Anda di halaman 1dari 22

BAB 2

MENERAPKAN PERENCANAAN
PENGAMBILAN CONTOH

Setelah mempelajari tentang menerapkan perencanaan pengambilan contoh ini, peserta


didik diharapkan mampu mendeskripsikan prinsip, teknik, dan metode pengambilan contoh,
prosedur pengambilan contoh dan faktor-faktor yang mempengaruhi metode pengambilan
contoh, dan cara pengolahan data metode pengambilan contoh dengan teliti dan mandiri.

Pengertian Pengambilan
Contoh

Pengertian Populasi

Pengertian Contoh /
Sample Tujuan Pengamatan atau Pengujian

Faktor-Faktor yang Sifat Bahan yang Akan Diuji atau


Mempengaruhi Diambil Contohnya
Pengambilan Contoh
Sifat Metode Pengujian
Jenis-Jenis dan Metode
Petugas Pengambil Contoh
Pengambilan Contoh /
Perencanaan Sampling
Pengambilan Rancangan Sampling
Contoh Prinsip Dasar Pengambilan
Contoh Peralatan yang digunakan dalam
Pengambilan Sampel
Persiapan Pengambilan
Contoh Memelihara Peralatan Pengambilan Contoh
Pengambilan Contoh yang
Mewakili

Penyiapan Sample Uji Sampling untuk Analisis

Penyimpanan Arsip Sampling untuk Mengevaluasi Kesegaran

Sampling untuk Pemeriksaan Mikrobiologis


Membuang Sample yang
Tidak Terpakai dan Sisa Sampling untuk Analisis Histamin
Sample

33
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN

Populasi – Sampel/Contoh – Lot / batch – Pengambilan Contoh – Anggota Populasi – Ukuran


Contoh – Sample / Contoh Uji – Bahan bentuk curah – Pengambilan Sampel – Petugas
Pengambil contoh - Sampel yang representatif.

atau produk terhadap spesifikasi tertentu


yang menjadi standar atau acuan.
Pengambilan sampel/pengambilan
contoh adalah kegiatan yang bertujuan
mengambil sejumlah barang untuk diuji,
diamati, dijadikan arsip maupun dijadikan
pembanding untuk mendapatkan bagian
bahan yang sifatnya seragam atau hampir
Hasil pengujian laboratorium terhadap sama mendekati sifat dari populasi.
bahan pangan sangat tergantung pada Pengambilan sampel yang representatif
perencanaan dan teknik pengambilan, dan terstandardisasi mutlak diperlukan,
penanganan (pengiriman, penyimpanan), serta sehingga didapatkan hasil analisa yang
persiapan contoh/sampel. Jika pengambilan berarti dan signifikan secara statistik.
sampel (contoh) dilakukan dengan cara yang Sebaik atau seakurat apapun suatu analisa,
tidak benar maka langkah selanjutnya berupa akan menjadi sia-sia jika pengambilan
preparasi (persiapan) dan pengujian akan sia- sampel dilakukan dengan tidak benar.
sia, membuang waktu dan biaya. Sampel yang representatif adalah sampel
A. Pengertian Pengambilan Contoh yang sebisa mungkin mencerminkan dan
menggambarkan komposisi dari suatu
Pengambilan contoh / penarikan contoh
bagian atau batch (partai) tertentu. Harus
adalah mengambil sejumlah atau sebagian
dipastikan terambil jumlah yang cukup
bahan atau barang yang dilakukan dengan
pada saat pengambilan sampel dan
menggunakan metode tertentu sehingga
dihindari segala bentuk kesalahan yang
bagian barang atau bahan yang diambil
dapat menyebabkan sampel menjadi bias.
bersifat mewakili (representatif) dari
keseluruhan barang atau bahan. Sampel Pelaksanaan pengambilan contoh
mewakili adalah suatu sampel yang berdasarkan perencanaan harus
diperoleh dengan menggunakan teknik memperhatikan faktor-faktor yang
sampling yang sesuai, yang meliputi sub berpengaruh pada proses, kondisi barang
sampling, untuk menghasilkan dan hasil dari pengambilan contoh. Metode,
keberhasilan yang tepat terhadap sumber peralatan dan cara penanganan contoh
sample atau populasi produk. Dalam hal-hal harus dapat menjamin bahwa kondisi
tertentu (seperti analisis forensik) contoh contoh pada saat diambil di lapangan harus
bisa saja tidak representatif tetapi tetap sama sampai dengan proses
ditentukan oleh ketersediaan. Pengambilan pengujian atau pengamatan dilakukan.
contoh juga diperlukan untuk melakukan Kesalahan atau penyimpangan dalam
pengujian atau kalibrasi substansi, bahan proses pengambilan contoh berakibat pada

34
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

hasil uji atau pengamatan contoh tidak B. Pengertian Populasi


sesuai dengan keadaan bahan atau Menurut Arikunto (2002), pengertian
populasi. p o p u l a s i a d a l a h o b j e k y a n g s e c a ra
Tujuan dan cara pengambilan contoh keseluruhan digunakan untuk penelitian.
harus jelas. Sampel diambil untuk diuji, Jadi, apabila ada seseorang yang hendak
diamati, dijadikan arsip, dan dijadikan meneliti semua karakteristik dan elemen
pembanding. Bagaimana cara contoh- dalam suatu wilayah penelitian, tentu saja
contoh diambil, cara contoh ditangani penelitian tersebut termasuk dalam
(dikemas, disimpan dan dikirim). Infomasi penelitian populasi. Sedangkan Ismiyanto,
yang penting tercantum dalam rencana berpendapat bahwa populasi adalah
pengambilan contoh dan pelaksanaan totalitas atau keseluruhan subjek
pengambilan contoh antara lain : penelitian baik benda, orang, ataupun suatu
1. Tujuan dari pengujian atau pemeriksaan hal lain yang di dalamnya bisa diambil
termasuk informasi tentang komponen informasi penting berupa data penelitian.
bahan atau mikroganisme yang akan Pengerrtian populasi dan sampel juga
ditetapkan. dijelaskan oleh Nurasalam (2003), populasi
adalah totalitas dari semua objek yang
2. Pihak-pihak terkait, pelanggan, petugas
memiliki karakteristik tertentu, jelas dan
pengambil contoh, laboratorium dan
lengkap yang akan diteliti. Sugiono (2005)
lain lain.
berpendapat bahwa populasi adalah suatu
3. Sifat bahan contoh, lokasi dan waktu wilayah generalisasi yang di dalamnya
pengambilan contoh. terdiri dari karakteristik atau kualitas
4. Jumlah contoh, metode pengambilan tertentu yang sudah ditetapkan oleh para
contoh, pengemasan dan cara peneliti agar bisa dipelajari. Sementara itu
tranportasi. Termasuk di dalamnnya Usman (2006), menjelaskan bahwa
persyaratan contoh aseptis. populasi pada dasarnya adalah semua nilai
5.Berbagai persyaratan untuk entah pengukuran ataupun perhitungan
prapenanganan contoh dan pemilihan yang sifatnya kualitatif atau kuantitatif
metode pengujian. dengan ciri-ciri atau karakteristik tertentu
terkait sekelompok obyek atau subyek yang
6. Waktu dan biaya yang diperlukan
jelas.
(termasuk biaya pemeriksaan,
pengambilan contoh dan biaya analisa Berdasarkan keseragaman, populasi
laboratorium). dibedakan menjadi tiga, yaitu populasi yang
s e ra g a m ( h o m oge n ) , p o p u l a s i y a n g
7. P e r s y a r a t a n l e g a l f o r m a l d a n
b e r a g a m ( h e t e ro g e n ) d a n p o p u l a s i
ke s e p a ka t a n i n t e r n a s i o n a l u n t u k
berkelas. Berdasarkan distribusinya
observasi dan lain-lain.
populasi terbagi menjadi tiga jenis, yaitu
8. Persyaratan untuk dokumentasi. distribusi normal, menceng (skewed) atau
9. Aspek jaminan mutu penyelidikan atau ganda.
pengujian (aktivitas pelanggan pemilik
contoh, persyaratan petugas pengambil
contoh, dan pihak-pihak yang terlibat).

