Anda di halaman 1dari 4

PANCASILA ZAMAN ORDE LAMA,

ORDE BARU DAN REFORMASI


KELOMPOK 2

WAHYU ASDHI SATRIA P (41216010009)


LUTFI PUTRA PRATAMA (41116010160)
STEYN DEO
YETI NURFAUZIAH (41116010161)
RANGGA CITRA
RAFFI

PANCASILA DI MASA ORDE


LAMA

Pada masa ini Pancasila berusaha untuk dibangun dan juga dipahami berdasarkan
paradigma yang berkembang pada situasi dunia yang ketika itu diliputi oleh kekacauan.
Ada tiga periode dalam penerapan Pancasila :
1.Periode 1945-1950
2.Periode 1950-1959
3.Periode 1956-1965

1.Periode 1945-1950

Pada masa ini, dasar yang digunakan adalah Pancasila dan UUD 1945 yang presidensil. Penerapan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup
pun menghadapi berbagai masalah. Ada dua pemerontakan yang terjadi pada periode ini yaitu:

1). Pemberontakan PKI di Madiun terjadi pada tanggal 18 September 1948 yang dipimpin oleh Muso. Tujuannya adalah
mendirikan Negara
Indonesia yang berideologi komunis artinya mengganti Pancasila dengan paham komunis
2) Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia dipimpin oleh Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo. Pemberontakan ini ditandai dengan didirikannya
Negara Islam Indonesia (NII) oleh Kartosuwiryo pada tanggal 17 Agustus 1949. Tujuan utama didirikannya NII adalah untuk mengganti Pancasila sebagai
dasar negara dengan syariat islam. Upaya penumpasan pemberontakan ini memakan waktu yang cukup lama. Kartosuwiryo bersama para pe ngikutnya
baru bisa ditangkap pada tanggal 4
Juni 1962.

2.Periode 1950-1959

Pada periode ini, penerapan pancasila diarahkan sebagai ideologi liberal yang pada nyatanya tidak dapat menjamin stabilitas pemerintahan. Walaupun
dasar Negara tetap Pancasila, tetapi rumusan sila keempat tidak berjiwakan musyawarah mufakat, melainkan suara terbanyak. Dalam bidang politik,
demokrasi berjalan lebih baik dengan terlaksananya pemilu 1955 yang dianggap paling demokratis.

3.Periode 1956-1965

Periode ini dikenal sebagai demokrasi terpimpin, akan tetapi demokrasi justru tidak berada kekuasaan rakyat sehingga yang memimpin adalah nilai-nilai
pancasila tetapi kepemimpinana berada pada kekuasaaan pribadi presiden Soekarno. Maka terjadilah berbagai penyimpangan penafsiran terhadap
Pancasila dalam konstitusi.akibatnya presiden Soekarno menjado otoriter, diangkat menjadi presiden seumur hidup, politik konfrontasi, dan
menggabungkan Nasionalis, Agama, dan Komunis, yangternyata tidak cocok dengan kehidupan Negara Indonesia. Terbukti dengan adanya kemerosotan
moral di sebagian masyarakat yang tidak lagi hidup bersendikan nilai-nilai pancasila, dan berusaha untuk menggantikan Pancasila dengan ideologi lain.

Dalam mengimplementasikan pancasila, presiden Soekarno melaksanakan pemahaman pancasila dengan paradigma yang disebut dengan USDEK. Untuk
mengarahkan perjalanan bangsa, beliau menekankan pentingnya memegang teguh UUD 1945, sosialisme ala Indonesia, demokrasi terpimpin, ekonomi
terpimpin dan kepribadian nasional. Akan tetapi hasilnya terjadilah kudeta PKI dan kondisi ekonomi yang memprihatinkan.

Anda mungkin juga menyukai