Anda di halaman 1dari 35

DINAMIKA PERWUJUDAN PANCASILA SEBAGAI

DASAR NEGARA DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA

SMP NEGERI 1 MUNTILAN


KABUPATEN MAGELANG
KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghormati dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli, (toleransi, gotongroyong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan social an alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaanya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual
dan procedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah kongkrit(
menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan
membuat) dan ranah abstrak ( menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati perilaku beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dalam
kehidupan di lingkungan pergaulan antarbangsa.
2.3 Menghargai hukum yang berlaku dalam
masyarakat sebagai wahana perwujudan keadilan
dan kedamaian.
3.1 Memahami dinamika perwujudan Pancasila
sebagai dasar negara dan pandangan hidup
bangsa
4.1 Menyaji hasil telaah nilai-nilai Pancasila sebagai
dasar negara dan pandangan hidup bangsa
sesuai dinamika perkembangan zaman
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1.1.1 Menunjukkan sikap beriman dan bertaqwa dalam pembelajaran perwujudan
nilai-nilai Pancasila sesuai perkembangan zaman dalam berbagai kehidupan
1.1.2 Menunjukkan sikap bersyukur dalam pembelajaran perwujudan nilai-nilai
Pancasila sesuai perkembangan zaman dalam berbagai kehidupan
2.1.1 Menunjukkan sikap jujur dalam pembelajaran perwujudan nilai-nilai Pancasila
sesuai perkembangan zaman dalam berbagai kehidupan perwujudan nilai-nilai
Pancasila sesuai perkembangan zaman dalam berbagai kehidupan
2.1.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab dalam pembelajaran perwujudan nilai-nilai
Pancasila sesuai perkembangan zaman dalam berbagai kehidupan
2.1.3 Menunjukkan sikap percaya diri dalam pembelajaran perwujudan nilai-nilai
Pancasila sesuai perkembangan zaman dalam berbagai kehidupan
3.1.1 Mendeskripsikan perkembangan penerapan Pancasila sebagai dasar Negara dari
masa ke masa
3.1.2 Menjelaskan dinamika nilai-nilai Pancasila sesuai dengan perkembangan zaman.
3.1.3 Menampilkan perilaku perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai kehidupan
sehari-hari
4.1.1 Menyusun laporan hasil telaah tentang dinamika perwujudan Pancasila sebagai
dasar negara dan pandangan hidup bangsa
DINAMIKA PERWUJUDAN PANCASILA SEBAGAI
DASAR NEGARA DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA
Perwujudan nilai-
Penerapan nilai Pancasila
Pancasila dari dalam Berbagai
masa ke masa Kehidupan
Bidang Politik
dan Hukum
Bidang
Masa Masa Masa Ekonomi
Masa Orde Orde Refor
Awal Bidang Sosial
Lama Baru masi
Kemer- Budaya
dekaan
Bidang
Hankam
PENERAPAN PANCASILA MASA ORDE LAMA

PERIODE AWAL PERIODE 1950 – 1959 PERIODE 1959 - 1966


KEMERDEKAAN
(1945 – 1950)
1. Masa Peralihan 1. Liberalisme 1. Terpimpin
2. Politik keamanan tidak 2. Walaupun dasar 2. demokrasi justru tidak
statbil Negara tetap berada kekuasaan
3. Pada masa ini, dasar Pancasila, tetapi rakyat sehingga yang
yang digunakan adalah rumusan sila keempat memimpin adalah
Pancasila dan UUD tidak berjiwakan nilai-nilai pancasila
1945 yang presidensil, musyawarah mufakat, tetapi kepemimpinana
namun dalam melainkan suara berada pada
prakteknya system ini terbanyak kekuasaaan pribadi
tidak dapat 3. Dalam bidang politik, presiden Soekarno.
terwujudkan setelah demokrasi berjalan 3. Dalam
penjajah dapat diusir lebih baik dengan mengimplementasikan
terlaksananya pemilu pancasila, presiden
1955 yang dianggap Soekarno
paling demokratis. melaksanakan
pemahaman pancasila
dengan paradigma
yang disebut dengan
DISKUSIKAN

PERIODE 1945 – 1950 PERIODE 1950 – 1959 PERIODE 1959 - 1966

1. Berbagai Tantangan 1. Berbagai Tantangan 1. Berbagai Tantangan


dan Ancaman dalam dan Ancaman dalam dan Ancaman dalam
Penerapan Pancasila Penerapan Pancasila Penerapan Pancasila
Periode 1945 – 1950 Periode 1950 - 1959 Periode 1959 – 1966
2. Upaya 2. Upaya 2. Upaya
pemerintah/negara pemerintah/negara pemerintah/negara
dalam menghadapi dalam menghadapi dalam menghadapi
tantangan dan tantangan dan tantangan dan
ancaman tersebut ancaman tersebut ancaman tersebut
TANTANGAN PENERAPAN PANCASILA MASA ORDE LAMA

PERIODE AWAL PERIODE 1950 – 1959 PERIODE 1959 - 1966


KEMERDEKAAN
(1945 – 1950)
1. Pemberontakan PKI di 1. Pemberontakan RMS 1. Pemerintahan Otoriter
Madiun 18 September 2. Pemberontakan PRRI 2. Pengangkatan Ir.
1948 dan PERMESTA Soekarno sebagai
2. Pemberontakan DI/TII 3. Kegagalan Lembaga presiden seumur hidup
dibawah pimpinan Konstituante 3. Pemberontakan G 30
Sekarmaji Marijan Menyusun UUD S/PKI
Kartosuwiryo pada
tanggal 17 Agustus
1949
3. Pemberontakan APRA
yang ingin tetep
mempertahankan
Negara Pasundan di
Indonesia di bawah
pimpinan Raymond
Westerling
• Waktu : 18 September 1948
• Pimpinan : Muso
PKI • Tujuan : Mendirikan Negara Soviet
MADIUN Indonesia yang berideologi
Komunis (mengganti Pancasila
dengan paham komunis)

• Waktu : 7 Agustus 1949


• Pimpinan :M. Kartosuwiryo
DI /TII
• Tujuan : Didirikannya Negara
Islam Indonesia (NII) yaitu
mengganti Pancasila sebagai dasar
negara dengan syariat Islam
RMS • Pimpinan : Christian R.S. Soumokil
(Republik • Berdiri :25 April 1950
Maluku • Tujuan : Membentuk Negara
Selatan) Sendiri (Lepas dari NKRI)

• Pimpinan : Syarifuddin Prawiranegara


dan Ventje Samuel
• Waktu : 1957-1958 di Sumatera dan
PRRI /
Sulawesi
PERMESTA
• Gerakan ini merupakan bentuk koreksi
untuk pemerintahan pusat yang
dipimpin Presiden Soekarno.
APRA • Pimpinan : Raymond Westerling
(Angkatan • Berdiri : 15 Januari 1949
Perang • Tujuan : Mempertahankankan
Ratu Adil) bentuk negara federasi yan
dibentuk Belanda untuk melawan
NKRI

• Pimpinan : D.N. AIDIT


• Waktu : 30 September 1965
G 30 S / • Tujuan : Menjadikan negara
PKI Indonesia sebagai negara Komunis
yang berkiblat ke negara Uni Soviet
serta mengganti Pancasila dengan
paham Komunis.
• Dalam Perjalanan sejarah Pemerintahan Indonesia berhasil
menyelenggarakan Pemilu untuk pertamakali pada tahun 1955
dengan memilih DPR dan Kontistituante.
• Konstituante yang dibentuk dengan harapan bida menyusun UUD
yang bersifat tetap ternyata tidak berhasil melaksanakan tugasnya
dan menimbulkan krisis politik, ekonomi, dan keamanan.
• Kegagalan Konstituante melaksanakan tugasnya menyebabkan
Presiden mengeluarkan Dekrit Presiden.
• Dekrit Presiden dikeluarkan Presiden Soekarno yang berisi:
membubarkan Konstituante, UUD Tahun 1945 dinyatakan berlaku
kembali dan UUDS 1950 tidak berlaku, dan pembentukan MPRS
dan DPAS
• Dikeluarkannya Dekrit Presiden menandai awal Orde Lama dan
diterapkannya Demokrasi terpimpin.

• Demokrasi terpimpin merupakan sebuah sistem demokrasi yang


seluruh keputusan dan pemikiran dalam pemerintahan negara,
berpusat pada pemimpin negara.
Beberapa Penyimpangan terhadap Pancasila dan UUD NRI
tahun 1945 pada masa pemerintahan Orde Lama:
• Presiden mengeluarkan penetapan Presiden No 3/1960
tanggap 5 Maret 1960 yang membubarkan DPR hasil Pemilu
1955
• Presiden Soekarno ditetapkan sebagai presiden seumur hidup
melalui TAP MPRS NO. XX/MPRS/1963 yang menyebabkan
kekuasaan presiden semakin besar dan tidak terbatas.
• Presiden membentuk MPRS yang anggota-anggotanya terdiri
atas anggota DPR-GR, utusan daerah, dan utusan golongan
yang semuanya diangkat serta diberhentikan oleh presiden.
Penerapan Pancasila dari masa ke masa

ORDE BARU (1966 – 1998)

Visi Utama Pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan
konsekuen
Ciri 1. Kekuasaan presiden merupakan pusat dari seluruh proses di
Pemerintahan Indonesia
2. Lembaga kepresidenan merupakan pengontrol utama lembaga
negara lainnya
3. Presiden mempunyai sejumlah legalitas yang tidak dimiliki
oleh siapapun seperti Pengemban Supersemar, Mandataris
MPR, Bapak Pembangunan dan Panglima Tertinggi ABRI

Penyimpangan 1. Pancasila ditafsirkan sesuai kepentingan kekuasaan


pemerintah dan tertutup bagi tafsiran lain.
2. Pancasila justru dijadikan sebagai indoktrinasi. Presiden
Soeharto menggunakan Pancasia sebagai alat untuk
melanggengkan kekuasaannya
3. Dalam pemerintahannya presiden Soeharto melakukan
beberapa penyelewengan dalam penerapan Pancasila, yaitu
diterapkannya demokrasi sentralistik, demokrasi yang
berpusat pada pemerintah . selain itu presiden juga memegang
kendali terhadap lembaga legislative, eksekutif dan yudikatif
Penerapan Pancasila dari masa ke masa
MASA REFORMASI (1998 – SEKARANG)

Ciri Utama Perkembangan demokrasi secara pesat


Kebebasan yang seluas-luasnya bahkan cenderung tanpa batas
Menguatnya semangat primordialisme
Mulai memudarnya semangat persatuan dan kesatuan

Tantangan 1. Penerapan. kebabasan yang tanpa batas yang mengakibatkan


pergaulatan bebas, pola komunikasi yang tidak beretika,
peredaran narkoba dan minuman keras, aksi anarkisme serta
vandalisme sehingga memicu perpecahan dan penurunan
moral
2. Menurunnya rasa persatuan dan kesatuan diantara warga
bangsa saat ini yang ditandai dengan adanya konflik di
beberapa daerah, tawuran antarpelajar, serta tindak
kekerasan yang dijadikan alat untuk menyelesaikan
permasalahan
3. Perkembangan dunia yang sangat cepat dan mendasar,
seiring dengan berpacunya pembangunan bangsa-bangsa
4. Persaingan atarkekuatan besar dunia dan perebutan
pengaruh masih berkecamuk.
Istilah Ideologi dibangun dari dua kata yaitu idea
yang berarti gagasan, konsep,penhertiand asar, dan
cita-cita, serta kata logos yang artinya ilmu.
Kata idea berasal dari kosakata bahasa yunani yaitu
eidos yang berarti bentuk . Disamping itu ada pula
kata idein yang artinya melihat. Dengan demikian
secara harfiah, ideologi berarti ilmu tentang
pengertian-pengertian dasar.
1. Soerjanto Poespowardoyo: ideologi merupakan konsep
pengetahuan dan nilai yang secara keseluruhan menjadi
landasarn bagi seseorang atau masayrakat untuk
memahami jagat raya dan bumi seisinya serta menentukan
sikap dasar untuk mengolahnya.
2. Mubyarto> Ideologi adalah sejumlah doktrin kepercayaan
dan simbol-simbol sekelompok masyarakat atau satu
bangsa yang menjad pegangan dan pedoman kerja atau
perjuangan untuk mencapai tujuan mayarakat atau bangsa.
3. Frans Magnis Suseno : ideologi dalam arti luas adalah
sekelimpok cita-cita, nilai-nilai dasar dan keyakinan-
keyakinan yang dijunjung tinggi sebagai pedoman normatif.
Sementara dalam arti sempit ideologi adalah gagasan atau
teori menyeluruh tentang makna hidup dan nilai-nilai yang
mau menentukan dengan mutlak bagaimana manusia harus
hidup dan bertindak
IDEOLOGI TERBUKA

 Sistem pemikiran yang  Tidak hanya dibenarkan


terbuka tetapi dibutuhkan
 Nilai-nilai digali dari masyarakat
kekayaan budaya bangsa  Tidak bersifat
 Dasar pembentukan operasional
ideologi atas dasar  Berkembang seiring
musyawarah perkembangan zaman
 Tidak diciptakan oleh
negara tetapi oleh
masyarakat
IDEOLOGI TERTUTUP

 Sistem pemikiran  Ideologi diciptakan oleh


tertutup negara
 Mengambil nilai-nilai  Hanya dibutuhkan oleh
dari luar masyarakat penguasa
 Dasar pembentukan  Isinya berupa tuntutan
berdasarkan ideologi konkret dan operasional
perseorangan/  Tertutup terhadap
kelompok pemikiran baru
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

Pancasila sebagai ideologi terbuka salah satunya bisa ditegaskan


bahwa Pancasila berakar pada pandangan hidup bangsa dan
falsafah bangsa. Sekalipun Pancasila bersifat terbuka, akan
tetapi tetap pada konsep jati diri bangsa, artinya keterbukaan
Pancasila sebagai ideologi tidak akan dapat memusnahkan atau
meniadakan jati diri Pancasila sendiri. Pancasila senantiasa
mampu berinteraksi secara dinamis. Nilai-nilai Pancasila tidak
berubah namun pelaksanannya disesuaikan dengan kebutuhan
dan tantangan nyata yang kita hadapi dalam setiap waktu. Hal
ini menegaskan bahwa ideologi Pancasila bersifat aktual,
dinamis, antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan diri
dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, dan teknologi
serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat.
NILAI-NILAI KETERBUKAAN PANCASILA

NILAI DASAR NILAI INSTRUMENTAL NILAI PRAKSIS

1. Hakikat kelima sila 1. Penjabaran lebih lanjut 1. Merupakan realisasi


Pancasila dari nilai-nilai dasar nilai-nilai instrumental
2. Bersifat universal ideolog Pancasila. dalam suatu
sehingga didalamnya 2. Misalnya program- pengalaman nyata
terkandung cita-cita, program pembangunan dalam kehidupan
tujuan, setra nilai- yang dapat disesuaikan sehari-hari
nilai yang baik dan dengan perkembangan 2. Penjabarannya
benar. zaman dan aspirasai senantiasa
3. Bersifat tetap dan masyarakat. berkembang dan selalu
melekat pada 3. Senantiasa dapat dapat dilakukan
kelangsungan hidup dilakukan perubahan. perubahan dan
bangsa perbaikan (reformasi)
4. Selanjutnya
dijabarkan dalam
UUD NRI Tahun
1945
DIMENSI KETERBUKAAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI

IDEALISME NORMATIF REALITAS

1. Menekankan bahwa 1. Perlu dijabarkan dalam 1. Ideologi harus


nilai-nilai dasar yang suatu sistem norma, mencerminkan realitas
terkandung dalam sebagamana terkandung kehidupan yang
Pancasila yang dalam norma-norma berkembang dalam
bersifat sistematis, keagamaan. (dalam masyarakat.
rasional, dan pengertian ini Pancasila 2. Pancasila memiliki
menyeluruh. terkandung dalam keluwesan yang
2. Mampu memberikan Pembukaan UUD NRI memungkinkan dan
harapan, optimisme Tahun 1945 seta bahkan merangsang
setra mampu merupakan pengembangan
mendorong motivasi staatsfundamentalnorm pemikiran-pemikiran
pendukungnya (pokok kaidah negara baru yang relevan
untuk berupaya yang fundamental) tentang dirinya, tanpa
mewujudkan cita- 2. Perlu adanya norma atau menghilangkan atau
citanya aturan hukum yang jelas mengingkari hakikat
agar Pancasila mampu yang terkandung
dijabarkan ke dalam dalam nilai-nilai
langkah-langkah yang dasarnya.
bersifat operasional.
CIRI-CIRI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA :

1. Tidak bersifat utopis, yaitu hanya merupakan


sistem ide-ide belaka yang jauh dari kehidupan
sehari-hari secara nyata
2. Bukan merupakan suatu doktrin belaka yang
bersifat tertutup, melainkan suatu norma yang
bersifat idealis, nyata, dan reformatif yan mampu
melakukan perubahan
3. Bukan merupakan suatu ideologi yang pragmatis,
yang hanya menekankan pada segi praktis-praktis
belaka tanpa adanya aspek idealisme.
KETERBUKAAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI HARUS
MEMPERHATIKAN :

1. Stabilitas nasional yang dinamis


2. Larangan untuk memasukkan pemikiran-
pemikrian yang mengandung nilai-nilai
ideologi marxisme, leninisme, dan
komunisme
3. Mencegah berkembangnya paham liberal
4. Larangan terhadap pandangan ekstrim yang
menggelisahkan kehidupan masyarakat
5. Penciptaan norma yang baru harus melalui
konsensus
TUGAS MANDIRI

BERILAH CONTOH KETERBUKAAN


IDEOLOGI PANCASILA DALAM BIDANG
POLITIK, EKONOMI, PENDIDIKAN,
HUKUM, KEBUDAYAAN, PERTAHANAN
DAN KEAMANAN (MASING-MASING 1
CONTOH YANG DISERTAI
PENJELASAN)
PERWUJUDAN NILAI-NILAI PANCASILA BIDANG POLITIK
DAN HUKUM
1. Lembaga negara dikembangkan sesuai dengan kemajuan dan
kebutuhan masyarakat dan negara. (Pengembangan lembaga
baru ataupun yang sudah ada harus sesuai dengan sistem
pemerintahan yang beradasarkan nilai-nilai Pancasila)
2. Penerapan HAM yang menjaga keseimbangan antara hak dan
kewajiban (HAM dijiwai oleh nilai Ketuhanan YME,
Kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta mewujudkan keadilan
bagi seluruh rakyat Indonesia
3. Demokrasi yang dikembangkan demokrasi Pancasila (tumbuh
dari tradisi nilai-nilai budaya bangsa yang mengutamakan
musyawarah untuk mufakat)
4. Pembangunan bidang hukum diarahkan pada terciptanya
sistem hukum nasional yang berdasarkan pada Pancasila
PERWUJUDAN NILAI-NILAI PANCASILA BIDANG
EKONOMI

1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan


atas asas kekeluargaan
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara
3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat
4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas
demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi
berkeadilan berkelanjutan berwawasan lingkungan
kemandirian serta menjaga keseimbangan kemajuan dan
kesatuan ekonomi nasional

SEBAGAIMANA DITEGASKAN DALAM PASAL 33 UUD NRI


TAHUN 1945
PERWUJUDAN NILAI-NILAI PANCASILA BIDANG SOSIAL
BUDAYA
1. Sistem nilai sosial yang ada dalam masyarakat Indonesia terus
dikembangkan agar lebih maju dan modern.
2. Modernisasi tidak berarti “westernisasi”, namun lebih diartikan sebagai
proses perubahan menuju ke arah kamajuan.
3. Nilai-nilai sosial yang sudah ada dalam masyarakat yang sesuai dengan
Pancasila seperti kekeluargaan, musyawarah, gotong royong terus
dipelihara dan diwariskan kepada generasi muda,
4. Dengan demikian nilai-nilai sosial dari luar seperti semangat bekerja
keras, kedisiplinan, sikap ilmiah dapat diterima sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila
5. Pengembanga kebudayaan nasional dilakukan dengan berakar pada
kebudayaan daerah yang lubur dan beradab serta menyerap nilai budaya
asing yang seusai dengan nilai-nilai Pacansila
6. Sikap feodal, sikap eksklusif, dan paham kedaerahan yang sempit serta
budaya asing yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila harus
dicegah.
7. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka
memperkaya dan meningkatkan kualitas budaya bangsa
PERWUJUDAN NILAI-NILAI PANCASILA
BIDANGPERTAHANAN DAN KEAMANAN

1. Segala warga negara berhak dan wajib ikut


serta dalam pembelaan negara (Pasal 27 ayat
(1) UUD NRI Tahun 1945)
2. Setiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam usaha pertahanan kdan
keamanan negara (pasa 30 auat (1) UUD NRI
Tahun 1945)
3. Pembelaan negara menuntut peran serta
secara aktif dari seluruh warga negara
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai