Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

A
DENGAN TUBERKULOSIS PARU DI RUANG ANAK LANTAI II
RSUD KAWALI

I. PENGKAJIAN
A. Identitas Klien dan Penanggungjawab
1) Identitas klien
Nama : An. R
Umur : 4 Thn
Jenis kelamin : Laki - Laki
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia
No. Med. Rec. : 004349
Ruang : Anak Lantai II
Tgl. Masuk RS : 26-10-2022
Tgl. Pengkajian : 26-10-2022
Diagnosa Medis : TB paru
Anak Ke : 2 (Dua)
Alamat : Dsn Weningsari RT 04 RW 01 Kec
Winduraja Kec Kawali Kab Ciamis
2) Identitas Penanggung Jawab
a) Nama Ayah
Nama Ayah : Tn. A
Umur : 35 Thn
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Dsn Weningsari RT 04 RW 01 Kec
Winduraja Kec Kawali Kab Ciamis
b) Nama Ibu
Nama Ibu : Ny. A
Umur : 33 Thn
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Dsn Weningsari RT 04 RW 01 Kec
Winduraja Kec Kawali Kab Ciamis

B. Keluhan Utama
Ibu klien mengatakan berat badan anaknya tidak naik-naik.

C. Riwayat Kesehatan Sekarang


Saat dikaji, ibu klien mengeluh An.R berat badan anaknya tidak naik-
naik sejak bulan September sering pilek, sering bersin, dan masih sering
berkeringat di malam hari dan hari ini datang ke poliklinik untuk control
pengobatan Tuberkulosis paru dan konsultasi tentang penurunan berat badan
anaknya.

D. Riwayat Kesehatan yang Lalu


Ibu klien mengaatakan pada awal bulan September klien demam,
batuk berdahak berkepanjangan selama, berkeringat malam hari tanpa
melakukan aktivitas, demamnya turun naik, berat badan menjadi 10 kg
padahal sebelum sakit 13 kg. Kemudian ibu klien membawa klien ke rumah
sakit untuk diperiksa dan dilakukan tes tuberkulin mantoux serta di rontgen
thorax. Hasil dari kedua tes tersebut klien dinyatakan positif menderita
tuberkulosis paru. Maka An.R diinstruksikan untuk melakukan pengobatan
selama enam bulan dengan kontrol rutin sebulan sekali. Klien tidak pernah
dirawat di rumah sakit, klien pernah demam dan diperiksa ke Puskesmas.
Klien belum pernah menderita penyakit kronis atau menular sebelumnya.

E. Riwayat Imunisasi
Ibu klien mengatakan pemberian imunisasi pada anaknya telah
lengkap diberikan hingga 9 bulan, dengan jumlah yang seharusnya. An. R
telah divaksin BCG, HB, DPT, Polio, dan Campak. Ada beberapa jadwal
imunisasi yang dilakukan tidak tepat waktu karena saat ada pemberian
imunisasi di Posyandu, An.R sedang sakit.
F. Riwayat Kesehatan Keluarga
Di dalam silsilah keluarga klien terdapat anggota keluarga yang
menderita TB paru yaitu kakeknya, kakenya pernah batuk berdarah. Tidak
lama setelah sekitar dua bulan kemudian, An.R menunjukkan gejala demam,
batuk berdahak, berkeringat di malam hari. Kakek An.R melakukan
pengobatan sebulan sebelum An.A diketahui menderita TB paru juga. Klien
tinggal serumah dengan kakeknya, dan sering berinteraksi dengannya. Tetapi
setelah mengetahui An.R menderita penyakit yang sama kakeknya mulai
menghindari An.R dan tidak berinteraksi lagi. Ibu klien mengatakan belum
mengetahui cara pencegahan penularan TB Paru dan kakeknya pun masih
tinggal bersama An,R.