35
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN

kelengkapan yang dianggap bisa mewakili


populasi. Sampel juga merupakan bagian
dari populasi yang ingin diteliti, dipandang
sebagai suatu pendugaan terhadap
populasi, namun bukan populasi itu sendiri.
Sampel dianggap sebagai perwakilan dari
suatu populasi yang hasilnya mewakili
keseluruhan gejala yang diamati.
Gambar 2.1 Berbagai Grafik Populasi Kesimpulan dari populasi yang mendekati
(Sumber gambar:
https://bsd.pendidikan.id/data/2013/kelas_11smk/Kelas_11
kebenaran diawali dengan pengambilan
_SMK_Teknik_Pengambilan_Contoh_3.pdf) sampel yang benar. Idealnya semua bagian
dijadikan sampel yang harus diuji. Namun
Data populasi perlu diketahui oleh
cara demikian tidak mungkin dilakukan
petugas pengambil contoh. Beberapa
karena membutuhkan banyak waktu, biaya,
informasi populasi yang perlu diketahui
peralatan, tenaga dan tidak ada bahan atau
diantaranya adalah latar belakang populasi
produk pangan yang tersisa untuk dijual.
seperti, asal populasi, deskripsi populasi,
Pengambilan sampel yang mewakili adalah
d a n s t a t u s ke p e m i l i ka n . Pe r l u j u g a
kemampuan untuk mendapatkan sejumlah
diketahui apakah populasi mempunyai data
sampel yang mewakili populasi (lot atau
atribut atau data variabel.
batch) dengan kondisi sampel tersebut
Sesuai dengan tujuan yang hendak dalam keadaan sesuai untuk pengujian atau
dicapai, yaitu mendapatkan bagian bahan pengolahan lebih lanjut. Contoh adalah
yang benar-benar sama atau mendekati bagian dari populasi yang diambil untuk
sama dengan sifat populasi. Prinsip menggambarkan populasi. Sedangkan
pengambilan contoh adalah mengambil populasi adalah sejumlah barang yang
bagian dari populasi bahan dimana tiap menjadi perhatian.
anggota populasi berpeluang sama untuk
terambil menjadi contoh. Sifat-sifat yang
tidak diketahui dari populasi disebut
parameter-parameter populasi. Dengan
mengambil contoh dari populasi adalah
usaha untuk menduga parameter-
parameter tersebut. Pengacakan adalah
suatu cara untuk memperoleh contoh yang
mewakili populasi. Pengacakan dapat Gambar 2.2. Grafik Normal Populasi dan Contoh
(Sumber gambar:
dilakukan dengan mengundi setiap anggota https://bsd.pendidikan.id/data/2013/kelas_11smk/Kelas_11
_SMK_Teknik_Pengambilan_Contoh_3.pdf)
populasi untuk dijadikan contoh atau
dengan menggunakan tabel bilangan acak.
D. Fa k t o r - Fa k t o r Ya n g M e m p e n g a r u h i
Pengambilan Contoh
C. Pengertian Contoh (Sample) Pelaksanaan pengambilan contoh
Contoh atau sampel adalah bagian dari berdasarkan perencanaan harus
suatu lot (populasi) yang dapat mewakili memperhatikan faktor-faktor yang
sifat dan karakter populasi tersebut. Contoh berpengaruh pada proses, kondisi barang
atau sampel merupakan bagian dari dan hasil dari pengambilan barang dan hasil
populasi yang diambil melalui cara tertentu d a r i p e n g a m b i l a n co n t o h . M e t o d e ,
yang juga memiliki karakteristik, jenis dan peralatan, dan cara penanganan contoh

36
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN

harus dapat menjamin bahwa kondisi contoh, pengemasan dan cara


contoh pada saat diambil di lapangan harus transportasi. Termasuk di dalamnya
tetap sama sampai dengan proses persyaratan contoh aseptis.
pengujian atau pengamatan dilaksanakan. e. Berbagai persyaratan untuk pra
Kesalahan atau penyimpangan dalam penanganan contoh dan pemilihan
proses pengambilan contoh berakibat pada metode pengujian.
hasil uji atau pengamatan contoh tidak
f. Waktu dan biaya yang diperlukan
sesuai dengan keadaan bahan atau
(termasuk biaya pemeriksaan,
populasi.
pengambilan contoh, dan biaya analisa
1. Tujuan Pengamatan atau Pengujian laboratorium).
Tujuan pengamatan biasanya untuk g. P e r s y a r a t a n l e g a l f o r m a l d a n
mengetahui keseragaman atau nilai rata- kesepakatan internasional untuk
rata mutu bahan, dan dapat juga observasi dan lain-lain.
bertujuan untuk menerima atau menolak
h. Persyaratan untuk dokumentasi
suatu bahan. Pengamatan atau
pengujian yang bertujuan untuk i. Aspek jaminan mutu penyelidikan atau
menerima atau menolak suatu bahan pengujian (aktivitas pelanggan,
menuntut contoh yang benar-benar pemilik contoh, persyaratan petugas
akurat sebagai wakil populasi. Untuk pengambil contoh, dan pihak-pihak
pengambilan contoh yang demikian yang terlibat).
memerlukan tingkat ketelitian yang
tinggi atau jumlah contoh yang 2. Sifat Bahan yang Akan Diuji atau Diambil
ukurannya besar. Contohnya
Tujuan dan cara pengambilan contoh Sifat bahan hasil pertanian atau hasil
tersebut harus jelas. Berisi antara lain olahannya yang penting dalam
untuk contoh diambil (diuji, diamati, pengambilan contoh adalah sifat fisis
dijadikan arsip, dijadikan pembanding), dan mekanisnya. Sifat fisis yang harus
bagaimana cara contoh tersebut diambil, diperhatikan adalah bentuk bahan dan
c a r a co n t o h d i t a n g a n i ( d i ke m a s , ukuran partikel bahan. Bentuk fisik
disimpan, dan dikirim). Informasi yang bahan yang menyebabkan bahan tidak
penting tercantum dalam rencana mudah bergerak baik dalam tumpukan
pengambilan contoh dan pelaksanaan atau dalam kemasan adalah bentuk
pengambilan contoh antara lain adalah : seperti serpihan, bongkahan, serabut,
a. T u j u a n d a r i p e n g u j i a n a t a u batangan, dan lembaran. Kelompok
pemeriksaan termasuk informasi bahan yang bersifat tidak mudah
t e n t a n g ko m p o n e n b a h a n a t a u bergerak disebut juga non-flowing
mikroorganisme yang akan material atau non-overflow. Kelompok
ditetapkan. bahan yang mempunyai sifat mudah
b. Pihak-pihak terkait, pelanggan, bergerak atau mengalir baik dalam
petugas pengambil contoh, tumpukan atau dalam kemasan disebut
laboratorium, dan lain-lain. juga flowing material atau overflow.
Termasuk dalam kelompok ini adalah
c. Sifat bahan contoh, lokasi dan waktu
bahan - bahan yang berbentuk butiran
pengambilan contoh.
kecil atau besar, tepung, pasta dan cair.
d. Jumlah contoh, metode pengambilan Bahan yang termasuk flowing material

37
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN

dalam kondisi terkemas atau curah


mudah untuk dihomogenkan dan mudah 4. Petugas Pengambil Contoh
juga berubah homogenitasnya akibat
Pengambilan contoh adalah salah
selama penyimpanan maupun selama
satu bagian yang paling kritis dalam
distribusi. Kelompok non-flowing
tahap pengujian maupun inspeksi.
material sifatnya tidak mudah untuk
Tindakan pertama yang dilakukan di
dihomogenisasikan dan juga tidak
dalam pengujian adalah pengambilan
mudah berubah jika telah homogen. Hal
contoh, jika pengambilan contoh tidak
yang paling kritis dalam pengambilan
dilakukan dengan teknik yang sesuai
contoh berkaitan dengan sifat bahan
maka hasil analisa menjadi tidak akurat
seperti tersebut adalah penentuan
atau tidak memenuhi standar. Penerapan
jumlah dan titik pengambilan contoh.
pengambilan contoh yang akurat dan
dapat ditelusur akan sangat berguna
3. Sifat Metode Pengujian dalam mengawasi mutu, desain produk,
Setiap pengujian yang diputuskan efisiensi dan efektifitas biaya, dan
harus dilakukan terhadap suatu bahan keberlanjutan penerapan sistem.
atau barang hendaknya dianggap Kebenaran hasil pengujian laboratorium
pengujian tersebut penting, utama dan sangat dipengaruhi oleh kebenaran
juga kritis. Apapun sifat dan jenis dalam pengambilan contoh oleh petugas
pengujian pada akhirnya akan digunakan pengambil contoh (PPC).
sebagai dasar untuk pengambilan Petugas Pengambil Contoh (PPC)
kesimpulan akhir suatu mutu. Sifat a d a l a h s e s e o ra n g y a n g b e r t u g a s
metode pengujian ditinjau pengaruhnya mengambil contoh bahan atau barang,
terhadap bahan contoh sesudah u n t u k ke p e r l u a n p e n g u j i a n a t a u
pengujian adalah sifat pengujian yang p e n g a m a t a n . Ku a l i f i ka s i p e t u g a s
merusak (destructive) bahan contoh dan pengambil contoh (PPC) adalah
pengujian yang tidak merusak (non- seseorang kompeten. Kemampuannya
destructive) bahan contoh. Pengujian telah dinyatakan kompeten secara teknis
yang tidak merusak bahan contoh dan hukum, oleh suatu lembaga yang
seperti uji visual tertentu, uji fisis berwenang, dalam bentuk sertifikat
tertentu memungkinkan dilakukan sebagai petugas pengambil contoh
terhadap jumlah contoh yang ukurannya bahan tertentu. Badan yang berwenang
besar. Dengan demikian kemungkinan mengeluarkan sertifikat adalah badan
terjadinya bias akibat jumlah contoh atau lembaga sertifikasi personal atau
yang tidak bersifat mewakili badan sertifikasi. Persyaratan seseorang
populasinya dengan mudah dapat untuk dapat mengikuti seleksi menjadi
diatasi. Pengujian contoh yang merusak PPC, disesuaikan dengan bidang
bahan menuntut jumlah contoh yang pekerjaannya minimal telah lulus atau
seefisien mungkin terutama untuk jenis berpendidikan SLTA. Untuk menjadi
bahan atau barang yang memiliki nilai profesi sebagai PPC, dapat ditempuh
ekonomi tinggi. Sifat representatif melalaui pelatihan khusus tentang
contoh dapat dipertahankan dengan pengambilan contoh pada lembaga
menerapkan prinsip kehati-hatian, diklat. Sedangkan untuk mendapatkan
terutama jika jumlah contoh yang sertifikasi harus menempuh proses ujian
diambil jumlahnya sangat terbatas profesi yang dilakukan oleh badan
(sedikit). sertifikasi. Materi diklat khusus untuk

38
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN

PPC antara lain pengetahuan komoditi, senantiasa menggunakan hati nurani


pengetahuan teknik pengambilan yang bersih dan melakukan tugasnya
contoh, pengetahuan sistem standarisasi secara bijak tanpa dipengaruhi oleh
dan pengawasan mutu, mengetahui kepentingan-kepentingan lain.
sistem mutu pengambilan contoh, c. Sikap
pengetahuan sertifikasi / registrasi PPC,
Dalam melakukan teknik
dan praktek pengambilan contoh
pengambilan contoh, PPC harus
komoditi tertentu.
mempunyai sikap teliti, cermat, hati-
Seorang petugas pengambil contoh hati yang merupakan tuntutan sikap
(PPC) harus mempunyai versi, kebijakan, yang harus dimiliki seorang petugas
sikap dan pengetahuan yang benar pengambil contoh.
dalam melakukan pengambilan contoh.
d. Pengetahuan “know and how”
Beberapa hal perlu untuk dimiliki
seorang petugas pengambil contoh Petugas pengabilan contoh harus
diantaranya : memiliki ilmu yang cukup agar dapat
mengambil contoh dengan benar.
a. Visi
Mereka tidak hanya dapat melakukan,
Petugas Pengambil Contoh (PPC) namun harus juga tahu bagaimana
dalam melakukan teknik pengambilan melakukan pengambilan contoh yang
contoh harus mempunyai visi, yaitu benar dan mengapa melakukan
mengambil contoh sesuai dengan pengambilan contoh dengan cara
kaidah yang berlaku dan dilaksanakan tersebut.
secara benar sesuai dengan standar
yang berlaku tersebut. Beberapa
kaidah dalam pengambilan sampel E. Jenis-Jenis dan Metode Pengambilan
termuat di dalam standar pengambilan Contoh (Sampling)
contoh diantaranya adalah : Banyak jenis pengambilan
1) SNI 0429-1998-A contoh/sampel yang dapat digunakan
u n t u k m e n e n t u ka n m u t u , b e b e ra p a
Petunjuk pengambilan contoh
diantaranya yang banyak digunakan adalah:
cairan dan semi padat.
1. Pemeriksaan 100 persen
2) SNI 0428-1998-A
Merupakan pelaksanaan sampling
Petunjuk pengambilan contoh
dengan menggunakan metode
padatan.
pemeriksaan 100 persen yang
3) SNI 03-7016-2004 membutuhkan waktu, biaya dan tenaga
Tata cara pengambilan contoh yang cukup besar, tetapi tidak selalu
dalam rangka pemantauan diimbangi dengan 100 persen
kualitas air pada suatu daerah keberhasilan.
pengaliran sungai
b. Kebijakan (Wisdom) 2. Sampling berdasarkan teori statistik
Di dalam teknik pengambilan contoh, Pelaksanaan sampling berdasarkan
PPC harus bertindak bijaksana. Teknik teori statistik ini membutuhkan biaya
p e n g a m b i l a n co n t o h m e n u n t u t yang lebih rendah bila dibandingkan
kebijakan petugas pengambil contoh dengan pemeriksaan 100 persen.
dalam melakukan tugasnya agar Metode sampling ini menggunakan teori

39
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN

statistik dalam pelaksanaannya metode pengambilan contoh acak


sehingga memperkecil terjadinya resiko. sederhana yang biasa digunakan adalah
Metode ini memposisikan produsen pengambilan contoh acak berlapis.
sebagai penanggung jawab produk, Metode ini digunakan jika ukuran
sehingga produsen harus bertanggung populasi terlalu besar, dan diperkirakan
jawab untuk mempertahankan mutu terdapat keragaman yang sangat besar
produk agar selalu baik. Bila tidak, akan antar anggota populasi, sehingga
timbul permasalahan dan kerugian yang populasi perlu dipecah menjadi
diakibatkan karena penolakan produk beberapa subpopulasi atau disebut
oleh konsumen. lapisan. Tiap-tiap lapisan atau
subpopulasi dilakukan sampling dengan
cara yang prinsipnya sama dengan acak
3. Sampling tidak berdasarkan teori
sederhana. Dengan cara demikian
statistik
diharapkan dapat diperkecil keragaman
Metode sampling yang tidak antar anggota populasi, karena telah
b e rd a s a r k a n t e o r i s t a t i s t i k p a d a terjadi pengelompokkan sebelumnya.
umumnya tidak direkomendasikan Berdasarkan kondisi bahan saat diambil
karena tidak memiliki dasar yang logis contohnya, metode pengambilan contoh
dalam pengambilan keputusan untuk dapat berupa prosedur yang harus
menerima atau menolak suatu produk. digunakan pada waktu.
Hal ini dikarenakan tidak terdeteksinya
resiko dari sampling menghasilkan
fluktuasi mutu yang tinggi dan keluar 2. Mengambil Contoh Bahan yang Berada
dari batas mutu yang dipersyaratkan. Di Line Produksi
Proses pengambilan contoh bahan
berbentuk curah yang sedang berada
Ada banyak metode pengambilan
dalam alur proses produksi (line
contoh/sampel. Berikut metode-metode
produksi) dan dalam alat angkut (dalam
pengambilan contoh yang umum
system distribusi), contoh diambil pada
digunakan, yaitu:
waktu bahan sedang bergerak melalui
1. Metode pengambilan contoh acak saluran yang mengangkut bahan atau
Metode pengambilan contoh acak dari ruang produksi ke gudang atau
yang sering digunakan adalah sebaliknya. Contoh diambil beberapa
pengambilan acak sederhana. kali yang masing-masing bobotnya kira-
Pengambilan contoh pada metode ini kira sama pada periode waktu yang
tidak menghiraukan susunan anggota sama. Jumlah contoh yang diambil
populasi. Setiap anggota populasi ditentukan oleh banyaknya bahan yang
merupakan satuan penarikan contoh. harus diwakili atau banyaknya jenis
Dengan demikian jumlah satuan pengujian yang akan dilakukan. Semakin
penarikan contoh sama dengan jumlah sering atau semakin singkat periode
populasi = N dan jumlah contoh yang pengambilan contoh, semakin kecil
akan diambil = n anggota populasi. Suatu jumlah contoh yang diambil.
daftar yang memuat semua satuan 3. Mengambil Contoh Bahan Butiran Curah
penarikan contoh secara jelas disebut Dalam Gudang Penyimpanan atau
kerangka penarikan contoh. Selain

40
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN

Gudang Distribusi pengambilan contoh/sampel adalah


Pengambilan contoh bahan curah memperhatikan dan mengingat bahwa
yang ada di dalam gudang atau sumberdaya keuangan adalah tidak tak
tumpukan dilakukan pada beberapa titik t e r b a t a s d a n n i l a i p ro d u k h a r u s
dari keseluruhan lapisan tumpukan merefleksikan biaya pemeriksaan dan
secara acak. Ukuran bobot yang diambil biaya produksi. Prinsip dasar
dari tiap-tiap titik kira-kira sama. Ukuran pengambilan contoh lebih ditujukan
contoh yang diambil disesuaikan dengan untuk menentukan:
ukuran populasi, jenis uji yang dilakukan, 1. Penerimaan atau penolakan terhadap
frekuensi pengambilan contoh dan nilai mutu suatu bahan baku yang didasari
ekonomi barang. oleh seleksi ukuran, warna,
kematangan, bebas dari kontaminasi
dan kerusakan biologis atau kimiawi.
4. Mengambil Contoh Bahan Butiran Curah
Bahan baku yang bermutu rendah
yang Berada Dalam Alat Angkut atau
berdasarkan seleksi tingkat
Distribusi
kontaminasi dan kerusakan harus
Pengambilan contoh yang dilakukan ditolak karena akan berpengaruh
pada populasi bahan yang sedang dalam terhadap mutu produk yang
alat angkutan baik kondisi bongkar atau dihasilkan.
kondisi muat prinsipnya hampir sama
2. Menentukan Pembayaran
dengan bahan yang ada dalam ini
produksi. Bahan diambil dalam jumlah Apabila hasil dari sampling terhadap
sama untuk tiap periode yang sama bahan baku menunjukkan bahwa
s a m p a i d i p e ro l e h j u m l a h co n t o h bahan baku yang ditawarkan sudah
dianggap cukup mewakili. tidak segar namun masih memenuhi
standar mutu yang ditetapkan oleh
p e r u s a h a a n . D a l a m ko n d i s i i n i
5. Prinsip Dasar Pengambilan Contoh pengambilan sampel bukan untuk
Seorang pengontrol mutu (Quality penolakan, tetapi untuk menentukan
Control / QC) yang bertugas melakukan nilai yang harus dibayarkan atas
pembelian bahan baku bagi industri bahan baku yang ditawarkan.
bahan pangan memiliki tanggung jawab 3. Menentukan mutu total dari produk
besar terhadap kegiatan industrinya. akhir
Penolakan terhadap bahan baku yang
Pengambilan sampel juga dilakukan
ditawarkan berarti industrinya tidak
pada akhir proses produksi.
akan berjalan karena tidak memiliki
Pengambilan sampel pada tahap ini
bahan baku, akan tetapi penerimaan
lebih ditujukan untuk menentukan
bahan baku dengan kualitas yang kurang
mutu total dari proyek yang
baik akan berpengaruh terhadap mutu
dihasilkan. Apakah mutu sesuai
produk yang dihasilkan dan pada
dengan yang diharapkan atau
akhirnya akan berpengaruh terhadap
menyimpang.
daya saing produknya di pasaran. Untuk
menghindari kejadian tersebut, seorang Lingkup pengambilan contoh padatan
pengontrol mutu harus memperhatikan adalah barang atau bahan yang
prinsip pengambilan sampel. berupa padatan, baik yang terkemas
atau curah yang telah terkemas dalam
Prinsip yang juga mendasari
ke m a s a n ke c i l . P a d a t a n d a p a t

41
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN

dibedakan berdasarkan sifat antara lain bentuk lembaran, bentuk


partikelnya, yaitu partikel bahan atau serpihan, bentuk gelondongan,
produk atau komoditas yang mudah bentuk bongkahan dan bentuk serat
meluncur dan disebut bahan curah atau benang. Bahan non-curah akan
(flowing material) dan bahan padatan cenderung tidak mudah berubah
y a n g p a r t i ke l n y a t i d a k m u d a h posisi partikelnya. Dengan demikian
meluncur disebut non-curah proses pembauran atau homogenisasi
(nonflowing material). Bahan padatan partikel tidak mudah terjadi.
yang bersifat curah antara lain Peralatan untuk pengambilan contoh
tepung-tepungan, butiran yang bahan non-curah antara lain berupa
berukuran kecil, atau butiran yang alat pemotong untuk partikel
sifat permukaannya rata (halus) dan berukuruan besar, sekop, garpu, atau
sifat partikelnya keras. Permukaan alat pengambil khusus untuk bentuk
butiran yang halus dan butiran keras bahan yang partikelnya tidak mudah
akan meningkatkan daya luncur meluncur. Untuk bahan non-curah
p a r t i ke l . P a r t i ke l y a n g m u d a h dengan ukuran partikel yang sangat
meluncur adalah partikel yang tidak besar, pengambilan contoh tidak
saling berkaitan atau cenderung harus satu partikel utuh, tetapi dapat
saling menjauh, jika pada kumpulan dilakukan hanya dengan mengambil
partikel dikenakan gaya mekanis s e b a g i a n ke c i l p a r t i ke l . U n t u k
seperti getaran, dorongan, atau pekerjaan ini diperlukan ukuran dan
goyangan. Selain padatan, semua jenis alat bantu yang akan digunakan
bahan berbentuk cair bersifat curah sesuai dengan keperluan. Tentunya
(flowing). Sifat curah air disebabkan juga akan berbeda manakala bahan
karena partikelnya sangat kecil dan non-curah sudah dalam bentuk
antar partikelnya tidak terjadi ikatan kemasan, dimana sifat non-curahnya
yang kuat. Sifat cairan yang mudah telah dapat diwakili oleh satu atau
meluncur, menyebabkan bentuk beberapa kemasan. Prinsip proses
cairan menyerupai bentuk tempat yang harus diikuti dalam
atau wadahnya. Bahan bersifat curah pengambilan contoh padatan dapat
posisi partikelnya mudah mengalami dilihat dalam skema berikut:
perubahan jika terjadi gerakan
mekanis baik terjadi pada partikel
langsung atau pada kemasannya.
Dengan demikian sifat
homogenitasnya mudah mengalami
perubahan dibandingkan dengan
bahan non curah. Peralatan
pengambil contoh untuk bahan
padatan curah dapat berupa tombak
pengambil contoh khusus untuk
butiran dan sekop.
Gambar 2.3 Proses pengambilan contoh padatan
Bahan non-curah adalah bahan yang 6. Persiapan Pengambilan Contoh
partikelnya tidak mudah meluncur.
Pengambilan sampel harus
Padatan yang termasuk non-curah
dilakukan melalui prosedur

42
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN

pengambilan sampel baku yang telah Dalam sampling tunggal,


ditetapkan. Bahan diperiksa dan besarnya angka penolakan
dipastikan cocok untuk diambil umumnya satu unit lebih besar
sampelnya, sampel dikumpulkan dan dari angka penerimaan. Dengan
d i p a s t i ka n b a hw a j e n i s , l o ka s i d e m i k i a n ke p u t u s a n u n t u k
sampling, dan waktu sampling sesuai menerima atau menolak selalu
dengan rencana pengambilan sampel dicapai dalam prosedur ini.
(sampling plan). Contoh prosedur penggunaan
a. Rancangan Sampling metode sampling tunggal adalah:
Rancangan yang dibahas di sini a) Ikan nila akan disampling
adalah rancangan yang didasarkan ke s e s u a i a n n y a t e r h a d a p
pada teori statistik. Terdapat empat standar batas maksimum dan
tipe sampling, yaitu : minimum bobotnya. Metode
sampling yang akan
1) Sampling Tunggal
digunakan adalah sampling
Tipe sampling tunggal tunggal dengan kriteria
merupakan tipe sampling paling ukuran sampel (n) sebesar
praktis dan paling cocok 200, angka penerimaan (c) bila
digunakan untuk tujuan ekspor. 10 sampel rusak dan angka
Keputusan ditentukan penolakan (r) bila 11 contoh
berdasarkan hasil sampling lot. rusak.
Bila hasil pemeriksaan sampel
b) Ukuran contoh filet nila
m e m e n u h i s y a ra t m a ka l o t
sebanyak 200 ekor diambil
diterima, tetapi bila pemeriksaan
secara acak dari kolam
sampel tidak memenuhi syarat
pemeliharaan. Setelah
maka lot ditolak. Sampling
diperiksa, ternyata dari
tunggal terdiri dari tiga satuan
sampel tersebut 7 ekor ikan
angka, yaitu ukuran contoh (n),
nila mempunyai bobot lebih
angka penerimaan (c), dan angka
dari 500 g dan 3 ekor memiliki
penolakan (r). Bila sampel yang
bobot kurang dari 500 g. Jadi
d i a m b i l s e c a ra a c a k s u d a h
ada 10 ekor ikan yang tidak
memenuhi jumlah yang
sesuai dengan standar dan
ditetapkan, selanjutnya
harus dibuang. Namun karena
dilakukan pemeriksaan. Bila
10 ekor lebih kecil atau sama
sampel yang rusak atau tidak
dengan angka penerimaan,
memenuhi syarat jumlahnya
maka sisa ikan yang ada di
lebih kecil atau sama dengan
kolam dapat diterima.
angka penerimaan (c), maka
seluruh lot dapat diterima dan 2) Sampling ganda (doube
sampel yang rusak atau tidak sampling)
memenuhi syarat harus dibuang. Sampling ganda merupakan
Tetapi bila sampel yang rusak metode pengambilan contoh
atau tidak memenuhi syarat yang dilakukan dalam dua
jumlahnya lebih besar atau sama tahap, apabila tahap pertama
dengan angka penolakan (r), belum dapat diputuskan apakah
maka seluruh lot harus ditolak. lot ditolak atau diterima.

43
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN

Sampling ganda dilakukan multiple sampling sama dengan


apabila angka penolakan lebih metode sampling ganda, hanya
besar dari satu unit angka jumlah pengambilan sampel
dibandingkan dengan angka lebih dari dua kali. Penentuan
penerimaan, sehingga penolakan atau penerimaan lot
menghasilkan selang atau m e n i n g k a t d e n g a n
rentang. bertambahnya jumlah
Contoh : pengambilan sampel.
Sebuah perusahaan makanan Simbol # mengindikasikan
kering memiliki kriteria untuk bahwa penerimaan langsung
sampling ganda adalah sebagai tidak diijinkan. Dengan
berikut : demikian pada pengambilan
sampel pertama hanya ada dua
a) Ukuran sampel pada sampling
kemungkinan, yaitu menolak lot
pertama 120, angka
atau melakukan pengambilan
penerimaan 2, contoh rusak
sampel kedua.
dan angka penolakan bila 5
Tabel 2.1 Data hasil pengambilan sampel
contoh rusak. Adapun kriteria
untuk sampling kedua adalah Pengambila Ukuran Angka
No Komulatif
ukuran sampel 120, angka n Contoh Contoh Penerimaan Penolakan
penerimaan 5 sampel rusak, 1 Pertama 50 50 # 3
dan akan penolakan 6 sampel 2 Kedua 50 100 0 3
rusak. 3 Ketiga 50 150 1 4

b) Bila pada sampling pertama 4 Keempat 50 200 2 5

diambil 120 sampel dan dari 5 Kelima 50 250 3 6

hasil pemeriksaan diketahui 6 Keenam 50 300 4 6

0,1, atau 2 sampel rusak, maka 7 Ketujuh 50 350 6 7

lot diterima tanpa melakukan


sampling kedua. Bila 5 atau 4) Sequential sampling
lebih sampel rusak maka lot Sequential sampling adalah
ditolak tanpa pengambilan suatu metode pengambilan
sampel kedua. Namun apabila contoh yang dilakukan secara
sampel yang rusak 3 atau 4, terus menerus dan tidak ada
maka 120 sampel kedua harus ukuran contoh yang tetap.
diambil. Kaidah keputusan Pengambilan sampel dihentikan
tergantung dari jumlah apabila telah ditemukan sampel
sampel yang rusak dari dua yang rusak. Keputusan untuk
kali sampling. Bila sampel menerima atau menolak diambil
yang rusak lebih kecil atau segera ketika bukti sampel yang
sama dengan 5 berarti lot rusak ditemukan.
diterima, tetapi bila 6 atau Persiapan yang dilakukan untuk
lebih berarti lot ditolak. pengambilan sampel dapat
memperlancar pengambilan dan
3) Multiple sampling penanganan sampel. Dalam
persiapan pengambilan sampel
Pada prinsipnya metode
harus dipastikan dahulu bahwa

44
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN

lot yang akan disampling mikroba patogen atau


bersifat homogen, artinya bahan penyebaran racun pada bahan
pangan yang terdapat di dalam pangan yang akan diekspor.
lot tersebut harus berasal dari Dapat dibayangkan berapa biaya
bahan baku, mesin, atau yang harus dikeluarkan apabila
operator yang sama. Bila tidak ekspor bahan pangan yang
homogen maka akan sulit mencapai beberapa kontainer
mengambil sampel yang dapat harus dianalisa kandungan
mewakili lot dan akan sulit pula bakteri patogennya dari seluruh
untuk melakukan tindakan bahan pangan, selain mahal dan
koreksi dalam upaya lama juga akan menyebabkan
mengurangi sumber ketidak kontaminasi dan menghambat
sesuaian. proses produksi. Kerugian yang
Pengertian lot adalah jumlah sama juga akan dialami apabila
atau susunan bahan pangan sampel yang akan dianalisa
yang dihasilkan dan ditangani merupakan sampel yang diambil
dengan kondisi yang sama. tanpa melalui prosedur
Dalam pengertian statistik yang pengambilan sampel yang benar
dimaksud dengan lot adalah sehingga tidak mewakili bahan
identik dengan populasi. Lot pangan yang akan dieskpor.
dapat beupa sejumlah kontainer Pengambilan sampel
atau satu kapal dengan 100, 200, merupakan bagian dari tahapan
atau 1000 kontainer, beras satu analisa mutu untuk mengurangi
truk atau lebih, satu kali biaya yang besar, namun masih
produksi makanan kaleng. Kecap dapat mewakili kelompok yang
yang dihasilkan hari ini lebih besar, sehingga hasil
termasuk lot yang berbeda analisa dapat menggambarkan
dengan kecap yang dihasilkan kondisi dari kelompok tersebut.
esok hari. Roti yang dihasilkan Petugas pengambil sampel
dari adonan yang pertama harus terlatih, terampil, dan
berada dalam lot yang berbeda memahami prosedur
dengan roti hasil dari adonan pengambilan, penanganan, dan
kedua, meskipun kedua adonan pengiriman sampel sesuai
tersebut sama. Untuk dengan pedoman BSN 503-
memperoleh sampel yang benar 2000. Prosedur pengambilan
harus dipastikan dulu besarnya sampel bahan pangan harus
lot yang akan disampling memperhatikan :
sehingga setiap bagian dari lot a) Peralatan yang digunakan
memiliki peluang yang sama harus steril, terutama yang
untuk disampling. Sampel yang akan digunakan untuk uji
diambil sesuai prosedur baku mikrobiologis.
akan mewakili kumpulsn besar
b) Pengambilan sampel
bahan pangan yang akan
dilakukan secara steril sesuai
dianalisa. Sampel yang mewakili
dengan standar operasional
sangat penting, terutama bila
prosedur (SOP).
akan mendeteksi adanya

45
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN

c) Secara fisik sampel dapat Pengambilan sampel sesuai


berbentuk segar, beku, atau prosedur harus dilakukan
hasil olahan. karena:
Bobot sampel yang digunakan a) Bila sampel tidak mewakili lot
tergantung dari pengujian yang hasilnya tidak dapat
akan dilakukan. Untuk pengujian d i g u n a k a n u n t u k
mikrobiologis pengambilan menggambarkan seluruh lot.
sampel dapat dilakukan dengan b) Penolakan bahan pangan
tiga cara, yaitu: yang diakibatkan kesalahan
a) Cara swab (ulas) pengambilan sampel akan
Cara ulas digunakan untuk berakibat merugikan
mengambil sampel pada perdagangan ekspor.
permukaan bahan pangan c) Hasil analisa dari sampel yang
segar. Kapas (cotton bud) steril t i d a k m ew a k i l i l o t a k a n
diusapkan ke permukaan berdampak pada keseharan
daging dengan luas 25-50 apabila yang diuji kandungan
cm2. Kapas hasil usapan bakteri patogen, logam berat,
dimasukkan ke dalam wadah dan residu pestisida.
berisi larutan pengencer. d) Tidak ekonomis bila seluruh
Sampel siap untuk diuji. lot dianalisis.
b) Cara excision (tusuk) b. Peralatan yang digunakan dalam
Pengambilan sampel dengan pengambilan sampel
cara ditusuk dilakukan apabila Peralatan pengambil sampel
bahan pangan dalam keadaan antara lain :
beku. Sampel diambil dengan
1) Sekop
menggunakan bor khusus
(cork borrer) yang ditusukkan 2) Bingkai pengambil sampel
ke bahan pangan sedalam 2 3) Tabung pengambil sampel
mm dari permukaan. Dengan 4) Frot-end loader
menghitung luas permukaan
5) B o t o l s a m p e l y a n g t e l a h
yang diambil dan volume
ditimbang
larutan pengencer, maka
dapat ditentukan jumlah 6) Tabung celup
populasi mikroba per ml. 7) Tombak pengambil sampel
c) Rinse technique (diiris) (spear)
Pengambilan sampel dengan 8) Pisau fleksibel
cara diiris dilakukan apabila 9) Siring
bahan pangan yang akan diuji 10) Klep akses
relatif kecil (≤2kg). Sampel
11) Botol atau wadah plastik dan
ditimbang secara aseptis lalu
wadah sekali pakai
dimasukkan ke dalam plastik
steril dan ditambahkan 12) Pisau operasi (Scalpel)
pengencer steril sebanyak 9 13) Perangkat atau sangkar
kali bobot sampel. 14) Wadah steril, pipet, loop (alat

46
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN

inokulasi) dan sendok Beberapa hal penting yang harus


disposible diperhatikan pada saat melakukan
c. M e m e l i h a r a p e r a l a t a n pengambilan sampel adalah :
pengambilan contoh a. P e n g a m b i l a n s a m p e l h a r u s
dilakukan secara aseptis agar
tidak terjadi pencemaran.
b. Peralatan yang digunakan harus
steril.
c. Bahan pangan yang berbentuk cair
Gambar 2.4 Stainless Hand Scoop harus diambil dengan
(Sumber gambar: https://dexters.co.nz/stainless-
steel-hand-scoop.html)
menggunakan pipet.
d. Bahan berbentuk padat dapat
diambil dengan menggunakan
pisau, garpu, sendok, atau
penjepit yang sudah disterilkan
terlebih dahulu.
e. Penimbangan sampel dilakukan
Gambar 2.5 Plastic Scoop
(Sumber gambar: dengan menggunakan wadah
http://www.sturdyproducts.com/products/safety-
and-material-handling/safety-and-other- yang steril.
products/sturdy-hand-scoop)
f. Sampel yang sudah diambil harus
Peralatan sampling harus segera dianalisa untuk
terpelihara sehingga siap mengurangi kemungkinan
digunakan untuk melakukan perubahan jumlah mikroba waktu
sampling. Peralatan harus selalu penundaan.
bersih dan bebas dari sisa bahan g. Untuk bahan yang mudah rusak
pangan yang dapat mempengaruhi seperti daging, ikan, susu, analisa
pengambilan sampel berikutnya. sampel disegerakan. Apabila
dalam waktu 2-3 jam setelah
diambil tidak dapat segera
7. Pengambilan Contoh Yang Mewakili dianalisa, maka sampel harus
Sampel adalah contoh dari suatu lot disimpan pada suhu 40C. Dalam
(populasi) yang dapat mewakili sifat kondisi ini sampel tidak boleh
dan karakter populasi tersebut. disimpan lebih dari 10-12 jam.
Pengertian sampel yang mewakili Sampel dapat dikatakan mewakili
adalah sampel yang diperoleh apabila kondisi sampel menyerupai
dengan menggunakan teknik kondisi lot yang merupakan asal
sampling yang sesuai, termasuk sampel. Tujuan utama pengambilan
sumber sampel atau populasi produk. sampel yang mewakili adalah untuk
Berapa jumlah sampel yang harus menghindari bias. Untuk mengambil
diuji dan metode apa yang harus sampel yang mewakili dilakukan
digunakan dalam pengambilan dengan cara penarikan sampel secara
sampel merupakan keputusan yang acak. Untuk kegiatan tersebut dapat
harus dilakukan sebelum melakukan menggunakan tabel bilangan acak.
analisis. Cara lainnya adalah dengan

47
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN

melakukan pendekatan berdasarkan Misal suatu populasi ukuran N = 45


stratifikasi. Pengambilan sampel dan akan diambil contoh sebanyak 7
secara acak dilakukan dari setiap buah, maka bilangan acak dibaca dua-
strata, misal dari bagian atas, tengah, dua angka. Sehingga hasil
dan dasar kontainer. Pengambilan pembacaannya adalah 01, 02, 03
sampel secara acak dapat dilakukan ….99, 00. Setiap pembacaan yang
dengan memberi nomor pada bahan bilangan lebih dari 2 (45) = 90 harus
yang akan diuji, mencatatnya pada dilewati karena angka 90 adalah
kertas kecil, setelah kertas diacak, kelipatan 45 tersebar yang nilainya di
diambil beberapa lembar untuk bawah 100. Selanjutnya adalah cara
dijadikan sampel yang akan dianalisa, menentukan titik awal pada tabel
tetapi cara ini kurang efektid untuk bilangan acak. Dengan menggunakan
jumlah lot yang besar. pensil dan mata terpejam, tunjuk di
Pengambilan sampel yang mewakili atas satu angka dan baca 3 angka
dapat juga dilakukan menggunakan berikutnya, pada daftar bilangan acak.
tabel acak sebagai alat bantu, Misalnya hasil angkanya 8472 ini
menggunakan pensil untuk menunjuk dapat diartikan pembacaan dimulai
satu tempat di tabel acak. Angka yang pada baris ke 84-50= 34 , lajur ke 72-
terdekat dengan ujung pensil (100-40) =12.
dianggap sebagai digit pertama Dengan demikian didapatkan
nomor sampel. Misalnya dalam satu bahwa titik awal dimulai dari baris ke
lot terdapat 400 kotak susu, berilah 34 dan lajur ke 12 sehingga didapat
nomor urut. Apabila ujung pensil deretan angka 60, 63,73, 57, 08, 68,
berada pada baris ke 40 kolom 10, 60, 68 12, dan 54 . Dengan cara
maka dari tabel acak diperoleh angka mengurangi dengan kelipatan dari 45
2. Angka 2 ini dianggap sebagai digit akan didapat angka sebagai berikut :
awal dari sampel yang akan diambil. 60 – 45 = 15; 63-45 = 18 ; 73 –45 = 28 ;
Apabila tiga angka (400 memiliki 3 57 – 45 = 12 ; 08- 0 = 8 ; 68 – 45 = 23 ;
digit) pada baris 40 kolom 10,11, dan 60 ( dilewat ); 68(dilewat) ; 12
12 sehingga didapat angka 245 (dilewat) ; 54 – 45 = 9 . Hasilnya adalah
sebagai sampel pertama. Selanjutnya 7 contoh yang harus diambil adalah
lakukan pada baris ke 49 dan kolom anggota populasi dengan nomor 8; 9;
10, 11, dan 12 sehingga diperoleh 12; 15; 18; 23; dan 28. (Daftar yang
068, sehingga kotak susu nomor 068 digunakan Tabel 1 SNI 0428-1998
merupakan sampel ke-2, demikian atau Tabel 2. SNI 0429-1989-A)
seterusnya dilakukan secara acak Dua kesalahan yang umum
hingga diperoleh jumlah sampel yang dilakukan dalam pengambilan sampel
dikehendaki. Seandainya dari hasil yaitu:
pengacakan didapatkan nilai di atas
a. Orang cenderung mengambil
400, maka nomor tersebut tidak
sampel yang paling mudah
terpakai.
dijangkau.
Cara lain penggunaan tabel
b. Sampel sudah ditentukan lebih
bilangan acak adalah dengan
dahulu karena pelaku pengambil
menentukan lebih dahulu ukuran
sampel sudah kenal baik dengan
anggota populasi bahan (N) dan
kondisi sampel.
ukuran contoh yang akan diambil (n).

48
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN

Pengambilan contoh yang mewakili 2. Untuk mengetahui bobot ikan di dalam lot,
berikut, bermanfaat untuk beberapa ambil dan timbang 10 ekor ikan secara acak,
tujuan sebagai berikut: timbang dan tentukan rata-rata bobotnya.
a. Sampling untuk analisis Jumlah ikan dalam 1 lot dapat diketahui
dengan menimbang bobot lot dibagi dengan
Sertifikasi bahan pangan
bobot rata-rata ikan
membutuhkan sampel yang
diambil melalui perencanaan dan
prosedur sampling. Sampel yang c. Sampling untuk pemeriksaaan
diambil di tempat pemanenan, mikrobiologis
selama pengolahan, atau Pemeriksaan mikrobiologis pada
dimanapun untuk menjamin ikan dan produk olahannya
keamanan dan kualitas bahan membutuhkan sampel [n] sebanyak
pangan. Pengujian yang baik 5 unit untuk setiap lot. Bila dari
membutuhkan sampel yang hasil pengamatan ternyata c = 1
mewakili lot dan dijamin tidak (lihat tabel.2.2.) berarti positip
berubah dari saat sampling hingga mengandung mikroba. Teknik
dianalisa. pengambilan sampel dan preparasi
b. Sampling untuk mengevaluasi sampel untuk keperluan analisis
kesegaran mikrobiologi memiliki kekhususan
Metode sampling untuk tertentu terkait dengan sifat
mengevaluasi kesegaran ikan di a n a l i s i s n y a . O l e h k a re n a i t u
t e m p a t p e n d a ra t a n i k a n d a n sebaiknya sebelum dilakukan
sampling dilakukan sebelum ikan pengambilan sampel terlebih
d i o l a h y a n g t e l a h d a h u l u d i p erhitungkan
direkomendasikan oleh negara- kemungkinan-kemungkinan yang
negara Eropa disajikan pada tabel t e r j a d i d e n g a n b a k t e r i p ada
2.2. sampel, seperti nasib sel setelah
Tabel 2.2 Sampling di tempat pendaratan ikan dan Sampling untuk dilakukan pengambilan sampel,
kesegaran ikan di pabrik kemungkinan sel menjadi mati atau
malah bertambah sehingga hal ini
perlu diantisipasi. Selian itu perlu
dipertimbangkan pula distribusi
bakteri sehingga sampel yang
diambil dapat mewakili
sepenuhnya. Kehomogenan
mikroba pada air sungai mengalir
dan air sungai yang menggenang
tentu berbeda sama sekali.
Prinsip pengambilan sampel
1) Suatu bagian tertentu (dapat
digambarkan sebagai batch)
Keterangan : yang mengandung jenis dan
jumlah bakteri tertentu.
1. * =tidak lebih dari 0,08% jumlah ikan yang
didaratkan 2) Dari batch tersebut diambil
sebagian kecil volumenya untuk

49
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN

diinter pretasikan sesuai sarung tangan dan masker.


dengan kebutuhan. Pengambilan sampel sebaiknya
3) Sebagian kecil yang diambil ini dilakukan pada tempat yang
(sampel) harus sedapat sedikit atau tidak terdapat aliran
mungkin menggambarkan dari udara.
batch (populasi) tersebut baik 5) S e t e l a h d i a m b i l s a m p l e
dari segi jumlah ataupun jenis langsung dianalisis.
bakteri yang ada. Pe n ce g a h a n p e r t u m b u h a n
4) Pengambilan sampel harus mikroba dapat disimpan pada
memenuhi syarat secara suhu dingin. Jika perlu dapat
statistik bila ditinjau dari ditambahkan suatu zat ke dalam
vo l u m e y a n g d i a m b i l d a n sampel dengan tujuan
perulangan yang dilakukan. melindungi mikroba dari
kerusakan.
5) Pada saat pengambilan sampel
diharuskan supaya bakteri yang
masuk ke dalam wadah
penampung sampel benar-
benar berasal dari sumbernya,
bukan berasal dari lingkungan
sekitar.
6) Sample yang mengandung
bakteri tersebut dijaga supaya
tetap menggambarkan kondisi
yang ada sebelum memasuki
tahap analisis.
Supaya tercapai tujuan di atas, Gambar 2.6 Pengambilan dan Penanganan Sample untuk Analisis
Mikrobiologis
maka dibutuhkan syarat tertentu
yaitu : d. Sampling Untuk Analisis Histamin
1) Semua peralatan pengambilan Negara-negara Eropa
sampel harus steril dan menggunakan sampling tiga kelas,
dilindungi dari kontaminasi sebagai berikut, jumlah sample (n),
sebelum dan sesudah sebanyak 9 angka, unit dan nilai (c
pengambilan sampel dilakukan. =2). Kadar Histamin yang digunakan
2) Dikerjakan dengan prosedur adalah m = 10 mg/100 g dan M = 20
kerja aseptik yang baik dan mg/100 g.
dengan senyawa desinfektan
yang sesuai.
8. Penyiapan Sample Uji
3) Dipilih peralatan atau wadah
Dalam menganalisis bahan
sampel yang cocok dan metode
pangan dibutuhkan kemampuan
pengambilan yang sesuai
untuk mengambil sample yang
dengan jenis sampel.
mewakili dan mengirim sample
4) S e b a i k n y a d i l a k s a n a k a n sesuai prosedur yang didesain untuk
pencegahan kontaminasi dari menjamin bahwa hasil pengujian
operator dengan memakai yang diperoleh selanjutnya

50
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN

mencerminkan produk yang ada pada disuspensikan dengan cara


saaat diambil sampelnya. Perlu melarutkan sample ke media pelarut.
diingat bahwa personel yang Metode yang biasa digunakan untuk
membawa sample tidak bertanggung melarutkan mikroba dari bahan atau
jawab terhadap pengambilan sample produk pangan berbentuk padat
(sampling), penyiapan sample, a d a l a h d e n g a n c a ra m e n g u s a p
pengiriman sample, dan pengujian permukaan produk (swabbing),
sample. Pengiriman sample harus pencucian (rinsing), dan
berdasarkan prosedur yang berlaku penghancuran (blending). Untuk
yaitu : pemeliharaan integritas sample perlu
a. W a k t u p e n g i r i m a n s a m p l e diperhatikan hal berikut :
dilakukan sesegera mungkin. a. Wadah yang digunakan untuk
b. Untuk sample berupa daging segar, menyimpan sample harus yang
sebaiknya sudah sampai di tempat cocok. Wadah sample dapat terbuat
pengujian kurang dari 24 jam. dari kaca atau gelas, plastik, atau
ember.
c. Sample segar/dingin disimpan pada
suhu 0 – 400C. b. Alat digunakan untuk mengambil
sample harus sesuai dengan
d. Sample beku disimpan pada suhu -
peruntukannya.
200C.
c. Bahan pengawet yang digunakan
e. Penambahan bahan pengawet
untuk mengawetkan sample sesuai
hanya dilakukan untuk pengujian
dengan peruntukannya antara lain
patologis.
Sodium Azida,Toluen, Anti biotik.
Sub sample disiapkan untuk
d. M e m b u n g k u s w a d a h d a l a m
menjamin bahwa sample mewakili
alumunium foil.
p o p u l a s i , m e m b a t a s i
bahaya/kontaminasi ke lemari, e. Pengontrol suhu yang dilakukan
t e m p a t ke r j a , d a n l i n g k u n g a n , dengan menggunakan isolasi
persiapan pengangkutan sample terhadap sample tanpa kontak
sesuai dengan perijinan langsung dengan bahan pendingin.
pengangkutan. f. Memindahkan sample steril ke
Ta h a p p e r t a m a d a r i p r o s e s dalam wadaah steril.
penghitungan jumlah mikroba yang g. Memantau kondisi penyimpanan.
terkandung dalam bahan pangan
adalah melakukan pemisahan
9. Penyimpanan Arsip
mikroba dari sample. Untuk maksud
tersebut mikroba harus Sub sample disimpan sebagai
disuspensikan dengan cara arsip atau back up sample.
m e m a s u k k a n s a m p l e ke d a l a m Pemberian label pada sub sample
larutan. Hampir semua larutan dapat dan dicatat untuk menjaga rantai
digunakan untuk mensuspensikan ketelusurannya. Label yang
mikroba, misalnya larutan 0,1% diberikan harus memuat minimal :
pepton, garam fisiologis atau buffer. a. Deskripsi sampel
Bila bahan atau produk pangan b. Nama dan alamat pemilik sampel
berbentuk padat, mikroba dapat
c. I n f o r m a s i m e n g e n a i

51
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN

batch/lot/populasi dari sample Alat dan Bahan :


d. Suhu pada saat pengambilan Alat Bahan
sample Ÿ Minyak dalam kemasan
Ÿ Gunting
e. Keterangan lain plastik

f. Uji yang akan dilakukan terhadap Ÿ Selotip / Lak Ban Ÿ Minyak dalam drum

sample Ÿ Tabel SNI Pengambilan


Sample dalam karung dan Ÿ Minyak dalam tangki
kemasan kecil
10. Membuang Sample yang Tidak Ÿ Spidol
Terpakai dan Sisa Sample
Ÿ Karton Mie instan (40bks)
Sample yang tidak terpakai
dan sisa dibuang sesuai dengan Ÿ Timbangan
p ro s e d u r. J a n g a n m e m b u a n g
sample di tempat cuci karena dapat Ÿ Kertas Label Besar

menyebabkan tersumbatnya Ÿ Botol sample


saluran air. Untuk mencegah bau
Ÿ Drum minyak goreng
yang tidak diinginkan,sisa atau
sample yang tidak terpakai dikemas Langkah kerja :
dahulu dengan plastik baru dibuang 1. Amati gudang penyimpanan minyak goreng
ke tempat sampah. Peralatan yang dalam kemasan misalnya, ada 1000
sudah digunakan segera dicuci kemasan dengan berat kemasan 1 kg tiap
hingga bersih. Wadah yang k a n t o n g n y a . Te n t u k a n b a g a i m a n a
digunakan untuk mengambil pengambilan sampelnya.
sample juga dibersihkan. Setelah
2. Amati gudang penyimpanan minyak goreng
b e r s i h b a r u l a h t e m p a t ke r j a
dalam drum. Misalnya, ada 10 drum minyak
dibersihkan.
goreng dalam gudang tersebut dengan
volume penuh tiap drumnya. Tentukan
bagaimana pengambilan sampelnya.
3. Amati tangki yang berisi minyak kelapa. Jika
Praktik isi tangki minyak kelapa tersebut 260 cm
dari tinggi tangki 3 cm tentukan bagaimana
LEMBAR KERJA 1 pengambilan samplenya.
Pengambilan Sample Cairan / Pasta
( Standar Nasional Indonesia SNI – 0429 – LEMBAR PENGAMATAN
1998 Petunjuk Pengambilan Contoh Cairan ) No
1
2
Tujuan :
3
Menetapkan jumlah sample untuk keperluan
inspeksi berdasarkan tabel acuan Standar Kesimpulan:
Nasional Indonesia SNI – 0429 – 1998 Petunjuk
Pengambilan Contoh Cairan. ......................................................................................

52
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN

Praktik
LEMBAR KERJA 2 LEMBAR PENGAMATAN
Pengambilan Sample Padat Dalam Kemasan
No
( Standar Nasional Indonesia SNI – 0428 –
1998 Petunjuk Pengambilan Contoh Padatan) 1
2
Tujuan : 3
Menetapkan jumlah sample padatan untuk Kesimpulan:
keperluan inspeksi berdasarkan table acuan
......................................................................................
Standar Nasional Indonesia SNI – 0428 – 1998
.
Petunjuk Pengambilan Contoh Padatan.

Alat dan Bahan :


Alat Bahan
Ÿ Mie instant dalam
Ÿ Gunting
kemasan karton (2 karton) Snowball Sampling
Ÿ Selotip / Lak Ban Ÿ Plastik 1 kg

Ÿ Tabel SNI Pengambilan


Pengertian
Sample dalam karung dan Snowball sampling merupakan salah satu
kemasan kecil
metode dalam pengambilan sampel dari suatu
Ÿ Spidol populasi dan termasuk dalam teknik non-
Ÿ Karton Mie instan (40bks)
p ro b a b i l i t y s a m p l i n g ( s a m p e l d e n g a n
probabilitas yang tidak sama). Untuk metode
Ÿ Timbangan pengambilan sampel seperti ini khusus
Ÿ Kertas Label Besar
digunakan untuk data-data yang bersifat
komunitas dari subjektif responden/sampel
Langkah kerja : atau dengan kata lain oblek sampel yang kita
inginkan sangat langka dan bersifat
1. Amati gudang penyimpanan makanan
mengelompok pada suatu himpunan. Pada
kering dalam kemasan
snowball sampling ini, metode pengambilan
2. Lakukan pengambilan sample untuk tujuan sampelnya dilaksanakan secara berantai (multi
isnpeksi terhadap produk makanan yang level).
ada dalam gudang tersebut sesuai dengan
Jenis snowball sampling
SNI-0428-1998. Codex Alimentarius
Sampling PLANS For Prepacket
Food/(AOQL6.5) CAC/RM 42 dan MILSTAND
105 E.
3. Tentukan karton yang akan diambil sample
nya
4. Lakukan pengambilan sample untuk tujuan
inspeksi

53
KEAMANAN PANGAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUDANGAN

Cara pengambilan : sampel yang peneliti akan dapatkan hanya


Pengambilan sampel untuk populasi seperti subkelompok kecil dari seluruh populasi.
contoh di atas dapat dilakukan dengan cara
mencari sampel dari populasi yang kita Penulis : Ndaru Dian
inginkan, kemudian dari sampel yang didapat
Sumber : :
dimintai partisipasinya untuk memilih
http://kentangtahu.blogspot.com/2012/06/s
komunitasnya sebagai sampel lagi. Seterusnya
nowball-sampling.html
sehingga jumlah sampel yang kita inginkan
terpenuhi.

Contoh penggunaan :
1. Studi deskriptif tentang perilaku subjektif
para pembeli sayuran segar organik dalam Untuk menambah wawasan lebih jauh
memilih supermarket penyedia sayuran mengenai penerapan perencanaa
segar organik di yogyakarta. pengambilan contoh, kalian juga dapat
2. A k a n d i t e l i t i m e n g e n a i p e n d a p a t mempelajari secara mandiri melalui internet.
mahasiswa terhadap pemberlakuan Di internet dapat dicari lebih jauh materi
kurikulum baru di UMB. Sampel ditentukan tentang penerapan perencanaa pengambilan
sebesar 100 mahasiswa. contoh. Salah satu website yang dapat kalian
kunjungi untuk menambah wawasan dan
pemahaman kalian tentang penerapan
Kelebihan snowball sampling
perencanaa pengambilan contoh adalah:
1. biaya relatif murah
2. mudah digunakan
3. sederhana
4. waktu yang efisien
5. hanya membutuhkan sedikit rencana dan
sedikit tenaga kerja

Kekurangan snowball sampling


1. Peneliti memiliki sedikit kontrol atas
metode ini karena peneliti hanya memilih
sampel di awal, selanjutnya sampel dipilih
orang subyek-subyek yang telah dipilih
sebelumnya
https://bsd.pendidikan.id/data/2013/kelas_11
2. Keterwakilan sampel tidak terjamin karena smk/Kelas_11_SMK_Teknik_Pengambilan_Con
peneliti tidak mengetahui distribusi sampel toh_3.pdf
yang akan dipilih selanjutnya
3. Subyek awal cenderung untuk mencalonkan
orang-orang yang mereka kenal baik.
Karena itu, sangat mungkin bahwa subyek
terdiri dari sifat dan karakteristik yang sama,
dengan demikian memungkinkan bahwa

54

Anda mungkin juga menyukai