Anda di halaman 1dari 57

Manajemen Limbah (Waste Management)

Sampling Limbah B3
Pengambilan
Sampel Air
(Water
Sampling)
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

Oleh:
Oksita Asri W, S.Si., M.Sc

Program Studi D4 Teknologi


Laboratorium Medis
2023
Definisi
Sampling adalah:
mengumpulkan sejumlah volume air, sedimen dll yang
akan diteliti, dengan jumlah sekecil mungkin, tapi
masih representatif, masih mempunyai sifat2 yang
sama dengan yang sebenarnya

No measurement no data
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

No data no information
No information no management
No management no policy
Definisi
1
7 Peralatan 2
Pengawetan
dan
Bahan
Tindakan
Pra UJi

6 Pengujian 3
Wadah
Parameter
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

Sampel
Lapangan
Lokasi
4 dan
Cara
5 Titik
Pengambila
Pengambila
n Sampel
n Sampel
Definisi
Prinsip sampling air
1. Perencanaan pengambilan contoh uji
2. Persiapan pengambilan contoh uji
3. Pelaksanaan pengambilan contoh uji
4. Penanganan/perlakuan contoh uji
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com
Perencanaan Sampling
Langkah-langkah Perencanaan
a. Tujuan pengambilan contoh
b. Penentuan lokasi sampling
c. Penentuan titik sampling
d. Penentuan jumlah titik sampling
e. Penentuan parameter yang akan dianalisis
f. Penentuan metode sampling
g. Penentuan volume sampel
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

h. Penentuan jenis wadah/botol sampel uji

Download: Indowebster,com
“Standard methods for water and waste water analysis”
Obyek Sampling Air
Air Laut

Badan Air (Sungai)

Air Tanah
Macam obyek sampling
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

Outlet IPAL
Obyek Sampling
Badan Air (Sungai)

Metoda pengambilan contoh


air permukaan:
SNI 6989.57:2008 – Bagian
57: Metoda pengambilan
contoh air permukaan
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

Air permukaan:
air yang terdiri atas air sungai, air danau, air waduk, air saluran,
mata air, air rawa dan air gua.
Obyek Sampling
Air Tanah
Metoda pengambilan contoh air
tanah:
SNI 6989.58:2008 – Bagian 58:
Metoda pengambilan contoh air
tanah

Air tanah:
air yang terdapat dalam
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

lapisan tanah atau batuan di


bawah permukaan tanah,
antara lain sumur bor, sumur
gali dan sumur pantek
Obyek Sampling
Outlet IPAL
Metoda pengambilan
contoh air limbah:
SNI 6989.59:2008 –
Bagian 59: Metoda
pengambilan contoh air
limbah

Air Limbah:
sisa dari suatu hasil usaha
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

dan atau kegiatan yang


berwujud cair
Tujuan Sampling

• Pengumpulan data rona awal


lingkungan (exploratory)
Utk Dokumen UKL/UPL, Amdal

• Pemantauan lingkungan (monitoring)


Uji petik kualitas air sungai
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

• Penegakan hukum lingkungan


• Penelitian di bidang lingkungan
Persiapan Sampling
Outlet IPAL
• Personil
• Botol-botol/wadah tempat contoh uji
• Alat Pengambil Contoh Uji
• Peralatan pengukur parameter lapangan
• Peralatan penunjang
• Pengawetan
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

• Pengendalian Mutu Lapangan


• Rekaman Lapangan
Alat dan Wadah Sampling
Persyaratan Alat dan Wadah
Botol/wadah untuk analisis senyawa anorganik : botol/tempat contoh
terbuat dari polietilen.
Tata cara pencucian : Cuci botol dan tutupnya dengan deterjen bebas
fosfat dan bilas dengan air bersih dan kemudian bilas 3 kali dengan
akuades, kemudian keringkan dan tutup botol rapat, untuk menghindari
kontaminasi.
Botol/wadah untuk analisis senyawa organik : botol /tempat contoh dari
bahan logam atau gelas berwarna gelap. Bagian dalam dari tutup botol
harus dilapisi dengteflon atau alumunium foil
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