G. Pemeriksaan Fisik
1. Tingkat kesadaran
a. Kualitatif : Compos mentis
b. Kuantitatif : Respon motorik : 6
Respon verbal : 5
Respon membuka mata : 4 +
15
2. Tanda-tanda Vital
a. Suhu : 36,5⁰ C
b. Respirasi : 38x/menit
c. Nadi : 98x/menit
3. Pemeriksaan sistematis
a. Hidung : terdapat lendir, tampak diluar hidung terdapat lendir yang
mengering, tidak tampak pernapasan cuping hidung, anak tidak
menggunakan masker, suara napas bersih
b. Thorak : pernapasan dangkal, teratur, tidak tampak penggunaan otot-
otot bantu pernapasan, bunyi paru vesikuler bentuk dada simetris, tidak
ada lesi,.
c. Ekstremitas : pada lengan kanan atas klien tampak tanda hasil imunisasi
BCG klien dapat menggerakkan ekstremitas atas dan bawah dengan
baik, berjalan dengan baik, menggenggam benda.
4. Kebiasaan sehari-hari
a. Pola makan dan minum
1) Pola Makan
Ibu klien mengatakan anaknya makan tiga kali dengan cara disuapi
makanan biasa (bubur atau nasi tim) tetapi sedikit sekali dan tidak
dihabiskan makanannya.
2) Pola Minum
Klien masih diberi ASI tetapi ASI ibunya sedikit-sedikit keluarnya,
anak juga minum air mineral dan jumlahnya menurut ibunya tidak
menentu.
b. Pola Aktivitas
Klien lebih banyak menghabiskan waktu utnuk bermain dnegan kakanya
di rumah, klien juga sudah dapat membantu ibunya misalnya
mengambilkan Sesutu untuk ibunya.

5. Data Penunjang
1) Hasil Laboratorium tgl 26-10-2022
Tabel Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hematologi Hasil Satuan Normal
Hematologi
Hematologi analyzer 12,7 g/dl P: 12-16 ; L: 14-18
Hemoglobin (HGB) 19,5 10^3/ul Dewasa : 5,0 – 10,0
Jml. Leukosit (WBC) Bayi : 7,0 – 17,0
Hematokrit (HCT) 38,3 % P: 35-45 ; L : 40 – 50
Jml. Trombosit (PLT) 330 10^3/ul 150 – 350

2) Therapy
 Infus RL
 Ampicillin 4x325mg IV
 Zibac 3x325mg IV

II. ANALISA DATA


No. Data Senjang Kemungkinan Penyebab Masalah

1. DS : ibu klien mengatakan An.R Invasi Mikobakterium Tuberkulosa Ketidakefektifa


pilek sejak 2 minggu yang lalu. n bersihan jalan
DO : Masuk ke saluran pernapsan atas napas
a. Hidung tampak berlendir.
b. Di hidng bagian luar terdapat Bakteri bertahan di bronkus
lender yang mongering
c. Respirasi 38 x/menit Produksi sekret berlebih

Sekret menumpuk

Ketidakefektifan bersihan jalan


napas
2. DS : Invasi Mikobakterium Tuberkulosa Resiko
a. Ibu klien mengatakan anak gangguan
kurang nafsu makan, makan Masuk ke saluran pernapsan atas pertumbuhan.
3x/hari tapi tidak dihabiskan.
b. ASI keluar sedikit-sedikit Bakteri bertahan di bronkus
DO :
BB anak = 10,5 kg Produksi sekret berlebih
BB anak sebelum skait = 13 kg
TB anak = 63 cm Sekret menumpuk
BB normal = 11,4 kg
Persen hilang BB = 7,8% Anoreksia, masukan nutrisi
inadekuat

Resiko ketidakseimbangan nutrisi


kurang dari kebutuhan tubuh
3. DS : Invasi Mikobakterium Tuberkulosa Resiko
a. ibu mengatakan anak penyebaran
sedang pilek. infeksi
b. Ibu mengatakan tidak Masuk ke saluran pernapsan atas
mengetahui cara
pencegahan penularan TB
Paru. Bakteri bertahan di bronkus
DO :
a. anak tidak menggunakan
masker Produksi sekret berlebih
b. tampak hidung berlendir

