3
DASAR HUKUM
4
DASAR HUKUM
Permendagri No. 13 Tahun 2006 jo No. 59 Tahun 2007 jo. No. 21 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah
Permendagri No. 54 Tahun 2010 Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 2008 tentang
tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah
Peraturan Menteri Keuangan No. 19 Tahun 2014 tentang Penggunaan Dana Kapitalisasi
Jaminan Kesehatan Nasional untuk Jasa Pelayanan Kesehatandan Dukungan Biaya Operasional
pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Jaminan Kesehatan Nasional
Peraturan Menteri Kesehatan No. 17 tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi
Khusus Nonfisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2017 (bisa berubah tergantung tahun
pelaksanaannya)
5
Implementasi
23 UU Pemerintahan Daerah
12
PP Pengelolaan Keuda
7
Perpres Satu Data Perpres Stranas PK
2
Penyusunan
Keuda APBD
6
Struktur Organisasi Dinas kesehatan
Kepala Dinas
Sekretaris
Kasubag / Subko
KEPALA UOBF
PUSKESMAS
KELOMPOK
PENANGGUNG JABATAN
JABATAN
JAWAB PELAKSANA
FUNGSIONAL
KOORDINATOR –
KOORDINATOR PELAYANAN
8
Peran puskesmas menurut fungsinya
a. Pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan
b. Pusat pemberdayaan masyarakat
c. Pusat pelayanan kesehatan masyarakat
primer
d. Pusat pelayanan kesehatan perorangan
primer
9
Struktur Organisasi Pengelola Keuangan Daerah
UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara
Presiden
selaku Kepala Pemerintahan memegang kekuasaan
pengelolaan keuangan negara
Menteri Keuangan
selaku pengelola fiskal dan Wakil Pemerintah
Menteri/pimpinan lembaga
selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang kementerian
negara/lembaga
Gubernur/Bupati/Walikota
selaku kepala pemerintahan daerah untuk mengelola keuangan
daerah dan mewakili pemerintah daerah
Sumber Data : Modul Pelatihan MP 10
Pelimpahan kekuasaan pengelolaan keuangan daerah
(PKD)
Gubernur/ Kepala daerah selaku pemegang
Bupati/
Walikota kekuasaan pengelolaan keuangan daerah,
selanjutnya melimpahkan sebagian atau
Sekretaris seluruh kekuasaannya kepada:
Daerah a. Sekretaris Daerah Selaku Koordinator
Pengelola Keuangan Daerah;
SKPD/ OPD SKPKD b. Kepala Satuan Kerja Pengelola
Pengguna PPKD/BUD
Anggaran Keuangan Daerah (SKPKD) Selaku
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
(PPKD); Dan
Kuasa Pengguna Kuasa Pengguna c. Kepala Satuan Kerja Perangkat
Anggaran anggaran Daerah (SKPD) Selaku Pejabat
Pengguna Anggaran/Pengguna
Barang
9
Tugas Pokok Dan Fungsi kepala SKPD
Bertindak Selaku
Pengguna Anggaran (PA)
1. Menyusun anggaran SKPD (RKA-SKPD)
2. Menyusun dokumen pelaksanaan anggaran (DPA)
3. Melaksanakan anggaran SKPD yang dipimpinnya
4. Melaksanakan pemungutan penerimaan bukan pajak
5. Mengelola utang piutang daerah yang menjadi tanggung jawab SKPD
yang dipimpinnya
6. Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD yang dipimpinnya
7. Melaksanakan tugas-tugas pengguna anggaran lainnya berdasarkan
kuasa yang dilimpahkan oleh kepala daerah
8. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada kepala daerah
melalui sekretaris daerah.
12
Wewenang Pejabat Pengguna
Anggaran
Tingkatan Daerah
Besaran SKPD
Beban Kerja
Lokasi
Kompetensi
Rentang Kendali
14
Pelimpahan Sebagian Kewenangan Meliputi
a. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban
anggaran belanja
b. melaksanakan anggaran unit kerja yang dipimpinnya
c. melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran
d. mengadakan ikatan/perjanjian kerjasama dengan pihak lain dalam batas
anggaran yang telah ditetapkan
e. menandatangani surat perintah membayar langsung (SPM-LS) dan surat
perintah membayar tambah uang persediaan (SPM-TU)
f. mengawasi pelaksanaan anggaran unit kerja yang dipimpinnya
g. melaksanakan tugas-tugas kuasa pengguna anggaran lainnya
berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh pejabat pengguna anggaran.
15
DPA-SKPD PPK-SKPD
Kepala SKPD
16
Program dan PPTK
Pejabat PA
Kegiatan
Tugas PPTK
17
Hubungan Kerja Pengelola Keuangan Dalam Struktur SKPD berbentuk Dinas
KEPALA DINAS
SEKRETARIS
Bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran secara fungsional bertanggung jawab atas
pelaksanaan tugasnya kepada PPKD selaku BUD. Sedangkan secara administratif, keduanya 18
bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada PA (kepala SKPD) atau KPA.
Tata Kelola Keuangan pada Puskesmas
19
Ketentuan Umum Penatausahaan Keuangan
20
Kaidah Umum Penatausahaan Keuangan Daerah
21
Hubungan Pengelola Keuangan Antara Dinas Kesehatan Dengan Puskesmas
22
Tugas dan Peran Pengelola Keuangan puskesmas
25
Sumber APBD Sumber : Permendagri No. 55 / 2008
Keterangan:
• Dana Dinas Terkait merupakan dana yang berasal dari DPA Dinas Kesehatan yang dikelola oleh
bendahara puskesmas untuk belanja operasional puskesmas.
• Bendahara puskesmas pengelola dana tersebut merupakan bendahara pengeluaran pembantu
Dinas Kesehatan
• Atas penggunaan dana tersebut, Bendahara pengeluaran pembantu pada puskesmas melakukan
pembukuan dengan Buku Kas Umum beserta buku pembantu dan melaporkan SPJ Bendahara
Pengeluaran Pembantu ke Bendahara Pengeluaran Dinas Kesehatan maksimal setiap tanggal 5
bulan berikutnya.
26
Dana Kapitasi JKN
Keterangan:
• Dana Kapitasi adalah besaran pembayaran per-bulan yang dibayar dimuka kepada Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) berdasarkan jumlah peserta
• Kepala Puskesmas menyusun Rencana Pendapatan dan Belanja Dana Kapitasi ke Dinas
Kesehatan untuk dimasukkan dalam RKA-Dinas Kesehatan.
• Dana Kapitasi dibayarkan langsung dari BPJS ke Rekening Dana Kapitasi Puskesmas.
• Atas penggunaan Dana Kapitasi, Bendahara Dana Kapitasi menyampaikan Laporan realisasi
pendapatan dan belanja Dana Kapitasi ke Kepala Puskesmas maksimal tanggal 5 bulan
berikutnya, disampaikan oleh Kepala Puskesmas ke Kepala Dinas Kesehatan tiap bulan dan SPTB
maksimal tanggal 10 bulan berikutnya.
27
Pelaporan dan Pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan
28
Prinsip Laporan Keuangan Terpadu
a. Mencatat Semua Pengeluaran untuk kegiatan di
Puskesmas
b. Pencatatan disertai dengan bukti yang sah
c. Mencatat kesesuaian antara anggaran dan realisasi.
d. Sederhana.
semua dana yang diterima dari berbagai sumber tersebut perlu
diintegrasikan dan disajikan menjadi satu dalam Laporan Keuangan.
29
TERIMA
KASIH
30
LOGO
Penugasan
Tata Cara :
1.Peserta membagi kelompok, dibantu panitia
2.Mempresentasikan hasil latihan kasus tersebut
selama 10 menit/ kelompok
3.Tanggapan dari kelompok lain
4.Diskusi
5.Rangkuman dan kesimpulan
31
LATIHAN KASUS
Kepala Puskesmas Galau, Dampak Perpres & Permenkes terkait Dana Kapitasi JKN di Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
Telah ditetapkan peraturan Presiden No. 32 tahun 2014 tentang pengelolaan dana kapitasi
Jaminan Kesehatan Nasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama miik Pemerintah Daerah.
Kemudian disusul dengan keluarnya Peraturan Menteri Kesehatan No.19 tahun 2014 tentang
penggunaan dana kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional untuk jasa pelayanan kesehatan dan
dukungan operasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama milik Pemerintah Daerah.
Dari dua peraturan tersebut salah satunya akan membuat Kepala Puskesmas menjadi galau
seperti yang dialami Kepala Puskesmas di salah satu daerah di Jawa Tengah. Hal ini dikarenakan
puskesmas diberi pilihan untuk BLUD oleh Pemda. Menurut dr, Beti sulistyorini (Puskesmas
Pasundan), dengan puskesmas menjadi BLUD, kapitasi akan diturunkan langsung ke puskesmas dan
tidak lagi melalui kas daerah. Sehingga konsekwensinya puskesmas diberi kewenangan untuk
mengatur dana kapitasi sesuai dengan peraturan presiden. Namun untuk mengelola dana sendiri
dibutuhkan kompetensi yang sesuai, misalnya bendahara pemegang keuangan harus mendapatkan
pelatihan tertentu yang berkaitan dengan penggunaan dana.
Dengan BLUD, puskesmas akan lebih berkembang karena bisa menggunakan dana sesuai
dengan kebutuhan dan tidak tergantung dari dinas kesehatan, sehingga BLUD puskesmas lebih
fleksibel mengelola keuangan. Namun dengan BLUD, tambahan penghasilan yang selama ini
diterima semua staf puskesmas dihapus.
32
Peraturan Presiden ini diperuntukkan untuk Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
milik pemerintah yang belum menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD. Untuk penganggaran,
kepada FKTP diminta menyampaikan rencana pendapatan dan belanja dana kapitasi tahun berjalan
yang mana mengacu pada jumlah peserta yang terdaftar di FKTP dan besaran kapitasi JKN kepada
Kepala SKPD dinas kesehatan. Menurut contributor IHQN, Ilham Akhsanu Ridho, SKM., M.Kes,
peraturan presiden ini semakin jauh dari upaya preventif dan promotif.
sedangkan, peraturan Menteri Kesehatan menjelaskan bahwa dana kapitasi yang diterima oleh
FKTP dimanfaatkan seluruhnya untuk (1) pembayaran jasa pelayanan kesehatan dan (2) dukungan
biaya operasional pelayanan kesehatan. Alokasi untuk pembayaran jasa pelayanan kesehatan
ditetapkan sekurang kurangnya 60 % dari penerimaan dana kapitasi. Sedangkan alokasi dana kapitasi
untuk dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan dimanfaatkan untuk (1) obat, alat kesehatan
dan bahan medis habis pakai, dan (2) kegiatan operasional pelayanan kesehatan lainnya.
Dari kasus di atas, sebutkan permasalahan apa saja dalam bidang pengelolaan keuangan di
puskesmas yang menyebabkan kegalauan para kepala puskesmas serta solusi apa saja yang akan
Saudara usulkan?
33