Anda di halaman 1dari 17

CONVOLUTIONAL Code using

TRELLIS Diagram for ENCODING


and DECODING

Departement of Electrical Engineering


Faculty of Engineering
Pakuan University
Kelompok 4
1. 054114024 Kresna Aditama
2. 054115049 Riski Perdana
3. 054115062 Novia Tri Sapturida
4. 054115066 Aufar Darma Adisena
5. 054115068 Giza Zativa
Encoding
Encoding adalah penyandian atau proses untuk mengubah
sinyal asal, ke dalam bentuk yang lebih otpimal untuk
keperluan komunikasi data dan penyimpanan data.

Misalnya satu byte data terdiri dari 8 bit jajar. Untuk


mengirimkan data bit jajar ini memerlukan 8 saluran kanal
pengirim dan 8 saluran kanal penerima. Karena ini tidak
efisien, maka informasi harus di encoding atau disandikan
kedalam bentuk data deret sehingga kita bisa mengirim sinyal
hanya dengan satu kanal pengirim dan satu kanal penerima.
Decoding
Decoding adalah konversi data yang telah
dikirimkan oleh sumber menjadi informasi yang
dimengerti oleh penerima.
Mengekstrak data yang telah diencoding tadi ke
dalam bentuk sinyal asli atau asalnya (infromasi asal).
Dalam hal ini sebagai contoh mengubah sinyal bit
deret menjadi sinyal bit data jajar.
Proses
INFO
ENCODE
CONVOLUTION

- State Table
- Diagram State
- Trellis Diagram

Output Encode will


be Submitted
Konvolusi
Kode konvolusi adalah salah satu teknik umum
dalam pengkodean kanal.
Sebagai kode biner, kode konvolusi melindungi
informasi dengan menambahkan bit. Sebuah rate k/n
kode konvolusi memproses urutan input dari k-bit
informasi symbol melalui satu atau lebih shift register
yang menuju ke Adder.
Struktur Kode Konvolusi
Kode Rate (R = k/n) = ½
Input (k) = 1
Output (n) = 2
Shift Register (m) = 3
Adder = 2
Bila generator yang digunakan sebanyak 2 buah , yaitu
X= (1101) dan Y= (1011), maka codeword akan
diperoleh melalui proses :
X4= 1, X3= 0, X2= 1, X1= 1
Y4= 1, Y3= 1, Y2= 0, Y1= 1
Codeword = (11, 01, 10, 11)
Analisa Trellis Diagram

Salah satu analisis sinyal pada kode konvolusi


adalah menggunakan Diagram Trellis, sebagai
representasi dari keluaran encoder jika diberi
masukan secara lebih kompak. Diagram ini dapat
digambarkan sekaligus proses decodingnya.
State Table
Present Next State Next State
State Input = 0 Output Input = 1 Output

A 0 0 0 0 00 1 0 11

B 0 1 0 0 11 1 0 00

C 1 0 0 1 10 1 1 01

D 1 1 0 1 01 1 1 10
State Diagram 0/00

1/11
00 10

Present Next State Next State


Output Output 1/00
State Input = 0 Input = 1
0/11 1/01
A 0 0 0 0 00 1 0 11
0/10
B 0 1 0 0 11 1 0 00

C 1 0 0 1 10 1 1 01
01 11
0/01
D 1 1 0 1 01 1 1 10

Input / Output
1/10

 Input = 1
 Input = 0
Diagram Trellis (Encoding)
Contoh Bitstream : 11011

Present Next State Next State


State Input = 0
Output
Input = 1
Output A • • • • • •
A 0 0 0 0 00 1 0 11
B • • • • • •
B 0 1 0 0 11 1 0 00

C 1 0 0 1 10 1 1 01 C • • • • • •
D 1 1 0 1 01 1 1 10
D • • • • • •
t=0 t=1 t=2 t=3 t=4 t=5
Diagram Trellis (Encoding)
00 00 00 00 00
A=00 • • • 11
• 11
• 11

11 11

B=10 • • 10
• 10
• 10 • 10

C=01 • • 01 • 01 • 01 • 01 •
D=11 • • • 11 • 11 • 11 •
t=0 t=1 t=2 t=3 t=4 t=5

Input Bitstream 1 1 0 1 1

Output 11 01 01 00 01
Trellis diagram mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya
adalah:
Merupakan metode yang sederhana, tidak terlalu kompleks
Mempunyai ketelitian dalam mendeteksi error yang tinggi
Dapat diimplementasikan kedalam program komputer,
sehingga analisis kesalahan bisa lebih cepat, sehingga dapat
menghemat waktu
Decode Process

A • • • • • •
Present Next State Next State
Output Output
State Input = 0 Input = 1
B • • • • • •
A 0 0 0 0 00 1 0 11

B 0 1 0 0 11 1 0 00 C • • • • • •
C 1 0 0 1 10 1 1 01
D 1 1 0 1 01 1 1 10
D • • • • • •
t=0 t=1 t=2 t=3 t=4 t=5

Input Bitstream
Output 11 01 01 00 01
THANK YOU
fo r

Your Attention
 Video 1
 Video 2
 Video 3

Anda mungkin juga menyukai