Sekret menumpuk

Resiko penyebaran infeksi

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan penumpukan
sekret.
2. Risiko gangguan pertumbuhan berhubungan dengan perkembangan
penyakit kronis.
3. Risiko penyebaran infeksi berhubungan dnegan pengeluaran droplet dan
kurang pengetahuan tentang cara pencegahn penularan.
IV. RENCANA KEPERAWATAN
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1. Ketidakefektifan bersihan Tupan : jalan napas bersih Setelah dilakukan intersensi
jalan napas berhubungan Tupen : dihapakan klien :
dengan penumpukan sekret. 1.Diketahui frekuensi, 1. Frekuensi, kedalaman 1. Kaji frekuensi, kedalaman 1. Takipnea, pernapasan
DS : ibu klien mengatakan kedalaman pernapasan dan pernafasan, gerakan pernapsan dan kesimetrisan dangkal, dan gerakan dada
An.R pilek sejak 2 minggu gerakan dada. dada terkaji. gerakan dada. tidak simetris dapat terjadi
yang lalu. karena ketidakberdayaan
DO : dinding paru atau cairan
a. Hidung tampak berlendir. 2. Diketahui pengumpulan paru.
b. Di hidng bagian luar sekret dan areanya. 2. Terdengar suaru area 2. Auskultasi area paru, catat 2. Penurunan aliran udara
terdapat lender yang paru penumpukkan suara adanya ronchi atau terjadi pada area
mongering 3. Sputum dapat dengan sekret. wheezing. konsolidasi dengan cairan.
c. Respirasi 38 x/menit, mudah dikeluarkan. 3. Suara ronchi di area 3. Ajarkan orang tua cara 3. Memobilisasi sekret untuk
dangkal lobus kanan atas postural drainage pada anak mudah dikeluarkan
4. Sputum dapat encer. berkurang.
4. Orang tua memberikan 4. Instruksikan orang tua untuk 4. Memobilisasi dan
air hangat lebih banyak memberikan air hangat lebih mengencerkan sekret.
pada anak banyak pada anak.
5. Agar pengobatan klien
tuntas. 5. Pengobatan klien 5. Motivasi klien dan orang tua
selesai pada waktunya. untuk minum obat teratur dan
tidak melewatkan waktu
minum obat
2. Risiko gangguan pertumbuhan Tupan : pemenuhan kebutuhan Setelah dilakukan
berhubungan dengan nutrisi adekuat. intervensi diharapkan
perkembangan penyakit Tupen : klien :
kronis. 1. Nafsu makan anak 1. Instruksikan orang tua 1.Menambah minat anak
DS : bertambah 1. Anak makan makanan memberikan makanan yang untuk makan
a. Ibu klien mengatakan anak sesuai keinginannya. disukai anaknya dibuat dengan
kurang nafsu makan, bentuk yang menarik.
makan 3x/hari tapi tidak 2. Asupan nutrisi anak 2. Instruksikan orang tua untuk 2. ASI dapat membantu
dihabiskan. bertambah 2. Anak dapat terpenuhi memberikan anak ASI dan memenuhi kebutuhan
b. ASI keluar sedikit-sedikit kebutuhan nutrisinya. makanan lebih sering. nutrisi anak.
DO : 3. Ibu memahami tentang gizi 3. Berikan informasi pada ibu 3. Gizi seimbang dapat
BB anak = 10,5 kg seimbang anak. 3. Informasi gisi seimbang tentang gizi seimbang untuk memenuhi kebutuhan.
BB sebelum sakit = 13 kg dapat tersampaikan. anak.
TB anak = 63 cm 4. Menambah asupan nutrisi. 4. Instruksikan ibu untuk 4. Dapat menambah
BB normal = 11,4 kg 4. Pemberian makanan memberikan makanan ringan masukan nutrisi anak.
Persen hilang BB = 7,8% ringan di lakukan. pada pagi dan sore hari.
3. Risiko penyebaran infeksi Tupan : tidak terjadi Setelah dilakukan
berhubungan dnegan penyebaran infeksi. intervensi diharapkan
pengeluaran droplet dan Tupen : klien : 1. Jelaskan pada orang tua cara 1. Menambah pengethuan
kurang pengetahuan tentang 1. dengan pengetahuan yang 1. penjelasan dapat pencegahan penularan infeksi. ibu tentang cara
cara pencegahn penularan. dimiliki orang tua, dimengerti dan ibu pencegahan penularan.
DS : penularan tidak terjadi dapat menjelaskan 2. Instruksikan ibu untuk 2. Mencegah penularan
a. ibu mengatakan anak 2. bakteri tidak berpindah dari kembali apa yang telah memisahkan alat makan dan melalui media yang
sedang pilek. penderita ke orang sehat. disampaikan. minum anak dengan orang lain dimungkinkan terdapat
b. Ibu mengatakan tidak 2. Anak menggunakan alat lendir anak.
mengetahui cara makan pribadi. 3. Ajarkan orang tua untuk 3. bakteri dapat berpindah
pencegahan penularan 3. Lingkungan tempat menutup mulut anak jika melalui udara dan
TB Paru. tinggal klien bersih dan bersin dengan kain percikan droplet.
DO : dapat mengurangi risiko 4. Instruksikan orang tua untuk 4. Mencegah kekambuhan
a. anak tidak menggunakan 3. Lingkungan tidak menjadi penularan. menjaga kebersihan dan dan timbulnya
masker tempat bakteri lingkungan rumah. penyakit TB Paru pada
b. tampak hidung berlendir Mikobakterium anggota keluarga lain.
Tuberkulosis hidup.
V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal No. Dx Jam Implementasi Evaluasi Paraf
26-10-2022 1. Mengkaji frekuensi, kedalaman S: Rahmat
pernapsan dan kesimetrisan gerakan - ibu mengantakan akan memberikan anaknya lebih sering air
dada. hangat.
2. Mengauskultasi area paru, dan O:
mencatat suara adanya ronchi atau - frekuensi napas anak 48 x/menit, napas dangkal, gerakan dada
wheezing. kiri dan kanan simetris.
1
3. Mengajarkan orang tua cara postural - Pada area paru lobus kanan atas terdengar ronchi
drainage pada anak A:
4. Menginstruksikan orang tua untuk masalah ketidakefektifan bersihan jalan napas masih ada.
memberikan air hangat lebih banyak P:
pada anak. Lanjutkan intervensi motivasi klien dan orang tua untuk minum
obat teratur dan tidak melewatkan waktu minum obat.
1. Menginstruksikan orang tua S: Rahmat
memberikan makanan yang disukai - ibu klien mnegatakan ASI sering diberikan pada anaknya tetapi
anaknya dibuat dengan bentuk yang keluarnya sedikit-sedikit.
menarik. - Anaknya tidak sering memakan makanan ringan.
2. Menginstruksikan orang tua untuk O:
memberikan anak ASI dan makanan - Ibu belum dapat menjelaskan kembali informasi yang telah
2 lebih sering. disampaikan.
3. Memberikan informasi pada ibu A:
tentang gizi seimbang untuk anak. masalah risiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
4. Menginstruksikan ibu untuk tubuh masih ada.
memberikan makanan ringan pada P:
pagi dan sore hari. Lanjutkan intervensi, jelaskan kembali informasi mengenai
pemberian gizi seimbang pada anak.
1. Menjelaskan pada orang tua cara S :
pencegahan penularan infeksi. - Ibu klien mengatakan mengerti cara penyebaran infeksi tetapi
2. Menginstruksikan ibu untuk belum mengeti tentang cara pencegahan penularannya.
memisahkan alat makan dan minum - Ibu mengatakan belum memisahkan alat makan dan minum
anak dengan orang lain. anaknya.
3. Mengajarkan orang tua untuk menutup - Ibu klien mengatakn akan menjaga kebersihan lingkungan
mulut anak jika bersin dengan kain rumahnya.
4. Menginstruksikan orang tua untuk
menjaga kebersihan lingkungan O :
rumah. - anak tampak tidak nyeman saat diajarkan untuk ditutup
mulutnya oleh ibunya.
A:
masalah resiko penyebaran infeksi masih ada.
P:
Lanjutkan intervensi anjurkan oran gtua untuk melakukan
pencegahan penularan infeksi pada anggota keluarga sehat dan
anjurkan untuk menginformasikan pada kakeknya untuk
melakukan pencegahan penularan.

Anda mungkin juga menyukai