Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY. K. P1A0 POST PARTUM SECTIO CAESAREA HARI KE-0 (4 JAM POST SC)
DENGAN INDIKASI LETAK LINTANG DI RUANG CEMPAKA(NIFAS) BLUD. RSUD.
dr. H. SOEMARNO SOSROATMODJO
KUALA KAPUAS

Oleh :
KRISTIN FRISCA JULIANI
NIM. 0562016041

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS


AKADEMI KEPERAWATAN
KUALA KAPUAS
2019
TINJAUAN KASUS
Post Partum
 Post partum adalah masa nifas mulai setelah partus dan
berakhir kira-kira setelah 6 minggu, akan tetapi seluruh alat
genital baru pulih kembali sebelum kehamilan dalam waktu 6
bulan (Prawiroharja, 2009).
 Periode post partum (puerperium) adalah jangka waktu 6
minggu, yang dimulai setelah kelahiran bayi sampai pemulihan
kembali organ-organ reproduksi seperti sebelum kehamilan.
(Bobak, 2011).
 Masa nifas (puerperium) adalah masa pulihnya kembali, mulai
dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali
seperti keadaan sebelum hamil. (Muchtar, 2010).
 Masa nifas adalah masa dimana tubuh menyesuaikan baik fisik
maupun psikologis terhadap proses persalinan
SECTIO CAESAREA
 Sectio Caesareaadalah suatu cara melahirkan janin dengan
membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan
perut. (Amin Huda dan Hardhi, 2015).

 Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa sectio


caesarea adalah suatu proses persalinan buatan untuk
mengeluarkan janin dari rahim ibu dengan melakukan insisi
pada dinding abdomen dan uterus.
.
INDIKASI SC
2. Indikasi dari janin
 Janin besar

 Gawat janin

 Letak lintang
1. INDIKASI DARI IBU  Letak sungsang
 Disproporsi kepala panggul  Fetal distress
 Distosia jaringan lunak  Janin kembar
 Disfungsi uterus
 Plasenta previa
 Ketuban pecah dini
 Faktor penghambat jalan lahir
 Usia
 Persalinan sebelumnya
3. Indikasi jalan lahir
 Plasenta previa

 Solutio plasenta

 Plasenta accrete

 Vasa previa

 Kelainan tali pusat


LETAK LINTANG

 Kehamilan letak lintang adalah suatu keadaan dimana sumbu


panjang janin tegak lurus atau hamper tegak lurus pada sumbu
panjang ibu. Pada letak lintang, bahu menjadi bagian terendah
yang disebut presentasi bahu atau presentasi akromion. Jika
punggung di bagian depan disebut dorsoanterior dan jika
dibelakang disebut dorsoposterior.

 Kehamilan letak lintang adalah suatu keadaan dimana janin


melintang di dalam uterus dengan kepala pada sisi yang satu
sedangkan bokong berada pada sisi yang lain
TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN
 Nama Klien : Ny. K
 Umur : 23 Tahun
 Alamat : Jl. Basarang.KM.11
 Status perkawinan : Menikah
 Agama : Hindu
 Suku bangsa : Indonesia
 Pendidikan : D4 Kebidanan
 Pekerjaan : Bidan
 Tanggal MRS : 17 April 2019
 Tanggal Pengkajian : 18 April 2019
Data subjektif
 Klien mengatakan sudah melahirkan secara sectio caesarae
pada tanggal 18 april 2019.
 Klien mengatakan nyeri pada luka post operasi sectio caesarae

 Klien mengatakan badan lemah

 Klien mengatakan kebutuhan ADL dibantu oleh keluarga

seperti memakai baju, makan dan minum.


 Klien mengatakan takut untuk bergerak

 P : klien mengatakan nyeri terasa saat bergerak

 Q : klien mengatakan nyeri seperti diris-iris

 R : klien mengatakan nyeri pada luka sectio caesarae di


abdomen
 S : skala nyeri 3 (sedang) 012 3 45

 T : klien mengatakan nyeri hilang timbul 1-2 menit


Data objektif
 Klien terlihat lemah

 Klien tampak takut bergerak

 Ekpresi wajah klien terlihat meringis saat bergerak

 Skala aktivitas klien 2 (dibantu orang lain)

 Kebutuhan ADL dibantu oleh keluarga seperti memakai baju, makan dan minum.

 Tidak terdapat tanda-tanda seperti : Tumor (-), rubor (-), dolor (+), fungsi laesa (-),
kalor (-)
 Terlihat luka post operasi sectio caesarae masih tertutup perban dengan posisi
horizontal diatas simpisis pubis
 Respirasi 22x/ menit

 Suhu 36oC

 Nadi 85x/ menit

 Tinggi fundus uteri 3 jari dibawah pusat

 Tekanan Darah 120/80 mmHg

 Terpasang infus Ringer Laktat drip oksytosin dengan tetesan 20 tetes/menit ( lengan
kanan)
 Terpasang dower kateter dengan urin tampung 350 cc Pemeriksaan Penunjang

 Hemoglobin : 12.00 g/dL (18 April 2019)


DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Nyeri akut berhubungan dengan Agen injury fisik (luka post operasi
sectio caesarea)

 Gangguan pemenuhan ADL (Activity Daily Living) berhubungan


dengan kelemahan fisik Sectio Caesarea Hari ke-0 (4 jam post SC)

 Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan Tindakan Sectio


Caesarea Hari ke-0 (4 jam post SC)

 Resiko Terjadinya Infeksi berhubungan dengan Tindakan invasif


(dower kateter, infus dan tindakan sectio caesarea

Anda mungkin juga menyukai