Anda di halaman 1dari 35

INTERVENSI KRISIS

By: Mahyar Suara


Pengertian
 Gangguan internal disebabkan oleh kondisi
stressfull atau yang dipersepsikan sebagai
ancaman oleh individu
 Koping yang biasa tidak efektif lagi;
meningkatnya kecemasan
 Faktor pencetus biasanya dapat diidentifikasi
 Faktor pencetus:
 Kehilangan
 Ancaman kehilangan
 Tantangan
Gejala Krisis
 Helplessness  Psychosomatic
 Anxiety  Inefficiency
 Confusion  Hopelessness
 Depresi  Suicidal
 Anger  Homicidal
 Withdrawall
Tahapan Krisis
 Fase I: Ansietas ~ individu menggunakan
mekanisme koping yg biasa
 Fase II: Ansietas ~ mekanisme koping gagal
 Fase III: Ansietas  ~ menggunakan
mekanisme kping baru
 Fase IV: Ansietas berat – panik~ individu
mengalami disorganisasi
Faktor pengimbang
 Individu dilengkapi dg faktor pengimbang untuk
mempertahankan stabilitas/ keseimbangan diri
 Bila lengkap dimiliki, tak mudah mengalami krisis
 Faktor pengimbang:
 Persepsi realistis
 Dukungan situasional adekuat
 Mekanisme koping adekuat
 Bila tidak berfungsi, individu akan mudah krisis
dan disorganisasi (perilaku kacau)
Krisis Maturasional

Tipe Krisis
Krisis Situasi

Krisis Sosial
Krisis maturasional
 Manusia tumbuh dan berkembang ~ melewati masa tahap-
tahap perkembangan.
 Setiap tahap memiliki tugas perkembangan
 Indv hrs mampu memenuhi tugas perkembangan
 Setiap tahapan mrp tahap krisis bila tdk difasilitasi untuk dpt
menyelesaikan tugas perkembangan
 Ahli teori perkembangan:
 Erik Erikson

