1. ZAHINUR PRATAMA
4. OKTAVIANI
5. MISDA LIFAH
6. HERMUNITA MULIANTI
dengan binomial adalah bahwa pada distribusi hipergeometrik, percobaan tidak bersifat independen (bebas). Artinya,
antara percobaan yang satu dengan yang lainnya saling berkait. Selain itu probabilitas "SUKSES" berubah (tidak sama)
Notasi-notasi yang biasanya digunakan dalam distribusi hipergeometrik adalah sebagai berikut:
r:menyatakan jumlah unit/elemen dalam populasi berukuran N yang dikategorikan atau diberi label "SUKSES“
N:ukuran sampel yang diambil dari populasi secara acak tanpa pengembalian (without replacement)
P(x) , 0 x ≤ y
di mana:
p(x) = probabilitas x sukses (atau iumlah sukses sebanyak x) dalam r t., L , percobaan.
n = jumlah perjumlahan
N : jumlah elemen dalarn populasi
r = jumlah elemen dalam populasi berlabel “SUKSES”
Perhatikan bahwa terdapat dua persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah distribusi Hipergeometrik:
1. Percobaan diambil dari suatu populasi yang terbatas, dan percobaan dilakukan tanpa. pengembalian (without
replacement).
2. Ukuran sampel n harus lebih besar daripada 5% dati populasi N (5'/o dari N).
Dari Rumus
Cx
Di mana: Cx menyatakan jumlah cara x sukses dapat dipilih dari total r sukses dalam populasi
menyatakan jumlah cara n – x gagal dapat dipilih dari total N – r gagal dalam populasi.
menyatakan jumlah cara sampel berukuran n dapat dipilih dari populasi berukuran N.
CONTOH PENGGUNAAN
Distribusi hipergeometrik sering digunakan untuk menghitung probabilitas dalam situasi di mana kita
melakukan pengambilan sampel tanpa penggantian dari populasi yang terdiri dari dua kelompok yang
berbeda. Ini sering digunakan dalam konteks statistik, produksi, dan manajemen kualitas. Berikut adalah
beberapa contoh penggunaan distribusi hipergeometrik:
1. Inspeksi kualitas: Misalkan kita memiliki serangkaian barang yang diproduksi. Untuk melakukan
inspeksi kualitas, kita memilih secara acak sejumlah barang untuk diperiksa. Jika kita ingin mengetahui
probabilitas bahwa kita akan menemukan jumlah barang cacat tertentu dalam sampel, kita dapat
menggunakan distribusi hipergeometrik.
2. Pemilihan acak: Misalkan ada 50 siswa dalam kelas dan kita ingin memilih 10 dari mereka untuk suatu
kegiatan. Jika kita ingin mengetahui probabilitas bahwa 6 siswa yang dipilih adalah laki-laki, kita dapat
menggunakan distribusi hipergeometrik.
3. Analisis epidemiologi: Misalkan kita memiliki populasi yang terinfeksi penyakit dan kita ingin
mengetahui probabilitas bahwa populasi yang terinfeksi dalam sampel yang diambil secara acak akan
mencapai jumlah tertentu. Distribusi hipergeometrik dapat digunakan untuk menghitung probabilitas
ini.
Dalam setiap situasi, kita harus menggunakan formula distribusi hipergeometrik yang sesuai untuk
menghitung probabilitas yang kita cari, dengan menggunakan jumlah yang tepat dari populasi, jumlah
kelompok yang relevan, dan ukuran sampel yang diambil.
CONTOH SOAL
Sebuah anggota komite terdiri dari 5 orang, di mana 3 adalah
konvensi/pertemuary
(i) p(2)==0,3
]adi, probabilitas 2 orang wanita terpilih adalah 0,3.