‫السالم عليكم ورحمة هللا و بركاته‬

DASAR-DASAR PENULISAN
ARTIKEL ILMIAH
Menulis Artikel yang Efektif dan Kreatif

Tarsono Makmuri
Kamis, 24 Agustus 2023
TARSONO MAKMURI
 Indramayu, 22 Februari 1976
 Pendidikan: MAN Rajagaluh
Majalengka (1995); S1 UIN Bdg
(1999); S2 UPI Bandung (2004); S3
UIN Bdg (2017). Pesantren Babakan
Ciwaringin Cirebon (1988 – 1995)
 Pengalaman: Guru BK, Dosen, Tutor
Peneliti, Trainer, Konselor.
 Spesialisasi:
Psikologi Pendidikan dan
Pendidikan Agama islam
 Penghargaan : Satya Lancana Karya
Satya Presiden RI (2016), Dosen
Terbaik Fak Psikologi UIN Bdg (2018)
POKOK BAHASAN

A. PENTINGNYA PUBLIKASI ILMIAH

B. KENDALA UMUM PUBLIKASI
C. KONDISI SAAT INI
D. TAHAPAN UMUM
 PENTINGNYA Publikasi karya ilmiah

1. REWARD AGAR AKADEMISI LEBIH BERSEMANGAT

MENJALANKAN AMANAT POKOK PROFESINYA, YAKNI
PENGEMBANGAN ILMU
2. MEMBANGUN BUDAYA AKADEMIK YANG BAIK
3. TERBIASA MELAKUKAN CRITICAL THINKING
4. MELAKUKAN RISET DENGAN BAIK
5. KEMAMPUAN ANALISIS DAN SOLUSI
6. KEMAMPUAN BERAGURMEN DENGAN BAIK SERTA
MENGUASAI TEKNIK MENULIS ILMIAH.
Publikasi karya Ilmiah
adalah salah satu
Target Output dari
suatu Penelitian
KENDALA UMUM PUBLIKASI
 ENGLISH ACADEMIC WRITING, SEPERTI PENERJEMAHAN, SECARA GRATIS.
 KETERSEDIAAN WAKTU YANG SEDIKIT UNTUK MENULIS DAN MELAKUKAN RISET KARENA BEBAN KERJA
YANG TINGGI
 MINIMNYA DANA RISET MEMPENGARUHI KELUASAN RISET UNTUK MENGHASILKAN GENERALISASI DATA.
PROGRAM HIBAH YANG MENSYARATKAN GELAR AKADEMIK DOKTOR ATAU LEKTOR KEPALA UNTUK MENJADI
KETUA (PENULIS PERTAMA)
 TERBATASNYA WAKTU, TENAGA, DAN BIAYA MENGAKIBATKAN TIDAK SEDIKIT RISET LEBIH BERORIENTASI
‘MEMBUAT LAPORAN’ DAN ‘TAMBAH MODAL’ BUKAN ‘MEMBUAT PUBLIKASI JURNAL INTERNASIONAL’.
 TEKNIK PENULISAN, TERMASUK LOGIKA BERPIKIR DAN TEKNIK REFERENCING STANDAR JURNAL REPUTASI.
 BIAYA PUBLIKASI INTERNASIONAL, BAIK ITU UNTUK PROSES PENERJEMAHAN MAUPUN BIAYA PUBLIKASI.
MEMANG TERDAPAT JURNAL TERINDEKS SCOPUS YANG GRATIS (OPEN ACCESS SYSTEM), TETAPI,
PERSAINGANNYA MEMANG LEBIH SULIT. KARENA ITU, BANYAK DOSEN YANG MEMILIH JURNAL LAIN YANG
TERINDEKS SCOPUS TETAPI BERBAYAR.
 KURANGNYA JURNAL YANG MEMILIKI REPUTASI TERAKREDITASI NASIONAL DAN INTERNASIONAL.
 AKADEMISI PERLU MENINGKATKAN MOTIVASI MENINGKATKAN KUALITAS DIRI.
KONDISI KITA SAAT INI