 Sigmund Freud

 Havighurst

 Krisis terjadi akibat adanya transisi perkembangan


Krisis Situasi
 Terjadi karena adanya faktor eksternal
yang menyebabkan gangguan
keseimbangan.
 Contoh: PHK, putus cinta, kehamilan yg
tdk diinginkan,
munculnya/memburuknya penyakit,
perceraian, masalah sekolah.
Krisis Sosial
 Adanya situasi yang diakibatkan
kehilangan multiple dan perubahan
lingkungan yang luas.
 Misalnya: kebakaran, banjir, gempa
bumi, meletusnya gunung berapi,
perang, kerusuhan sosial, dsb.
Intervensi Krisis
 Merupakan bentuk bantuan agar individu
mengalami keseimbangan kembali
 Mpk terapi singkat berfokus pada pemecahan
masalah
 Waktunya singkat ~ 6 minggu
 Goal: kondisi klien kembali seperti saat
sebelum krisis bahkan lebih tinggi lagi.
 Ada 4 fase: pengkajian, perencanaan,
implementasi, evaluasi.
PENGKAJIAN
 Mengumpulkan data kondisi krisis dan
dampaknya pada klien.
 Meliputi:mengidentifikasi:
 Kejadian pencetus
 Persepsi terhadap kejadian
 Kondisi dan kekuatan sistem pendukung
 Kekuatan dan mekanisme koping klien
sebelumnya
1. Mengkaji faktor pendukung
 Kehilangan org yg dicintasi, krn †/ perpisahan?
 Kehilangan bio-psiko-sosial: operasi, sakit,
PHK, peran sosial, menjadi buta.
 Kehilangan milik pribadi: harta,
kewarganegaraan, rumah tergusur?
 Ancaman kehilangan: keluarga sakit,
perselisihan yg hebat dg pasangan?
 Perubahan: ganti pekerjaan?
 Ancaman pemenuhan kebutuhan?
2. Identifikasi persepsi klien
thd kejadian:
 Apa makna kejadian thd individu?
 Pengaruh kejadian thd masa depan?
 Apakah kejadian tsb dipandang secara
realistis?
3. Identifikasi sistem
pendukung
 Dengan siapa pasien tinggal?
 Apakan pasien mempunyai tempat mengadu?
 Apakah pasien bisa menceritakan masalah
yang dihadapi dg keluarganya?
 Apakah ada orang/lembaga yang dapat
memberi bantuan?
 Apakah klien memiliki keterampilan
mengganti fungsi yang hilang?
4. Identifikasi kekuatan dan
mekanisme koping sebelumnya?
 Apa yg biasa dilakukan saat terjadi masalah?
 Cara apa yg pernah berhasil dan tdk berhasil? Apa yg
menyebabkan kagagalan?
 Apa yg sudah dilakukan utk mengatasi masalah yg
sekarang?
 Apakah pernah menginggalkan lingkungan sementara
utk dapat berfikir jernih?
 Apakah suka berolahraga utk menurunkan
ketegangan?
 Apakah suka mengekspresikan perasaan dg menangis
Pengkajian: gejala perilaku
 Perasaan tak berdaya
 Kebingungan
 Depresi
 Menarik diri
 Keinginan bunuh diri
 Keinginan membunuh orang lain
 Menunjukkan gejala-gejala somatik
Respon Dlm Menghadi
Bencana
1. Dampak emosi: syok, panik, takut
berlebihan, tak mampu mengambil
keputusan, penilaian realitas
menurun, mungkin merusak diri.
2. Fase heroik: semangat kerja sama
meningkat antar teman, tetangga, dan
tim kedaruratan, ansietas, depresi ,
aktivitas   ~ keletihan
Respon Dlm Menghadapi
Bencana
3. Fase honeymoon: Terjadi 1 mgg – beberapa
bulan; tersedia bantuan uang, sbr daya,
dukungan dr kelompok; membentuk sistem
masyarakat baru; masalah psikologis
terselubung.
4. Fase kekecewaan: 2 bl – 1 th; kecewa, benci,
frustrasi, bermusuhan, membandingkan dg
tenaga
5. Rekonstruksi dan reorganisasi: timbul kesadaran
mengatasi masalah ~ bangun rumah, bisnis,
berakhir beb tahun
Dx Keperawatan
 Koping individu tidak efektif
 Koping keluarga tidak efektif
 Gangguan (perubahan) proses keluarga
Tujuan
 Klien dapat berfungsi kembali seperti
sebelum krisis
 Klien dapat berfungsi lebih tinggi
dibanding sebelum krisis
 Klien terhindar dari dampak krisis;
misalnya bunuh diri
TINDAKAN KEPERAWATAN
 Manipulasi lingkungan
 Dukungan umum
 Pendekatan umum
 Pendekatan individual
Manipulasi Lingkungan
 Mengubah lingkungan fisik dan situasi
hubungan interpersonal untuk
memperoleh dukungan situasi atau
menghilangkan stres
 Contoh: kesulitan di tempat kerja - cuti
Dukungan Umum
 Meyakinkan bahwa perawat ada di
dekat klien dan selalu siap membantu
 Dengan sikap: hangat, menerima,
