Anda di halaman 1dari 47

WHO IS RESPONSIBLE

FOR HIRADC AND JSA

By Didik Mudoko – April 2023


Perkenalan
01 Didik Mudoko
Surabaya, 1 Januari 1976
DIII Teknik Sipil Keairan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Surabaya
(1999).

02 Karier
Mengawali karier di Konsultan Engineering (1999-2003) dan Konsultan
Lingkungan (2003-2005).
Berkarier di PT. Adhi Karya (Persero) Tbk mulai 2006 (Building Dormitory 2;
Proyek LNG Tangguh-Papua) sampai dengan sekarang. Pernah sebagai :
 HSE Officer; Proyek Rigid Pavement Barru-Parepare Paket 2 (2009-2011)
 HSE Officer; Proyek Pembangunan Gedung Kantor BPK-RI Perwakilan
Sulawesi Tengah (2011-2012)
 HSE Manager; Proyek Jetty and Facilities (Package 2)-Antam Pomalaa
(2012-2014)
 HSE Manager; Coal Fire Power Plant 2x30 MW-Antam Pomalaa (2014-
2015)
 Supervisor; Proyek Underpass Simpang Makassar-Mandai (2015-2016)
 HSE Manager; Proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. Gumbasa-Sigi-
Sulawesi Tengah (2016-2018)
 Staff HSE Divisi Konstruksi VI-Makassar (2019-2020)
 Staff HSE – QHSE Departemen Infrastruktur II (2020-Saat ini)
Ramsyah Perkenalan
01 Kolakaasi, 02 februari 1990
 S1, Teknik Sipil Universitas 19 November Kolaka.
 IPM, Profesi Insinyur Universitas Hasanuddin Makassar.

02 Karier
Mengawali Karier di PT. Adhi Karya (Persero) Tbk mulai
2012 (Project Power Plant 2x30 MW in Pomalaa) Sampai
dengan sekarang. Pernah sebagai :
 Drafter dan QS ; Proyek Cross Conveyor Line -4
(2015)
 Drafter, QS, QC dan Adtek ; Proyek Rusun Siaga
Polres Bombana (2015)
 Drafter, Sekretariat dan Adtek ; Proyek Pembangunan
Kolam Regulasi Nipa-Nipa (2015-2019)
 BIM Modeller ; Proyek Rehabalitation and
Reconstruction Of Palu Coastal Protection (2019-
2022)
 Staff Engineering – Biro Engineering & BIM,
Departemen Infrastruktur II (2023-Saat ini)
Source : www.youtube.com
iloPETA (@ilopetadotcom)
Pendahuluan
 Metode pelaksanaan konstruksi merupakan metode yang dibuat
secara teknis yang menggambarkan proses penyelesaian pekerjaan
yang sistematis dari awal hingga akhir. Selain itu, pengerjaannya pun
tergantung dari jenis pekerjaannya dan Metode pelaksanaan
konstruksi perlu diterapkan sesuai dengan kondisi di lapangan.

 Dalam metode pelaksanaan konstruksi juga terdapat jadwal atau


jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dan analisa teknis satuan
pekerjaan.
Pendahuluan
1) Pada tahap ini, segala izin yang dibutuhkan utuk
PEKERJAAN
proses konstruksi telah diurus.
PENDAHULUAN 01 2) Kontraktor juga harus mempertimbangkan
SITUASI sesuai dengan kondisi situasi lapangan.
02 LAPANGAN 3) Penyusunan metode juga mempertimbangan
PENYUSUNAN kondisi lapangan (poin 2), serta sesuai dengan
METODE KERJA 03
estimasi biaya pekerjaan yang telah
PEMBUATAN
04 HIRADC
direncanakan.
4) Penyusunan Hiradc sesuai dengan isi dari
PEMBUATAN JSA 05 metode kerja (poin 3).
5) Pembuatan JSA sebagai syarat pokok
06 PELAKSANAAN
PEKERJAAN pelaksanaan pekerjaan konstruksi dimulai.
6) Pekerjaan Kosntruksi yang dilaksanakan sesuai
PENUTUP 07 dengan metode pekerjaan yang telah disusun.
7) Pekerjaan pembersihan dan pemeliharaan pada
masa pekerjaan.
Latar Belakang
 Industri konstruksi melibatkan banyak pihak mencakup
seluruh rantai pasok konstruksi
 Kegiatan konstruksi meliputi tahap perancangan,
pelaksanaan, dan serah terima pekerjaan yang terdiri
dari banyak jenis pekerjaan yang berbeda sifat dan
waktunya, serta melibatkan banyak fihak sehingga
prosesnya sangat kompleks.
 Oleh karena itu industri konstruksi adalah industri yang
paling tinggi tingkat variasi pekerjaannya, banyak jenis
potensi bahayanya, sehingga tinggi pula tingkat
kecelakaan fatalnya.
 Maka kemampuan mengelola K3 pekerjaan konstruksi
menjadi sangat vital dan urgent bagi setiap tenaga ahli
dan tenaga terampil disektor konstruksi, dari tahap pra-
konstruksi, konstruksi, serah terima pekerjaan,
pengoperasian dan perawatan bangunan, hingga
pembongkaran bangunan.
Maksud Dan
Materi ini disusun sebagai bahan Sharing Knowledge teori &
praktek penerapan K3 pada pekerjaan konstruksi sesuai dengan tujuan
perundang-undangan dan standar K3 ditempat kerja, bagi tenaga
kerja konstruksi (perancang/perencana, pelaksana & pengawas)

TUJUAN :
1. Mampu memahami Siapa dan tahapan Pembuatan HIRADC
dan JSA
2. Mampu mengidentifikasi bahaya, mengantisipasi upaya
pencegahan resiko pada tahap pra konstruksi, tahap
pelaksanaan konstruksi hingga tahap serah terima pekerjaan.
3. Mampu mengenali upaya-upaya pencegahan resiko
kecelakaan pada setiap jenis pekerjaan konstruksi
Pengertian
HIRADC
Hazard Identification (Identifikasi Bahaya)
Risk Assesment (Analisa Risiko)
Determining Control (Menetapkan Tindakan Pengendalian)

Metode yang digunakan untuk melakukan identifikasi terhadap bahaya, risiko dan penentuan pengendalian
atas suatu bahaya yang terdapat di lingkungan kerja

JSA
Job Safety Analysis

Teknik manajemen keselamatan yang fokusnya pada identifikasi bahaya


yang berhubungan dengan rangkaian pekerjaan atau tugas yang dilakukan
9
Hirarki Pengendalian Resiko

05 APD
Alat Perlindungan
ADMINISTRASI
Prosedur, Aturan, Diri Tenaga Kerja
Pelatihan, Durasi Kerja,
Tanda Bahaya, Rambu,
04
ENGINEERING CONTROL
Poster dan Label Modifikasi/Perancangan
Alat/Mesin/Tempat Kerja
03 yang Lebih Aman.
menginstal sistem
SUBSITUSI ventilasi, mesin
Mengganti bahan kurang penjagaan, interlock, dll
berbahaya atau
mengurangi energi sistem
02
ELIMINASI
(misalnya, menurunkan Hilangkan bahaya; misalnya,
kekuatan, ampere, memperkenalkan perangkat
tekanan, suhu, dll 01 mengangkat mekanik untuk
menghilangkan penanganan
bahaya manual
Elemen Kunci SMK3L
PLAN DO
01 Commitment
& Policy 02 Stuktur Organisasi dan
Tanggung Jawab,
•Potensi bahaya & Resiko
Pelatihan, Komunikasi,
• Perundangan Dokumentasi,
• Sasaran & Program Kerja Pengendalian Dokumen,
•Program Manajemen K3 Continual Pengendalian Operasi,
Improvement Tanggap Darurat, dan
lain sebagainya

ACTOIN

04 Tinjauan manajemen oleh CHECK


manajemen puncak untuk
memastikan bahwa sistem 03 Monitoring dan
Pengukuran , Catatan,
manajemen telah berjalan baik
sesuai harapan, jika perlu segera Tindakan Koreksi
dilakukan tindakan koreksi atau Ketidaksesuaian,
perbaikan menuju peningkatan
Internal Audit
berkelanjutan
12
13
14
15
DASAR PEMIKIRAN PEMBUATAN “HIRADC” DAN “JSA”

• Setiap kecelakaan selalu ada penyebabnya


• Setiap tugas dapat diuraikan ke dalam suatu
urutan tahapan kerja sederhana
• Setiap tahapan pekerjaan dapat dikenali
bahayanya
• Setiap bahaya pada tahapan pekerjaan tersebut
dapat diatasi/dikendalikan

16
17
18
PENGENDALIAN RESIKO :

Bahaya-bahaya yang telah teridentifikasi dan


dianalisa selanjutnya dilakukan
pengendalian agar bahaya/resiko hilang atau
berkurang sehingga tidak menimbulkan
kecelakaan. Beberapa sumber berpendapat
yang berbeda tentang metode-metode dalam
hirarki pengendalian (hierarchi controls)

19
HIRARKI KONTROL BAHAYA

1. Primary Control Methods


Engineering Control

2. Secondary Control Methods


Administrative Control

3. Tertiary Control Methods


Work Practices, ….

4. Personal Protective Equipment (PPE)

20
HIRARKI KONTROL BAHAYA (1)
1. Primary/Engineering Control;
meliputi Prosedur lockout , perubahan proses atau
peralatan, mengurangi penggunaan zat berbahaya,
alat peringatan, dsb.

2. Secondary/Administrative Control;
Variasi proses manajemen dapat untuk
mengendalikan pengaruh bahaya seperti: Pemilihan
staff, Pembatasan jam kerja, program
pemeliharaan, prosedur pembelian.

21
HIRARKI KONTROL BAHAYA (1-1)
Primary Control Methods/Engineering Control
Type of Control:

1. Mensubtitusi dgn proses yg kurang bahaya


2. Mengganti proses utk mengurangi pemaparan
3. Menutupi/melindungi proses sehingga efek bahaya
tdk tertranformasi ke pekerja.
4. Menggunakan ventilasi isap (exhaust) secara lokal
atau umum utk mengurangi konsentrasi agent yg
berbahaya di udara.
5. Mengatur banyaknya getaran yg timbul sehingga
kebisingan dan trauma ke badan dpt dikurangi.
22
HIRARKI KONTROL BAHAYA (1-2)
Primary Control Methods/Engineering Control
Contoh Kontrol:

1. Memasang peredam suara di sekeling peralatan yg


bising
2. Memasang pelindung (guards) di sekeliling pinch
point & rotating couplings.
3. Merelokasi katup (valves) switches and shutdown
devices dari area yg berbahaya.
4. Memasang pelindung lampu pada mesin-mesin di
tempat-tempat pemuatan.
23
HIRARKI KONTROL BAHAYA (1-3)
Secondary Control / Administrative Control
Contoh Kontrol;

1. Mengendalikan jalan masuk dari peninjau/ pengamat


dan orang lainnya ke area kerja
2. Mengontrakan pekerjaan kepada kontraktor yang
ahli/berpengalaman dgn bukti-bukti kesuksesan.
3. Mendaftar ulang pelepasan bahaya ke suatu
waktu/masa ketika lebih sedikit pekerja di lapangan
dengan demikian mengurangi potensi untuk pekerja
terpapar.

24
HIRARKI KONTROL BAHAYA (2)
Tertiary Control methods/ Work Practice

Langkah ketiga ini merupakan agak sedikit langkah akhir


dan tidak memberikan tingkat kepastian yg tinggi bahwa
bahaya akan dpt terkendali seluruhnya.
Tipe kontrol ini berhubungan dengan ringan dan Resiko
Sisa (Minor & Residual Risk).
Kontrol disini termasuk praktek kerja sesuai dengan
bentuk prosedur yang tepat dan pelatihan (training)
untuk memastikan bahwa para pekerja mengetahui:
bagaimana mengenal dan menghindari bahaya kesehatan
apabila mungkin.
25
HIRARKI KONTROL BAHAYA (3-1)
Tertiary Control methods
Contoh Kontrol;
1. Merevisi langkah-langkah kerja pada prosedur kerja
2. Mengurangi penggunaan tenaga fisik dalam setiap
langkah kerja.
3. Mengubah syarat-syarat kepegawaian/ ketenaga
kerjaan
4. Mengidentifikasi dan memberikan/menyediakan
peralatan baru yang lebih baik.
5. Membuat tempat kerja yang lebih aman.
26
HIRARKI KONTROL BAHAYA (3)

Personal Protective Equipment (PPE)

PPE tidak pernah menjadi kebijakan yang pertama


atau kedua dalam kontrol bahaya di tempat kerja.
Bahaya harus dihilangkan dengan kebijakan kontrol
pertama, kedua, dan ketiga sedangkan PPE
digunakan sebagai suatu kemungkinan dari metode
kontrol langkah terakhir.

27
JOB SAFETY ANALYSIS
(JSA)
SIAPA YG MELAKSANAKAN &
YG PALING BERTANGGUNG JAWAB

UNTUK PEMBUATAN
JSA ..?
Saya sebagai

SUPERVISOR /PELAKSANA
LAPANGAN
MENGAPA ?
• Menguasai dan mempunyai kepentingan
langsung dengan tiap jenis pekerjaan yang
menjadi tugas anak buahnya
• Mempunyai kepentingan langsung untuk
menyelamatkan anak buahnya
• Mempunyai catatan kecelakaan paling
lengkap
32
LANGKAH PEMBUATAN JSA
• Inventarisasi tugas
• Identifikasi tugas kritis
• Mengurai tugas menjadi langkah kerja atau aktifitas
• Menganalisa dengan tepat potensi kerugian setiap
langkah kerja
• Menyusun pengendalian dan prosedur atau petunjuk
kerja setiap langkah kerja
• Penggunaannya pada pekerjaan tertentu
LANGKAH PEMBUATAN JSA
BAHAYA YANG DAPAT TIMBUL
 Dapatkah pekerja terjepit oleh
 Dapatkah pekerja terbentur oleh
 Dapatkah pekerja kemasukan benda
 Dapatkah pekerja terkena
temperatur ekstrim
 Dapatkah pekerja terhirup gas
 Dapatkah pekerja kejatuhan, DLL
LANGKAH PEMBUATAN JSA
PENCEGAHAN/PENGENDALIAN

LAKUKAN HIRARKI KONTROL BAHAYA


1. Rekayasa/Engineering
2. Administratif
3. Work Practice
4. PPE
PEMBUATAN JSA
ADA 2 (DUA) CARA UNTUK MEMBUAT
JSA, YAITU :
1. CARA OBSERVASI DAN DISKUSI

2. CARA DISKUSI
CARA DISKUSI
DILAKUKAN BILA PEKERAAN TERSEBUT
TIDAK DAPAT DI OBSERVASI LANGSUNG,
KARENA :

Pekerjaan yang tidak memungkinkan


untuk di obsevasi secara langsung
Tugas baru dan belum pernah dilakukan
Tugas yang jarang dilakukan tapi kritis
CARA DISKUSI

• Dilakukan dengan beberapa orang


yang berpengalaman
• Lakukan pertemuan satu kali atau lebih
• Jelaskan penggunaan dan cara
pendekatannya
• Tentukan langkah-langkah yang
signifikan dan aktifitas yang kritis
• Identifikasi kerugian yang terpapar
IDENTIFIKASI TUGAS KRITIS

• KEPARAHAN
• KEKERAPAN/KEBERULANGAN
• PELUANG
• TUGAS BARU
IDENTIFIKASI TUGAS KRITIS

FAKTOR KEPARAHAN
• Menyebabkan fatal, Cacat tetap, hilang
bagian tubuh, Kerusakan berat
• Cidera berat, Cacat sementara,
Kerusakan ringan
• Cidera ringan, First AID
Bagaimana tingkat keparahan cidera/
kerusakan yang dapat terjadi oleh bahaya
IDENTIFIKASI TUGAS KRITIS

FAKTOR KEKERAPAN/
KEBERULANGAN
•Beberapa kali dalam satu shift
•Sekali dalam satu shift
•Dua atau tiga kali dalam seminggu
•Sekali sebulan
•Sekali atau dua kali setahun
Bagaimana tingkat kekerapan karyawan
terpapar oleh bahaya yang terkaji
IDENTIFIKASI TUGAS KRITIS

FAKTOR PELUANG
• Pasti
• Sangat mungkin
• Mungkin
• Jarang

Bagaimana tingkat kemungkinan


bahaya tersebut akan menyebabkan
kecelakaan
IDENTIFIKASI POTENSI
KERUGIAN
• MANUSIA

• PERALATAN

• MATERIAL

• LINGKUNGAN
PENGGUNAAN JSA
• Orientasi pekerja baru/tugas baru
• Pelatihan pekerja baru
• Instruksi Tugas yang benar
• Observasi obyek/tugas yang terencana
• Pertemuan kelompok/Tool Box Meeting
• Pelatihan keterampilan
• Orientasi tugas/pekerjaan yang jarang
dilakukan
• Investigasi kecelakaan
MANFAAT
• Meningkatkan kesadaran dan
pemahaman pekerja
• Identifikasi dan analisa masalah
• Membangun penyelesaian masalah
• Menstimulasikan diterimanya kebijakan,
peraturan dan prosedur
• Meningkatkan safety
• Memperbaiki kualitas
• Me…. • MANUSIA • ENGINEERING

• Me…. • PERALATAN • ADMINISTRATIF

• Me…. • MATERIAL • WORK PRACTICE

• LINGKUNGAN • APD

46
THANK YOU
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai