperti
pasien atau penyakit infeksi lainnya

4. Kebutuhan Dasar Pasien


a) Status Nutrisi
Ibu pasien mengatakan pasien setiap hari diberikan asupan makanan ( ikan,
terkadang daging, sayuran juga buah ). Pasien sering tidak menghabiskan porsi
makanannya
b) Status cairan
Ibu pasien mengatakan pasien setiap hari minum air putih kurang lebih 600
ml/hari. Pasien tidak mengalami gangguan saat BAK.

D. Pengkajian Fisik

Pemeriksaan Fisik
No Pemeriksaan Fisik Hasil
1. Kesadaran Kompos Mentis
GCS : E4 M5 V6
2. Tanda-tanda Vital TD = 90/60 mmhg
Nadi = 104x/menit
Suhu = 36,7 oC
RR = 24x/menit
Saturasi O2 = 99%
3. Posture BB sekarang = 10,5 kg
TB = 89 cm
4. Kepala Bentuk, normal, bersih
Benjolan tidak ada
5. Mata Simetris, konjungstiva
Sklera tidak ikterik
Reflek cahaya ada
6. Hidung Simetris
Bersih
7. Mulut Mukosa bibir kering
Rongga mulut bersih
8. Leher Tidak ada pembengkakan
9. Thorax Simetris kiri dan kanan
10. Pa = fremitis kiri ke kanan
Pe = Sonor
11. Jantung I = Iktus cordis tidak terlihat
A= irama jantung reguler
12. Abdomen I = distensi (-), simetris
Pa = nyeri (-)
Pe = thympani
13. Kulit Turger kulit kembali cepat
oedema tidak ada
14. Genitalia - Tidak dikaji
E. Pengkajian MTBS

Tanggal pengkajian : 4 september 2021


Nama anak : An. H. A. H
Berat badan : 12,5 cm
PB/TB : 89 cm
Suhu Badan : 36,7°c
TANYAKAN
- Anak Ibu sakit apa ?
- Kunjungan pertama ?
- Kunjungan Ulang ? √
PENILAIAN (lingkarilah semua gejala yang ditemukan). KLASIFIKASI TINDAKAN

MEMERIKSA TANDA-TANDA Ada tanda bahaya Ingatlah untuk


BAHAYA UMUM umum? merujuk setiap
• Tak bisa minum atau menyusu: Anak bisa minum maupun menyusu Ya : Tidak : √ anak yang
• Memuntahkan semuanya: Anak tidak muntah Ingatlah adanya mempunyai
• Kejang: Anak tidak kejang tanda tanda bahaya
• Letargis atau tidak sadar : KU Anak baik ( CM ) bahaya umum umum
dalam
menentukan
klasifikasi
APAKAH ANAK BATUK ATAU Ya :√ Tidak : Anak mengalami
SUKAR BERNAPAS? batuk dan
• Hitung napas dalam 1 menit. gangguan
⸑24 kali/menit. Napas cepat? pernapasan saat
kali/menit terpapar udara
• Sudah berapa lama : 4 hari • Lihat tarikan dinding dada : ─ dingin di malam
• Dengar adanya stridor : ─ hari

APAKAH ANAK DIARE? Ya: Tidak : √ Anak tidak


dehidrasi
· Sudah berapa lama? - hari • Lihat keadaan umum anak.
· Adakah darah dalam tinja Apakah:
(beraknya berdarah) ? - Letargis atau tidak sadar?
Tinja anak tidak berdarah KU anak baik

- Gelisah atau rewel ?


Anak tidak gelisah atau rewel

• Lihat apakah mata cekung ?


Mata agak cekung

• Beri anak minum, apakah:


- Tak bisa minum /malas minum?
Anak bisa Minum
- Haus, minum dengan lahap?

• Cubit kulit perut. Apakah kembali:


- Sangat lambat ( > 2 detik)?
- Lambat ? kembali dengan saat
Kulit perut dicubit

APAKAH ANAK DEMAM? Ya : Tidak : √ Anak tidak Lakukan pemeriksaan


(anamnesis atau teraba panas atau suhu >37,5oC) mengalami demam RDT
Hasil : RDT (+) / (-)
Tentukan Daerah Risiko Malaria : Tinggi - Rendah - Tanpa Resiko
Jika Risiko Rendah Malaria atau Tanpa Resiko Malaria, tanyakan : Lakukan pemeriksaan
Apakah anak berkunjung keluar daerah ini dalam 2 minggu terakhir? SDM (mikroskopis)
Ya -, tidak + Tentukan daerah risiko sesuai tempat yang dikunjungi terakhir
Ambil sediaan darah : (tidak dilakukan untuk daerah tanpa resiko)
Periksa RDT jika belum pernah dilakukan dalam 28 hari terakhir. atau
Periksa mikroskopis darah jika sudah dilakukan RDT dalam 28 hari terakhir
Lakukan pemeriksaan
RDT
Hasil : RDT (+) / (-)
Lakukan pemeriksaan
SDM (mikroskopis)
• Sudah berapa lama anak demam? • Lihat dan raba adanya kaku kuduk?
Anak tidak demam tidak ada kaku kuduk
• Lihat adakah pilek ?
Anak tidak pilek

• Jika lebih dari 7 hari, apakah demam • Lihat tanda-tanda CAMPAK: Anak tidak
terjadi setiap hari? - Ruam kemerahan di kulit yang mengalami demam
Anak tidak demam menyeluruh ? Turgor kulit baik berdarah

- Terdapat salah satu dari: batuk


• Apakah anak pernah mendapat obat pilek atau mata merah?
anti malaria dalam 2 minggu terakhir? Tidak ada gangguan saluran
Tidak Bagian atas dan tidak konju-
ngtivitis

• Apakah anak menderita campak Anak tidak


dalam 3 bulan terakhir? Tidak mengalami
campak
• Jika anak sakit campak saat ini • Lihat adanya luka di mulut.
atau dalam 3 bulan terakhir : Jika ya, apakah dalam atau luas?
Tidak
• Lihat adakah nanah pada mata ?
Tidak
• Lihat adakah kekeruhan pada
Kornea? Tidak ada kekeruhan pada
Kornea mata
Klasifikasikan Demam Berdarah jika demam 2 hari sampai 7 hari

• Apakah demam mendadak tinggi • Perhatikan tanda-tanda syok:


dan terus menerus? Ujung ekstremitas teraba
Tidak . SB = 36,7°C dingin dan nadi sangat lemah
Atau tidak teraba ? Anak tidak
• Apakah ada perdarahan dari hidung KU Anak baik. N = 24X/M Demam berdarah
atau gusi yang berat? Tidak

• Apakah anak muntah? • Lihat adanya perdarahan?


TTidak Tidak
. • Lihat adanya bintik
perdarahan di kulit (petekie)?
Jika ya: Tidak
- Apakah sering?
Tidak
- Apakah berdarah/seperti kopi?
Tidak

• Apakah beraknya berwarna hitam?


Tidak

• Apakah ada nyeri ulu hati atau anak gelisah?


Tidak
APAKAH ANAK MEMPUNYAI MASALAH TELINGA :

Apakah ada nyeri telinga?


Tidak

Adakah nanah/cairan keluar


dari telinga?
Tidak
Raba adanya pembengkakan
jika Ya, sudah berapa lama? ─ hari nyeri di belakang telinga?
Tidak

MEMERIKSA STATUS GIZI


Lihat apakah anak tampak sangat kurus : Anak tampak kurus. BB = 10,5 kg

Lihat adanya pembengkakan dikedua punggung kaki: Tidak ada


pembengkakan

Tentukan status gizi berdasarkan BB mengukur panjang atau tinggi badan :

MEMERIKSA ANEMIA
· Lihat adanya kepucatan pada telapak tangan : tidak
- Sangat pucat : tidak
- Agak pucat : Ya

MEMERIKSA STATUS IMUNISASI


(lingkari imunisasi yang dibutuhkan hari ini)

BCG √ HepB0 √ HB-1√ HB-2√ HB-3√


DPT-1 √ DPT-2√ DPT-3 √ Campak √

Polio 1√ Polio 2√ Polio 3 √

MEMERIKSA PEMBERIAN VITAMIN A Dibutuhkan Vitamin A :


Ya : √ Tidak :

MENILAI MASALAH/KELUHAN LAIN

LAKUKAN PENILAIAN PEMBERIAN MAKAN ANAK jika anak


KURUS atau
UMUR < 2 TAHUN dan tidak akan dirujuk segera:
· Apakah ibu menyusui anak ini ? Tidak
Jika ya, berapa kali dalam 24 jam ?
Apakah juga meyusui di malam hari ? Tidak
· Apakah anak mendapat makanan atau minuman lain? Ya :√ Tidak :
Jika ya, makanan atau minuman apa ? SUSU Pediasure Complete
______________________________________________________________
_____
Berapa kali sehari ? __3___ kali. Alat apa yang digunakan untuk memberi
makan / minum anak ?
______________________________________________________________
_____
· Jika anak KURUS : Berapa banyak makanan/ minuman yang diberikan
pada anak ? ±600ml/hr dan makan 3x1 sehari
______________________________________________________________
____
Apakah anak mendapat makanan tersendiri ? Ya : √ Tidak :
Siapa yang memberi makan dan bagaimana caranya ? Ibu. Dengan cara
menyuapi
______________________________________________________________
____
· Selama sakit ini apakah ada perubahan pemberian makan pada anak?
Ya : √ Tidak : Jika ya, bagaimana ? Ny. M. T mengatakan sejak
anaknya sakit pola anak mengalami perubahan. Anak sering tidak
menghabiskan porsi makanannya, napsu makan berkurang.
______________________________________________________________
____
F. Terapi Medis

1) OAT kategori I Paket (Obat TB Merah) (Rifampicin 150mg,

Isoniazid 75mg, Pyrazinamide 400mg, Ethambutole 275mg )

*1 X 1 pagi hari, sebelum makan, pada saat perut kosong*


2) Vitamin B6 : 2 X 1Tab

G. Pemeriksaan Penunjang

Hasil Pemeriksaan tanggal :

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Keterangan


BTA : P/S/S (-/+/+) (-/-/-) Tidak Normal
RO Thorak - - Tidak dilakukan
Hemoglobin 10Mg/dl 12-14mg/dl Normal
Leukosit 14.000mm3 5000-10000mm3 Tidak Normal
Haematokrit 42% 40-48%

H. Diagnosa Keperawatan

No. Diagnosa Keperawatan


1. Resiko Defisit Nutrisi
2. Gangguan Pola Tidur
INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA SLKI SIKI
KEPERAWATAN
1. (D.0032) Setelah dilakukan Manajemen nutrisi
Resiko Defisit Nutrisi intervensi keperawatan 1x
8 jam, maka status nutrisi Observasi:
membaik dengan kriteria - Identifikasi status nutrisi
hasil : - Monitor asupan makanan
- Napsu makan membaik - Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
- Frekuensi makan nutrien
meningkat - Monitor hasil pemeriksaan
- Kekuatan otot laboratorium
mengunyah/menelan Terapeutik:
meningkat - Berikan makanan tinggi kalori tinggi
- Porsi makan yang protein
dihabiskan meningkat - Lakukan oral Hygiene sebelum makan
jika perlu
- Sajikan makanan secara menarik dan
suhu yang sesuai

Edukasi:
- Anjurkan membuat catatan harian dan
situasi pemicu pengeluaran makanan (
misalnya pengeluaran yang disengaja,
muntah, aktifitas berlebihan
- Ajarkan pengaturan diet yang tepat
- Ajarkan pengaturan koping untuk
menyelesaikan masalah perilaku
makan
Kolaborasi:
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang
target berat badan kebutuhan kalori
dan pilihan makanan
2. (D.0055) Setelah dilakukan Dukungan Tidur
Gangguan Pola Tidur intervensi keperawatan 1x
8 jam diharapkan pola tidur Observasi :
membaik, dengan kriteria - Identifikasi pola Aktifitas dan tidur
hasil : - Identifikasi faktor penggangu tidur (
- Keluhan sulit tidur fisik dan/atau psikologis)
membaik Terapeutik :
- Keluhan sering terjaga - Modifikasi lingkungan ( mis,
membaik pencahayaan, kebisingan, suhu,
- Keluhan pola tidur berubah matras, dan tempat tidur)
membaik - Batasi waktu tidur siang, jika perlu
- Keluhan istirahat tidak - Lakukan prosedur untuk menigkatkan
cukup menurun kenyamanan ( mis, pijat, dan
pengaturan posisi)
Edukasi :
- Jelaskan pentingnya tidur cukup
selama sakit
- Ajarkan faktor-faktor yang
berkontribusi terhadap gangguan pola
tidur ( mis, psikologi dan gaya hidup)
- Ajarkan relaksasi otot autogenik atau
cara nonfarmakologi lainnya
CATATAN PERKEMBANGAN

No Diagnosa Implementasi Evaluasi


Keperawatan
1. Resiko Defisit Senin 4 Oktober 2021 Senin 4 Oktober 2021
nutrisi 10.00 WIB 11.00 WIB
1) Mengidentifikasi status nutrisi
Hasil/respon : S:

- Pasien mengeluh mual - pasien tidak mengeluh

- Pasien tidak napsu makan muntah dan mual

2) Mengidentifikasi makanan - Ibu pasien mengatakan

yang disukai pasien pasien makan teratur

3) Hasil/respon : - pasien makan sedikit-

- Ibu pasien mengatakan sedikit tapi sering

pasien suka makan makanan O:


jajanan - pasien makan dengan 4

( misalnya wafer ) sampai 8 sendok makan


- Mukosa bibir tampak
4) Memonitor asupan makanan lembab
Hasil/respon:
- Ibu Pasien mengatakan pasien
hanya makan sekitar 4 sendokA: masalah defisit nutrisi teratasi,
makan nafsu makan membaik dengan:

5) Menganjurkan pasien makan - Keinginan makan pasien


membaik
banyak buah - Frekuensi makan pasien
Hasil/respon: meningkat
- Asupan makanan
- Ibu Pasien mangatakan akan membaik
membeli buah buahan untuk
P:
di makan pasien
- hentikan intervensi
6) Memberi makan pasien makanan
dengan mengedukasi
lunak
orang tua pasien untuk
Hasil/respon:
tetap memantau status
- pasien kooperatif, tidak ada
nutrisi pasien
gangguan dan keluhan saat
pemberan makan
3. 2. (D.0055) Senin 4 Oktober 2021 Senin 4 Oktober 2021
Gangguan 10.00 WIB 10.00 WIB
Pola Tidur - Kaji pola tidur pasien S:
- Jelaskan pentingnya tidur yang - Ibu pasien mengatakan
adekuat kepada pasien dengan pasien sering berkeringat,
keluarga batuk dan sulit tidur
- Identifikasi Penyebab gangguan dengan nyenyak
tidur pasien O = Terlihat adanya tanda- tanda
kurang tidur pada pasien, dengan
TTV :
- TD : 80/60 mmHg
- Nadi : 90x/m
- RR : 22 x/m
- SB : 36, 0°C
A = Masalah belum teratasi
P = Intervensi dihentikan dengan
tetap mengedukasi keluarga
pasien tentang penyebab
gangguan pola tidur , pentingnya
mengganti baju saat pasien
berkeringat, dan pentingnya tidur
yang adekuat untuk mendukung
proses penyembuhan.

Anda mungkin juga menyukai