1. A GOOD RESEARCHER AND WRITER

2. A GOOD RESEARCHER, BUT POOR WRITER
3. A BAD RESEARCHER, BUT A GOOD WRITER
4. A BAD RESEARCHER AND WRITER
PROSES PENYIAPAN & PENERBITAN ARTIKEL
1. MEMILIH SALAH SATU JURNAL YANG SESUAI
2. MENCARI INSTRUCTION FOR AUTHORS
3. MENCARI SATU CONTOH ARTIKEL YANG SUDAH TERBIT
4. MENULIS ARTIKEL MENURUT PETUNJUK / TEMPLATE
5. MENGIRIM NASKAH
6. MENGEMBALIKAN NASKAH KEPADA EDITOR-IN-CHIEF
7. MEMPERBAIKI NASKAH
8. MENGIRIM NASKAH YANG SUDAH DIPERBAIKI
9. MEMERIKSA GALLEY PROOF
10. MENYELESAIKAN SYARAT ADMINISTRASI
TAHAPAN UMUM
Menemukan isu penelitian

Memilih jurnal

Baca 3 nmr jurnal

Mulai menulis

Kutip 3 tulisan dari jurnal terpilih

Sesuaikan gaya selingkung

Kelengkapan: abstrak, alamat koresponden,

acknowledment

Editing bahasa

Submit artikel

Revisi - resubmit
AWWALAN

1. CARI JURNAL KE JURNAL (MULAI DARI JURNAL)

2. MENDEKATKAN DIRI DENGAN JURNAL
TERAKREDITASI
3. MENGHINDARI KESALAHAN MEMILIH JURNAL
4. BERSANDAR PADA “CONTOH”, BUAT “TIRUAN”
5. BERORIENTASI ONLINE
JENIS PUBLIKASI KARYA ILMIAH

1. Journal Paper
2. Conference Paper
3. Book (edited &
author)
4. Book Chapter
BAHAN DASAR MENULIS

Secara umum, menulis hanya butuh 2 (dua)

hal penting: (1) sensitifitas sosial, dan (2)
kebiasaan menulis.
Sensitifitas menulis dibutuhkan untuk
menemukan tema yang akan ditulis;
Sedangkan kebiasaan menulis dibutuhkan
untuk menuangkannya ke dalam tulisan.
KETENTUAN UMUM

SECARA UMUM JURNAL ILMIAH MENSYARATKAN:

1. IDENTITAS TULISAN ATAU JUDUL;
2. ABSTRAK;
3. PENDAHULUAN;
4. BAHAN DAN METODE;
5. HASIL ATAU TEMUAN;
6. PEMBAHASAN;
7. KESIMPULAN;
8. DAFTAR PUSTAKA.
IDENTITAS ATAU JUDUL (1)

 JUDUL DIRUMUSKAN DENGAN JELAS. DENGAN MEMBACA

JUDUL, AKAN MEMUDAHKAN PEMBACA MENGETAHUI INTI
JURNAL TANPA HARUS MEMBACA KESELURUHAN DARI
JURNAL TERSEBUT.
 MISALNYA, TULISAN BERJUDUL “PENDIDIKAN AGAMA”.
JELAS, JUDUL INI TIDAK JELAS.
 TAPI, “PENDIDIKAN AGAMA DALAM MEMBENTUK KARAKTER
SISWA”. JUDUL INI SUDAH SEDIKIT BANYAK MELAPORKAN
ISI DARI JURNAL, DAN MUNGKIN SIGNIFIKANSINYA BAGI
MASYARAKAT
IDENTITAS ATAU JUDUL (2)

 JUMLAH KATA 12-15 KATA

 MENCERMINKAN ISI DENGAN PAS
 MEMUAT KATA-KATA KUNCI
 TIDAK ADA SINGKATAN, RUMUS, JARGON
 TIDAK ADA KATA “PENGARUH”, “STUDI”, “BEBERAPA”, “PENGAMATAN
PADA”.
 BIASANYA TIDAK MENGANDUNG KATA KERJA
 TAK ADA METAFORA SEPERTI PUISI, PERIBAHASA
 TERJEMAHANNYA DALAM BAHASA INGGRIS
PENULIS

 URUTAN NAMA PENULIS HARUS SUDAH DISEPAKATI

 PENULIS HARUS BERTANGGUNG JAWAB ATAS ISI
 TAAT ASAS DALAM MENULISKAN NAMA, KHUSUSNYA
MEREKA YANG TIDAK MEMILIKI NAMA KELUARGA
 TETAPKAN PENULIS KORESPONDENSI (DIBERI TANDA)
 SEMUA NAMA DITULIS TANPA GELAR
ALAMAT

 ALAMAT POS (LEBIH PERMANEN)

 ALAMAT LEBIH LENGKAP UNTUK PENULIS KORESPONDENSI
 KELAZIMAN SEKARANG DENGAN ALAMAT E-MAIL
 UNTUK MAHASISWA PASCASARJANA, TULISKAN NAMA
PERGURUAN TINGGI TEMPAT STUDI DAN LEMBAGA ASAL
(JIKA ADA)
ABSTRAK (1)

 ABSTRAK BUKAN RINGKASAN. IA DIMAKSUDKAN UNTUK

MENJELASKAN SUBSTANSI KARYA TULIS.
 PANJANG ABSTRAK BERKISAR 250 KATA YANG MERANGKUM
TUJUAN, METODE, HASIL, DAN KESIMPULAN.
 ABSTRAK BIASANYA DITULIS TERAKHIR.
 CARA MUDAH UNTUK MENULIS ABSTRAK ADALAH: MENGUTIP
POIN-POIN YANG PALING PENTING DARI SETIAP BAGIAN
JURNAL.
ABSTRAK (2)

 PERIKSA KETENTUAN JUMLAH KATA MAKSIMUM (BIASANYA 200)

 SUPAYA HEMAT KATA, JANGAN MENGULANG JUDUL DALAM ABSTRAK
 PERIKSA KETENTUAN JUMLAH PARAGRAPH
 PERIKSA KEUTUHAN ISI ABSTRAK (BUKAN PENGANTAR)
 HAL YANG PERLU DIMUAT: PENDAPAT BARU, PENDEKATAN ATAU METODE YANG
DITERAPKAN, HASIL-HASIL PENTING, SIMPULAN
 TIDAK ADA PENGACUAN KE TABEL, ILUSTRASI, RUJUKAN
 SINGKATAN HARUS DIJELASKAN, ATAU KALAU TIDAK AKAN DIGUNAKAN LAGI
DALAM ABSTRAK, SINGKATAN TIDAK PERLU DIPERKENALKAN
 ABSTRAK BERBAHASA INGGRIS: GUNAKAN BANTUAN PROGRAM WORD
PENDAHULUAN (1)

 PERNYATAAN TENTANG KASUS YANG ANDA

KRITISI UNTUK MEMAHAMI TUJUAN SPESIFIK
DALAM KERANGKA TEORITIS YANG LEBIH
BESAR.
 IA DAPAT MENCAKUP INFORMASI TENTANG
LATAR BELAKANG MASALAH.
 JANGAN MEMBUAT PENDAHULUAN TERLALU
LUAS. TAPI DAPAT MEMBUKA PINTU
PEMBAHASAN ATAS MASALAH YANG DIAMATI.
PENDAHULUAN (2)

 BERISI LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

 HIPOTESIS (KALAU ADA)
 STATUS ILMIAH DEWASA INI
 SERING MENGACU PUSTAKA YANG MENJADI LANDASAN ATAU ALASAN PENELITIAN
 CARA PENDEKATAN ATAU MEMECAHKAN MASALAH (MUNGKIN TIDAK SEMUA MASALAH
YANG AKAN DIATASI)
 TUJUAN PENELITIAN
 BIASANYA TIDAK TERLALU EKSTENSIF: ADA YANG HANYA 3-4 PARAGRAF, ATAU 2
HALAMAN KETIK SPASI GANDA
 MANFAAT PENELITIAN TIDAK PERLU (TERBAWA DARI FORMAT USULAN PENELITIAN)
ULASAN PUSTAKA

 TIDAK DITULISKAN SEBAGAI BAGIAN TERPISAH

 MASUK DALAM PENDAHULUAN, METODE, PEMBAHASAN
 PUSTAKA YANG DIACU HARUS ADA DALAM DAFTAR PUSTAKA
 ACUAN HARUS RELEVAN, MUTAKHIR, DAN DARI ACUAN PRIMER
 ULASAN PUSTAKA TIDAK TERLALU EKSTENSIF
 PERNYATAAN UMUM TIDAK MEMERLUKAN PUSTAKA RUJUKAN.
CONTOH: INDUSTRI SUDAH SANGAT BERKEMBANG SAAT INI
(SHAMSUDDIN & DIMICK 1986).
 JANGAN MENGUTIP KUTIPAN, MISALNYA ... AHMAD DALAM BADU
BAHAN DAN METODE

 PENULIS MENJELASKAN METODE PENGUMPULAN DATA,

SERTA PENDEKATAN YANG DIGUNAKANNYA.
 JIKA PENELITIAN DILAKUKAN DI LAPANGAN TERTENTU,
MAKA PENULIS MENGGAMBARKAN DAERAH PENELITIAN
ITU.
 BAGIAN INI HARUS MEMAPARKAN SECARA RINCI DAN JELAS
SEHINGGA PEMBACA MEMILIKI PENGETAHUAN DAN TEKNIK
DASAR AGAR, JIKA MUNGKIN, DAPAT “DIDUPLIKASIKAN”.
METODE (2)

 URAIAN TERPERINCI (BAHAN – PENARIKAN CONTOH – ANALISIS – PENGOLAHAN DATA) -

MENJAMIN KETERULANGAN HASIL
 JIKA METODE MENGACU KE PROSEDUR STANDAR, TULIS STANDARNYA
 JANGAN MENGACU PROSEDUR PRAKTIKUM
 KURANG BAIK:
PENELITIAN INI MERUPAKAN PENELITIAN BERSIFAT “DESKRIPTIF”. PENELITIAN DESKRIPTIF
IALAH ...
 JANGAN GUNAKAN BENTUK KALIMAT PERINTAH
 ALAT SEPERTI GUNTING, GELAS UKUR, PENSIL, ... TAK PERLU DITULIS, TETAPI
PERINCILAH PERALATAN ANALITIS (BAHKAN SAMPAI KE TIPE)
 SATUAN STANDAR INTERNASIONAL UNTUK KUANTITAS
 SINGKATAN YANG SUDAH STANDAR
TEMUAN ATAU HASIL

 MENYAJIKAN
DATA RINGKAS DENGAN
MENGGUNAKAN TEKS NARATIF, TABEL, ATAU
GAMBAR.
 HANYAHASIL YANG DISAJIKAN, TIDAK ADA
INTERPRETASI DATA ATAUPUN KESIMPULAN.
 DATAYANG DIKUMPULKAN DALAM TABEL/GAMBAR
HARUS DILENGKAPI TEKS NARATIF DAN DISAJIKAN
DALAM BENTUK YANG MUDAH DIMENGERTI.
HASIL (2)

 SAJIKAN SECARA BERSISTEM  LIHAT ‘TUJUAN PENELITIAN’ ATAU

HIPOTESIS
 HANYA DATA YANG BERKAIT DENGAN TUJUAN
 SEDERHANAKAN TABEL YANG TERLALU BESAR & RUMIT
 TIDAK ADA DATA YANG DITAMPILKAN BERULANG
 HASIL DIDUKUNG OLEH OLAHAN DATA DAN ILUSTRASI YANG BAIK (BERI
NOMOR DAN DIACU DALAM TEKS)
 JANGAN MENARASIKAN ANGKA DALAM TABEL ATAU ILUSTRASI TETAPI
NYATAKAN DENGAN KALIMAT YANG MEMBERI PENGUATAN TEMUAN
PENELITIAN
PEMBAHASAN

 TAFSIRAN ATAS DATA YANG DIPEROLEH. SETIAP

HUBUNGAN ANTAR VARIABEL DAPAT DILIHAT JELAS.
 HARUS PULA MENYERTAKAN PENJELASAN YANG, JIKA ADA,
BERBEDA DARI TEMUAN ORANG LAIN.
 HASIL YANG BERTOLAK BELAKANG SEKALIPUN PERLU
DIJELASKAN, DAN BAHKAN MUNGKIN IA MERUPAKAN
SESUATU YANG PENTING UNTUK DITAWARKAN DALAM
PENELITIAN ANDA.
PEMBAHASAN (2)

 Tidak mengulang hasil secara ekstensif • Tidak mengulang hasil secara

 Tidak sekadar menarasikan hasil verbatim
 Tunjukkan hubungan yang ada di antara fakta- • Buatlah generalisasi dengan hati-
fakta selama pengamatan
hati (perhatikan keterbatasan hasil
 Sudahkah hasil penelitian diberi makna? temuan)
 Beri kesan kecendekiaan peneliti
• Implikasi temuan dapat ditulis
 Berargumentasi secara logis dalam menafsir dan
memberi implikasi • Saran harus berkait dengan
 Adakah keterbatasan temuan?
pelaksanaan atau hasil penelitian

(tidak mengada-ada)
Adakah spekulasi yang berlebihan?
 Apakah pendapat penulis terkemas dalam
• Kalau penelitian harus dilanjutkan,
paragraf yang baik? yang mana? bagaimana?
SIMPULAN

 SIMPULAN ADALAH SEBUAH PERNYATAAN ILMIAH

PENELITI MENGENAI DATA YANG DISAJIKAN
SEIRING PERTANYAAN YANG DINYATAKAN DALAM
PENDAHULUAN.
 DENGAN MENGACU PADA BAGIAN PENDAHULUAN
DAN SIMPULAN, SEORANG PEMBACA SEJATINYA
DAPAT MEMILIKI IDE YANG BAIK DARI PENELITIAN
INI.
Daftar Pustaka
 Semua sumber informasi (yang dirujuk) dalam
tulisan ini harus ditulis seluruhnya, tanpa
kecuali, secara alfabetis.
 Ini akan berguna bagi pembaca yang ingin
merujuk pada literatur aslinya.
 Hati-hati, bahwa referensi yang dikutip
benar-benar disebutkan secara lengkap pada
bagian ini.
 Lihat aturan jurnal (sistem nomor atau nama-
tahun)
• Perhatikan singkatan untuk nama
jurnal: Phys. (= Physics), Biol. (=
Biology)
• Cermati mutu pustaka acuan
(keprimeran dan kemutakhiran > 80%)
• Periksa kelengkapan nama pengarang
(nama depan dan nama belakang)
• Sesuaikan dengan acuan di dalam
teks  Periksa kelengkapan identitas
artikel jurnal (volume, namar
halaman)
• Periksa nama penerbit dan satu
nama kota: New York: Academic
Press
BEBERAPA PERANGKAT PENDUKUNG

Deteksi Plagiasi
dan Referencing
System
GAYA SELINGKUNG: DAFTAR PUSTAKA
 TIPS AGAR ARTIKEL DITERIMA DI
JURNAL
1. MELAKUKAN PENELITIAN DENGAN KUALITAS YANG BAIK
a. LANGKAH AWAL MENULIS ITU DENGAN REWRITEN/MENULIS KEMBALI
LAPORAN/PENELITIAN.
b. TEKANKAN BAHWA PENELITIAN INI PENTING DAN MENARIK, SERTA NILAI
KEBARUANNYA.
c. METODOLOGI PENELITIAN YANG VALID (GUNAKAN METODE-METODE YANG
DIGUNAKAN SAAT INI
d. RANCANGAN PERCOBAAN YANG BENAR BERIKUT JUMLAH ULANGAN YANG
CUKUP.
e. DATA YANG MENCUKUPI STANDAR PUBLIKASI INTERNASIONAL (BAIK KUALITAS
MAUPUN KUANTITAS)
2. MUTU TULISAN YANG BAIK
a. BAGI EDITOR DAN REVIEWER: KUALITAS TULISAN MENCERMINKAN
KUALITAS SCIENCE YANG ADA DI DALAMNYA
b. PERHATIKAN FORMAT SECARA SEKSAMA (GUIDE FOR AUTHORS) -->
SETIAP JURNAL BERBEDA
c. PENGGUNAAN BAHASA INGGRIS YANG BAIK --> LOGIKA PENGGUNAAN
BAHASA SEBAGAIMANA ORANG NATIVE MENGGUNAKANNYA.
d. HINDARI PLAGIARISME --> EX: COPY PASTE DARI BERBAGAI JURNAL
e. SEKALI KITA KETAHUAN MELAKUKAN PLAGIASI, MAKA AKAN SULIT
MASUK KE JURNAL.
3. MENCOBA SECARA TERUS - MENERUS DENGAN MENULIS PAPER STANDAR
JURNAL
a. BERLATIH MENUANGKAN TULISAN SECARA SISTEMATIS (ABSTRACT,
LITERATURE REVIEW, METHODOLOGY, RESULT AND ANALYSIS,
REFERENCE)
b. “PRACTICE MAKES PERFECT”
c. BANYAK MEMBACA JURNAL D. LATIHAN MENULIS TERUS-MENERUS
d. SABAR KARENA ADA HAMBATAN (BAHASA, BIAYA, IT DAN JENIS JURNAL)
e. KETIDAKBERHASILAN (DITOLAK) ADALAH SUKSES YANG TERTUNDA
f. COBA LAGI......COBA LAGI......COBA LAGI SAMPAI BERHASIL
4. PILIH JURNAL YANG SESUAI
a. PELAJARI DENGAN BAIK-BAIK JURNAL YANG SESUAI DENGAN TEXT/ PAPER.
b. INGAT TIDAK SESUAI ITU, PASTI AKAN DIREJECT.
c. SEBAIKNYA YANG MEMPUNYAI IMPACT FACTOR (JUMLAH SITASI/JUMLAH ARTIKEL), ATAU
SETIDAKNYA TERINDEKS DI SCOPUS (UTK KE JURNAL INTERNASIONAL)
d. UNTUK MAHASISWA PASCA: TURN-OVER TIME DARI JURNAL
e. JIKA BELUM MANDIRI, MAKA BERGABUNG DENGAN PENULIS YANG PERNAH MEMPUNYAI
PENGALAMAN MENULIS JURNAL NASIONAL/INTERNASIONAL.
f. SEMAKIN BANYAK AUTHOR SUATU ARTIKEL, MAKA ARTIKEL SEMAKIN BERBOBOT
g. CORRESPONDING AUTHOR TIDAK HARUS SEBAGAI PENULIS PERTAMA
h. SIAPA YANG BERHAK MENJADI PENULIS PERTAMA ADALAH YANG MENYIAPKAN
PAPER/MEMBUAT PAPER
i. BERTANYA PADA KOLEGA YANG BERPENGALAMAN SEBAGAI PENULIS, REVIEWER ATAU
EDITOR DARI JURNAL INTERNASIONAL DI BIDANG YANG TERKAIT
5. MERESPON KOMENTAR REVIEWER DAN EDITOR SECARA POSITIF DAN
KONSTRUKTIF
a. DIMULAI DARI BERBAIK SANGKA: ANGGAP BAHWA EDITOR DAN
REVIEWER BERMAKSUD UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PAPER KITA
b. JAWAB REVIEWER DAN EDITOR POIN-PER-POIN
c. JIKA KITA TIDAK SEPAKAT DENGAN MASUKAN --> BERIKAN ARGUMEN
YANG KUAT DAN BERHATI-HATI DALAM MENYAMPAIKAN, PENUH
RESPEK --> TIDAK OFENSIF ATAU BAHKAN COUNTER-ATTACK
ALASAN – ALASAN DITOLAK

1. ARTIKEL TIDAK LENGKAP --> KURANG SATU ATAU LEBIH ELEMEN

2. BAHASA INGGRIS KURANG BAIK
3. TABEL ATAU GAMBAR TIDAK DAPAT DIMENGERTI ATAU TIDAK SELF-STANDING
4. TIDAK MENGIKUTI “GUIDE FOR AUTHORS“
5. DAFTAR PUSTAKA TIDAK LENGKAP ATAU SANGAT USANG
6. TERBITAN TERBATAS
7. TIDAK MENGGUNAKAN SISTEM RUJUKAN YANG KONSISTEN (NUMBERING, AUTHORS, YEAR)
8. SEMUA PUSTAKA YANG DIRUJUK DALAM PAPER HARUS ADA DALAM DAFTAR PUSTAKA
9. ARTIKEL TIDAK MENSITASI YANG SEBETULNYA PENTING
10. PROSEDUR DAN ANALIS BERMASALAH
11. PERMASALAHAN DI ALUR PAPER KARENA ARGUMEN YANG DIBANGUN TIDAK LOGIS DAN TIDAK VALID
LANGKAH - LANGKAH JIKA DITOLAK

1. BELUM TENTU KARENA KUALITAS PAPER KITA YANG TIDAK BAIK

2. SECARA UMUM REJECTION RATE INTERNATIONAL JOUNAL
BERKUALITAS MEMANG TINGGI (EX: SCIENCE, REJECTION RATE 90%)
3. CARI JURNAL LAIN --> AKOMODIR MASUKAN-MASUKAN DARI REVIEWER
DAN EDITOR SEBELUMNYA JIKA SESUAI, RE-FORMAT, DAN SUBMIT
BARU
4. KESEMPATAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KITA
5. COBA DAN MENCOBA LAGI UNTUK MENGIRIMKAN PAPER
6. SEMOGA DIKESEMPATAN LAIN BISA DITERIMA
‫و السالم عليكم ورحمة هللا و بركاته‬