Tata cara pencucian : Cuci botol dan tutupnya dengan deterjen bebas
fosfat dan bilas dengan air bersih dan kemudian bilas 3 kali dengan
akuades, keringkan. Selanjutnya, bilas botol tersebut dengan aseton 3
kali, dan hexan 3 kali. Keringkan dan botol ditutup, untuk menghindari
kontaminasi.
Alat dan Wadah Sampling
Persyaratan Alat dan Wadah
1. Terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi sifat
contoh uji (misalnya untuk keperluan pemeriksaan
logam, wadah contoh uji tidak terbuat dari logam);
2. Tidak mudah pecah atau bocor akibat reaksi yang
ditimbulkan oleh limbah tersebut;
3. Tidak mudah rusak atau berubah secara fisik;
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

4. Mempunyai ketebalan yang memadai sehingga


layak untuk diangkut oleh kendaraan
Alat dan Wadah Sampling
Persyaratan Alat dan Wadah
Alat pengambil sampel harus memenuhi persyaratan:

5. Mudah dicuci dari bekas contoh sebelumnya


6. Mudah dan aman dibawa
7. Kapasitas alat tergantung pada tujuan pengujian
8. Contoh mudah dipindahkan ke dalam wadah
penampung tanpa ada sisa bahan tersuspensi di
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

dalamnya
Alat dan Wadah Sampling
Terjadi ketidaktepatan dalam memilih wadah
dan prosedur pewadahan sampel

gelas atau plastik


????
Untuk senyawa ORGANIK:
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com
Alat dan Wadah Sampling
Jenis Alat Sampling
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com
Alat dan Wadah Sampling
Jenis Alat Sampling
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

• Botol biasa atau ember plastik untuk permukaan air secara


langsung
• Botol biasa yang diberi pemberat untuk kedalaman tertentu
Alat dan Wadah Sampling
Jenis Alat Sampling

B
A

Keterangan gambar:
A adalah pengambil contoh terbuat
dari polietilen
B adalah handle (tipe teleskopi yang
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

terbuat dari aluminium atau


stanlestil Botol biasa

Gayung bertangkai panjang


Alat dan Wadah Sampling
Jenis Alat Sampling
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

Botol biasa dengan pemberat


Alat dan Wadah Sampling
Jenis Alat Sampling
Keterangan gambar:
A adalah pengait
B1 adalah tuas posisi tertutup
B2 adalah tuas posisi terbuka
C1 adalah tutup gelas botol
contoh posisi tertutup
C2 adalah tutup gelas botol
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

contoh posisi terbuka


D adalah tali penggantung
E adalah rangka metal botol
contoh

Botol biasa dengan pemberat


Alat dan Wadah Sampling
Point Sampler

Point sampler tipe horisontal (Wohlenberg)


Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

Alat pengambil contoh untuk kedalaman tertentu atau


Point
point sampler:
sampler tipe digunakan untuk mengambil contoh air pada kedalaman
vertikel yang telah ditentukan pada sungai yang relatif dalam,
(Ruttner) danau atau waduk. Ada dua tipe point sampler yaitu tipe
vertikal dan horisontal
Alat dan Wadah Sampling
Alat pengambil contoh
gabungan kedalaman
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

Alat pengambil contoh gabungan kedalaman digunakan


untuk mengambil contoh air pada sungai yang dalam,
dimana contoh yang diperoleh merupakan gabungan
contoh air mulai dari permukaan sampai ke dasarnya
Alat dan Wadah Sampling
Pengambil sampel otomatis

Alat pengambil contoh jenis ini


digunakan untuk mengambil
contoh air dalam rentang waktu
tertentu secara otomatis
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com
Alat dan Wadah Sampling
Point Sampler

Alat pengambil contoh


gabungan kedalaman
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

Alat pengambil contoh gabungan kedalaman digunakan


untuk mengambil contoh air pada sungai yang dalam,
dimana contoh yang diperoleh merupakan gabungan
contoh air mulai dari permukaan sampai ke dasarnya
Alat dan Wadah Sampling
Jenis Alat Sampling
• Jenis alat pengambil contoh lainnya : botol Nansen,
Knudsen, Niskin, Van Dorn, Rossette Sampler dan lain-
lain.
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

botol Nansen

Rossette Sampler
Van Dorn
Peralatan Penunjang
 Ice box
 Alat pengukur parameter lapangan : pH meter,
Thermometer, dll
 Pengawet/dry ice
 Sepatu boot, jas hujan, masker, sarung tangan
dll
 Label, selotif, spidol, lakban, buku lapangan dll
 Alat dokumentasi
 Alat P3K
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

