Seminar Hasil
Seminar Hasil
Tujuan Tujuan
Umum khusus
Mengetahui hubungan
a. Mengetahui hubungan kepadatan hunian dengan kejadian TB Paru di
kondisi fisik dengan wilayah kerja Puskesmas Buntu Malangka Kabupaten Mamasa
Mamasa.
MANFAAT PENELITIAN
Menambah dan
mengembangkan ilmu
Diharapkan dapat
pengetahuan yang menambha informasi terkait
dimiliki terkait TBC hubungan kondisi fisik
rumah dengan kejadian TB
Paru, sehingga dapat
melakukan upaya-upaya
pencegahan agar tidak
tertular, serta sebagai dasar
penyusunan program
Diharapkan menjadi intervensi yang sesuai
salah satu acuan serta kepada masyarakat.
pembanding bagi peneliti
lainnya
Faktor yang mempengaruhi terjadinya
TB paru :
Lingkungan Fisik Rumah
Jenis lantai
Jenis dinding
Pencahayaan
Kelembapan
Ventilasi
Kepadatan hunian
KERANGKA
Lingkungan
Faktor Individu
- Umur Infeksi
- Jenis kelamin awal/primer
- Status imunisasi
- Kebiasaan merokok
- Kebiasaan membuang ludah
sembarangan
- TB-MDR
- Keadaan lain (kerusakan hati,
ginjal, gagal jantung, gangguan
Sakit TB Paru
mata)
Dasar Pemikiran Veriabel yang
Pencahayaan yang kurang
Diteliti Terjadinya penularan kuman
akan menyebabkan TB biasanya terjadi di dalam
kelembapan yang tinggi di satu ruangan, dimana
dalam rumah dan sangat percikan atau droplet berada
berpotensi bagi dalam waktu yang lama.
berkembangbiaknya kuman Ventilasi yang mengalirkan
TB paru udara dapat mengurangi
jumlah percikan, sementara
sinar matahari langsung
Kelembaban yang tinggi yang masuk ke dalam
merupakan media yang baik ruangan dapat membunuh
untuk bakteri-bakteri Luas bangunan yang tidak
bakteri.
patogen penyebab penyakit sebanding dengan jumlah
termasuk tuberkulosis. penghuninya akan
menyebabkan rumah terlalu
penuh (overcrowded).
KERANGKA KONSEP
Pencahayaan Kelembapan
Rumah Rumah
KEJADIAN TUBERKULOSIS
Dilaksanakan di wilayah
Dilaksanakan Pada Kerja Puskesmas Buntu
bulan Juli-Agustus Malangka Kabupaten
Tahun 2023 Mamasa Provinsi
sulawesi barat
BAB 4
Populasi & sampel
POPULASI DAN SAMPEL
Data Coding
Data Cleaning
Analisis Data
Analisis Univariat
Analisis
Data
Analisis Bivariat
hasil & pembahasan
Gambaran Umum Lokasi penelitian
Puskesmas
Buntu
Malangka
1. Buntu Malangka
• Laki-laki : 2666 jiwa 2. Salurindu
• Perempuan : 2403 jiwa 3. Penatangan
4. Kebanga
5. Taora
6. ranteberang
Karakteristik Responden
• 80 Responden
• Teknik simple random sampling
Menggunakan kuesioner
Jenis Kelamin
Pendidikan
Pekerjaan
Karakteristik Responden
JENIS KELAMIN
Responden
Jenis Kelamin
n %
Laki-laki 64 80,0
Perempuan 16 20,0
Total 80 100,0
Karakteristik Responden
PENDIDIKAN
Responden
Pendidikan
N %
Total 80 100,0
ANALISIS UNIVARIAT
Responden
Tuberkulosis Paru
N %
Ya 17 21,2
Tidak 63 78,8
Total 80 100,0
• Kejadian Tuberkulosis Paru terdiri dari responden yang terjangkit TB Paru dan
responden yang terjangkit TB Paru.
• Responden yang terjangkit TB Paru diperoleh melalui data rekam medis
Puskesmas Buntu Malangka Kabupaten Mamasa.
ANALISIS UNIVARIAT
b. Kepadatan Hunian
n %
Pengumpulan data terdiri dari
• data jumlah anggota keluarga (wawancara
Memenuhi Syarat 61 76,2
dan observasi)
• Data luas rumah (alat ukur roll meter)
Tidak Memenuhi Syarat 19 23,8
Total 80 100,0
Rumus kepadatan hunian
Kepadatan Hunian = Luas Rumah : Jumlah
Anggota Keluarga
ANALISIS UNIVARIAT
c. Ventilasi Rumah
n %
n %
Kejadian TB Paru
Total
Kepadatan Hunian Ya Tidak p Value
n % n % n %
0,001
Kejadian TB Paru
Total
Ventilasi Rumah Ya Tidak p Value
n % n % n %
Kejadian TB Paru
Total
Pencahayaan Ya Tidak p Value
n % n % n %
Kejadian TB Paru
Total
Kelembaban Ya Tidak p Value
n % n % n %
Perumahan yang tidak cukup atau terlalu sempit dapat meningkatkan kejadian penyakit
pada masyarakat, dikarenakan ruangan-ruangan akan kekurangan oksigen sehingga akan
menyebabkan turunnya daya tahan tubuh serta memudahkan perpindahan penyakit dari
manusia yang satu ke manusia yang lain termasuk memuda penularan penyakit saluran
pernafasan (Jeafita. J, 2021).
• Ventilasi udara sangat diperlukan karena akan mengurangi polusi udara yang ada didalam
rumah sehingga dapat mencegah seseorang menghirup polutan tersebut. Menghirup polutan
yang ada dalam ruangan, lama kelamaan dapat menggangu fungsi Paru yang berdampak
pada mudahnya terjangkit TB Paru (Erina Rahmadyanti, S. T. dkk, 2023).
• Ventilasi juga berfungsi sebagai tempat masuknya udara bersih ke dalam rumah, yaitu udara
yang mengandung kadar oksigen yang optimum bagi pernafasan (Aristatia, N., & Yulyani. V,
2021)
Pembahasan
• Bakteri Mycobacterium tuberculosis seperti halnya bakteri lain akan tumbuh dengan subur
pada lingkungan dengan kelembaban yang tinggi (Muhajirin M. dkk, 2022).
1. Terdapat hubungan yang signifikan antara kepadatan hunian dengan kejadian TB Paru di Wilayah
Kerja Puskesmas Buntu Malangka Kabupaten Mamasa.
2. Terdapat hubungan yang signifikan antara luas ventilasi rumah dengan kejadian TB Paru di Wilayah
Kerja Puskesmas Buntu Malangka Kabupaten Mamasa.
3. Terdapat hubungan yang signifikan antara pencahayaan rumah dengan kejadian TB Paru di Wilayah
Kerja Puskesmas Buntu Malangka Kabupaten Mamasa.
4. Terdapat hubungan yang signifikan antara kelembaban dengan kejadian TB Paru di Wilayah Kerja
Puskesmas Buntu Malangka Kabupaten Mamasa
saran
2. Bagi Masyarakat
Diharapkan bagi masyarakat agar dapat meningkatkan pengetahuan berkaitan faktor yang
berhubungan dengan kejadian TB Paru dan terus menjaga agar kepadatan hunian, ventilasi
ruangan, pencahayaan, dan kelebaban udara sebagai upaya pencegahan penularan TB
Paru
DOKUMENTASI