empati dan penuh perhatian.
Pendekatan Umum
 Untuk sekelompok individu yang
berisiko tinggi, segera
 Metode spesifik
 Misalnya: pada bencana, menyiapkan
berduka
Pendekatan Individual
 Penentuan masalah
 Terapi thd masalah tersebut
 Efektif untuk semua jenis krisis,
kombinasi krisis, atau jika ada risiko
bunuh diri/ membunuh orang lain.
Teknik-teknik Intervensi Krisis
 Pengungkapan perasaan
 Klarifikasi
 Sugesti
 Manipulasi
 Reinforcement perilaku
 Dukunga mekanisme koping
 Meningkatkan harga diri
 Eksplorasi solusi
Pengungkapan perasaan
(abreaction)
 Yaitu pengungkapan perasaan atau emosi yg
berkecamuk dg leluasa
 Co: mengizinkan menangis, mengajukan
pertanyaan terbuka
 Kalau perasaan tdk terkontrol, fasilitasi
ungkapan pikiran didahulukan dpd perasaan
 Mis: klien marah sekali dan ingin membunuh;
fasilitasi ungkapan pikiran ~ konsekuensi
kalau membunuh
Klarifikasi
 Membantu klien mengungkapkan
perasaannya dan memperjelas
hubungan dengan kejadian yang
dialami dalam hidupnya
 Contoh: Perawat berkata, “Saya
perhatikan setelah pertengkaran
dengan suami, Anda menjadi sakit-
sakitan. Apakah benar demikian?”
Memberi Sugesti
 Suatu proses untuk mempengaruhi orang lain agar
menerima ide-ide atau keyakinan terutama
kepercayaan bahwa perawat dapat membantu
mereka untuk memecahkan masalah.
 Dilakukan dengan menunjukkan sikap percaya diri,
tenang, meyakinkan, penuh harapan, dan empati ~
perawat menurunkan derajad kecemasan dan
memberi rasa opyimis.
 Contoh: Perawat: “Banyak orang lain membuktikan
bahwa berbicara dengan orang lain dapat membantu
mengatasi masalah. Saya pikir Anda pun bisa.”
Manipulasi
 Memanfaatkan dengan sebesar-besarnya emosi,
harapan, serta nilai-nilai klien untuk proses terapi
 Perawat menunjukkan kepada klien sesuatu yang
membanggakan seperti kemampuan mandiri,
bertanggung jawab, dan dapat memecahkan
masalah dengan baik
 Contoh: Perawat; “Tampaknya Anda berhasil
dalam pernikahan Anda, dan saya yakin dengan
cara tersebut Anda pasti dapat melalui masalah
yang ada, dan akhirnya mempunyai hubungan
yang sehat.
Menguatkan perilaku
 Menguatkan perilaku yang adaptif dengan
memberi persetujuan atau penghargaan
 Contoh: Perawat: “Itu adalah yang pertama
kali Anda sanggup membela diri di hadapan
bos Anda, dan ternyata berjalan dengan baik.
Saya sangat gembira karena Anda dapat
melakukan dengan baik.”
Mendukung Mekanisme
Pertahanan Klien
 Mendukung penggunaan mekanisme
pertahanan klien yang adaptif dan memberi
kepuasan, serta tidak mendukung yang
maladaptif.
 Contoh: Perawat: “Bila Anda merasa sangat
marah/kesal dan dengan bersepeda dapat
mengurangi rasa marah, itu merupakan hal
yang baik sehingga kemudian Anda dapat
menyelesaikan masalah Anda.”
Meningkatkan Harga Diri Klien
 Penting karena dalam keadaan krisis
klien sering merasa diri tidak berharga
dan tidak adekuat.
 Contoh: Perawat: “Selama ini Anda
cukup kuat dan dapat menyelesaikan
masalah dalam keluarga Anda. Dan
pasti Anda dapat mengatasi situasi ini.”
Eksplorasi Penyelesaian
Masalah
 Menguji berbagai model alternatif tindakan
untuk mengatasi masalah dengan segera.
 Tujuan tindakan krisis adalah membantu
mengatasi masalah secepat mungkin.
 Contoh: Perawat: “Saya rasa Anda kenal
banyak orang di bidang komputer. Maukah
Anda menghubungi mereka. Mungkin mereka
tahu ada lowongan kerja.”
EVALUASI
 Dapatkah individu menjalankan fungsinya kembali seperti
sebelum krisis?
 Sudahkah ditemukan kebutuhan utama yang dirasakan
dengan adanya kejadian yang menjadi faktor pencetus?
 Apakah perilaku maladaptif atau symptom yang
ditunjukkan berkurang?
 Apakah mekanisme koping yang adaptif sudah berfungsi
kembali?
 Apakah individu telah mempunyai pendukung sebagai
tempat bertumpu?
 Pengalaman apa yang diperoleh individu yang mungkin
dapat membantunya menghadapi krisis di kemudian hari?

Anda mungkin juga menyukai