Farmakoterapi PPOK
Farmakoterapi PPOK
API PPOK
apt. Asyrun Alkhairi Lubis, M.Farm.
PENDAHULUAN
• Menurut WHO dalam GOLD 2015
COPD/PPOK Suatu penyakit yang bisa
dicegah dan diatasi, yang dikarakterisir
dengan keterbatasan aliran udara yang
menetap, yang biasanya bersifat progresif,
dan terkait dengan adanya respon inflamasi
kronis saluran nafas dan paru-paru
terhadap gas atau partikel berbahaya.
Serangan akut dan komorbiditas
berpengaruh terhadap keparahan penyakit
secara keseluruhan.
BRONKITIS KRONIS
Kondisi dimana terjadi sekresi mukus berlebihan
ke dalam cabang bronkus yang bersifat kronis
dan kambuhan, disertai batuk yang terjadi pada
hampir setiap hari selama sedikitnya 3 bulan
dalam setahun untuk 2 tahun berturut-turut
EMFISEMA
Kelainan paru-paru yang dikarakterisir oleh
pembesaran rongga udara bagian distal sampai
ke ujung bronkiole yang abnormaldan
permanen, disertai dengan kerusakan dinding
alveolus.
• Bronkitis kronis dan emfisema merupakan peny
yang berdiri sendiri atau mjd bagian dari PPOK.
• Pasien mengalami kedua gangguan ini, dengan
salah satunya bisa lebih dominan atau sama
beratnya, dengan keparahan yang bervariasi
EPIDEMIOLOGI
• RISKESDAS 2013 prevalensi PPOK di Indonesia sebanyak 3,7%
• WHO memperkirakan tahun 2020 prevalensi PPOK akan terus meningkat dari
urutan 6 menjadi peringkat ke-3 dunia dan dari peringkat ke-6 menjadi
peringkat ke-3 penyebab kematian tersering.
• Prevalensi PPOK meningkat seiring meningkatnya usia
• Prevalensi juga lebih tinggi pada pria daripada wanita
• Prevalensi PPOK lebih tinggi pada negara2 dmn merokok merupakan gaya
hidup
• Kematian akibat PPOK rendah pada pasien usia < 45 tahun dan meningkat
dengan bertambahnya usia
ETIOLOGI PPOK
• Faktor lingkungan :
-Merokok
-Pekerjaan
-Polusi udara
-Infeksi
o Faktor host :
- Usia
- Jenis kelamin
- Penyakit paru yang sudah ada
- Predisposisi genetik
PATOGENESIS
IRITASI BRONKIALE
HIPERSEKRESI MUKUS
Inflamasi paru
Makrofag,
neutrofil
Leukosit
Alfa-antitripsin
Secara normal menghambat enzim
proteolitik
PATOFISIOLOGI EMFISEMA
EMFISEMA
↓ pertukaran gas
destruksi jaringan paru
melemahnya saluran nafas
↓ elastisitas saluran nafas
↓ daya kembang paru
TANDA & GEJALA
• Diagnosa ditegakkan berdasarkan adanya gejala-gejala: Batuk, produksi
sputum, dispnea, dan riwayat paparan suatu faktor resiko. Juga
obstruksi saluran pernafasan (FEV1/FVC pasca bronkodilator < 0,70).
• Indikator kunci PPOK:
1. Batuk kronis : berselang/setiap hari, seringkali sepanjang hari
2. Produksi sputum secara kronis
3. Bronkitis akut: tjd secara berulang
4. Sesak napas (dispnea): progresif, setiap hari, memburuk jika
berolahraga dan terkena infeksi pernafasan
5. Riwayat paparan thd faktor resiko: merokok, partikel dan senyawa
kimia, asap dapur
TANDA & GEJALA
• Gejala klinik PPOK :
- ‘Smoker cough’
- Sputum banyak dan lengket -> berwarna bila infeksi
- Dispnea
• Gejala Eksaserbasi akut
- Peningkatan volume sputum
- Perburukan nafas secara akut
- Dada terasa berat
- Peningkatan purulensi sputum
- Peningkatan kebutuhan bronkodilator
- Lelah, lelu
- Cepat lelah, terengah-engah
TANDA & GEJALA