Oleh Kelompok 11 Our Team • Elizabeth Yoshelita • Virni Amelia • Stefany Panjaitan • Habrian Efendi • Helen Indah • Felix Tambunan Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Sistem filsafat adalah sebuah sistem yang bersifat mendasar dan
fundamental. Menurut Titus, Smith dan Nolan filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang diterima secara tidak kritis. Sedangkan menurut sastrapratedja, fungsi utama Pancasila menjadi dasar negara dan dapat disebut dasar filsafat adalah dasar politik yang menggerakkan dan mengatur segala hal yang berkaitan dengan hidup kenegaraan Sumber Historis, Sosiologis, dan Politis Historis Sila pertama : sejak dulu hingga merdeka, Indonesia telah mengalami ribuan tahun penuh pengaruh agama-agama lokal. Sekitar 14 abad pengaruh Hindu Budha, 7 abad pengaruh Islam, dan 4 abad pengaruh Kristen pada semua sistem religi politik agama memiliki peran sentral dalam pendefinisian institusi sosial Sila kedua: kemajuan konsepsi wawasan kemanusiaan dapat menemukan ruang pembuktiannya melalui Proklamasi Kemerdekaan titik kemerdekaan ini telah menimbulkan wawasan mengenai keadilan dan juga pemulihan hak-hak asasi manusia sila ketiga: sejak dalam bentuk pribumi, Indonesia telah menunjukkan kemajemukan yang menakjubkan baik dalam bidang sosial, kultural, maupun teritorial Sila ke-4 : Demokrasi yang muncul bahkan sejak zaman kerajaan feodal yang dikuasai oleh raja-raja autokrat Sila kelima: sejarah mencatat bahwa Indonesia dulunya adalah bangsa yang hidup dalam keadilan dan kemakmuran Sosiologis Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki teori-teori yang bersifat akademis memperlihatkan unsur-unsur filosofis yang berbentuk pedoman hidup praktis dari berbagai aspek dan merupakan kesatuan utuh yang tidak dapat dipisah- pisah karena saling terkait dan terhubung secara koheren. Politis Ditandai dengan adanya konsensus politik, wacana politis tentang Pancasila pada sidang BPUPKI kuliah umum Soekarno antara tahun 1958 dan 1959 juga penggunaan simbol Garuda Pancasila sebagai simbol kehidupan bernegara Pokok bahasan kuliah umum Soekarno:
Sila pertama : Elemen ketuhanan merupakan
elemen yang mempersatukan batin seluruh rakyat Indonesia Sila ke-2 : Merupakan upaya untuk mencegah nasionalisme berlebihan Sila ketiga: bangsa itu hidup dalam satu kesatuan yang kuat dalam sebuah negara untuk mempersatukan Sila keempat: demokrasi yang dijalankan di Indonesia adalah demokrasi yang berasal dari pemikiran dan perasaan bangsa Indonesia sendiri Sila kelima: merupakan keharusan dari pejuang yang telah gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan dinamika & Tantangan Dinamika Pada era pemerintahan Soekarno Pancasila sebagai sistem filsafat dikenal dengan sebutan 'philosofische Grondslag'. Gagasan tersebut berasal dari perenungan Soekarno atas rencana berdirinya negara Indonesia merdeka. Pada era Soeharto kedudukan Pancasila berkembang ke arah yang lebih luas. Pada era reformasi sistem filsafat mulai tidak terdengar resonansinya namun bergema dalam kritik pidato yang disampaikan Habibie. Tantangan 1. kapitalisme: keyakinan bahwa kebebasan pemilik modal untuk mengembangkan usaha dalam meraih keuntungan adalah upaya untuk mensejahterakan rakyat 2.komunisme: aliran yang meyakini bahwa kepemilikan modal dikuasai oleh negara untuk kepentingan rakyat secara merata. Artinya dominasi negara berlebihan Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Filsafat Esensi Pancasila Sila pertama: terletak pada keyakinan bangsa bahwa Tuhan adalah pedoman utama dalam kehidupan semua makhluk. Sila ke-2: manusia memiliki jiwa dan raga sebagai makhluk individu dan sosial secara bersamaan yang harus dihormati oleh manusia lain. Sila ke-3: berkaitan dengan semangat kebangsaan yang terwujud dalam bentuk cinta tanah air yang dibina oleh ideologi Sila ke-4 : Terletak pada prinsip musyawarah yang diambil berdasarkan suara dari kelompok mayoritas dan minoritas tanpa pengecualian. Sila ke-5 : Terwujud dalam keadilan setiap warga negara dalam bersikap terhadap sesamanya. Urgensi Pancasila 1. Meletakkan Pancasila sebagai pemulih harga diri bangsa yang merdeka. 2. Membangun pemikiran yang berdasarkan nilai-nilai budaya 3. Menjadi penopang untuk menghadapi tantangan globalisasi yang dapat melunturkan semangat kebangsaan dan memperlemah ekonomi 4. Menjadi way of life sekaligus way of thinking bangsa Indonesia TERIMA KASIH