 Tool kit (obeng, tang dll)


 Surat Tugas dan surat pemberitahuan (untuk
institusi)
Catatan Sampling
RENCANA PENGAMBILAN CONTOH UJI

 Tujuan Pengambilan Contoh uji*:


 Tanggal pengambilan :
 Waktu pengambilan :
 Petugas Pengambil contoh uji :
 Surat tugas :
 Biaya :
 Alat pengambil contoh uji :
 Peralatan K3 :
 Kalibrasi peralatan lapangan :
 Titik pengambilan contoh uji*
 - jumlah :
 - lokasi :
 Jenis contoh uji* :
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

 Jumlah sampel :
 Acuan Standar sampling :
 Frekuensi :
 Metode pengambilan contoh uji*: komposit/ waktu/ komposit/ tempat/ grab/
terpadu/berkelanjutan
 Nama industri/ sungai * :
 Blanko : peralatan/ wadah contoh/ penyaringan/ perjalanan/ lapangan/
lab
 Diagram, sketsa, foto :
Pelaksanaan Sampling

 Mencari informasi tentang sumber dan asal limbah


untuk menjamin bahwa contoh uji yang dikumpulkan
atau diambil merupakan limbah yang dapat mewakili
keseluruhan limbah yang dihasilkan oleh suatu
kegiatan.

 Perhatikan cuaca disekitar lokasi,


Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com
Pelaksanaan Sampling

Titik pengambilan sampel air sungai

Debit < 5 m3/detik


Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

Debit 5-150 m3/detik

Debit > 150 m3/detik


Pelaksanaan Sampling
Titik pengambilan sampel air danau/waduk

kedalamannya
kurang dari 10 m

Debit < 5 m3/detik

kedalamannya
11 - 30 m
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

Debit 5-150 m3/detik

kedalamannya
30 - 100 m
Debit > 150 m3/detik
Pelaksanaan Sampling
Air Sungai
Lokasi pengambilan sampel perlu digambarkan dalam
form pengambilan sampel
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

Pelaksanaan Sampling
Pelaksanaan Sampling
Tabel 3.1 Titik pengambilan contoh air sungai dalam setiap penampang melintang

Debit Jumlah Titik Pengambilan Contoh Jumlah


rata-rata tahunan Klasifikasi Air Kedalaman
m 3/detik Sampling *)

<5 Sungai kecil 2 1


5 - 150 Sungai sedang 4 2
150 - 1000 Sungai besar 6 3
> 1000 Sungai besar sekali minimum 6 seperti pada sungai 4
besar, tambahan lebih banyak
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

tergantung dari pada sungai- nya,


kenaikan di tambah dengan faktor 2
(dua)
*) contoh disarankan dikumpulkan sebanyak mungkin, pengambilan contoh sebaiknya pada titik
30 cm di bawah muka air, atau 30 cm di atas dasar sungai dan hati-hati jangan sampai
terbawa endapan dasar sungainya (sedimen).
Pelaksanaan Sampling
Tabel Perkiraan jarak pencampuran yang sempurna/baik di saluran dan sungai
Lebar rata-rata (m) Kedalaman rata-rata (m) Perkiraan jarak pencampuran yang
sempurna / baik

5 1 0,08 – 0,7
2 0,05 – 0,3
3 0,03 – 0,2

10 1 0,3 – 2,7
2 0,2 – 1,4
3 0,1 – 0,9
4 0,08 – 0,7
5 0,07 – 0,5

20 1 1,3 – 11,0
3 0,4 – 4,0
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

5 0,3 – 2,0
7 0,2 – 1,5

50 1 8,0 – 70,0
3 3,0 – 20,0
5 2,0 – 14,0
10 0,8 – 7,0
20 0,4 – 3,0
Lokasi Sampling
1. Limbah Cair
- treatment : influent dan efluent
- monitoring : effluent sebelum masuk ke
badan air
(sungai, danau, dan laut)

Penentuan lokasi tergantung pada :


- Homogenitas limbah cair
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

- Densiti limbah cair


- Adanya bahan terapung
- Zat padat mengendap
- Reaksi kimia /biologi yang mungkin terjadi
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

Air Tanah
Lokasi Sampling
Lokasi Sampling
Air Limbah

Proses
Proses Produksi
Proses produksi 3 1 2 3 4
Produksi 2
1

5
Industri Air Limbah
Perairan
Penerima
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

= Titik pengambilan sampel IPAL

Keterangan:
1 : bak control saluran air limbah
2 : input IPAL (influent)
3 : output IPAL (Effluent)
4 : perairan penerima sebelum air limbah masuk ke badan air
5 : perairan penerima setelah air limbah masuk ke badan air

Gambar 4.1 Lokasi dan titik pengambilan sampel air limbah industri
Lokasi Sampling

Daerah hulu
Daerah perkotaan

Daerah rekreasi

Daerah industri

Daerah pertanian

Keterangan :
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

= lokasi pengambilan sampel

Daerah hilir (Muara)


Pantai

Gambar 4.2 Lokasi pengambilan sampel air sungai


Lokasi Sampling
Air masuk
Daerah perikanan

Daerah pertanian
Danau

Air keluar
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

Daerah rekreasi

Gambar 4.3 Lokasi pengambilan sampel air danau/waduk


Lokasi Sampling
B

A1 A5

Tempat pembuangan
akhir sampah
perkotaan

A2 A4

A3
Keterangan :
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

1) Sumur pantau A1, A2, A3, A4, A5 untuk mengetahui arah sebaran pencemar (leachate
plume)
2) pemantauan kualitas air sumur B sebagai kontrol (background level)

Gambar 4.7 Lokasi sumur pantau pada sekitar daerah pemanfaatan tempat
pembuangan akhir sampah perkotaan berdasaran sebaran pencemar
Lokasi Sampling
Air permukaan
Lokasi pengambilan air sampel pada air permukaan dapat
berasal dari daerah pengaliran sungai dan danau/waduk,
sbb :
1. Pemantauan kualitas air pada suatu daerah
pengaliran sungai (DPS), berdasarkan pada :
a. sumber air alamiah, yaitu lokasi pada tempat yang
belum terjadi atau masih sedikit pencemaran;
b. sumber air tercemar, yaitu lokasi pada tempat yang telah
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

mengalami perubahan atau dihilir sumber pencemar;


c. sumber air yang dimanfaatkan, yaitu lokasi pada
tempat penyadapan pemanfaatan sumber air
Lokasi Sampling
Air permukaan

2. Pemantauan kualitas air pada danau/waduk


berdasarkan pada :
a. tempat masuknya sungai ke danau/waduk;
b. di tengah danau/waduk;
c. lokasi penyadapan air untuk pemanfaatan;
d. tempat keluarnya air danau/waduk;
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com
Lokasi Sampling
Air Tanah
 Lokasi pengambilan sampel air tanah bebas (tidak tertekan) dan air
tanah tertekan dengan penjelasan sbb :
a. air tanah bebas (tidak tertekan) :
- disebelah hulu dan hilir dari lokasi
penimbunan/pembuangan sampah kota/industri;
- disebelah hilir daerah pertanian yang intensif menggunakan
pestisida danpupuk kimia;
- didaerah pantai dimana terjadi penyusupan air asin; dll
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com
Lokasi Sampling
Air Tanah
b. air tanah tertekan :
- di sumur produksi air tanah untuk pemenuhan kebutuhan
perkotaan, pedesaan, pertanian dan industri;
- disumur produksi air tanah PAM maupun sarana umum;
- di sumur-sumur pemantauankualitas air tanah;
- di lokasi kawasan industri;
- pada sumur observasi air diwilayah pesisir dimana terjadi
penyusupan air asin;
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

- pada sumur observasi penimbunan/pengolahan limbah industri


B3; dll
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

Air Tanah
Lokasi Sampling
Titik Sampling

 Badan Air (sungai)


- Bagian permukaan, tengah dan terhindar dari aliran
turbulen
- Bagian kiri, kana dan tengah sungai
- Bagian hulu dan hilir
- Sebelum dan sesudah bercampur dengan limbah

 Untuk sungai yang menerima limbah cair, saat ini dikenal 3


pendekatan sampling point :
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

- judgmental : jml titik sedikit, bias relatif besar


- systematic : jml titik banyak, bias relatif kecil
- random : jml titik lebih banyak, bias relatif lebih
kecil
Metode Sampling

 Sesaat (Grab)
 Gabungan waktu (Composite time sample)
 Gabungan tempat (Composite place
sample)
 Pengambilan terpadu (integrated sample)
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com
Metode Sampling

1. Sampel sesaat (Grab)


- sampel yang diambil dari titik pengambilan
sampel yang ditentukan untuk
dikumpulkan ke dalam sebuah wadah pada
waktu tertentu.
- tidak dapat digunakan sebagai dasar untuk
membuat suatu keputusan kebijakan
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

- hanya dapat dilakukan apabila kondisi lokasi


pengambilan sampel diasumsikan homogen
atau konstan.
Metode Sampling

2. Sampel gabungan (Composite)


- merupakan campuran dua atau lebih sampel
sesaat ke dalam sebuah wadah untuk diuji
- sangat bermanfaat untuk menentukan rata-rata
konsentrasi parameter yang diuji selama
periode waktu tertentu
- harus memperhatikan jenis parameter yang
akan dianalisis dan dilakukan oleh petugas
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

pengambil sampel yang kompeten serta


mempunyai intuitive dan technical judgment
yang cukup, bila tidak akan memberikan
kesimpulan yang keliru.
Metode Sampling
 3. Sampel gabungan terpadu
- dapat dibedakan berdasarkan sampel
gabungan waktu (time composite sample) dan
sampel gabungan tempat (location composite
sample).
- Jika alirannya bervariasi, maka sampel
gabungan proposional aliran (flow
proportional composite sample) harus
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

dipertimbangkan.
Jaminan Mutu

Pengendalian mutu di lapangan (Field


Quality Control)
 Blanko wadah
 Blanko peralatan
 Blanko lapangan
 Blanko Perjalanan
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

 Contoh duplikat
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

Terimakasih
Penanganan Contoh Uji

 Pengawetan: HNO3, NaOH, HCl atau


didinginkan (4oC) dll
tergantung parameter yang akan
dianalisis

 Pelabelan : titik sampling, lokasi


sampling, tanggal, dll
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

 Pengepakan : disimpan dalam ice box


Bahan dan volume botol, cara pengawetan dan waktu maksimum penyimpanan contoh, yang
diperbolehkan sebelum dilakukan pengujian contoh

TEMPAT KEPERLUAN LAMA


No. PENETA PAN PENYIMPANA CONTOH PENGAWETAN PENYIMPANA
N (mL) N
1. Temperatur - - Tanpa pengawet Analisa segera
2. Daya hantar listrik - - Tanpa pengawet Analisa segera
3. Zat Padat Terlarut P,G (B) - Pendinginan (es) 7 hari
4. Zat tersuspensi P,G (B) - Tanpa pengawet Analisa segera
5. Kekeruhan P,G 1) Tanpa pengawet 1) Analisa
segera
2) Simpan di tempat 2) 1 hari
gelap
6. Warna G 100 - 500 Pendinginan (es) 24 jam
7. PH P,G (B) - Tanpa pengawet Analisa segera
8. Alkaliniti P,G (B) 200 Pendinginan (es) 24 jam
9. Asiditi P,G (B) 100 Pendinginan (es) 24 jam
10. Oksigen terlarut Botol BOD 300 Tanpa pengawet Analisa segera
11. Natrium (Na) P,G (B) 50 Pendinginan (es) 6 bulan
12. Kalium (K) P,G (B) 50 Pendinginan (es) 6 bulan
13. Kalsium (Ca) - 25 - 100 Tanpa pengawet 7 hari
14. Magnesium (Mg) - 25 - 100 Tanpa pengawet 7 hari
15. Klorida (Cl) P,G 25 - 100 Tanpa pengawet 7 hari
16. Sulfat (SO4) P,G - Pendinginan (es) 28 jam
17. Amonia - NH3 P,G 500 1) Tanpa pengawet 1) Analisa
segera
2) Tambahkan 0.8 mL 2) 7 hari
H2SO4/L sampai pH =2
18. Nitrit - NO2 P,G 100 Pendinginan (es) Analisa segera
19. Nitrat - NO3 P,G 100 Tambahkan H2SO4 48 jam
sampai pH < 2,
pendinginan (es)
20. Organik - N P, G 500 - 100 1) Pendinginan (es)
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

2) Tambahkan 0.8 mL
H2SO4/L sampai pH<2
21. Boron (B) P 100 Tanpa Pengawet -
22. Fluorida (F) P 200 - 300 Tanpa Pengawet 28 hari
23. Silika (SiO2) P 25 - 100 Pendinginan (es) 28 jam
24. Orto Fosfat (PO4) G (A) 100 Fosfat terlarut disaring 2 hari
segera dinginkan (es)
atau + 40 gram HgCl/L
25. Total Fosfat 25 - 100 -
26. Deterjen P,G 100 -200 Tanpa Pengawet -

27. KOB (BOD) P,G 300 -1000 Pendinginan (es) 6 jam


28. KOK (COD) P,G 50 - 100 1) Tanpa Pengawet 1). Analisa
2) Tambahkan H2SO4 segera
sampai pH<2 2). 7 hari
Tabel 2.1 Bahan dan volume botol, cara pengawetan dan waktu maksimum penyimpanan contoh,
yang diperbolehkan sebelum dilakukan pengujian contoh (lanjutan)

No. Penetapan Tempat Keperluan Pengawetan Lama


Penyimpanan Contoh Penyimpanan
(ml)

29. KO - KMnO4 P,G 50 - 100 1) Tanpa Pengawet 1). Analisa


2) Tambahkan H2SO4 segera
sampai pH<2 2). 7 hari
30. Koli Tinja G (St) 300 Pendinginan (es) Analisa segera
31. Kadmium (Cd) 25 Tambah 5 mL HNO3/L 6 bulan
32. Kromium (Cr) 25 Tambah 5 mL HNO3/L 6 bulan
33. Tembaga (Cu) 25 Tambah 5 mL HNO3/L 6 bulan
34. Besi (Fe) 25 Tambah 5 mL HNO3/L 6 bulan
35. Mangan (Mn) 25 Tambah 5 mL HNO3/L 6 bulan
36. Nikel (Ni) 25 Tambah 5 mL HNO3/L 6 bulan
37. Timbal (Pb) 25 Tambah 5 mL HNO3/L 6 bulan
38. Seng (Zn) 25 Tambah 5 mL HNO3/L 6 bulan
39. Karbon Organik G (coklat) !00 Tambah HCl/H2SO4 1). Analisa
Total sampai pH < 2 segera
2). 7 hari
40. Karbon dioksida P,G 100 - Analisa segera
41. Klorin residual P,G 200 - 500 - Analisa segera
42. Klorofil - a P,G 500 Ruang gelap dan 30 hari
dibekukan (es)
43. Sianida P,G 500 Tambah NaOH sampai 24 jam
pH = 12, pendinginan
(es), ruang gelap
44. Minyak dan lemak G 1000 Tambah HCL/H2SO4 28 hari
sampai pH < 2
45. Bau G 100 - 500 1) Tanpa pengawet 1). Analisa
2) Pendinginan 4 C segera
2). 6 hari
46. Pestisida G (s) - Tanpa pengawet -
47. Fenol G 500 Tambah NaPO sampai 24 jam
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

pH < 4 dan 1 gram


CuSO4.5H2O/L,
pendinginan 4 oC
48. Saliniti G 240 1)Tanpa pengawet 1) Analisa
2) Cegah penguapan segera
2) 6 bulan
49. Sulfida P,G 100 Tambah 4 tetes Zn- 28 hari
asetat 2N/100 mL
50. Sulfit P,G - Tanpa pengawet Analisa segera
51. Rasa G 500 1) Tanpa pengawet 1). Analisa
2) Pendinginan (es) segera
2). 24 jam
52. Bioassay P,G 20 l Pendinginan (es) Analisa segera
53. Biologi P,G - 0.5 mL formalin Analisa segera
39% per contoh

Keterangan : P = plastik G = gelas, G(B) = gelas borosilikat G(A) = gelas dicuci dengan HNO 3 1:1,
G(St) = gelas steril G(S) = gelas dicuci dengan pelarut organik
 Debit: m3/detik
 = laju alir x luas penampang
 Laju alir: m/det
 Luas penampang badan air: m2

 Pendekatan penampang sungai:


 1) persegi, L: lxt
 2) segitiga, L=1/2 x lxt
 2) ½ lingkaran: L=1/2 xphix t 2
Copyright by ® mmasykuri@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai