Anda di halaman 1dari 7

PENGENALAN

TEORI BAHASA & PEMROGRAMAN


OLEH : SURYA GUMILAR

NIM : 2206170
HUBUNGAN ANTARA TEORI BAHASA & OTOMATA
DENGAN KOMPUTASI

• Teori Bahasa: Teori bahasa adalah bidang studi yang mempelajari bahasa secara teoritis. Ini mencakup konsep-
konsep seperti tata bahasa (syntax), semantik, dan pragmatik bahasa. Dalam konteks komputasi, teori bahasa
digunakan untuk merancang dan menganalisis bahasa pemrograman, serta untuk memahami struktur bahasa-
bahasa alami.
• Otomata: Otomata adalah model matematika yang digunakan untuk memahami dan memodelkan perilaku
komputasi. Otomata digunakan dalam pemahaman komputasi dasar, bahasa formal, dan pengenalan pola.
• Komputasi adalah proses pemrosesan informasi atau data menggunakan komputer atau sistem komputasi. Ini
melibatkan penggunaan perangkat keras dan perangkat lunak komputer untuk menjalankan berbagai jenis tugas
atau operasi matematika, logika, dan manipulasi data. Komputasi dapat dilakukan dalam berbagai konteks dan
pada berbagai tingkat kompleksitas.
HUBUNGAN TBO DENGAN KOMPUTASI :

• Desain Bahasa Pemrograman: Teori bahasa membantu dalam merancang bahasa pemrograman
dengan tata bahasa yang baik. Bahasa pemrograman adalah alat yang digunakan untuk
menginstruksikan komputer, dan teori bahasa membantu dalam mengembangkan sintaks dan
semantik yang benar.
• Kompilasi: Teori bahasa dan otomata digunakan dalam kompilasi kode sumber. Kompiler adalah
perangkat lunak yang menerjemahkan kode pemrograman yang ditulis dalam bahasa pemrograman
tingkat tinggi menjadi bahasa mesin atau kode perantara.
• Pengolahan Teks dan Analisis Bahasa Alami: Otomata dan teori bahasa digunakan dalam
pengolahan teks dan analisis bahasa alami untuk memahami dan memanipulasi bahasa manusia oleh
komputer.
SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA PEMROGRAMAN SAMPAI
SAAT INI

• 1940-an - 1950-an: Era awal komputasi, bahasa pemrograman berupa bahasa mesin.
Grace Hopper mengembangkan assembly language yang lebih mudah dimengerti.
• 1950-an - 1960-an: Munculnya bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti Fortran
(1957), LISP (1958), dan COBOL (1959).
• 1960-an - 1970-an: Pengembangan bahasa pemrograman struktural seperti ALGOL 60.
Kemudian muncul bahasa Pascal (1970) yang mendukung pemrograman terstruktur.
• 1970-an - 1980-an: Munculnya bahasa C (1972) yang efisien dan fleksibel. Kemudian,
C++ (1983) mengenalkan pemrograman berorientasi objek.
• 1980-an - 1990-an: Perl (1987) muncul untuk pemrosesan teks. Python (1991) dan Ruby (1995)
muncul dengan fokus pada kemudahan pemahaman.
• 1990-an - 2000-an: Java (1995) dan JavaScript (1995) menjadi populer dalam pengembangan web.
PHP (1995) digunakan dalam pengembangan web dinamis.
• 2000-an - 2010-an: Munculnya C# (2000) untuk pengembangan aplikasi berbasis Windows. Rust
(2010) muncul dengan fokus keamanan dan kinerja. Go (Golang) (2009) dikembangkan oleh Google
untuk kinerja dan produktivitas.
• 2010-an - Saat Ini: Terus ada perkembangan bahasa pemrograman seperti Swift (2014) untuk
pengembangan aplikasi iOS, Kotlin (2011) untuk pengembangan Android, dan Elixir (2011) untuk
pemrograman berbasis konkurensi.
KARAKTERISTIK DARI SETIAP PENERJEMAH BAHASA FORMAL
(TRANSLATOR)
Interpreter
• Eksekusi Langsung: Interpreter menjalankan kode sumber secara langsung tanpa perlu
menghasilkan kode mesin terlebih dahulu. Ini berarti kode sumber dieksekusi baris per baris saat
program berjalan.
• Pemeriksaan Sintaksis Real-Time: Interpreter memeriksa sintaksis kode sumber secara real-time
saat kode dieksekusi. Jika ada kesalahan sintaksis, interpreter akan memberikan pesan kesalahan
dan menghentikan eksekusi.
• Tidak Menghasilkan Kode Binari Terpisah: Interpreter tidak menghasilkan file biner terpisah
seperti yang dilakukan oleh kompiler. Ini berarti kode sumber tidak perlu dikompilasi sebelum
dieksekusi.
• Kode Sumber Terlihat: Kode sumber yang dieksekusi oleh interpreter biasanya dapat dilihat oleh
pengguna, karena tidak ada langkah kompilasi yang menyembunyikan kode sumber.
Kompiler
• Kompilasi (Compilation): Compiler melakukan proses kompilasi, yaitu mengubah seluruh
kode sumber menjadi kode objek atau kode antara (intermediate code) dalam satu proses
komprehensif.
• Optimisasi Kode (Code Optimization): Compiler melakukan optimisasi kode untuk
meningkatkan efisiensi dan kinerja program. Ini melibatkan transformasi kode untuk
mengurangi penggunaan sumber daya, mempercepat eksekusi, atau mengurangi ukuran
kode.
• Generate Kode Mesin: Compiler menghasilkan kode mesin yang dapat dijalankan langsung
oleh komputer target. Kode mesin ini terdiri dari instruksi-instruksi biner yang dipahami
oleh prosesor komputer.
• Perlindungan Kode Sumber: Kode hasil kompilasi tidak mudah diubah kembali menjadi
kode sumber asli, memberikan perlindungan terhadap intelektual property.

Anda mungkin juga menyukai