Anda di halaman 1dari 51

Media Pembelajaran

PPKn
untuk SMP/MTs Kelas IX

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


BAB 1
DINAMIKA PERWUJUDAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Tujuan Pembelajaran
• mensyukuri perwujudan Pancasila sebagai Dasar
Negara yang merupakan anugerah Tuhan Yang
Maha Esa;
• menunjukkan sikap bangga akan tanah air sebagai
perwujudan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar
negara;
• mengamati dinamika yang terjadi di masyarakat,
terlebih menganai praktik ideal Pancasila sebagai
dasar negara dan pandangan hidup bangsa;
• merancang dan melakukan penelitian sederhana
tentang peristiwa dan dinamika yang terjadi di
masyarakat terkait penerapan Pancasila sebagai
dasar negara dan pandangan hidup bangsa.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


A. Penerapan Pancasila dari Masa ke Masa

Pada masa awal kemerdekaan Indonesia


yaitu tahun 1945–1950 Pancasila mendapat
banyak tantangan dari berbagai pihak,
seperti Belanda.
Bahkan, dari masyarakat Indonesia sendiri
ada yang ingin menggantikan Pancasila
sebagai dasar negara.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


A. Penerapan Pancasila dari Masa ke Masa

Terdapat upaya-upaya pemberontakan


terhadap NKRI di sejumlah tempat, yaitu
sebagai berikut:
• Pemberontakan PKI
• Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat
dan Jawa Tengah
• APRA
• PRRI / Permesta
• Pemberontakan RMS

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


A. Penerapan Pancasila dari Masa ke Masa

Berdasarkan UUDS 1950, presiden


berfungsi sebagai kepala negara dan
menjadi bagian dari pemerintah. Namun,
tanggung jawab pemerintahan berada di
tangan perdana menteri bersama para
menterinya.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


A. Penerapan Pancasila dari Masa ke Masa

Penerapan Pancasila pada periode 1950-1959 cenderung diarahkan sebagai


ideologi liberal. Hal ini ternyata tidak menjamin stabilitas pemerintahan.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


A. Penerapan Pancasila dari Masa ke Masa

Terlaksana pemilihan umum pertama


Indonesia, yaitu pada tanggal 29
September 1955. Terpilih 272 wakil
rakyat sebagai anggota DPR. Pemilu ini
juga berhasil memilih anggota-anggota
lembaga Konstituante sejumlah 550
orang.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


A. Penerapan Pancasila dari Masa ke Masa

Pada tahun 1950-1959 muncul


sejumlah pemberontakan yang
bertujuan melepaskan diri dari NKRI,
yaitu sebagai berikut:
a. Pemberontakan DI/TII di Sulawesi
Selatan, Kalimantan Selatan dan
Aceh;
b. Pemberontakan PRRI;
c. Pemberontakan Permesta.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


A. Penerapan Pancasila dari Masa ke Masa

Sebagian pihak menyebut masa 1959


hingga 1966 sebagai periode
demokrasi terpimpin. Pada masa ini,
demokrasi dianggap tidak berada pada
kekuasaan rakyat, sebagaimana
diamanatkan nilai-nilai Pancasila,
namun cenderung berada pada
kekuasaan pribadi presiden.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


A. Penerapan Pancasila dari Masa ke Masa

Terjadi peristiwa pemberontakan PKI atau G30S/PKI pada tanggal 30


September 1965. PKI berusaha merebut kekuasaan disertai pembunuhan
enam perwira tinggi dan seorang ajudan Jenderal A. H. Nasution.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


A. Penerapan Pancasila dari Masa ke Masa

Pada tanggal 12 Jnuari 1966, terjadi


demonstrasi mahasiswa dan rakyat
yang menyampaikan beberapa
tuntutan dan demontrasi tersebut
dikenal sebagai Tiga Tuntutan Hati
Nurani Rakyat (Tritura).

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


A. Penerapan Pancasila dari Masa ke Masa

Adapun isi Tritura adalah sebagai


berikut.
• Bubarkan PKI beserta ormas-
ormasnya.
• Bubarkan kabinet Dwikora dari
unsur-unsur PKI.
• Turunkan harga.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


A. Penerapan Pancasila dari Masa ke Masa

Masa 1966 hingga 1998 disebut


sebagai masa Orde Baru. Orde Baru
diharapkan dapat melaksanakan
Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945
dengan murni dan konsekuen.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


A. Penerapan Pancasila dari Masa ke Masa

Masa tahun 1998 hingga sekarang disebut


sebagai masa reformasi dan pada awal masa
ini, kemunduran ekonomi Indonesia dan
dugaan penyelewengan terhadap Pancasila
membuat mahasiswa dan masyarakat
melakukan demonstrasi menuntut
turunnya Presiden Soeharto.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Masa Awal Kemerdekaan
( 1945 – 1959 )

Pada periode awal kemerdekaan, penerapan Pancasila


sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa
menghadapi berbagai ancaman.

Pemberontakan Pemberontakan Angkatan Pemberontakan


PKI di Madiun Perang Ratu PRRI / Pemberontakan
1948 DI /TII Adil (APRA) Permesta RMS
Masa Orde Lama
(1959−1966)

*
Ideologi Pancasila seolah-olah berdiri
di antara liberalisme dan komunisme.

Pancasila dimaknai bukan berada pada


kekuasaan rakyat, melainkan kekuasaan
* pribadi presiden saat itu.Demokrasi yang
diterapkan dikenal dengan nama
Demokrasi Terpimpin
Berupaya mengembalikan nilai-nilai
Pancasila pada kemurniannya.Dikenal
kata sakti jaman ini adalah
MENJALANKAN PANCASILA SECARA
MURNI DAN KONSEKUEN

Dalam praktiknya terjadi beberapa


Masa Orde Baru penyimpangan.
(1966─1998)
Pada pelaksanaannya nilai-nilai Pancasila
dimanfaatkan untuk kepentingan
golongan dan melanggengkan
kekuasaan.Salah satunya adalah praktek
KKN yang sangat banyak.

Pada periode ini kebebasan berpolitik dan


kebebasan pers dibatasi. Puncaknya tahun
1998 aksi mahasiswa akhirnya
melengserkan kekuasaan orde baru.
Masa Reformasi (1998─sekarang)

Adanya keseriusan
pemerintah untuk
mempertahankan nilai-
nilai Pancasila sebagai
dasar negara sekaligus
Munculnya gerakan yang sebagai pandangan hidup
Pemerintahan era bangsa.Kebebasan pers
merongrong kemurnian
reformasi berupaya
nilai Pancasila, seperti: dan berpendapat dijamin
menjaga dan menerapkan
separatisme, radikalisme, secara undang-undang
nilai-nilai Pancasila.
dan terorisme. namun dalam
pelaksanaannya terkesan
“ bablas”. Kebebasan
yang bertanggungjawab
masih jauh dari
keinginan .
B. Nilai-Nilai Pancasila Sesuai dengan Perkembangan Zaman

Nilai berasal dari kata Latin, valere


yang berarti kuat, baik, berharga.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


B. Nilai-Nilai Pancasila Sesuai dengan Perkembangan Zaman

Notonagoro membagi nilai menjadi tiga


macam, yaitu sebagai berikut.
1. Nilai material;
2. Nilai vital;
3. Nilai kerohanian.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Pengertian Ideologi

Secara sederhana
Istilah ideologi dicetuskan oleh Antoine ideology adalah kumpulan
Destutt Tracy seorang ahli filsafat prancis. gagasan, ide, keyakinan
Ia mendefinisikan ideologi sebagai ilmu (hasil pemikiran) yang bersifat
tentang pikiran manusia, yang mampu sistematis serta memiliki tujuan
menunjukkan jalan yang benar yang bermanfaat bagi manusia.
menuju masa depan.
Idéo yang artinya ide, cita-cita, melihat, memandang.
Logie/logos yang artinya logika atau rasio.
Sehingga arti ideologi dapat juga didefinisikan sebagai seperangkat ide yang
membentuk keyakinan dan paham untuk mewujudkan cita-cita manusia.

Ideologi sangat berkaitan erat dengan segala aspek


kehidupan manusia (politik, hukum, pertahanan,
ekonomi, social, pendidikan, kebudayaan,
keagamaan, dll.
Pengertian Ideologi Menurut Ahli

Pengertian ideologi tidak mudah diformulasikan. Selain karena konsepnya yang abstrak,
pemaknaan seseorang terhadap ideologi juga beragam. namun ideologi selalu berusaha
menjual dirinya sebagai sebuah ”kebenaran”. Pertentangan ideologi hampir selalu tidak
berujung pada rekonsiliasi karena masing-masing ideologi mengklaim dirinya paling benar.

Drs. Moerdiono : Ideologi berarti a system of ideas

Gunawan Setiardjo : Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan atau aqidah 'aqliyyah

Karl Marx : Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama

Machiavelli : Ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa

Dr. Alfian : Ideologi adalah sistem bilateral dari cara hidup yang benar secara moral dan adil.

Frans Magnis Suseno : Ideologi adalah keseluruhan dari system berpikir dan sikap dasar
rohaniah pada sebuah gerakan, kelompok sosial atau Individu

Ali Syariati : Ideologi merupakan dari berbagai keyakinan dan gagasan yang di patuhi di suatu
kelompok, kelas sosial, bangsa atau di dalam suatu ras tertentu.
Fungsi Ideologi

Menjadi struktur kognitif atau landasan dalam melakukan Ideologi memiliki fungsi yang
pemahaman dengan menafsirkan apapun yang ada di sekitar
sangat luas tergantung dari
pemaknaan ideologi itu sendiri
Menjadi orientasi dasar dalam menentukan sikap

Menjadi pedoman untuk mencapai tujuannnya serta acuan


dalam melangkah dan bertindak (norma)

Menjadi alat pemersatu, artinya ideologi dapat mempersatukan orang dari


berbagai agama, suku bangsa, ras dan golongan (identitas).

Mengatasi berbagai pertentangan (konflik) atau ketegangan


sosial.

Menjadi sumber motivasi kepada seseorang, kelompok orang atau masyarakat untuk
mewujudkan cita-citanya, gagasan dan ide-idenya dalam kehidupan nyata.
B. Nilai-Nilai Pancasila Sesuai dengan Perkembangan Zaman

Fungsi ideologi antara lain sebagai berikut.


• Menjadi pedoman bagi individu,
masyarakat, atau bangsa untuk berpikir,
melangkah, dan bertindak;
• Menjadi kekuatan yang mampu memberi
semangat dan motivasi bagi individu,
masyarakat, dan bangsa untuk mencapai
tujuan;
• Menjadi upaya dalam menghadapi
berbagai persoalan masyarakat dan
bangsa dalam segala aspek kehidupan.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Sifat Ideologi

Ideologi terbuka Ideologi Tertutup


Ideologi yang bersifat mutlak.
Ideologi yang mampu mengikuti perkembangan
Nilai-nilai dari cita-citanya dipaksakan melalui proses
zaman dan bersifat dinamis, nilai-nilai dari cita-
politik dan kemudian ditasbihkan sebagai kebenaran
citanya tidak dipaksakan dari luar melainkan digali
yang tidak boleh dipersoalkan lagi, melainkan harus
dan diambil dari suatu kekayaan, rohani, moral dan
diterima sebagai sesuatu yang sudah jadi dan
budaya masyarakat itu sendiri.
harus dipatuhi.
B. Nilai-Nilai Pancasila Sesuai dengan Perkembangan Zaman

Menurut Kaelan (2005), ideologi terbuka


adalah sebagai berikut:
1. Nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan
dari luar;
2. Nilai-nilai dan cita-cita digali dari
kekayaan rohani, moral, dan budaya
masyarakat sendiri;
3. Hasil musyawarah dan konsensus
masyarakat.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


B. Nilai-Nilai Pancasila Sesuai dengan Perkembangan Zaman

Menurut Kaelan (2005), ideologi tertutup


adalah sebagai berikut:
1. Bukan merupakan cita-cita yang sudah
hidup dalam masyarakat;
2. Merupakan cita-cita satu kelompok orang
yang mendasari suatu program untuk
merubah dan memperbarui masyarakat;
3. Dibenarkan atas nama ideologi bahwa
masyarakat harus berkorban;

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


B. Nilai-Nilai Pancasila Sesuai dengan Perkembangan Zaman

Pancasila bersifat aktual, dinamis,


antisipatis, dan senantiasa mampu
menyesuaikan dengan perkembangan
jaman, pengetahuan, dan teknologi,
serta dinamika perkembangan aspirasi
masyarakat.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


B. Nilai-Nilai Pancasila Sesuai dengan Perkembangan Zaman

Nilai-nilai yang terkandung dalam


Pancasila sebagai ideologi terbuka
adalah nilai dasar, nilai instrumental,
dan nilai praktis.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


B. Nilai-Nilai Pancasila Sesuai dengan Perkembangan Zaman

Sebagai ideologi terbuka, secara


struktural Pancasila memiliki dimensi
idealistis, normatif, dan realistis.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


C. Perwujudan Nilai-Nilai Pancasila dalam
Berbagai Bidang Kehidupan

Perwujudan nilai-nilai Pancasila di bidang politik dapat


dilihat dalam beberapa hal, seperti lembaga negara, hukum,
dan sistem demokrasi Indonesia.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


C. Perwujudan Nilai-Nilai Pancasila dalam
Berbagai Bidang Kehidupan

Perwujudan nilai Pancasila dapat


dilihat pada perkembangan kebutuhan
masyarakat dan negara mengenai
lembaga negara. Indonesia memiliki
lembaga negara, seperti MPR, DPR,
presiden, MA, MK, KY, dan BPK.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


C. Perwujudan Nilai-Nilai Pancasila dalam
Berbagai Bidang Kehidupan

Perwujudan nilai Pancasila dapat dilihat


pada sistem hukum nasional yang
berdasarkan Pancasila sebagai sumber dari
segala sumber hukum. Semua peraturan
atau perundang-undangan yang berlaku
tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai
Pancasila.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


C. Perwujudan Nilai-Nilai Pancasila dalam
Berbagai Bidang Kehidupan

Perwujudan nilai Pancasila dapat dilihat


pada demokrasi Pancasila yang
mengutamakan musyawarah mufakat.
Musyarawah dapat diartikan sebagai
upaya bersama untuk mencari
pemecahan suatu masalah.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


C. Perwujudan Nilai-Nilai Pancasila dalam
Berbagai Bidang Kehidupan
Perwujudan nilai- nilai Pancasila di bidang
sosial budaya dapat terlihat pada hal-hal
berikut.
• Menghargai keragaman budaya
Indonesia,
• Pelestarian keragaman budaya
Indonesia,
• Pengembangan nilai sosial dan
budaya masyarakat menuju
modernisasi yang dijiwai
Pancasila.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


C. Perwujudan Nilai-Nilai Pancasila dalam
Berbagai Bidang Kehidupan

Perwujudan nilai- nilai Pancasila di bidang pertahanan dan


keamanan terlihat antara lain pada UUD NRI Tahun 1945
Pasal 27 ayat (3) dan Pasal 30 ayat (1).

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


C. Perwujudan Nilai-Nilai Pancasila dalam
Berbagai Bidang Kehidupan

UUD NRI Tahun 1945 Pasal 27 ayat


(3) menyatakan bahwa setiap
warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam upaya pembelaan
negara.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


C. Perwujudan Nilai-Nilai Pancasila dalam
Berbagai Bidang Kehidupan

UUD NRI Tahun 1945 Pasal 30 ayat


(1) menyatakan bahwa tiap-tiap
warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam usaha pertahanan
dan keamanan negara.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

Anda mungkin juga menyukai